Serangan asma jarang terjadi tanpa adanya tanda-tanda dini.
Sebelum serangan asma terjadi pasien dapat merasakan hal-hal sebagai berikut:
- · Tidak merasa lapar
- Merasa lelah dan sulit tidur
- · Sering batuk
- · Terlihat lingkaran hitam di sekitar mata
- · Nafas berbunyi dan merasa sangat lelah saat berolah raga
Kenali tanda-tanda di bawah agar terhindar dari serangan asma
yang harus ditangani secara darurat.
#1 – Batuk Yang Menetap
Tanda serangan asma bisa berubah dari satu serangan ke serangan
lainnya, Ada saat di mana ada sedikit atau bahkan gejala batuk sama sekali.
Pada serangan berikutnya, bisa saja ada serangan batuk yang tidak
henti-hentinya, terutama di malam hari.
Batuk asma biasanya kering dan pendek-pendek. Bila ada batuk
yang menetap seperti itu setelah gejala flu pilek lainnya hilang, maka curigai
akan adanya serangan asma
Hindari untuk minum obat batuk, karena tidak akan bisa
menyembuhkan asma
#2 – Perubahan Pada Kapasitas Pernapasan
Satu peak flow meter (alat pengukur kapasitas napas)
dapat memberi tahu akan adanya serangan asma. Pastikan anda mengetahui angka
pengukur yang menjadi tolak ukur terbaik dari pernapasan anda
Jika peak flow meter menunjukkan angka antara 50% dan 80% dari
angka ukuran terbaik anda, maka serangan asma kemungkinan telah dimulai.
Angka di bawah 50% menunjukkan keadaan darurat. Gunakan alat
bantu pernapasan (oksigen) dan mintalah bantuan sesegera mungkin
Hubungi 911 bila ada kesulitan berjalan atau berbicara karena
napas yang sesak dan pendek, atau bibir membiru atau abu-abu. Gunakan alat
bantu napas selagi menunggu datangnya bantuan
#3 – Ikuti Rencana Penanganan Asma
Anda
Berdasarkan angka pada peak flow meter, anda bisa mengetahui
obat apa dan kapan anda perlu meminumnya. Sangat penting untuk mengikuti
langkah-langkah dan minum obat seperti yang diperintahkan dokter.
Bila gejala-gejala semakin memburuk setelah mengikuti rencana
penanganan asma ini, hubungi dokter anda. Rencana penanganan juga mencakup
pengobatan bila ada keadaan darurat
#4 – Kesulitan Bernapas
Selama berlangsungnya serangan asma, otot di sekitar saluran
pernapasan mengencang dan terjadi pembengkakan pada bagian dalam saluran
pernapasan.
Saluran pernapasan menghasilkan lendir (mukus, riak) berlebihan,
yang mungkin dapat memblok saluran napas dalam paru (bronkioli)
Udara terjebak dalam paru-paru dan terjadi kesulitan untuk
bernapas. Suara ‘mengi’ merupakan gejala pertama yang terdengar dan dapat dirasakan
oleh pasien. Namun bila serangan memburuk, dada akan terasa semakin sesak
dengan nafas pendek-pendek. Pasien merasa seakan-akan udara yang dihirupnya
tidak cukup (gelagepan)
#5 – Perubahan Postur Tubuh
Bila seorang
mengalami kesulitan untuk bernapas, tubuhnya akan condong ke depan, berbicara
terpatah-patah, tidak bisa mengucapkan satu kalimat secara lancar, dan menjadi
sangat gelisah.
Bila
keadaannya memburuk, tubuh pasien membungkuk dan menopangkan tubuhnya pada
kedua tangannya. Ini disebut posisi tripod.
#6
– Retraksi Leher dan Dada
Bila
terjadi kesulitan bernapas, maka jaringan pada bagian leher dan dada tampak
melesak ke dalam pada setiap kali bernapas. Ini disebut retraksi
Retraksi
berarti bahwa udara yang masuk ke dalam paru-paru tidak cukup. Ini merupakan
keadaan darurat medis. Segera hubungi 911 bila ditemui gejala ini untuk
mendapat bantuan dokter segera.
Pada
anak-anak terdapat tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa pernapasan semakin
memburuk sebagai berikut:
- Tidak ada
nafsu makan
- Merasa lelah
- Tidak
seaktif sebagaimana biasanya
#7
– Bibir Dan Kuku Tangan Membiru
Bibir
dan kuku jari yang berwarna biru atau abu-abu merupakan tanda bahwa tubuh
kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi ini disebut sianosis (cyanosis).
Bila
ini terjadi, anda membutuhkan bantuan medis saat itu juga. Hubungi 911 untuk
minta bantuan seorang dokter.
#8
– Tanda-Tanda Lain Keadaan Darurat Asma
- Kesulitan
berbicara
- Tidak dapat
menarik atau mengeluarkan napas
- Sesak napas
- Merasa cemas
dan panik
- Batuk yang
tidak berhenti
- Wajah
pucat dan berkeringat
No comments:
Post a Comment