TulisanTommy - Chicago, Desember 30, 2020
Pada dasarnya ada 3 jenis vaksin covid-19 yakni:
1) Vaksin
whole virus (vaksin Sinovac)
2) Vaksin
Asam Nukleat
a) Vaksin mRNA (vaksin Pfizer, Moderna)
b) Vaksin DNA (J&J, AstraZeneca, Sputnik V)
3) Vaksin protein subunit (vaksin Novavax)
#1 - VAKSIN
WHOLE VIRUS: adalah vaksin yang memakai virus utuh (whole
virus) yang dilemahkan.
Ada 2 tipe whole virus:
1) Live attenuated vaksin
2) Inactivated vaksin
Live
attenuated vaksin adalah vaksin memakai virus dilemahkan, tapi masih
bisa tumbuh dan replikasi, tapi tidak lagi menyebabkan penyakit.
Inactivated
vaksin adalah vaksin yang mengandung bahan whole genetic dari virus yang telah
dirusak dengan panas, kimia atau radiasi, sehingga tak bisa infeksi sel dan
replikasi, tetapi masih bisa memicu reaksi immune.
Vaksin
Sinovac termasuk jenis vaksin inaktif covid. Yakni memakai virus utuh yang
dilemahkan dengan bahan kimia, untuk merangsang immunitas tubuh dengan membentuk
antibodi proteksi terhadap penyakit. Dengan kata lain, injeksi pathogen yang
utuh kedalam tubuh untuk stimulasi response immune.
Vaksin Sinovac hanya baik untuk
dewasa muda 18-59 th, karena immune tubuhnya lebih baik dari para lansia.
Dengan kata lain, Sinovac tidak untuk lansia >60 tahan karena proses penuaan
immune system.
#2 – VAKSIN ASAM NUKLEAT
a) Vaksin mRNA (Pfizer, Moderna)
adalah vaksin asam nukleat RNA (single stranded ribonucleic acid) yang memakai
bahan genetic RNA dari virus penyebab penyakit, untuk stimulasi immunitas dalam
membentuk antibodi terhadap penyakit.
b) Vaksin DNA (vaksin Johnson
and Johnson, AstraZeneca) adalah vaksin asam nukleat DNA (double stranded
nucleic acid), yakni memakai bahan genetika DNA virus penyebab penyakit, untuk
merangsang immunitas membentuk antibodi terhadap penyakit tsb.
Bagaimana
vaksin asam nukleat melawan covid?
Prinsip kerja vaksin asam nukleat
mRNA dan DNA adalah sama, dimana asam nukleat, bahan genetic mRNA dan DNA virus
penyebab penyakit akan men-dikte sel immune untuk membikin protein spesifik
terhadap pathogen tsb.
Tergantung pada mRNA atau DNA
yang di insersi, sel immune mengenali bahan genetic asing (mRNA/DNA), generic
code antigen tsb dapat dibaca oleh protein making machinery, sehingga dipakai
untuk mencetak protein antigen untuk memicu response immune.
Dengan kata lain, mengajari sel
immune tubuh (B & T cells) untuk membentuk protein yang menyerupai protein
spike covid-19. Sehingga protein yang terbentuk bisa dipakai sebagai antibodi
terhadap invasi virus dari luar.
Vaksin mRNA dan DNA memakai
technologi relative baru yang di kembangkan untuk melawan berbagai penyakit
termasuk HIV, Zika virus dan Covid-19.
(Sejauh
ini belum di approved pada manusia. Hanya beberapa vaksin DNA yang telah diberi
izin untuk pemakaian pada hewan ternak termasuk vaksin kuda melawan West Nile
virus.) – Note: Saat ini sudah ada approval WHO dan sudah digunakan di berbagai
negara.
Di AS, vaksin mRNA dan DNA hanya
di approved FDA sebagai emergency use authorization (EUA)... Yakni vaksin
Pfizer dan Moderna.
Bagaimana
cara produksi vaksin asam nukleat?
Setelah
pathogen genome berhasil di sequenced, maka relative cepat dan mudah design
vaksin terhadap protein virus tsb.
Pada vaksin DNA, dipakai sepotong
DNA encoding antigen yang di insersi ke dalam plasmid bakteri. Plasmid
dapat replikasi mandiri dalam chomosomal DNA utama, dan bertindak sebagai alat untuk
transfer gene antar sel. Oleh karena itu plasmid sering dipakai dlm bidang
genetic engineering.
DNA plasmid pembawa antigen
biasanya disuntik kedalam otot, dengan maksud mencapai sel tubuh. Karena
machinery (ribosome) terletak dalam sel sanggup terjemah antigen menjadi
protein yang terletak dalam sel.
Cara lain adalah secara
electroporation, yakni dengan gelombang pendek aliran listrik untuk membantu
ciptakan pori sementara pada cell membrane. Alat ini dikenal sebagai “gene gun”
yang memakai helium untuk mendorong DNA masuk kedalam kulit. Dimana DNA dikemas
dlm bentuk nonoparticle yang di design untuk dapat menyatu dengan cell
membrane.
Pada vaksin mRNA, dipakai encode
antigen atau self-amplifying RNA
(saRNA), yakni molekul templates yang dipakai cellular factories untuk produksi
protein, karena bersifat alami, sehingga tidak terjadi integrasi dengan bahan
genetic tubuh kita sendiri (zero risk).
