RENUNGAN
HARI KESAKTIAN PANCASILA
Hari kemarin, 1 Oktober 2013, aku
merenung… tentang Pancasila dan Garuda … Sungguh indah dan tepat Pancasila dijadikan sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia. Begitu hebat dan mendalam orang-orang yang terlibat
dalam perumusannya. Mereka berpikir untuk membuat suatu fondamen yang kokoh
untuk satu bangsa yang akan jadi bangsa hebat dan disegani dunia.
KETUHANAN YANG MAHA ESA, sila pertama, bukankan mencerminkan betapa negeri akan mengutamakan agama
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar yang paling esensial
bagi pembangunan bangsa ini. Berdasarkan pada agama dan kepercayaan yang SELALU
mengajarkan dan mengedepankan kebaikan.
Mengapa banyak di antara
kita tidak bisa jadi orang baik berdasarkan ajaran agama dan kepercayaanya
masing, bahkan saling menghujat, berebut kekuasaan, jabatan dan pengaruh yang
sama sekali tidak mencerminkan keinginan kita untuk membangun bangsa yang
berakhlak mulia, maju terdepan dan berjaya di antara bangsa lain?
PERI-KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, sila kedua, bukankah mengisyaratkan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang
beradab, saling menyayangi, saling menghargai, saling menghormati walaupun
berbeda suku, adat dan kepercayaan? Bahwa Para pemimpin menyayangi rakyatnya
dan sebaliknya, rakyat menghormati pemimpinnya?
Mengapa kebanyakan
pemimpin tidak menginginkan rakyatnya sejahtera, pandai dan bermartabat, sampai
mau membiarkan rakyatnya mencari kerja di luar dan dihina dina oleh bangsa
lain. Mengapa para pemimpin yang berlimpah harta membiarkan rakyatnya masih
miskin, tinggal di gubug kardus, makan nasi aking, terkebalakang dalam segala
hal? Mengapa hukum dan keadilan di negeri ini masih timpang, tajam ke bawah
namun majal ke atas.
PERSATUAN INDONESIA, sila ketiga, bukankah mengisyaratkan bahwa kita adalah bangsa yang
mengedepankan kesatuan dan persatuan, menghindari pertikaian antar
golongan-golongan masyarakat atau antar suku-suku. Bangsa yang mencintai
perdamaian dan kehidupan yang tenang sejahtera, rukun dan damai dalam beraktivitas?
Mengapa insan pers terus menerus menampilkan dan mengabarkan berbagai macam konflik dan perpecahan; tawuran antar mahasiswa atau pelajar, perang antar geng, perkelahian massal antar kampung, demo anarkis, kekerasan satu agama atas yang lainnya? Apakah tidak ada lagi rasa persaudaraan dan persatuan di antara kita?
Mengapa insan pers terus menerus menampilkan dan mengabarkan berbagai macam konflik dan perpecahan; tawuran antar mahasiswa atau pelajar, perang antar geng, perkelahian massal antar kampung, demo anarkis, kekerasan satu agama atas yang lainnya? Apakah tidak ada lagi rasa persaudaraan dan persatuan di antara kita?
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN, sila keempat. Mengapa
kita masih berdemokrasi dengan mengabaikan sila ini, sehingga akhirnya rakyat
tidak berdaya untuk mengkoreksi kepimimpinan yang korup, kolutif dan
konspiratif demi kepentingan golongan tertentu? Mengapa terjadi kita masih
terus menerus salah untuk memilih pemimpin bangsa yang negarawan dan
benar-benar berjuang untuk kesejahteraan rakyat, pemimpin yang benar-benar
menghayati sila-sila lain dalam Pancasila demi menyeleggarakan kepemimpinan
bangsa yang benar?
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, sila kelima. Bukankan mengamanatkan bahwa penyelenggara Negara harus
mengusakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa perduli
perbedaan suku, ras dan agama? Mengapa masih ada bagian masyarakat yang
dibiarkan miskin, tidak mendapat perlakuan yang egaliter dengan yang lain,
tidak mendapat perumahan, tidak medapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan
tinggi, tidak mendapat fasilitas pemeliharaan kesehatan yang sama, dan masih
banyak ketidak adilan sosial lainnya yang kita jumpai?
GARUDAKU, DI AMBANG KEPUNAHAN
Aku juga merenung tentang Garudaku, yang dengan
gagah perkasa membawa perisai Pancasila di lehernya. Apakah kita semua tahu bagaimana bentuk dan nasib burung Garuda-ku dalam
kehidupan yang nyata? Apakah warna bulunya? Apa bedanya dengan Garuda dari
Thailand (yang menggunakan garuda juga sebagai lambang negaranya), Amerika dan
Jerman?
Sungguh amat
memperihatinkan bahwa sebagian besar kita, apalagi anak cucu kita tidak
mengenal, apalagi membanggakan Garuda-ku yang gagah perkasa. Dalam alam
nyata Garuda-ku ternyata adalah spesies yang terancam kepunahan - .http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/28/mni0li-burung-garuda-diambang-kepunahan
Sungguh miris untuk mengetahui kenyataaan tentang Pancasila dan Garuda-ku seperti ini, di hari peringatan Kesaktian Pancasila kemarin, 1 Oktober 2013. Semoga kita semua kembali menjadi bangsa yang menyadari betapa hebat dan perlunya Pancasila untuk dihayati dan diamalkan kembali ….. Aamiin ya Rabbal’aalamiin
Sungguh miris untuk mengetahui kenyataaan tentang Pancasila dan Garuda-ku seperti ini, di hari peringatan Kesaktian Pancasila kemarin, 1 Oktober 2013. Semoga kita semua kembali menjadi bangsa yang menyadari betapa hebat dan perlunya Pancasila untuk dihayati dan diamalkan kembali ….. Aamiin ya Rabbal’aalamiin
Jakarta, 2 Oktober 2013
No comments:
Post a Comment