BAHAYA ANARKO
Anarko Bahayanya Melebihi
Teroris Dibongkar Polisi
Top. Polisi
menangkap para aktor lapangan rancangan pembuat kerusuhan. Di tengah situasi
ancaman terhadap wabah Covid-19, kelompok Anarko-Sindikalis melakukan aksi.
Polisi cepat menangkap para
perusuh dari berbagai kota. Bandung. Jakarta. Banten. Anarko seperti namanya
adalah kelompok anarkis. Yang ditangkap antara lain RIA alias Rio, MMR alias
Muhammad, SR alias Sitti, AAM alias Alfah.
"Mereka tidak puas
dengan kebijakan pemerintah dan memanfaatkan situasi yang saat ini, di tengah
wabah Corona," ujar Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana di Jakarta Jumat
(10/4/2020).
Tiga pelaku yang tengah
merancang kerusuhan ditangkap aparat Reskrim Polres Tangerang Kota bersama
anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya di sebuah kafe di wilayah Kota Tangerang
pada Jumat (10/4). Dua orang lagi ditangkap di Bekasi dan Tigaraksa, Tangerang.
Selain itu dari gerakan
Anarko di media sosial ditangkap empat orang di Bandung. Mereka menggunakan
WhatsApp Group dan Telegram untuk merancang kerusuhan. Ini hasil dari
pengembangan penangkapan di Tangerang.
“Akan kami kembangkan bukan
hanya di Jakarta, tapi juga di Bandung dan beberapa kota lainnya," ujar
Irjen Nana.
Peta Gerakan Anarko
Anarko adalah kelompok kiri
yang dekat dengan komunisme, walau sudah mati. Isu komunisme dipakai oleh
kelompok anti pemerintahan Jokowi. Mereka melakukan infiltrasi ke SMA lewat
rohis dan OSIS, mahasiswa, buruh, pejabat, LSM, organisasi, dan komunitas.
Karena Anarko menanamkan
ideologi gerakan. Anarko mengusung anti kapitalisme sebagai kedok. Karena
hampir semua pengikut anarko pemraktik kapitalisme.
Maka tak salah jika di
media sosial dan media ada yang membela Anarko. Melakukan counter attack ke
Polisi yang meringkus. Aksi mereka dikecilkan, dikerdilkan. Vandalisme dan
graffiti adalah strategi mereka membangun keresahan. Untuk tujuan revolusi
sosial.
Munculnya gerakan anti
Bashar Assad di Syria juga dibangun dari corat-coret provokasi di Idlib, Raqqa,
Aleppo, kantong pemberontak ISIS. Akibatnya perang saudara. Untung ada Russia,
Kurdi, Hezbollah dan Iran yang melawan mereka.
Sejalan dengan strategi
Anarko, maka momentum menjadi acuan. Lockdown sudah ditunggu-tunggu mereka.
Namun aparat dan *Jokowi tidak bodoh. Rancangan pemaksaan lockdown dan kisruh politik
yang digemborkan Anies, Jusuf Kalla, Hidayat Nur Wahid, Fadli Zon, Rizal Ramli,
Said Didu, Demokrat, sudah lebih dari cukup untuk membaca gerakan. Lah Anarko
bergerak.*
Dalam setiap aksi buruh,
demonstrasi mahasiswa dan aktivitas menentang pemerintah, para anggota Anarko
selalu menunggangi. Misalnya, aksi demo di Banyuwangi menolak UU Minerba juga
melibatkan Anarko.
Para tersangka yang
ditangkap Polisi pun rajin mengikuti perkembangan politik dan ikut menyusup
dalam demo-demo yang marak – yang selalu anti pemerintah. Salah satu strategi
mereka adalah seolah membela rakyat seperti anti penggusuran.
Rio, Muhammad, Sitti,
Alfah, adalah anggota gerakan yang ditangkap. Mereka tergabung dalam jaringan
di seluruh dunia, Amerika Serikat, Denmark, Swedia, Noregia, Finlandia. Anarko
Indonesia berafiliasi dengan International Workers Association (IWA). Juga
menggandeng Anarko-Syndicalist Federation Australia (ASF Australia).
