TENTANG PENYAKIT KURANG DARAH (ANEMIA)
Apa Anemia itu?
Anemia merupakan kondisi yang berkembang ketika darah dalam tubuh kita tidak mengandung cukup sel-sel darah merah atau
hemoglobin yang sehat. Hemoglobin adalah bagian inti dari sel darah merah yang
mengikat oksigen. Jika sel-sel darah merah terlalu sedikit atau adanya sel
darah abnormal, atau jumlah hemoglobin abnormal atau rendah, maka sel-sel dalam
tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup. Gejala anemia – seperti
kelelahan – terjadi karena organ tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk
berfungsi dengan baik. Anemia merupakan kondisi darah yang paling umum ditemui.
Kaum wanita dan orang-orang dengan penyakit kronis memiliki resiko lebih besar
untuk menderita anemia.
Faktor-faktor yang penting untuk diingat adalah:.
- Beberapa
bentuk tertentu anemia bersifat turun-temurun (hereditar) dan seorang bayi
mungkin akan terkena anemia dari saat kelahiran.
- Wanita,
terutama dalam masa melahirkan anak, sangat rentan terhadap anemia
defisiensi besi, karena kehilangan darah haid dan tuntutan untuk
meningkatkan pasokan darah selama masa kehamilan.
- Orang
dewasa juga mungkin memiliki risiko yang lebih besar dari untuk terkena
anemia karena gizi yang buruk dan kondisi-kondisi medis lainnya.
Terdapat banyak jenis anemia. Semuanya sangat berbeda dalam penyebab dan
pengobatan. Anemia defisiensi besi, jenis yang paling umum, sangat mudah
diobati dengan perbaikan gizi dan tambahan suplemen zat besi. Beberapa bentuk
anemia – seperti anemia yang terjadi selama kehamilan – bahkan dianggap normal.
Namun beberapa jenis anemia dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.
Apa penyebab Anemia?
Ada lebih dari 400 jenis
anemia, yang dibagi menjadi tiga kelompok:
- Anemia
yang disebabkan oleh kehilangan sel-sel darah merah
- Anemia
yang disebabkan oleh menurunnya produksi sel darah atau produksi sel darah
merah yang rusak
- Anemia
yang disebabkan oleh pengrusakan sel-sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh kehilangan sel-sel darah merah.
Kehilangan sel-sel darah
merah bisa terjadi karena pendarahan, yang mana dapat terjadi perlahan-lahan
selama jangka waktu yang panjang, dan sering terjadi tanpa terdeteksi. Pendarahan
kronis semacam ini sering terjadi sebagai hasil dari keadaan sebagai berikut:
- Kelainan
gastro-intestinal seperti tukak usus, wasir, gastritis (radang perut) dan
kanker
- Penggunaan
obat anti radang non steroid (NSAIDs = non-steroid anti inflammatory drugs)
seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan tukak dan gastritis
- Menstruasi
dan saat melahirkan pada wanita, terutama jika pendarahan haid berlebihan
dan jika ada kehamilan majemuk (multipel)
Anemia yang disebabkan oleh produksi sel darah merah yang
menurun atau rusak
Pada jenis anemia ini, tubuh menghasilkan sel-sel darah yang terlalu
sedikit atau sel-sel darah cacat yang tidak berfungsi dengan benar. Sel darah
merah mungkin rusak atau terjadi penurunan jumlah sel darah merah yang normal
atau kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh sel-sel darah merah
untuk bisa bekerja dengan baik. Kondisi yang terkait dengan penyebab jenis anemia
ini meliputi:
- Anemia sel bulan sabit (sickle cell anemia)
- Anemia defisiensi zat besi
- Kekurangan vitamin
- Sumsum tulang dan sel induk yang bermasalah
- Kondisi kesehatan lainnya
Anemia sel bulan sabit adalah kelainan darah yang diturunkan dan menjangkiti etnis Afro-Amerika.
Sel darah merah menjadi berbentuk bulan sabit karena adanya cacat genetik. Sel
ini mudah rusak dengan cepat, sehingga organ tubuh tidak mendapatkan oksigen,
sehingga terjadi anemia. Sel-sel darah merah yang berbentuk bulan sabit dapat
juga terjebak dalam pembuluh darah kecil yang menyebabkan rasa sakit.
