Hayo, Dukung Perilaku Hubungan Normal
(PHN)
Tujuan baik tidak selalu baik efeknya, jika dilaksanakan dengan
cara yang tidak tepat Bro!
Setidaknya ada berapa hal kenapa anda harus menciptakan kata
pengganti LGBT, misal PHN (Perilaku Hubungan Normal).
Ini alasannya :
Perulangan itu ibarat software yang di install di pikiran anda.
Istilah psikologinya adalah Afirmasi . Semakin sering nyebut LGBT semakin
tertancap di pikiran pembaca/follower anda. Lama kelamaan akan menjadi sebuah
kebiasaan. Ingat iklan biscuit di TV : “berapa lapis …..? “otomatis anda
menjawab “ratusaaaan” . Kenapa kok bisa hafal ? Karena iklannya dulu
diulang terus menerus setiap hari. Sampai anda bosen. Nominalisasi adalah
penggunaan verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat) sebagai nomina (kata
benda). Lho LGBT kan bukan kata kerja? LGBT adalah bentuk nominalisasi
terselubung. Apa yang membuat Seorang laki – laki di sebut Gay ? karena
perbuatan/aktifitas yang dia lakukan kan ?
Ketika kata kerja dibendakan maka akan melekatlah semua kata
sifat & kata kerja di dalam kata tersebut.
Bayangkan anda pertama kali mengenalkan suku pedalaman makan
menggunakan sendok. Sendok (kata benda), maka suku pedalaman akan bertanya cara
penggunaannya (kata kerja) & apa manfaatnya ( kata sifat). Ketika dia
mendapat jawaban, maka sepintas dia akan membayangkan di pikirannya. Saat anda
menjawab : sendok itu seperti tangan, tapi lebih bersih. Sepersekian detik si
suku pedalaman akan membayangkan prosesnya.
Nah, ketika anda teriak –teriak LGBT, sebuah kosakata baru,
seketika juga kata sifat & kata kerja (aktiftas LGBT) menjadi bahan
pertanyaan untuk anak – anak dan menjadi visualisasi tersendiri untuk yang
sudah tahu jawabannya. Dan semua itu akan melahirkan banyak pertanyaan lanjutan
karena penasaran :
”Emang LGBT itu ngapain aja sih
” ini akan ditanyakan oleh anak – anak atau remaja yang belum tahu apa
itu LGBT. Dan kalau anda orang tua ga bisa jawab, dia akan tanya temennya.
Kalau temennya ga bisa jawab, dia tinggal googling. Hayyoooo
”Kok bisa sih mereka jadi LGBT?” pertanyaan “kok bisa” ini
lebih berbahaya lagi, karena sipenanya akan mencarikan alasan logis apa yang
membuat orang menjadi LGBT . Anthony Robbins mengatakan “question is the answer
“. Hati – hati dengan pertanyaan , karena otak kita pasti akan mencari alasan
pembenaran.
Penolakan itu sifatnya sementara.
Ini yang lebih bahaya lagi. Tahun 1998 istilah KKN dipopulerkan
oleh aktifis yang teriak – teriak “berantas KKN”. Tagline ini bahkan bisa
menggerakan jutaan masa untuk menghentikan pemerintah yang berkuasa 32 tahun.
Tapi coba lihat efeknya 18 tahun kemudian. Apa KKN masih ada?
Beberapa yang dulu teriak berantas KKN, sudah ada yang dipenjara karena kasus
KKN. Saya tidak bahas politik atau penegakan hukum, karena bukan bidang saya.
Semua berawal dari kata – kata yang menjadi pikiran. Pikiran menjadi tindakan.
Tindakan menjadi Kebiasaan. Itu yang dikatakan Mahatma Gandhi.
Ini ada hubungannya dengan ilmu linguistik yang memprogram
bahasa kita.
“Jangan bayangkan sebuah apel merah” Apa yang muncul di pikiran
Anda. Eh Malah membayangkan sebuah apel berwarna merah
“Gue udah capek hidup susah“, yang terbayang di pikiran malah
gambaran, keadaan atau perasaan hidup susah.
“STOP LGBT“ yang terbayang malah perilaku LGBT
Seperti hasil riset Maximilian Riesenhuber, PhD (Kepala GUMC
Laboratory for Computational Cognitive Neuroscience) di Georgetown
University Medical Center mengatakan bahwa neuron di otak kecil mengingat
sebuah kata beserta ruang lingkupnya, suatu area yang disebut “kamus visual”
Sementara kita bahas 3 dulu (walaupun ada 4 alasan lain yang
membuat anda mulai hari ini harus STOP sebar ANTI LGBT, GANTI dengan
Dukung PHN (Perilaku Hubungan Normal)
Apa pula itu PHN (Perilaku Hubungan Normal)?
Kenapa harus menggunakan kata Dukung PHN (Perilaku Hubungan Normal)?
1. Anda akan menjadi juru kampanye untuk perilaku normal.
Kenapa ini disebut perilaku normal ? Anda yang percaya nenek
moyang kita adalah Adam dan Hawa pasti percaya yang normal adalah Adam &
Hawa. Bukan Adam & Jack atau Adam & Michael atau Adam & Udin .
Kalau kita percaya Adam dan Hawa itu normal, harusnya
kita juga berperilaku normal seperti nenek moyang. Karena disitu lah
awal sifat genetik manusia berasal. Bohong aja riset yang bilang, ada gay itu
bersifat genetik. Eh, mgkn bener buat peneliti itu, mungkin nenek moyangnya
Adam & Jack. Hehe…
2. Kalau anda sebar Dukung PHN ( Perilaku Hubungan
Normal ) artinya perilaku hubungan di luar Pria – Wanita adalah TIDAK NORMAL.
Bukankah tidak ada orang yang suka dibilang tidak normal?. Kata
– kata normal sengaja dimasukkan ke dalam singkatan ini. Karena semua orang
paham apa itu arti kata normal.
3. PHN (Perilaku Hubungan Normal) ini ketika dipopulerkan
bahkan akan menjadi kajian baru.
Kenapa harus menikah dengan berlainan jenis? berikan alasan,
refresh lagi indahnya pernikahan & bahagianya berkeluarga.
Para tokoh parenting dan public figure lebih baik jangan hanya
menyuarakan ketakutan, tapi ganti dengan nikmatnya PHN (Perilaku Hubungan
Normal). Ganti dengan indahnya PHN (Perilaku Hubungan Normal). Sehingga
generasi muda termotivasi dan bangga untuk selalu memiliki PHN (Perilaku
Hubungan Normal).
STOP atau minimal kurangi menakuti–nakuti, GANTI dengan
dukung PHN (Perilaku Hubungan Normal), sehingga orang tua punya panduan dalam
mendidik anak untuk memiliki PHN (Perilaku Hubungan Normal)
Anda mau jadi juru kampanye yang mana ? LGBT atau PHN
(Perilaku Hubungan Normal) ?
No comments:
Post a Comment