Gerakan kiri Anarko
jejaknya mulai 1999. Berdiri Anarko versi Indonesia bernama Jaringan Anti-Fasis
Nusantara. Sejak saat itu berkembang menyusup ke berbagai kota, memanfaatkan
organisasi yang vokal anti Pemerintah. Perhatikan, di banyak kota yang jaringan
teroris-nya dibongkar, hampir dapat dipastikan ada infiltrasi gerakan Anarko
ini.
Selanjutnya, di Bandung
dibentuk Apolakis, Affinitas (Jogja), Jaringan Otonomis (Jakarta), Jaringan
Otonomi Kota (Salatiga), Freedom ( Makassar). Anggota jaringan ada di
Tangerang, Bali, Serang,Pati, Jogja, Surabaya, Rembang, Rangkasbitung, Bekasi,
Bogor, Sukabumi, Bandung.
Gerakan ini menyebar ke
Pelembang, Pekanbaru, Medan, Banda Aceh, Kalimantan, Sulawesi seperti Manado,
Gorontalo, Makassar) dengan nama Workers Power Syndicate.
Mulai 2015, belajar dari
gerakan usroh PKS mulai menggalang pelajar SMA, Anarko bergerak dengan
mengusung aliansi berbasis kota. Gerakan strategi senyap. Di setiap kekisruhan
disinyalir ada keterlibatan dan ditunggangi Anarko seperti Abu Tour, First
Travel, demo-demo anti pemerintah, demo buruh.
Bahkan saking lihainya aksi
doa pun ditunggangi Anarko. Aksi doa solidaritas. Mereka juga sangat rajin
mendompleng agenda pertemuan komunitas, band indie, punk, rumah produksi
independen, dsb. Narasi mereka selalu mengusung anti kapitalisme.
Pada 2018 gerakan Anarko
masuk ke kalangan supporter sepakbola. Di Bandung dikenal sebagai Bandung
Supporter Aliansi. Mereka menggalang untuk kerusuhan.
Strategi Anarko
Strategi Anarko ya
mengompori mogok kerja, penutupan jalan, graffiti (corat-coret). Langkah
berikutnya ya penyerangan, sabotase, perusakan properti.
Di bidang media sosial
mereka menggunakan jaringan mereka untuk melakukan provokasi, membuat konten
medsos yang provokatif. Bahkan mereka membangun jaringan para hackers,
melakukan peretasan. Mereka rajin membuat narasi tandingan di media sosial. Dan
aksi provokasi.
Maka ketika di Jakarta dan
Jawa Barat ancang-ancang akan dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sebagai pengganti lockdown, para tersangka memanfaatkan momentum. Tujuan mereka
adalah membuat keresahan dengan cara mengompori massa untuk membakar gedung
bank BCA di Pasar Anyar Tangerang, BRI Imam Bonjol.
Ini untuk membangun
sentimen SARA. Ajakan Kill the Rich (bunuh orang kaya). Penjarahan. Menuliskan
huruf bertuliskan huruf “A” kode Anarko, “mati konyol, apa mati melawan” di dinding
pinggir jalan, “sudah krisis mari membakar” di jalanan dengan tulisan pilox.
“Mereka mengajak masyarakat
untuk melakukan keonaran dengan cara membakar, kemudian menjarah," ujar
Irjen Nana.
Polisi melakukan
pengembangan dan menangkap perencana kerusuhan pada 18 April 2020. Gerakan ini
akan dilakukan di seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi dan sebagian Kalimantan. Ini
sesuai dengan peta jaringan Anarko yang sudah tersebar ke seluruh penjuru
negeri.
Mereka sebut beberapa kota
menjadi “titik api juang” yang mirip dengan slogan para teroris.
“Kami mensyukuri kelompok
ini bisa diungkap, sehingga rencana tersebut bisa terungkap," kata Kapolda
Metro.
Masyarakat tetap tenang.
Laporkan kepada Polisi jika di lingkungan terdekat melihat aktivitas yang
meresahkan masyarakat. Memang Anarko yang aktivitasnya senyap. Organisasi tanpa
bentuk (OTB) yang lebih bahaya seperti teroris. Di mana ada Anarko, di situlah
banyak ditangkap para teroris. Bukan perkara sederhana. Bravo Polri. (Penulis:
Ninoy Karundeng).
No comments:
Post a Comment