Bawang Putih (Allium
sativum)
Nama Inggris: Garlic, Chinese chive. Nama Cina: da suan,
Nama-nama lain: Allium odorum; Allium chinense; Allium scorodoprasum;
Tanaman bawang putih tumbuh sampai setinggi
10 – 15 sentimeter, dengan batang silindris yang tumbuh dari dasar yang
berdaun, daunnya panjang dan tidak lebar, dengan bonggol buah yang bulat yang
tumbuh dalam cluster, bonggol ini disebut juga dengan “head”
Bawang putih telah digunakan sebagai bahan
makanan maupun obat-obatan di Tiongkok sejak sekurang-kurangnya lima ribu tahun
yang lalu, walaupun secara tradisional merupakan bahan terlarang bagi pendeta Buddha di Cina, karena
kandungan suatu minyak yang mudah menguap yang ditengarai dapat merangsang
hasrat, terutama nafsu seks.
Bawang putih dikenal sejak lama melindungi
orang dari berbagai jenis parasit, mikroba, toksin, dan berbagai elemen
berbahaya lain yang terkandung dalam makanan dan air. Oleh karenanya bawang
putih merupakan makanan pencegah yang efektif terhadap bermacam bahan infeksius
yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran perncernaan
Tanaman bawang putih tumbuh di berbagai
belahan bumi dalam berbagai spesies, namun varietas yang menjadi rujukan bagi
tulisan ini adalah bawang putih yang berasal dari Tiongkok, Jepang, Tibet,
Nepal dan India Utara
Bagian berkhasiat: Bonggol
(bulb)
Sifat alami: Energi:
Panas, Rasa: tajam, Afinitas: lambung, usus besar
Khasiat Terapeutis Bawang
Putih: Anti-cacing; ant-ibakterial; anti-fungal; antiseptik; antidot;
stomakik; tonik; menghilangkan akumulasi lendir dan riak; membantu pencernaan, terutama
untuk daging; meningkatkan sekresi lambung, usus dan bronkial (saluran
pernapasan dalam paru-paru); menghambat perumbuhan tumor; menurunkan tekanan
darah.
Indikasi : tumor dan
pembengkakan; tuberkulosis; cacing tambang, cacing kremi, kadas kurap, dan
parasit lainnya; diare dan disenteri; mimisan; infeksi bakteria; abses;
hiperkolesterol; arteriosklerosis; hipertensi; flu dan pilek; vaginitis karena Candida dan
infeksi jamur lainnya; Athlete's foot
Dosis: 3 – 5 siung bawang putih
segar per hari, dimakan mentah dalam makanan atau dimasukkan kedalam kapsul. Untuk
obat luar: bawang putih segar yang dilembutkan (puree) dapat dibalurkan ke
abses sebagai antiseptik dan agen penyembuh, juga untuk kadas kurap di daerah
kepala, athlete’s foot dapat dibalurkan secara merata pada daerah yang
terinfeksi lalu balut dengan kain/perban yang kering dan bersih selama 1 – 2
jam, lalu lepas perban dan bersihkan tumbukan bawang putih yang tertinggal
dengan kain yang kering (tidak boleh basah)
Pencegahan pilek dan flu: Bila
anda rentan untuk “masuk angin”, obat pencegahan tradisional Cina adalah
mengupas dan menggiling 10 siung bawang putih segar, lalu peras jusnya dengan
secarik kain, lalu simpan jus perasan dalam sebuah stoples. Ambil jus tersebut
dengan pipet (dropper) dan teteskan jus bawang putih 1 tetes dalam setiap
lubang hidung tiga kali sehari. Ini diakui sebagai obat sangat efektif dalam
mencegah flu pilek yang menular.
Indikasi kontra :
Penggunaan bawang putih yang berlebihan disebut berbahaya bagi mata,
menyebabkan pusing dan membuang enerji.
Catatan: Bawang putih mempunyai
khasiat antibakteri dan antimikroba yang kuat, dan banyak penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan cakupan antibakterial lebih besar dibanding dengan
penisilin. Satu miligram dari kandungan utama bawang putih, yaitu allicin,
memiliki kekuatan antibakterial setara dengan 15 unit standar penisilin. Bawang
putih juga efektif terhadap banyak infeksi jamur, termasuk Candida, yang
menjadi penyebab banyak kasus vaginitis.
Satu pengobatan tradisional Cina untuk
tuberkulosis adalah dengan membalur punggung penderita dengan kompres yang tebal dari rajangan bawang putih
mentah. Lalu ditutup dengan kain lembab yang bersih, kemudian menggunakan
setrika untuk memanaskan kompres dan mendorong uap bawang putih masuk ke dalam
kulit dan dalam rongga dada untuk membunuh bakteri tbc yang menjadi penyebab
penyakit ini.
Khasiat terapeutis dari bawang putih telah
dibuktikan tanpa keraguan oleh berbagai penelitian modern yang dilakukan di seluruh
dunia. Telah diambil kesimpulan bahwa allicin secara efektif
menurunkan kadar serum kolesterol dengan menghambat biosintesa-nya. Senyawa
sulfur lainnya yang terkandung dalam bawang putih, yaitu methil allil
trisulfida, membantu melebarkan pembuluh darah yang menyempit, sehingga
mencegah terjadinya hipertensi.
Selain itu, senyawa lain bernama ajoene
menghambat kecenderungan sel-sel darah untuk melekat satu sama lain (agregasi
platelet), oleh karenanya mencegah terjadinya stroke, serangan jantung, dan
penyakit jantung lainnya yang disebabkan oleh bekuan darah dan terbatasnya
aliran darah.
Suatu penelitian yang terkenal tentang bawang
putih di negeri Tiongkok meliputi 11 penderita cryptococcal meningitis yang
biasanya fatal. Kesebelas pasien tersebut berhasil diobati dengan sukses dan
sembuh setelah terapi beberapa minggu dengan bawang putih. Penelitian
independen baru-baru ini di Jepang dan Rumania juga menunjukkan bahwa bawang
putih efektif melindungi organisme hidup terhadap virus influenza
No comments:
Post a Comment