Tahukah anda
bahwa ternyata 90% dari kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya yang
pasti. Artinya, hanya 10% kasus yang penyebabnya diketahui dengan jelas.
HIPERTENSI ESENSIAL
Untuk
memudahkan penggolongan, maka hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui
disebut sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Hipertensi golongan
ini tetap menjadi sesuatu penyakit yang misterius yang kemudian dikaitkan
dengan beberapa faktor resiko.
Contohnya,
hipertensi esensial cenderung terjadi dalam lingkungan keluarga. Kalau salah
satu orang tua terkena hipertensi esensial, maka ada kecenderungan anak
keturunannya menderita hipertensi juga. Pria cenderung lebih rentan
dibandingkan dengan wanita. Umur dan ras juga merupakan faktor resiko. Di Amerika
misalnya, keturunan Afro-Amerika (berkulit hitam) memliki kejadian hipertensi lebih
tinggi dibanding penduduk kulit putihnya.
Hipertensi
esensial berkaitan erat dengan diet dan gaya hidup. Orang dengan berat badan
berlebihan (overweight) cenderung untuk mengidap hipertensi. Hubungan yang
sangat erat antara konsumsi garam dengan hipertensi jelas sudah tidak
terbantahkan. Di kepulauan Jepang Utara misalnya, penduduknya mengkonsumsi
garam terbanyak di dunia. Mereka mereka memiliki kejadian hipertensi terbesar
di dunia pula. Sebaliknya, orang-orang dengan konsumsi garam yang sedikit,
tidak menunjukkan adanya tanda-tanda hipertensi sama sekali.
Penderita
hipertensi esensial menunjukkan adanya semacam korelasi antara faktor, kondisi
dan kebiasaan sebagai berikut:
- Kurangnya kegiatan fisik atau olah raga
- Kegemukan atau obesitas
- Stres
- Perokok berat
- Kebiasaam minum atau kecanduan alcohol
- Kebanyakan makan yang asin-asin
- Faktor genetika, adanya riwayat saudara dekat menderita hipertensi
- Usia lanjut lebih rentan terkena hipertensi
HIPERTENSI SEKUNDER
Ini adalah golongan
hipertensi yang penyebabnya diketahui dengan jelas dan pasti. Penyebab paling
umum dari hipertensi sekunder ialah penyakit ginjal. Paling sering adalah
adanya tumor atau kelainan yang merangsang kelenjar adrenalin (suatu kelenjar
yang letaknya di atas kedua ginjal) untuk memproduksi lebih banyak adrenalin
sehingga tekanan darah meningkat.
Pil anti-hamil yang mangandung estrogen serta
kehamilan juga bisa menyebabkan hipertensi sekunder. Kondisi atau penyakit
lainnya yang menyebabkan hipertensi ialah kecanduan alcohol, merokok, kelainan
fungsi thyroid serta penyempitan pembuluh darah aorta yang merupakan kelainan
bawaan (disebut juga aorta coarctation)
Kebanyakan kasus hipertensi sekunder dapat
disembuhkan dengan mengobati kondisi atau penyakit penyebabnya. Sedangkan
hipertensi esensial atau pirmer tidak bisa diobati, namun ditangani dengan
pemberian obat-obatan anti-hipertensi atau perawatan lainnya guna mengurangi
dampak negatif dari hipertensi
Semoga bermanfaat
By: Bambang Irawan
No comments:
Post a Comment