Catatan dari diskusi webinar sambiloto dengan
dokter Nyoman Sp.PK:
1. Memaparkan pengalaman empiris dokter
Nyoman dalam pemberian sambiloto untuk pasien2 covid dari yang OTG, gejala
ringan, sampai yang berat.
2. Berhasil pada hampir semua kasus,
dari mulai pencegahan sampai pengobatan. Kecuali yang sangat berat misalnya on
ventilator.
3. Belum ada uji klinis. Saat ini
sedang diujicobakan di UGM dan Solo ekstrak mana yang akan diambil, kadar
berapa, untuk distandardisasi, lalu selanjutnya uji klinis.
4. Pengalaman paling fenomenal:
ketika ada dokter spesialis senior yang kena covid-19 sudah memakai PK, IVIG,
dan Tocilizumab, kondisi belum membaik.
Diberikan Sambiloto (dimasukkan
ke susu di ICU) 1 cap tiap 4 jam. Malam itu bisa tidur tenang, lalu kondisi
membaik. Sekarang Alhamdulillah sudah bisa main sepeda statis
5. Pengalaman lain: orang2 di
lingkungan pembicara (Pembicara adalah staf pengajar Univ. dan kabag Patklin), yang
rajin minum sambiloto hasil trackingnya biasanya negatif. Yang tidak/ jarang
minum, banyak yang positif.
Yang sudah ada gejala demam dst
cepat sekali reda dan kondisi umum membaik.
Dalam 1 tahun ini banyak sekali
px covid yang membaik setelah pemberian sambiloto.
6. Sharing peserta zoom: putranya
peserta tsb covid, hari ini demamnya turun setelah minum 4 butir, kondisi
membaik.
Sambiloto (Andrographis
paniculata) mengandung zat aktif Andrografolit dan Flavonoid yang mempunya 2
molecular docking, yaitu: pada virus (mencegah replikasi) dan sel manusia
(meningkatkan imun).
Dosis
pencegahan : 1x2 Caps (Jangan 2x1 karena kurang efektif). Diberika terutama
setelah paparan.
Dosis
pengobatan: 2 Caps setiap 4-5 jam (Kalau severe tiap 4 jam). Boleh dicoba 1 caps
dulu lalu liat reaksinya (Pada org yang tidak DM,bisa keleyengan karena ada
efek samping menurunkan GD...)
1 butir biasanya mengandung 500
mg. (nggak selalu sama. Malah beda2 pabrik bisa beda kadar andrografolit dan
terpenoid-nya). Tapi kira2 segitu.
Jurnal: dosis maksimal 6gr/hari
(kalau ekstrak murni). Jadi diberikan 2 caps tiap 4-5jam.
Walaupun bisa lebih, karena bukan
ekstrak murni. Tapi karena blm ada uji klinis, max 6 gram aja deh.
Lebih baik dikasih alarm saat
pemberian karena supaya tidak lupa.
Bersambung ke part 2
Part 2 [6/30,
07:40] +62 818-969-348:
(Tambahan2 dan pertanyaan2
pemirsa):
1. Merk apa yang biasanya
dipakai?
Jawab: Tidak bisa nyebut merk, yang
penting ada BPOM.
2. Ada kondisi tertentu yang hrs
diperhatikan ketika mau memberikan sambiloto?
Jawab:
a. Hipoglikemia, karena sambiloto
suplemen untuk diabetes (memperbaiki fungsi pankreas). Jadi harus diminum
sesudah makan.
b. Ada efek samping diuretik.
3. Apa ada efek samping
penggunaan jangka panjang?
Jawab: pembicara tidak pernah
memberikan jangka panjang. Jika swab sudah negatif, masuk dosis pencegahan 1x2
caps.
4. Beli di mana?
Apotek, toko herbal, toko online.
5. Info tambahan: Sambiloto juga
dari pengalaman, baik untuk alergi, malaria, hepatitis, dengue (dengue sudah
banyak dan ada jurnalnya juga).
6. Bagaimana jika mengonsumsi
obat lain dari dokter?
Jawab: sambiloto diminum 1 jam setelah
obat dokter.
7. Sambiloto juga ada efek
antibiotik (pencegahan sepsis)
8.Buat obat chikungunya juga
manjur banget. Ada pasien yang lama sekali masih sakit2 tulang lalu diberikan
sambiloto lalu sembuh.
9. Untuk malaria 4 hari pemberian
sudah ada perbaikan.
10. Catatan: obat herbal tidak
untuk kasus life threatening.
11. Ada juga yang sakit kutil,
sembuh dengan sambiloto (mungkin karena penyebabnya virus juga).
12. Di Thailand sudah dipake
untuk yang OTG dan gejala ringan.
13. Tiga tingkatan herbal:
1. Jamu
2. Herbal terstandar
No comments:
Post a Comment