INVESTASI CHINA
(Ekonomi
dan Bisnis)
IMF memberikan pinjaman kepada Pakistan USD 3,4 miliar. China memberikan bantuan direct investment (B2B) sebesar USD 17,8 miliar. Bangladesh mendapat pinjaman dari IMF sebesar USD 0,7 miliar. Direct investment China sebesar USD 3,8 miliar. Kehadiran China di dua negara ini sangat besar memberikan kesempatan mereka menikmati pertumbuhan dan mensejahterakan rakyat yang mayoritas muslim. Karena mereka tidak memungut riba seperti IMF tapi bagi hasil. Negara negara Arab mendapakan kucuran investasi China mencapai USD 60 miliar dollar atau hampir tiga kali lipat dari Indonesia yang USD 25 miliar.
Di Mesir, melalui The China
Fortune Land Development Company (CFLD)
melakukan direct investment dengan komitmen USD 45 miliar untuk membangun ibu
kota baru. Turki mengizinkan Bank of China
membuka cabang agar memberi kesempatan China
seluas mungkin melakukan investasi di Turkey. Perdagangan China Turkey terus meningkat sejak tahun 2013, Tahun depan
Turkey berambisi mencapai USD 100 miliar perdangan dengan China.
Data dari Derek Scissors,
yang di publish oleh The China Global Investment Tracker (CGIT) yang berjudul
“The Double-Edged Sword of China’s Global Investment Success. Ekspansi China
dalam berinvestasi ke luar negeri sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2014
mencapai USD 683 millar atau kurang lebih kalau di rupiahkan Rp. 8000 triliun
atau mendekati dua kali dari GNP kita. Negara terbesar yang menerima kucuran
dana dari China adalah Amerika yang mencapai USD 99,8 Miliar, kemudian Australia sebesar USD 78,7 miliar. Canada USD
43,5 Miliar. Inggris mendapat kucuran dana sebesar USD 31,3 miliar. Rusia USD
24,5 miliar, Prancis USD 15 miliar,Kazakhstan USD 17,9 Miliar. Jumlah
ini terus bertambah sampai dengan sekarang.
Ketika saya bertemu dengan
teman pejabat China di Beijing, dia mengatakan bahwa China belajar dari
kegagalan Amerika dan Jepang dalam mengelola ekonomi. Cara China adalah focus
kepada pengembangan regional melalui investasi di bidang infrastruktur agar
pasar regional seperti Asia Pacific terkhusus ASEAN, Afrika Asia Tengah dapat tumbuh sebagai mitra
sejajar.Itu sebabnya China menghindari pinjaman langsung yang bisa berbelok
menimbulkan pasar uang bubble dan korupsi tapi melalui proyek B2B. Kalaupun ada
yang langsung itupun hanya sebatas pasar modal dan obligasi melalui aksi
China Investment Corporation. yang volumenya terbatas dan terukur untuk
investment grade yang likuid sepeti T bill.
Jadi kalau China berambisi
untuk menanamkan uangnya di Indonesia, itu memang murni bisnis, tidak ada
kaitannya dengan politik.Mereka lakukan itu untuk kepentingan stabilitas mata uangnya agar produksinya bisa bersaing
dan di serap pasar. Kalau kita paranoid maka negara lain akan memanfaatkannya, dan yang sangat rakus adalah negara kapitalis karena
mereka sadar apa yang dilakukan China untuk berinvestasi tak lain akibat dari
konsekuensinya menerima kapitalisme. Bahwa
hukumnya: kaya sendirian akan jatuh dengan sendirinya namun
berbagi akan menjamin pertumbuhan berkelanjutan. Mari cerdas melihat fenomena ekonomi global ya sayang..
Entahlah mengapa di
Indonesia kehadiran investasi China di sikapi paranoid. Padahal perlakuan
terhadap China dan negara lain sama dimana harus tunduk dengan UU PMA. Kalau
stigma China adalah komunis anti Tuhan mengapa di negara yang mayoritas Islam
keberadaan investasi China dianggap berkah. Kalau tidak bisa membantu negeri
ini sebaiknya jangan menebarkan pemikiran mundur. Kalau tidak ingin kemajuan,
jangan ajak orang lain mundur.
No comments:
Post a Comment