Oleh: Dahlan Iskan
1 Januari 2022
BEGITU besar harapan kita pada
Tahun Baru 2022.
Apalagi setelah mendengar Pidato
Presiden Jokowi di depan Kompas100 menjelang tutup tahun 2021. Kompas100 adalah
indeks Harian Kompas untuk Saham 100 Emiten di Pasar Modal Jakarta, BEJ.
Begitu Besar Optimisme Presiden
Jokowi. Kita ikut Optimistis !!. Semangat Kita ikut terpompa. Seperti juga
dulu... Ketika Optimisme itu dipompa oleh Pidato Beliau di Pasar Modal : Bahwa
ekonomi kita akan meroket.
Kali ini Presiden Jokowi Menyebut
3 Proyek Baru...!!!. Semuanya Raksasa.., Prestisius...!!!. Dan bisa memuaskan
emosi kita –yang sudah lama geregetan.
Misalnya soal :
"Pembangunan Rumah Sakit internasional di Bali". Yang _Ground
Breaking_-nya dilakukan Presiden 2 Hari lalu. Itu bisa menjawab kegundahan
nasional : "Mengapa Jutaan Rakyat Indonesia berobat ke Luar
Negeri...?!". Ikut Menghabiskan Devisa Negara...!!!.
Itu terjawab sekarang : Tidak
Perlu lagi ke Singapura..., Atau ke Penang.... Cukup ke Bali saja...!!!.
Akan ada Rumah Sakit internasional seluas 41
Hektare di Bali. Sambil Rekreasi...
Tentu urusan Rumah Sakit bukan
hanya soal Bangunan Fisik. Yang penting juga Teknologi. Dan yang lebih penting
lagi : Kehebatan Dokternya, Perawatnya, Pelayanannya...
Saya tentu ikut rombongan yang
gembira. Apalagi kalau sudah tahu rencana detailnya : Spesialisasi Sakit apa
saja yang akan diunggulkan...: Jantung dan Pembuluh Darah. Stroke dan Brain.
Pencernaan dan Usus. Kecantikan dan Restorasi. _Stem Cell_ dan _Cell Cure_.
Diabetes dan ikutannya. Dan apa lagi. Atau hanya sebagiannya ?
Pekerjaan berat lain : Bagaimana
cara Merekrut Dokter Ahli tingkat Dunia agar mau menetap di Bali... Sekarang
ini, banyak Pasien ikut saja Dokternya. Di mana ada Dokter hebat, ke RS itu
pasien akan pergi. Dokternya pindah RS, Pasien ikut pindah pula.
Sekarang ini, sebenarnya, sudah
banyak RS yang hebat-hebat. Banyak pula Dokter yang luar biasa. Tapi membuat RS
terhebat di Bali memang masuk akal... Apalagi, selama ini, banyak yang iri atas
Majunya Wisata Pengobatan di Singapura maupun di Penang, Malaysia.
Setidaknya Pemerintah sudah
memberikan muara pada emosi kita. Soal bagaimana menjadikannya bermutu kita
lihat empat-lima tahun lagi...
Tapi mungkin juga tidak perlu
risau. Pemerintah punya cara pintas untuk mengatasi semua itu :
"Mengandalkan nama besar Nomor 1 di dunia : Mayo Clinic, Amerika
Serikat... Dengan nama Mayo orang tidak perlu lagi bertanya : Siapa
Dokternya... Mayolah yang jadi jaminannya.
Anda sudah tahu : Mayo Clinic
memiliki _center of excellence_ berkelas dunia. Terutama untuk Penanganan
Kesehatan yang Kompleks dan Serius, termasuk Penyakit Kanker. Presiden SBY...,
sukses menjalani Operasi Kanker Prostatnya di Mayo Clinic. Bulan lalu...!!!.
Tidak hanya di Pengobatan. Juga
di bidang Medical Check-up. Bahkan di Mayo ada Penanganan Pasien dengan
Pendekatan Whole Person Care: Melihat Pasien secara Utuh dari Fisik, Pikiran,
Kejiwaan.
Kalau seperti itu rasanya akan
bisa bersaing dengan Singapura. Tidak perlu dipersoalkan siapa yang punya...
Toh yang di Singapura atau yang di Penang itu juga bukan kita yang punya.
Mayo
Clinic Care Network memiliki jaringan global yang kuat di Amerika
Serikat, Meksiko, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
Mereka berkolaborasi untuk meningkatkan layanan medis.
"Mayo Clinic berkomitmen
untuk melakukan Sharing Pengetahuan dan Keahlian Medis antara Tenaga Kesehatan
Indonesia dengan Para Ahli di Mayo Clinic
Care Network," ujar Arya Mahendra Sinulingga, jubir Kementerian BUMN.
Optimisme Tahun Baru lainnya
diPompakan Presiden Jokowi di Bidang industri.... Presiden Sudah Meresmikan
dimulainya Pembangunan industrial estate
Terbesar di Indonesia –Jangan-jangan yang Terbesar di Dunia...!!!. Lokasinya :
di Kalimantan Utara...!!!. Tepatnya di Kabupaten Bulungan. Lebih tepatnya lagi
di Pantai Tanah Kuning.
