TENTANG KHELASI
PRESS RELEASE
Sejak beberapa hari ini
beredar pemberitahuan melalui BBM (BlackBerry Messenger) tentang metoda
pengobatan penyakit jantung koroner dengan menggunakan infus cairan tertentu
yang dikatakan mampu mengikis plaque (deposit kolesterol) di dinding pembulu
darah koroner. Berita tersebut juga mengesankan bahwa pemberian cairan infus
(khelasi) dapat menggantikan metoda angioplasti koroner (pemasangan stent)
maupun pengobatan operasi bedah pintas koroner (By-pass)
Akibat pemberitaan tersebut,
beberapa masyarakat awam maupun dokter umum dan dokter spesialis meminta
penjelasan kek kantor Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiocaskular Indonesia (PERKI) maupun secara langsung kepada anggoa PERKI di
berbagai daerah.
Demi melindungi masyarakat
terhadap penanganan penyakit kardiovaskular di luar tatalaksana standar medis,
maka menjadi tanggung jawab PERKI untuk memberikan klarifikasi sebagai berikut:
- Penyakiut
jantung koroner adalah suatu kelainan akibat proses atherosclerosis
menahun, yaitu terjadinya proses deposit lemak kolesterol LDL dan berbagai
substansi lain dalam lapisan dinding pembuluh koroner. Proses ini terjadi
secara menahun dan berpotensi menimbulkan penyempitan pembuluh darah
koroner sehingga terjadi gangguan
aliran darah yang memberi nutrisi darah pada otot jantung.
- Penanganan
terhadap Penyakit Jantung Koroner meliputi pemberian terapi farmakologis
secara optimal, dan pada kondisi penyakit tertentu memerlukan tindakan
revaskularisasi (memulihkan gangguan aliran darah) baik secara non-bedah
(angioplasti koroner) maupun bedah (By-pass). Tidak ada satupun referensi
terpercaya yang memberi bukti bahwa ada obat yang mampu membuat plak larut
sehingga tidak memerlukan lagi tindakan revaskularisasi (terlampir
penelitian tahun 2013)
- Untuk
menentukan strategi pengobatan terbaik, telah dibuat Standar Pelayanan
Medis berdasarkan bukti-bukti klinis yang diperoleh dari berbagai
penelitian di berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, untuk kasus
penyakit jantung koroner dengan bukti klinis adanya keluhan disertai
iskemia luas atau tanpa diserta penyakit penyerta masih menempatkan
penggunaan obat-obat standar preventif dan metoda angioplasti koroner
dengan Stent maupun tindakan operasi bypass sesuai rekomendasi kelas 1.
Artinya para ahli sepakat bahwa kedua metoda pengobatan ini masih yang
terbaik. Sedangkan strategi dengan menggunakan sel punca (stem cell) masih
dalam tahap riset dan diharapkan menjadi terapi pilihan masa depan.
- Sebagai
wadah dokter spesialis Kardiovaskular di Indonesia, PERKI memiliki
tanggung jawab moral untuk melindungi masyarakat dari pengobatan yang
tidak memenuhi standar medis. oleh karenanya PERKI membuka diri untuk
menerima pertanyaan dari masyarakat luas berkenaan dengan pemilihan
pengobatan yang terbaik di bidang kardiovaskular dengan melalui EMAIL: inaheart@indosat.net.id dan
telepon di sekretarist PERKI 021-568 1149 atau 021-568 4093 Ext. 1441 dan
Fax 021-566 4220
Semoga klarifikasi ini
dapat memberi wawasan positif dan melindungi masyarakat dari metoda pengobatan
yang tidak berbasis bukti
Jakarta,
14 April 2015
Pengurus
Pusat
Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
ttd.
Prof
DR. Dr. Rochmad Romdoni SpPD, SpJP(K),
FIHA
Ketua
PP PERKI
ttd
DR.
Dr. Ismoyo Sunu dr. SpJP(K), FIHA
Sekretaris
Jenderal
No comments:
Post a Comment