RNA dapat disuntikkan tersendiri
atau dikemas dalam nanoparticles seperti pada vaksin Pfizer (mRNA-based
covid-19 vaccine). Dapat juga pakai tehnik memasukkan seperti pada vaksin DNA.
Setelah DNA atau mRNA didalam
sel, segera terjadi response immune memproduksi antigen dan muncul pada
permukaan sel, sehingga terdeteksi oleh immune system dan memicu reaksi immune.
Response
immune ini termasuk killer T cells, yang akan menyerang virus atau merusakkan
sel yang terinfeksi, serta mamicu antibody-producing B cells dan helper T cells
yang mendukung produksi antibody.
Vaksin
Pfizer dan vaksin Moderna adalah vaksin mRNA, perlu 2x suntik.
Vaksin
Johnson and Johnson adalah vaksin DNA dengan menggunakan vector adenovirus,
hanya perlu 1x suntik.
Vaksin Johnson and Johnson telah
selesai uji klinik phase 3 pada akhir Januari 2021, dan telah di approved FDA, dan
telah beredar sejak Februari 2021.
Vaksin AstraZeneca adalah vaksin
DNA dengan menggunakan simpanse vector, saat ini ditunda uji klinik karena
terjadi efek samping neurologi.
Apa itu viral-vector based vaksin?
Viral vector-based vaksin adalah
vaksin yang memakai virus yang tidak berbahaya sebagai alat untuk menyelundupkan
antigen dari virus penyebab penyakit, untuk memicu response immune terhadap
penyakit.
Bagaimana
viral vector based vaksin melawan covid-19 ?
Vector based vaksin beda dengan
vaksin konventional lain, yakni sebetulnya tak mengandung antigen, tetapi
memakai badan sel sendiri untuk produksi.
Dengan kata lain, memakai
modified virus (vector) untuk mengantarkan genetic code antigen ke dalam sel
tubuh, dalam hal ini adalah spike protein yang terdapat pada permukaan virus.
Ini akan menginfeksi sel dan meng instruksi sel membuat antigen, yang akan
memicu response inmune.
Dengan kata lain, vaksin meniru
seperti apa yang terjadi pada infeksi secara alami pada covid-19. Yakni memicu
response immune cellular kuat oleh T cells dan B cells.
Contoh
vaksin yang memakai vector:
1) J & J (adenovirus)
2) AstraZeneca
(simpanse vector)
3) Sputnik V (human adenovirus)
#3 –
VAKSIN PROTEIN SUBUNIT (vaksin acellular) adalah vaksin yang memakai
bagian fragment protein dari virus penyebab penyakit, untuk merangsang
immunitas membentuk antibodi terhadap penyakit tsb. Vaksin subunit dikenal
sebagai vaksin acellular.
Bagaimana
protein subunit melawan covid ?
Seperti diketahui, semua vaksin
cara kerjanya yakni expose kontak molekul terhadap pathogen yang memicu
response immune, dan setiap jenis vaksin memakai cara expose yang berlainan.
Pada vaksin subunit yakni
menyuntikkan sebagian protein spesifik virus yang telah dimurnikan, yang
sanggup merangsang sel immune. Karena fragment ini masih sanggup menyebabkan
penyakit. Vaksin subunit aman.
Novavax adalah vaksin
protein-based memakai custom-made spike protein coronavirus yang meniru spike
protein covid-19. Saat ini telah masuk uji klinik phase 3.
Ada beberapa tipe vaksin protein
subunit:
1) vaksin protein subunit yang
mengandung spesifik protein yang diisolasi dari virus.
2) vaksin polysaccharide yang
mengandung rantai polysaccharide yang terdapat pada dinding sel bakteri
3) vaksin mengikat pada rantai polysaccharide
dari carrier protein yang bisa mendorong response immune
Saat ini protein subunit sedang
dikembangkan terhadap virus yang menyebabkan covid-19. Karena vaksin ini
acellular, hanya fragment protein atau polysaccharide dari pathogen yang
dipakai sehingga:
1) resiko efek samping hampir tak ada
2) mudah
di produksi
3) biaya
produksi murah
4) lebih stabil dari vaksin yang mengandung virus
Kerugian dari vaksin protein subunit adalah defisit
pathogen associated molecular pattern, yakni antigen yang dipakai response
immune lemah, sehingga perlu di bantu dengan adjuvant atau dosis booster.
Vaksin protein subunit di bikin
dari organism hidup misalnya, bakteri atau ragi dan diperlukan substrate untuk
menanamkannya. Dan harus dijaga ketat kebersihan agar tidak terjadi
kontaminasi.
Keuntungan
dan kerugian vaksin protein subunit:
1)
tehnologi mapan
2) cocok bagi orang dengan kompromi reaksi immune
3) tak ada komponen hidup, sehingga tak ada resiko
memicu penyakit
4) relatif stabil
5) produksi relatif rumit
6) perlu dibantu booster
7) perlu
waktu memilih dan menentukan antigen kombinasi
Untuk masa mendatang, kemungkinan lebih efektif
memakai injectable hydrogel vaccine untuk delivery vaksin protein
subunit.
Keuntungan hydrogel vaccine
adalah:
1) pelepasan komponen vaksin bisa secara terus
menerus
2)
meningkatkan potency dan qualitas vaksin
3) tak perlu cold chain
Demikianlah info singkat tentang “Jenis Vaksin
Covid-19”, semoga bermanfaat bagi teman2 EU69...
Salam
sehat,
Tommy - Chicago, Desember 30, 2020
No comments:
Post a Comment