PERFEKSIONISME MEMICU
KECEMASAN
Tak seorangpun adalah manusia
sempurna. Walaupun begitu, banyak orang berusaha untuk menjadi seseorang yang
sempurna sehingga memicu berbagai bentuk kecemasan
“Perfeksionisme dapat menjadi suatu ciri
keunggulan yang kuat atau sebaliknya, menjadi batu sandungan, tergantung bagaimana
dia disalurkan”, begitulah psikolog klinik Dr. Jeff Szymanski menjelaskan. Dr. Szymanski
adalah instruktur asosiasi para psikologi di Harvard Medical School dan
direktur eksekutif pada Yayasan OCD International.
“Inti dari semua perfeksionism ada niat untuk
melakukan sesuatu yang baik,” ujar Dr. Szymanski. “Jika anda dapat menjaga
fokus anda pada tujuan dan hasil yang diinginkan, lalu menyesuaikan strategi
untuk mencapainya bila dibutuhkan, maka anda akan baik-baik saja... Tapi ketika
anda tidak dapat mentolerir terjadinya kesalahan dan strategi anda adalah tanpa
satu kesalahanpun, maka ini adalah saat di mana perfeksionism mulai berbelok ke
arah yang salah.” Dalam bentuknya yang paling ekstrim, perfeksionism dapat
membuat anda tidak dapat menyelesaikan satu tugaspun karena ketakutan untuk
berbuat kesalahan.
Untuk membantu anda memproritaskan proyek dan
kegiatan yang paling berarti bagi pribadi anda serta menjaga agar strategi anda
tetap pada jalurnya, Dr. Szymanski menyarankan latihan-latihan sebagai berikut:
Apa saja yang anda anggap berharga dalam hidup ini?
Apa yang ingin anda tampilkan dari 50 tahun hidup anda? Jika itu tampaknya
terlalu berlebihan bagi anda, bagaimanakah anda akan menggunakan energi anda
dalam lima tahun ke depan?
Pikirkanlah tentang tujuan dan proyek anda saat
ini, dan tentukan prioritasnya masing-masing. Gunakan huruf 'ABCF' untuk
membantu anda memutuskan di mana anda inginkan untuk yang paling utama (A),
berada di atas rata-rata (B), atau rata-rata (C), dan yang mana anda bisa
tinggalkan atau pangkas (F). Misalnya:
- A (Perlu 100% usaha untuk mencapainya): Ini hanya diperuntukkan bagi apa yang paling penting untuk anda. Misalnya, jika karier anda sangat berharga, mungkin tujuan anda untuk mencapainya ialah dengan membuat para atasan terkesan atas prestasi anda, memastikan klien bahagia, menghasilkan produk yang baik di tempat kerja, dan lain sebaginya.
- B (Di atas rata-rata, mungkin perlu 80% usaha): Mungkin anda suka bermain musik, tenis atau golf atau ingin mempelajari bahasa baru. Anda menikmati kegiatan tersebut, tetapi tidak berencana untuk menjadi seorang profesional.
- C (Perlu usaha rata-rata); Mungkin saja memiliki rumah yang bersih juga penting bagi anda. Tapi seberapa sering anda perlu membersihkan rumah anda? Tentu anda tidak kedatangan tamu setiap hari. Apakah cukup untuk membersihkan rumah di akhir pekan saja? Atau fokus pada beberapa ruangan yang paling sering dimasuki orang.
- F (Tidak memerlukan usaha) Hal-hal yang menghabiskan waktu yang tidak meningkatkan nilai diri anda atau hal-hal yang tidak membuahkan kesenangan bagi anda. Misalnya, mengatur gantungan pakaian atau melipat semua pakaian menurut cara tertentu. Apakah ada tugas, setelah anda pikirkan sebenarnya tidak penting. Anda telah melakukan hal yang sama begitu lama secara otomatis. Kegiatan seperti inilah yang akan dipangkas.
Selamat mencoba latihan Dr. Szymanski
Semoga bermanfaat.
Wasallam, Mimuk Bambang
Irawan
Bekasi, 19 April 2015
Bekasi, 19 April 2015
No comments:
Post a Comment