MENDETEKSI POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI RAPOR
SEKOLAH
Tips bagi orangtua cara membaca Raport sekolah
Pertengahan bulan Desember adalah penerimaan raport
buat para putra-putri kita. Saya ikut bahagia di hari yang penuh
ceria ini, dan ijinkan saya berbagi tips buat bapak ibu semua.
Tips berikut barangkali memiliki sudut pandang yang
mungkin berbeda. Namun jika perspektifnya sama, alhamdulillah.
Yang utama semoga bermanfaat untuk kita
semua.
Raport adalah Progress
Report Pembelajaran, laporan perkembangan ananda selama satu semester dalam
menempuh seperangkat materi pelajaran dan bukan hasil akhir
Oleh karenanya saat menerima raport lakukan
hal-hal berikut :
1. Tutup
raport terlebih dulu! Tanyakan kepada ananda pelajaran apa yang ia sukai
dan siapakah guru yang ia sukai. Ini akan berpengaruh terhadap nilai di dalam
raport.
Belajar adalah hasil kerja mental emosional (EQ) yang
kemudian mengarahkan kemampuan kognitifnya (IQ) untuk direalisasikan dalam
nilai-nilai belajar.
2. Buka raport.
Fokus kepada nilai tertinggi yang ada di raport. Coba cek adakah
signifikansi dengan pelajaran yang diminati anak dan guru nya yang dia sukai.
Sekali lagi fokuslah kepada nilai tertinggi, karena
disitulah kelebihan ananda.
Itulah anugerah terindah dari Allah yang diberikan. Terima dan
Syukuri!
Berikan senyuman dan ucapan dengan kalimat yang
berisi pujian, apresiasi dan penghargaan dengan tulus kepada ananda atas
prestasinya.
3. Perhatikan
nilai-nilai yang tertinggi dan nilai-nilai pelajaran yang rendah. Perhatikan
pembagian secara sederhana untuk memudahkan memetakan Oka (otak kanan) dan Oki
(otak kiri)
Kelompok pelajaran Otak Kiri (matematika,
IPA/sains, fisika, kimia, biologi, teknik dll)
Otak
Kanan (bahasa, seni,IPS)
Jika Ananda dominannya di Oki maka arahkan nantinya
ke jurusan sesuai bidang Otak kiri. Demikian sebaliknya.
Raport Ini juga bermanfaat untuk mendeteksi kecerdasan
sekaligus penjurusan!!!
Jangan sekali-kali memaksakan anak yang
dominan di pelajaran otak kanan, misalnya, untuk kuliah/sekolah menengah
di jurusan golongan otak kiri semisal Matematika, IPA , Kedokteran,
Teknik dll.
Selain kasihan kepada anak, karena menjadi beban,
juga kecerdasan anak memang bukan disitu, akhirnya hasilnya/prestasinya
menjadi kurang maksimal.
4. Tanyakan
kepada ananda, nilai pelajaran apa yang rendah, mengapa bisa terjadi dan
bagaimana solusinya untuk selanjutnya!
Ini sekaligus berguna bagi penguatan fondasi jiwa
dan mental anak.
Melatih anak agar ia menerima diri apa
adanya. Memaafkan diri dan ikhlas atas kekurangan kita sebagai hamba Allah yang
lemah, kurang, sehingga memotivasi diri untuk memperbaiki.
Kecerdasan spiritual (SQ) dan keimanan yang kokoh
dibangun dengan melihat diri bahwa manusia memiliki sekian banyak kelebihan
sekaligus kelemahannya...!
Maka latihlah ananda untuk belajar menerima diri
apa adanya.
5. Jangan
sekali kali membanding-bandingkan dengan anak lain! Karena anak anda adalah
unik, berbeda dan hanya ada stu di dunia, tidak ada duanya.
Allah sudah memberi fitrah terbaik! Bakat,
minat, kecerdasan, modalitas belajar dan potensi yang khas yang berbeda dengan
anak lain. Jadi, jangan dibandingkan!!! Karena putra putri Anda tidak ada
bandinganya.
Tulisan dari sahabat berikut ini juga layak
untuk diperhatikan :
1. Berhentilah anda memamerkan ranking puta-putri
anda! Yang terpenting dari Pendidikan itu bukan ranking.
Hakekat dari pendidikan itu adalah menjadikan anak
anda:
• Mencintai aktivitas membaca untuk mencari
pengetahuan
• Bisa berpikir logis
• Tahu nilai-nilai yang benar dan salah
• Mampu mengembangkan bakatnya, dan
• Punya semangat juang untuk mewujudkan apa yang
dia inginkan secara disiplin & konsisten.
2. Berhentilah anda menjadikan ranking putra-putri sebagai
kunci sukses! Ketika kita menjadikan ranking sebagai bukti kesuksesan pada anak
kita, dampak terbesar adalah pada titik itulah ia berfokus. Padahal kenyataannya
tidak demikian!!
• Saat anak anda mencintai membaca maka mereka
menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka punya ranking baik
atau buruk.
• Saat anak anda bisa bepikir logis maka mereka
akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian mereka itu tidak
bisa dinilai per semester atau per semester untuk diperbandingkan antara anak
satu dengan anak lainnya.
• Saat anak anda tahu mana nilai yang benar dan
mana yang salah maka mereka akan punya integritas
• Saat mereka mengenal bakat mereka yang
sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi yang
terbaik
• Saat anak anda punya semangat juang maka itulah
kunci sejatinya kesuksesan hidup.
Dan ini semua tidak bisa diranking. Jika anda fokus
pada ranking maka anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam
pendidikan.
Kalau anda harus kompromi dengan sistem pendidikan
sekolah maka “kompromi” anda adalah, usahakan anak anda selalu naik kelas dan
bergairah menjalani aktivitas sekolahnya.
Terakhir, maknai nilai raport anak anda hanya sebagai salah satu indikator
untuk tahu mana titik lemahnya, mana titik unggul ...
Semoga dengan raportan yang bapak ibu terima, semakin
memotivasi untuk tumbuh kembangnya potensi dan kecerdasan serta bakat minat
ananda !
Raportan bukan raport amal baik dan buruk hari akhir,
bukan!!! Buku Raport ananda bukan catatan amal baik dan buruk hari akhir nanti,
yang tidak bisa diperbaiki. Raport bukan hasil akhir, ia
adalah catatan hasil belajar ananda yang masih bisa dievaluasi dan
diperbaiki !
Semoga Allah menganugerahkan kesolehan dan
berkenan mencerdaskan anak kita semua, yang mana kecerdasannya itu dijaga
oleh Nya
Aamiin
#smangatberbagidanevaluasidiri
#Melatihdirilebihbaik
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment