TENTANG SAKIT
KEPALA MIGRAIN
APA
MIGRAIN ITU? APA PENYEBAB MIGRAIN?
Migrain
adalah sakit kepala yang parah dan menyakitkan yang sering didahului atau
disertai dengan tanda peringatan sensorik seperti kilatan cahaya, bintik-bintik
buta, kesemutan di lengan dan kaki, mual, muntah, dan meningkatnya kepekaan
terhadap cahaya dan suara. Rasa sakit luar biasa yang dirasakan pada migrain
dapat berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Artikel
ini meliput rincian penting tentang apa sakit kepala migrain itu, penyebabnya,
tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan migrain, bagaimana migrain
didiagnosis, cara untuk mengobati dan mencegah migrain dan kapan waktu yant
tepat kita harus mempertimbangkan untuk pergi ke UGD (di Inggris disebut
A&E = Accident and Emergency).
APA YANG DIMAKSUD DENGAN SAKIT KEPALA MIGRAIN?
Sakit kepala migrain merupakan hasil dari kombinasi
pembesaran pembuluh darah dan pelepasan zat kimia dari serabut saraf yang mengitari pembuluh-pembuluh darah.
Selama serangan sakit
ke[ala, satu arteri (namanya: arteri temporal) yang berada di luar tengkorak
tepat di bawah kulit pelipis mengalami pembesaran. Hal ini menyebabkan
pelepasan zat kimia yang menyebabkan peradangan, rasa sakit dan pembesaran lebih
lanjut dari arteri itu.
Sakit kepala migrain
menyebabkan sistem saraf simpatik untuk merespon dengan perasaan mual, diare
dan muntah. Respon ini juga memperlambat pengosongan perut ke usus kecil
(mempengaruhi penyerapan makanan), menurunkan sirkulasi darah (menyebabkan tangan
dan kaki menjadi dingin) dan meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Menurut National Library of Medicine (Perpustakaan Kedokteran Nasional US), sekitar 12% orang
Amerika menderita sakit kepala migrain. Perempuan jauh lebih berkecenderungan
untuk menderita migrain dibanding laki-laki.
National Headache Foundation
(Yayasan Sakit Kepala Nasional US)
mengatakan bahwa lebih dari 37 juta orang Amerika menderita migrain. Ini adalah
sakit kepala vaskular/pembuluh darah yang cenderung menyerang orang-orang di
usia antara 15 dan 55 tahun. Sekitar tiga perempat dari semua penderita migrain
memiliki riwayat keluarga dengan migrain.
Yayasan menambahkan bahwa kurang dari setengah dari semua
penderita migrain telah didiagnosis secara tepat oleh institusi layanan
kesehatan setempat. Migrain sering di salah-diagnosa sebagai “tension-type headache” atau “sinus headache”.
APA
PENYEBAB MIGRAIN?
Beberapa
orang yang menderita migrain mampu dengan jelas mengidentifikasi pemicu atau faktor yang menyebabkan
sakit kepala, tapi justru banyak yang idak mampu.
Potensi
pemicu
migrain termasuk:
- Alergi dan reaksi alergi
- Lampu-lampu yang terang
benderang, suara keras dan bau atau parfum tertentu
- Stres
fisik atau emosional
- Perubahan
dalam pola tidur atau tidur tidak teratur
- Rokok atau paparan asap rokok
- Melewatkan waktu
makan tanpa makan atau puasa
- Alkohol
- Fluktuasi siklus menstruasi, pil KB,
fluktuasi hormon selama masa menopause
- Sakit kepala yang
terasa tegang (tension headache)
- Makanan yang mengandung tyramine (anggur
merah, keju yang diawetkan, ikan asap, hati ayam, buah ara, dan beberapa
kacang-kacangan, monosodium glutamat (MSG), atau nitrat (seperti daging babi,
hot dog dan salami)
- Makanan lain seperti coklat, kacang, selai
kacang, alpukat, pisang, jeruk, bawang, produk susu dan makanan difermentasi
atau acar.
Pemicu
tidak selalu menyebabkan migrain dan sebaliknya juga, menghindari pemicu tidak
selalu mencegah terjadinya migrain.
APA SAJA TANDA DAN GEJALA
MIGRAIN?