Meski masuk Kabupaten Bulungan,
tapi Lokasi itu lebih dekat ke ibu kota Kabupaten Berau di Kaltim. Tidak jauh
dari perbatasan antara Kaltim dan Kaltara.
"Berarti Kaltim dan Kaltara
akan jadi Masa Depan Indonesia...!!!". Anda sudah tahu : "Ibu Kota
Baru Indonesia di Kaltim...!!!". Dan kini industrial estate terbesar ada di Provinsi sebelahnya...
Itu bukan hanya yang
Terbesar...!!!
Itu juga Paling Ramah
Lingkungan...!!!. Paling Hijau. Green Industrial Park.
Luasnya : 10.000 Hektare. Yang
akan bisa diperluas menjadi 30.000 Hektare. Bukan main...!!!.
Itu Pikiran Terbesar ke-10 dari Presiden Jokowi....!!!. Yang
kalau Terwujud akan Dikenal Sepanjang Masa : "Ibu Kota Baru, Jalan Tol, Smelter Nikel, dan kini Green industrial estate.".
Di dalam industrial estate itu
masih ada pula sejarah lain : "Akan
Dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Indonesia...!!!".
Itulah PLTA Hulu Sungai
Kayan...!!!. Itulah Sungai Terpanjang di Kaltara...!!!. Yang meski Muaranya di
dekat Tarakan tapi Hulunya tidak jauh dari Perbatasan Berau.... Berarti tidak
terlalu jauh dari _industrial park_ tadi... Rupanya Sumber Listrik
dari Air itulah yang Jadi Penentu mengapa disebut Green Industrial Park.
Semua itu.., Sekarang ini..,
Masih Perawan Ting-ting... Maka, kalau Proyek ini Terlaksana, akan seperti ibu
kota baru...!!!. Lebih sulit lagi. Lebih ke pedalaman lagi.
"Pelabuhan dan Bandara Baru
akan dibangun...," ujar Bupati Bulungan Syarkawi yang saya hubungi kemarin
sore.
Untuk ke lokasi PLTA itu,
sekarang, hanya bisa dengan Helikopter. Tidak ada jalan sama sekali... Pun
setapak. Berarti Harus dibangun dulu Jalan Raya lebih 200 Km. Dari Nol.... Dari
Mulai Membabat Hutan, Membangun Badan Jalan, Mengeraskan, dan Mengaspalnya...
Tidak Cukup Ada Sumber Batu
Gunung di kawasan itu...!!!. Maka Batu Gunung dari Palu atau Toli-Toli
akan jadi pilihan terdekat... Tinggal Menyeberang Laut Satu Malam :
Memotong Selat Makassar...
Para Pemilik Batu Gunung di
Sulawesi Tengah akan ikut Panen...!!!.
Pun di kawasan industri Tanah
Kuning itu. Masih perawan. Belum ada secuil pun Pelabuhan. Belum ada pula
Bandara. Berarti Harus Membangun Pelabuhan Baru... Yang Besar Sekali... Yang
–kalau melihat kedalaman pantainya– harus dibangun menjorok jauh ke tengah
laut. Akan mahal sekali.
Ini berbeda dengan konsep
Gubernur Kaltim (waktu itu) Awang Faruq. Yang akan membangun industrial estate di Maloy –dekat
Sangatta. Yang kedalaman pantainya lebih 20 meter.
Berarti Nasib Maloy menjadi
tersisihkan.
Maloy memang sangat dekat dengan
Sumber Energi. Hanya 10 Km. Tapi Batu bara...?!.
Tanah Kuning lebih dekat ke
Energi Hijau : PLTA Krayan...!!!. Meski yang disebut dekat itu sekitar
200 Km.
Pilihan seperti itu menandakan Energi Oriented lebih Diutamakan. Energi
menjadi Pertimbangan Utamanya...!!!.
Batu bara Akan Habis dalam 50
Tahun –atau Kurang dari itu.
Air Sungai Kayan Tidak Pernah
Habis –Seumur Hidup...!!!.
Batu bara, kotor...!!!.
Air, bersih...!!!.
Harga Listrik dari Batu bara 5
Cent Dolar/KWh...
Harga Listrik dari PLTA-Besar
Hanya 2,5 Cent Dolar/Kwh...!!!.
PLTA-lah yang
Dimenangkan...!!!. Dan itu berarti memerlukan investasi yang luar biasa
lebih besar...
Belum lagi Harus membangun
Bandara Baru. Di Pantai itu.
Jalan Tol perlu Biaya Besar –tapi
Bisa Terwujud... Sulitnya Keuangan, toh teratasi –atau akan teratasi...
Ibu Kota Baru perlu biaya besar.
Segera terwujud... Cari uangnya tak begitu sulit. Toh bisa diperoleh –atau akan
diperoleh...
Dua Proyek Besar di KALIMANTAN
TIMUR dan UTARA yang kelihatannya sulit itu Toh Bisa Berjalan...!!!.
"Sukses Harus Membawa Sukses Berikutnya...". Sukses Kecil melahirkan
Rasa Percaya Diri yang kecil...., Sukses Besar Melahirkan Percaya Diri yang
Besar...".
Percaya Diri Presiden Jokowi
terlihat kian besar.... Dua Proyek Raksasa lagi akan ia pikul –dalam sekali
pikul...
No comments:
Post a Comment