16 PENYEBAB SAKIT PUNGGUNG BAGIAN BAWAH
Sakit punggung bagian bawah (nyeri
skiatika) atau nyeri pinggul dapat disebabkan
oleh berbagai kondisi yang banyak berkaitan dengan masalah tulang belakang,
kerusakan tulang, dan masalah gaya hidup. Berikut adalah penyebab nyeri
skiatika paling umum dijumpai. Jika anda berpikir bahwa mungkin anda menderita salah
satu dari masalah kesehatan di bawah ini, konsultasikan dengan dokter Anda.
#1 – HERNIA
DISKUS TULANG BELAKANG (Herniated disc)
- Hernia diskus (cakram) tulang belakang terjadi bila lapisan pelindung diskus yang
terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang mengalami kerusakan.
Begitu lapisan pelindung hilang,
substansi seperti jelly yang ada dalam diskus akan didesak keluar, yang akan menekan
pada saraf skiatikus. Hernia diskus tulang belakang di daerah bawah punggung, yaitu
dekat otot bokong, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah nyeri dan
kesemutan pada tungkai bawah (paha, betis dan kaki)
Menurut ilmu kedokteran, gerakan
memutar yang mendadak dapat meningkatkan kejadian hernia diskus tulang belakang.
Ini merupakan alasan mengapa anda diharuskan
memeriksa diri pada dokter anda sebelum bergabung dengan klub latihan kekuatan fisik
(body building, kebugaran, dsb) atau bentuk klub olahraga lainnya. Dokter dapat
menilai apakah tubuh anda mampu untuk melakukan kegiatan tersebut dan kondisi atau
jenis persiapan apa yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
tulang belakang anda.
#2 – STENOSIS
TULANG BELAKANG (daerah lumbal) –
Stenosis (penyempitan) tulang belakang terjadi ketika struktur umum tulang
belakang menyempit secara fisik. Penyempitan kemudian menghasilkan tekanan
tambahan pada ikatan saraf dan jaringan sekitarnya, yang selanjutnya dapat
menyebabkan nyeri skiatika. Serat saraf besar di daerah lumbal dan daerah
sakralis (yang terletak di bawah daerah lumbal) mungkin akan terpengaruh oleh
stenosis tulang belakang.
#3 – SPONDYLOTHESIS - Spondylothesis muncul
apabila satu atau lebih diskus tulang belakang mengalami pergeseran maju atau
mundur, menyebabkan kekejangan pada tulang belakang. Pergeseran
tulang secara tidak sengaja dapat menekan saraf skiatika. Tekanan pada saraf ini
dapat menghasilkan gejala-gejala skiatika.
#4 – SINDROMA
PIRIFORMIS - sindroma ini melibatkan otot piriformis,
yakni sekelompok otot yang menghubungkan punggung dengan otot-otot paha.
Orang dengan sindroma piriformis mengalami
ketegangan yang sedang sampai parah pada otot ini. Ketika tegangan terjadi, saraf
skiatika menjadi tertekan. Penderita sindroma piriformis juga mungkin mengalami
kejang otot piriformis yang tak teratur datangnya, yang kemudian dapat mengarah
kepada serangan akut nyeri skiatika.
Orang-orang yang telah mengalami
cedera olahraga, kecelakaan mobil, serta orang-orang yang duduk untuk waktu
yang lama sepanjang hari beresiko untuk mengalami sindroma piriformis.
Kecelakaan jatuh juga dapat menyebabkan
sindrom ini. Para lansia dengan mobilitas yang terbatas berada pada risiko
tinggi untuk jatuh, yang juga meningkatkan risiko terjadinya sindroma
piriformis dan nyeri skiatika. Ini adalah alasan mengapa perhatian khusus harus
diberikan kepada manula yang mengalami kesulitan berjalan, karena jatuh dapat
mengakibatkan patah tulang dan tekanan pada saraf yang mengancam kehidupannya.
#5 – TUMOR DALAM SUMSUM TULANG
BELAKANG - Tumor atau pertumbuhan
jaringan ganas dapat terjadi dalam tulang belakang. Ketika tumor mencapai massa
dengan kepadatan tertentu, berat fisik tumor dapat menekan pada saraf skiatika
yang menyebabkan nyeri panggul. Tekanan tambahan dari tumor ini juga menimpa sumsum tulang belakang itu sendiri.
#6 – TRAUMA
FISIK - trauma fisik karena olahraga atau
kecelakaan dapat menyebabkan kerusakan struktural sumsum tulang dan tulang
belakang yang sensitif. Ikatan saraf dan serat saraf yang rusak di daerah lumbal
dan sakral dapat mengakibatkan rasa nyeri skiatika.
#7 –
TEGANG OTOT -
Mengangkat benda berat dengan cara yang salah dan atau membungkuk sering
dapat menyebabkan otot-otot yang tegang di daerah punggung, yang pada selanjutnya
dapat menjepit saraf skiatika.
#8 –
KERUSAKAN DISKUS - tulang belakang yang hancur atau rusak dapat
menyebabkan berbagai gejala rasa nyeri, termasuk nyeri skiatika.
#9 – OTOT
PUNGGUNG YANG LEMAH - Dalam kasus yang jarang terjadi, cacat bawaan dapat
menyebabkan otot otot yang lemah atau kurang berkembang dengan baik. Dalam
kasus-kasus tersebut, bagian punggung tidak cukup mampu untuk menopang dirinya
sendiri. Hal ini menyebabkan berbagai masalah punggung.
#10 –
STRES EMOSIONAL – Seperti disebutkan sebelumnya, orang-orang yang secara
emosional tidak stabil mungkin lebih cenderung mengalami serangan akut skiatika
dari pada orang-orang yang mampu mengatasi stres emosional dengan baik
#11 – MASALAH SENDI
SAKROILIAK (sacroiliac joint) – Sendi sakroiliak terletak di
bawah daerah lumbal. Dalam beberapa kasus, saraf yang dinamai saraf L5 menjadi terdesak atau mengalami iritasi. Ketika terjadi iritasi
pada saraf ini, ada kemungkinan bahwa saraf skiatika juga akan terkena
#12 – JARINGAN PARUT (Scar
tissue) – Jaringan parut dapat terbentuk dekat saraf skiatika setelah suatu tindakan operasi. Jika jaringan
parut tumbuh dan memberikan tekanan pada saraf skiatika, nyeri panggul dapat juga terjadi.
#13 –
INFEKSI – Infeksi berat dapat terjadi di daerah punggung bagian bawah dan
menimbulkan iritasi saraf berganda -- termasuk saraf skiatika. Jika akar saraf
dan sumsum tulang yang terpengaruh, maka tindakan darurat harus dilakukan
#14 – OSTEOMIELITIS – Infeksi pada tulang. (infeksi internal;
dapat menyebabkan demam dan tanda-tanda umum infeksi lainnya)
#15 –
DISKITIS – Peradangan dan infeksi pada diskus (cakram) satu atau lebih ruas tulang
belakang.
#16 –
CANCER – Dalam beberapa kasus, cancer pada organ lain dari tubuh dapat berpindah
atau ber-metastasis (menyebar) ke tulang belakang. Jika metastasis cancer pada
tulang belakang tumbuh dan berkembang, maka ini menyebabkan tekanan pada saraf
tulang belakang maupun pada saraf skiatika
Semoga bermanfaat
Jakarta, 9 November 2013
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
No comments:
Post a Comment