Anemia defisiensi zat besi terjadi karena kurangnya mineral
zat besi (Fe) dalam tubuh. Sumsum tulang dalam tulang membutuhkan zat besi untuk
membuat hemoglobin, yakni bagian inti dari sel darah merah yang mengangkut
oksigen ke organ-organ tubuh. Tanpa zat besi, tubuh tidak dapat menghasilkan
cukup hemoglobin untuk sel-sel darah merah. Hasilnya adalah anemia defisiensi
besi. Jenis anemia ini dapat disebabkan oleh:
- Diet yang miskin kandungan zat besi besi,
terutama untuk bayi, anak-anak, remaja dan vegetarian
- Kebutuhan metabolik pada masa kehamilan dan
menyusui yang menguras persediaan zat besi wanita
- Haid
- Sering menjadi donor darah
- Latihan ketahanan fisik
- Masalah pencernaan seperti penyakit Crohn
atau operasi pengangkatan bagian dari perut atau usus kecil
- Obat-obatan
tertentu, makanan, dan minuman yang mengandung kafein
Anemia defisiensi vitamin dapat terjadi karena kekurangan vitamin B12 dan folat. Ini adalah dua
vitamin yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Kondisi yang
menyebabkan anemia karena kekurangan kedua vitamin termasuk:
- Anemia
megaloblastik: Vitamin B12 atau folat atau keduanya menyebabkan anmeia
- Anemia
pernisiosa kekurangan penyerapan vitamin B12 yang disebabkan oleh kondisi
seperti penyakit Crohn, infeksi parasit usus, operasi pengangkatan bagian
perut atau usus, atau infeksi dengan HIV
- Kekurangan
gizi: sedikit atau tanpa makan daging dapat menyebabkan kekurangan vitamin
B12, sementara terlalu matang memasak sayuran atau makan sayuran terlalu
sedikit dapat menyebabkan kekurangan folat.
- Penyebab lain dari kekurangan vitamin:
kehamilan, obat-obatan tertentu, penyalah-gunaan alkohol, penyakit usus
seperti sariawan tropis (tropical sprue) dan penyakit celiac
Selama masa kehamilan dini, cukup asam folat dapat membantu mencegah janin
mengalami cacat tabung saraf seperti spina bifida.
Masalah pada sumsum tulang dan sel induk (stem cell) dapat menghalangi tubuh memproduksi cukup sel darah merah. Beberapa
sel-sel induk yang terdapat di sumsum tulang berkembang menjadi sel-sel darah
merah. Jika sel-sel induk terlalu sedikit, rusak, atau digantikan oleh sel-sel
lain seperti sel-sel kanker yang berasal dari metastasis (penyebaran dari organ
lain), maka anemia dapat terjadi.
Anemia yang berasal dari
sumsum tulang atau sel induk bermasalah masalah termasuk:
- Anemia
aplastik terjadi ketika ada penurunan jumlah sel-sel
induk yang mencolok atau absennya sel-sel induk. Anemia aplastik dapat diwarisi,
dapat terjadi tanpa alasan yang jelas, atau dapat terjadi ketika sumsum
tulang mengalami kerusakan karena obat-obatan, radiasi, kemoterapi, atau
infeksi.
- Thalassemia
terjadi ketika sel-sel darah merah tidak matang atau tumbuh dengan baik. Talasemia
adalah kondisi yang diturunkan dan biasanya menyerang orang-orang
keturunan Mediterania, Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara. Kondisi ini
dapat bervariasi tingkat keparahannya mulai dari yang ringan sampai
keadaan yang mengancam kehidupan; bentuk yang paling parah disebut Cooley's anemia.
- Pemaparan oleh timbal (Plumbum, Pb) merupakan
racun bagi sumsum tulang, menyebabkan sel darah merah menjadi berkurang.
Keracunan timbal misalnya dapat terjadi pada orang dewasa sebagai akibat dari
pekerjaan sehari-hari yang berhubungan dengan paparan timbal dan anak-anak
yang suka makan keripik cat. Pembuatan tembikar kaca dengan cara yang
tidak semestinya juga dapat mencemari makanan atau minuman dengan timbal.
Anemia yang berkaitan dengan kondisi/penyakit lain biasanya terjadi ketika ada terlampau sedikit hormon yang diperlukan untuk
produksi sel darah merah. Kondisi yang menyebabkan jenis anemia meliputi:
- Penyakit ginjal lanjutan
- Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid)
- Penyakit kronis lain, seperti kanker,
infeksi, lupus, diabetes, dan rheumatoid arthritis
- Usia tua
Anemia yang disebabkan oleh kerusakan dari sel darah
merah terjadi bila sel-sel darah merahnya
rapuh dan tidak dapat menahan beban rutin dalam sistem peredaran darah, mereka
dapat mengalami pecah prematur yang menyebabkan anemia hemolitik. Anemia
hemolitik dapat terjadi pada saat lahir atau berkembang di kemudian hari.
Kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya. Penyebab anemia hemolitik yang
diketahui termasuk:
- Kondisi
yang diwariskan, seperti anemia sel bulan sabit dan thalassemia
- Adanya
faktor-faktor yang menimbulkan stres seperti infeksi, obat, racun ular
atau laba-laba serta makanan tertentu
- Racun yang
berasal dari penyakit hati (lever) atau ginjal lanjutan
- Serangan
yang tidak wajar oleh sistem kekebalan tubuh sendiri (disebut penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir bila terjadi pada janin wanita hamil)
- Cangkokan
pembuluh darah, katup jantung buatan, tumor, luka bakar yang parah,
paparan kimia, hipertensi yang parah, dan gangguan pembekuan darah
- Pada
kasus yang jarang, pembesaran limpa dapat menahan sel darah merah dan
menghancurkan mereka sebelum waktu edar mereka habis.
Semoga bermanfaat
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 19 Juli 2014
No comments:
Post a Comment