TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER’S –
Bagian 1
PENDAHULUAN
Penyakit
Alzheimer adalah penyakit neurologis progresif yang menimpa otak dan menyebabkan
hilangnya neuron (sel saraf) secara menetap yang berakibat hilangnya kemampuan
intelektual, termasuk ingatan dan daya nalar, yang berkembang cukup parah sehingga
menghambat fungsi sosial atau pekerjaan. Penyakit Alzheimer's dikenal juga dengan sebutan hanya Alzheimer saja, atau Senile Dementia of the Alzheimer Type (SDAT)
Selama perjalanan penyakit terjadi
pembentukan bercak-bercak dan kekusutan dalam struktur otak. Hal
ini menyebabkan sel-sel otak mati terbunuh. Penderita Alzheimer
juga mengalami defisiensi dalam kadar beberapa bahan kimia otak penting yang
terlibat dalam proses transmisi pesan di otak atau neurotransmiter
Penyakit Alzheimer's adalah bentuk
paling umum dari demensia (penyakit kemunduran fisik dan mental yang disebabkan
oleh usia tua). Penyakit menjadi semakin parah dengan berlalunya waktu sehingga
ia tergolong penyakit progresif. Saat
ini belum ada obat untuk Alzheimer, meskipun ada beberapa cara untuk
memperlambat perkembangannya serta membantu pasien untuk mengatasi beberapa
gejala. Alzheimer juga merupakan penyakit
terminal, artinya tidak dapat
disembuhkan dan berakhir dengan kematian
Menurut National Institute on
Aging,
diperkirakan antara 2,4 juta - 4,5 juta orang Amerika yang terkena Alzheimer. Menurut
Alzheimer's Association, sepertiga dari semua orang lanjut usia di Amerika mati
dengan Alzheimer atau beberapa demensia lainnya. Kematian karena Alzheimer telah meningkat dengan 68% dari
tahun 2000 sampai 2010
Menurut Alzheimer's Society juga ada
sekitar 417,000 orang di Inggris yang menderita Alzheimer.
Orang-orang dengan Alzheimer yang menjalani
gaya hidup aktif tampaknya lebih cenderung untuk memperlambat perkembangan
penyakit Alzheimer, sementara orang-orang aktif yang bebas dari Alzheimer memiliki
resiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit Alzheimer maupun jenis penyakit
demensia lainnya. Hal ini dilaporkan oleh para peneliti dari University of
California pada pertemuan tahunan RSNA (Radiological Society of North America)
pada bulan November 2012.
Beberapa faktor gaya hidup yang
membantu mencegah atau memperlambat Alzheimer meliputi pekerjaan membersihkan halaman,
berkebun, dansa, bersepeda, dan semua jenis latihan aerobik.
Mengapa disebut dengan nama penyakit Alzheimer's?
Aloysius
Alzheimer adalah ahli neuro-patologi dan psikiater asal Jerman. Dia mendapatkan
penghargaan karena publikasi pertamanya tentang kasus 'presenile demensia' pada tahun 1906, Kraepelin, rekan sejawatnya, kemudian
memperkenalkan penyakit ini sebagai penyakit Alzheimer, menggunakan nama rekan
sejawatnya.
Pada
tahun 1901, saat bekerja pada rumah sakit jiwa dan mental di kota Frankfurt am
Main, Jerman, Dr. Alzheimer memiliki pasien berusia 51 tahun yang dipanggil
dengan nama ibu Auguste Deter. Pasien ini menunjukkan gejala perilaku yang
berbeda yang tidak sesuai dengan diagnosa penyakit apapun, antara lain - ia cepat
lupa, mengalami disorientasi, kebingungan, kesulitan mengungkapkan pikirannya,
dan curiga terhadap anggota keluarganya maupun staf rumah sakit. Gejala-gejalanya
terus-menerus berkembang. Dr Alzheimer menulis bahwa pasiennya ini pernah
berkata kepadanya 'Saya telah kehilangan diriku sendiri.'
Selama
tahun-tahun berikutnya Auguste Deter telah mengambil semakin banyak waktu Dr
Alzheimer, sampai pada satu titik di mana penelitian atas pasien ini hampir
menjadi obsesi baginya. Wanita itu akhirnya meninggal pada tahun 1906 dan Dr
Alzheimer, yang bekerja di laboratorium Kraepelin di kota Munich, mengirim
catatan tentang pasien berikut otak pasiennya ke sana.
Bersama
dengan dua orang dokter Italia, Dr Alzheimer melakukan sebuah otopsi. Otopsi
menyatakan bahwa otak pasien telah menyusut secara dramatis, tetapi tidak ditemukan
bukti terjadinya atherosclerosis (penebalan dan pengerasan dinding arteri). Dia
menggunakan teknik pewarnaan perak yang telah ia pelajari dari mantan rekan
kerja Franz Nissl yang mengidentifikasi adanya bercak (plaque) amiloid dan kekusutan
neurofibrilar di otak, yakni 2 ciri yang khas dari penyakit Alzheimer.
Pada
November 1906 Dr Alzheimer memberi kuliah pertamanya di mana ia menyajikan gejala patologi dan klinis dari demensia presenile. Kraepelin kemudian mulai menggunakan
istilah penyakit Alzheimer, yang mulai tahun 1911 digunakan di seluruh Eropa
dan oleh para dokter Eropa ketika mendiagnosa pasien di Amerika Serikat.
Baru-baru ini, temuan Dr. Alzheimer dievaluasi kembali ketika sediaan (preparat) mikroskop yang asli yang digunakan sebagai dasar untuk mengambarkan penyakit itu ditemukan kembali di Munich.
“Seorang
peneliti dari Praha, bernama Oskar Fischer dan rekan sebaya Dr Alzheimer's,
telah menjelaskan patologi demensia secara lebih mendalam dibanding Alzheimer
sendiri”, kata para ilmuwan Ceko yang telah menggali arsip-arsip sejarah di
Praha.
Seri Artikel TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER
- Tentang Penyakit Alzheimer Bagian 1 – Pendahuluan, apa penyakit
Alzheimer itu dan mengapa dinamakan Alzheimer
- Tentang Penyakit Alzheimer Bagian 2 – Gejala -gejala penyakit
Alzheimer dan 7 Tahap perkembangannya
- Tentang Penyakit Alzheimer Bagian 3 – Harapan hidup penderita Alzheimer, penyebab dan faktor-faktor resiko terjadinya penyakit Alzheimer
- Tentang Penyakit Alzheimer Bagian 4 – Cara mendiagnosa penyakit Alzheimer, Jenis pemeriksaan terhadap pasien Alzheimer
Jakarta, 2 November 2013
By©Mimuk
Bambang Irawan
No comments:
Post a Comment