TEKNOLOGI ROBOTIC
Sangat
menarik sebetulnya bagaimana Prof. Habibie menceritakan teknologi robotic yang digunakan dalam operasi untuk memperbaiki
kerusakan katup jantungnya.
Teknologi
micro-robotics yang baru ditemukan sekitar 7
tahun yang lalu, dimasukkan kedalam pembuluh darah menggunakan kateter, bisa
memperbaiki katup jantung dengan memasang jepitan yang terbuat dari biomaterial.
Yang menarik
bagaimana micro-robot tersebut bisa bermanuver
menuju posisi yang tepat dengan bantuan sistem positioning ultra sonic 3 dimensi yang dimasukkan melalui esophagus dan
diletakkan sangat dekat dengan jantung.
Selain
membantu micro-robot memberikan posisi nya, sistem
positioning ultra sonic 3 dimensi juga bisa memberikan gambaran yang sangat
jelas dari jantung pasien pada dokter cardiolog juga memberikan posisi, kondisi
dan orientasi micro-robot tersebut, sehingga dokter
yang melakukan penanganan bisa memonitor dan memandu gerakan micro-robot nya.
Instruksi
untuk memastikan posisi pemasangan penjepit katup jantung dapat dimonitor
dengan sangat presisi sehingga pada posisi yang tepat tersebut micro-robot dapat di instruksikan untuk
memasang penjepit atau clip yang terbuat dari biomaterial yang dapat diterima
dengan baik oleh tubuh manusia.
Apabila
penjepit itu salah dalam pemasangannya, masih bisa untuk mengirim instruksi
kepada micro-robot untuk membuka kembali penjepit
yang telah terpasang.
Pada katup
jantung Prof. Habibie telah dipasang 2 buah penjepit yang telah sukses
memperbaiki kebocoran aliran darah yang merupakan penyebab dari sakit beliau.
Prof. Habibie yang ditangani pada hari Rabu yang
lalu, hari ini hari Minggu, hanya 4 hari sesudahnya, telah bisa mengajak makan
malam di restaurant diluar rumah sakit di tengah kota Starnberg.
Suatu bukti
lagi bagaimana teknologi mampu memberikan solusi nyata bagi usaha penyembuhan
suatu penyakit yang tidak mungkin bisa dilakukan dengan metoda konvensional
sebelum nya.
Maaf kalau
uraian ini agak panjang, namun hal ini sangat penting dan menarik dengan
harapan agar dunia kedokteran di Indonesia juga bisa mengambil manfaat
teknologi dari disiplin ilmu lain, dalam kasus ini teknologi micro-robotics untuk memberikan pelayanan
penyembuhan penyakit bagi masyarakat Indonesia.
Starnberg, 18
Maret 2018.
No comments:
Post a Comment