Gejala migrain dapat terjadi beberapa saat sebelum sakit
kepala, segera sebelum selama sakit kepala dan setelah sakit kepala. Meskipun
tidak semua serangan migrain sama, namun ada gejala khas yang
meliputi:
- Sakit kepala sedang sampai parah,
biasanya terbatas pada satu sisi kepala, tapi bisa berpindah ke sisi lain
pada migrain berikutnya
- Sakit kepala cenut-cenut (cekot-cekot) dan
nyeri
- Sakit kepala bertambah bila
melakukan aktivitas fisik
- Ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas biasa karena rasa sakit
- Mual
- Muntah
- Meningkatnya kepekaan terhadap
cahaya dan suara.
MIGRAIN DENGAN AURA
Banyak orang mengalami migrain dengan AURA sebelum atau
selama sakit kepala, tapi kebanyakan tidak. Aura adalah gangguan persepsi
seperti:
- Pikiran atau perasaan bingung
- Melihat sinar lampu yang aneh,
kilatan atau berkedip
- Melihat garis-garis dalam bidang
penglihatan
- Tampak bintik-bintik buta (area
dalam bidang penglihatan yang gelap atau tidak ada gambar)
- Merasa ada peniti atau jarum di
lengan atau kaki
- Kekakuan pada bahu, leher, lengan
dan kaki
- Mencium bau yang tidak menyenangkan.
Menurut data National Health Service (Pelayanan Kesehatan Nasional UK), sekitar sepertiga dari
orang-orang yang mendapatkan migrain juga mengalami Aura.
Ketika migrain dengan aura mempengaruhi penglihatan,
pasien mungkin melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada, seperti tali-tali
atau objek transparan, tidak melihat bagian-bagian dari objek di depan mereka,
atau bahkan merasa seolah-olah bagian dari bidang penglihatan mereka muncul
lalu hilang timbul
Pada umumnya pasien menggambarkan
gangguan visual sebagai sensasi yang mirip dengan sensasi setelah difoto dengan
flash kamera yang sangat silau, terutama jika ia langsung berjalan ke sebuah
ruangan yang gelap.
Bagi banyak penderita
migrain, munculnya aura merupakan peringatan, bahwa sakit kepala migraine akan
segera menyerang.
Empat foto di bawah ini menunjukkan
bagaimana penglihatan mungkin terpengaruh pada migrain dengan Aura.
Migraine Trust
mengatakan bahwa Aura orang
dewasa biasanya terjadi sebelum sakit kepala migrain muncul, tapi pada anak-anak
Aura dan sakit kepala bisa terjadi pada waktu yang bersamaan.
Penderita
migrain juga mungkin memiliki firasat yang disebut dengan prodroma yang bisa terjadi beberapa jam atau hari sebelum
sakit kepala muncul. Firasat ini dapat berupa perasaan gembira atau semangat
yang intens, keinginan untuk mengunyah permen, rasa haus, rasa kantuk, gampang
marah, atau depresi
BAGAIMANA MIGRAIN
DIDIAGNOSA?
Untuk mendiagnosis migrain dokter akan melihat riwayat
medis keluarga dan memeriksa pasien untuk gejala yang dijelaskan di atas. The International Headache Society merekomendasikan “Kriteria
5, 4, 3, 2, 1” untuk mendiagnosa migrain tanpa aura. Yaitu berupa:
- 5 serangan atau lebih
- Yang lama serangannya 4 jam sampai
3 hari
- Minimal 2 lokasi satu sisi, mengalami
sakit kepala denyut, intensitas sedang sampai sakit parah, diperparah oleh
atau penghindaran satu aktivitas fisik rutin
- Setidaknya ada 1 tambahan gejala seperti mual,
muntah, sensitif terhadap cahaya, sensitif terhadap suara.
Tes seperti electroencephalography (EEG), computed
tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang juga dapat
dilakukan untuk memeriksa adanya:
- Pendarahan dalam rongga tengkorak
- Bekuan darah dalam selaput yang
menutupi otak
- Stroke
- Pelebaran pembuluh darah di otak
- Terlalu banyak atau terlalu
sedikit cairan serebrospinal
- Peradangan selaput otak atau
tulang belakang
- Penyumbatan
sinus hidung (sinus nasalis)
- Sakit kepala postictal (setelah
stroke atau kejang-kejang)
- Tumor
BAGAIMANA CARA PENANGANAN
DAN PENCEGAHAN MIGRAIN?
“Beberapa perubahan
gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi migrain”, Ucap dokter Robert Sheeler M.D dari
Mayo Clinic, ini termasuk:
·
Cukup tidur
·
Mengurangi
stres
·
Minum banyak
air
·
Menghindari makanan
tertentu
·
Latihan olah
raga yang teratur.
Pengobatan migrain (abortive therapies) dan
pencegahan (prophylactic therapies) berfokus pada menghindari pemicu, mengontrol
gejala dan minum obat-obatan.
