CARA BEKERJANYA
AROMATERAPI PADA TUBUH KITA
Hidung kita memiliki
kemampuan untuk mendeteksi dan membedakan 100.000 macam bau yang berbeda, yang sebagian
besar diantaranya mempengaruhi kita melalui alam bawah sadar kita. Bau memasuki
hidung di mana Cilia, bulu-bulu yang sangat halus yang tumbuh pada lapisan
mukosa hidung dan mengandung reseptor akan membawa sinyal ke otak kita.
Reseptor ini merubah bau menjadi impuls listrik untuk dikirim ke bagian otak
yang disebut sistem limbik yang bertanggung jawab untuk emosi, suasana hati dan
pembelajaran seseorang.
Setiap aroma yang mencapai
sistem limbik secara langsung akan mempengaruhi suasana hati kita. Misalnya, bau
lavender akan meningkatkan frekuensi gelombang Alpha dalam otak yang
selanjutnya mengubah kesan relaksasi/santai pada diri kita. Sementara harum melati
meningkatkan frekuensi gelombang Beta yang merangsang sikap kegesitan
dan kesiapan dalam bertindak
Sistem limbik juga
berfungsi sebagai tempat penyimpanan jutaan macam bau, harum maupun busuk, yang
dapat diambil dan diingat kembali sebagai ingatan tentang sesuatu. Bau cerutu
misalnya, mungkin mengingatkan kita kepada kakek kita yang telah wafat lama berselang,
atau aroma pinus mungkin mengingatkan kita pada bulan madu yang indah puluhan
tahun yang lalu
Ukuran molekul minyak esensial
sangat kecil sehingga ia dapat dengan mudah menembus kulit untuk memasuki
aliran darah. Dibutuhkan hanya beberapa detik sampai dua jam bagi minyak
esensial untuk masuk ke dalam tubuh, lalu empat jam untuk mengeluarkan racun
tubuh yang tidak diinginkan melalui kencing, feces dan keringat.
Minyak esensial bekerja
secara menakjubkan untuk kondisi yang berhubungan dengan stres, gangguan psikosomatik,
infeksi kulit, kerontokan rambut, peradangan, nyeri karena masalah otot dan rangka,
dan penyakit lainnya. Pada kenyataannya, banyak sekali manfaat yang diberikan
oleh minyak esensial. Selain itu penggunaannyapun aman.
Sebuah studi di Bristol
melaporkan bahwa pemberian minyak lavender sebagai aromaterapi kepada 28 pasien
pasca bedah mencatat bahwa pada 24 pasien di antaranya, terjadi penurunan
frekuensi pernapasan, tekanan darah dan detak jantung. Penelitian lain di
Paris, yaitu pada kelompok yang terdiri dari 28 orang pasien yang menderita
sariawan yang kemudian diterapi dengan minyak esensial. Dilaporkan bahwa
setelah 90-hari pengobatan, 21 pasien dalam kelpompok tersebut pulih sepenuhnya.
Namun, minyak esensial
haruslah diuji sebelum penggunaannya. Beberapa minyak esensial mungkin sensitif
bagi seseorang, dan dapat menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap sinar dalam kasus lainnya. Cara
terbaik untuk menghindari terjadinya hal ini adalah melakukan pencampuran minyak
esensial dan minyak pembawa (carrier oil) dengan proporsi yang tepat disertai satu
tes kulit yang langsung dan sederhana. Caranya: oleskan sejumlah kecil minyak pada
kulit dan lihat
bagaimana kulit bereaksi.
No comments:
Post a Comment