M A R K E T I N G
CELEBRITY ENDORSEMENT
Kapan hari saya nonton
yucup (Youtube) tentang ular piton di Sumatera yang menurun jumlahnya gara-gara
dibeli sama perusahaan fashion ternama seperti Hermes, Prada, dan mbuh lainnya.
Ular piton dari pencari dihargai 300K/ekor, sama pengepul dijual 1 jutaan. 1
ekor bisa dibikin jadi 2-3 tas. Jadi sekitar 350-500 ribuan/tas kalo
dikira-kira.
Nah ini bagian ajaibnya,
Hermes mau bikin koleksi tas kulit ular untuk musim semi tahun ini. Bikinnya
cuman 15 biji. Pertama-tama dibikin 1 dulu buat dikasihin seleb yang udah
dipilih buat jadi "pemancing". Tahun ini misalnya Hermes pilih
Victoria Bekam.
"Victoria mau tas
gratis nggak? Gantinya kami minta 5 potomu pake tas itu, oke?" Kalo
Victoria mau, dia bisa ambil tas itu di tokonya Hermes yang di L.A. sambil
sekalian poto. Sesuai perjanjian, Victoria dipoto fotografernya Hermes sendiri
pas lagi (pura-puranya) keluar dari sana sambil nenteng tas barunya. Cekrek 1.
Nanti lagi waktu anterin anak-anaknya sekolah, cekrek 2. Nanti lagi waktu ngopi
bareng temen seleb lainnya, cekrek 3. Sampe 5 kali janjian dimana yang
keliatannya natural, nggak dibuat-buat, dan yang penting tasnya keliatan.
Setelah itu dibikin
kampanye di majalah, medsos, atau TV, buat siapa yang mau pre-order. Tas tangan
ukuran 30x20cm itu dijual seharga 200 juta dan hanya dalam seminggu, ke-15 tas
itu udah ada calon pembelinya. 3 dari 15 calon pembeli itu berasal dari
Indonesia, 1 sosialita dan 2 istri pejabat. 9 pembeli lain dari China, 2 dari
Singapura, 1 dari Arab.
Kenapa gak ada pembeli dari
Eropa/US? Harga 200 juta untuk sebuah tas yang total material dan aksesorisnya
paling mahal 5 juta? Siapa orang berpendidikan/waras yang mau beli? Emang siapa
yang jahit tas 5 jutaan biar bisa dijual 200 juta? Obama? Putin? Bunda
Teresa?
Victoria Bekam memang udah
kaya, tapi sebagian besar barangnya itu endorsement. Sama seperti Kim
Kadarshian. Yang mereka jual ya imej selebritisnya. Lalu apa yang didapet
pembelinya? Rasa bangga punya tas yang sama kaya Victoria dan Kim. Itu aja.
Semua barang mewah yang
keliatannya dimiliki oleh sosialita dan seleb luar itu hanya pemancing. Endorsement merupakan trik marketing
untuk menjual produk dengan melekatkannya pada imej seseorang. Gaya hidup orang
kaya Asia memang paling mudah diekploitasi sama produsen produk-produk kelas
atas Barat. Pembeli jam tangan milyaran pun orang-orang Asia. Makanya,
sebenernya Barat sangat tergantung sama perekonomian Asia karena merekalah
pembeli produknya. Orang Barat sendiri nggak mau beli produk mewahnya. Buat
apa? "Buat apa saya memperkaya orang lain dengan membeli produknya dengan
harga yang super konyol?" Kasarnya, karena orang kulit putih malas
memperkaya orang kulit putih lainnya, mereka lebih baik menjual produknya ke
orang bodoh (yang menderita inferiority
complex kronis) yang mau. Mobil mewah lebih banyak di jalanan Dubai dari
negaranya sendiri. Sultan Brunei memiliki kurang lebih 70 Rolls Royce dari 5000
mobil mewah lainnya (Google it!). Sosialita Asia memiliki koleksi tas mewah
lebih banyak dari pabrik tasnya. Apakah itu berarti orang Asia lebih kaya dari
orang Barat? Ya nggak, lebih bodoh iya.
Jadi rumusnya, kalo ada orang
Barat menggunakan barang mewah, kemungkinan besar dia endorser, atau sedang
promo barangnya sendiri.
Lalu 3 orang Indonesia yang
dapet tas itu dengan bangga selalu memulai arisan dengan, "Victoria Bekam
juga punya samaan ama gue loh.."
Tidak ada orang kaya Asia
yang ingin terlihat seperti orang Asia lainnya. Mereka ingin terlihat seperti
bintang Hollywood… ngakak.com
No comments:
Post a Comment