OBAT-OBATAN
Obat-obatan bebas seperti naproxen, ibuprofen, asetaminofen
(parasetamol) dan analgesik lainnya seperti Excedrin (aspirin dengan kafein) sering merupakan terapi abortive yang
pertama untuk menghilangkan sakit kepala atau secara substansial mengurangi
rasa sakit.
Obat anti-emetika
(anti-muntah) juga dapat digunakan
untuk mengontrol gejala seperti mual dan muntah.
Agonis serotonin seperti
sumatriptan mungkin juga bisa diresepkan
untuk migrain yang parah atau untuk migrain
yang tidak mempan dengan obat-obat
bebas. Demikian pula, beberapa Inhibitor Reuptake Serotonin Selektif
(SSRI) - antidepressants seperti tricyclics – bisa diresepkan untuk mengurangi
gejala migrain meskipun mereka tidak mendapat ijin edar di semua negara untuk pengoabatan
ini.
Kelas lain dari terapi abortive disebut Ergots
(ergotamins), yang biasanya efektif
jika diberikan pada tanda-tanda
pertama migrain.
Obat lain juga telah digunakan untuk mengobati migrain
seperti kombinasi barbitutat, parasetamol atau aspirin, dan kafein (Fioricet
atau Fiorinal) dan kombinasi dari asetaminofen, dikloralphenazon dan
isometheptene (Amidrine, Duadrin, dan Midrin). Jika muntah membuat obat-obatan sulit untuk dinelan,
anti emetics kiranya perlu diresepkan
TERAPI PENCEGAHAN (PROPILAKSIS)
pencegahan migrain dimulai dengan menghindari hal-hal yang
memicu kondisi ini. Tujuan utama dari terapi
profilaksis adalah untuk mengurangi frekuensi, rasasakait dan durasi sakit
kepala migrain dan meningkatkan efektivitas terapi abortive.
Ada beberapa kategori pengobatan pencegahan migrain,
mulai dari perubahan diet dan latihan olah raga sampai peresepan obat. Beberapa
di antaranya:
·
Resep beta blockers,
antikonvulsan dan antidepresan
·
Botulinum toxin (Botox)
·
Herba dan vitamins seperti butterbur,
ganja, koenzim Q10, feverfew, magnesium sitrat, riboflavin, B12, melatonin
·
Operasi saraf
yang melayani otot corrugator supercilii dan saraf
zygomatico-temporal di otak
·
Implantasi stimulator sumsum tulang belakang
·
Terapi oksigen hiperbarik
·
Koreksi
penglihatan
·
Olah raga,
tidur dan aktivitas seksual
·
Visualisasi dan
self-hypnosis
·
Perawatan Chiropractic atau
acupuncture
·
Diet khusus, seperti diet bebas gluten
Ada kemungkinan
penderita akan mengalami sakit kepala karena obat berlebihan
(Medication Overuse Headache = MOH), atau serangan
sakit
kepala balik (rebound) ketika minum obat-obatan
terlalu banyak dalam upaya untuk mencegah migrain.
KAPAN
SAATNYA MENDATANGI UNIT GAWAT DARURAT (UGD)?
Menurut AHRQ (Agency for Healthcare
Research and Quality), satu bagian dari US Department of Health and Human
Services, jika gejala migrain anda menjadi terlalu parah dan tak satu pun dari pengobatan yang efektif, anda dapat memutuskan untuk mendatangi UGD (Unit
Gawat Darurat).
Jika
Anda memutuskan untuk pergi ke UGD, jangan mengemudi sendiri menuju ke sana,
ajaklah orang lain untuk mengantar anda.
Tanda
dan gejala migrain kadang-kadang dapat menyerupai gejala stroke. Oleh karena itu
segeralah langsung pergi ke rumah sakit bila:
- Anda menderita sakit kepala yang
sangat parah
- Anda mengalami gangguan pergerakan,
keseimbangan, penglihatan atau berbicara (pelo), dan gejala-gejala yang berbeda
atau baru dari apa yang telah anda alami
sebelumnya pada serangan migrain anda
- Anda mengalami sakit kepala
disertai demam
- Anda mengalami sakit kepala dengan rasa kaku leher kaku
- Serangan sakit kepala anda mulai dengan
tiba-tiba seperti geledek, terutama jika usia anda minimal 50 tahun.
Semoga
bermanfaat
Sumber: Medical News Today - http://www.medicalnewstoday.com/articles/148373.php
Terjemah:
Mimuk Bambang Irawan