Dampak
Tontonan Kartun/Dongeng Barat
Bu Elly Risman berbagi kepada Ayah dan Bunda cucu-cucuku, coba
renungkan ini:
Ø Tarzan ajarkan hidup setengah telanjang,
Ø Cinderella ajarkan boleh ke pesta sampai malam asalkan di
bawah jam 12,
Ø Pinokio ajarkan dampak berbohong hanyalah hidung yang
memanjang,
Ø Alladin ajarkan mencuri,
Ø Batman ajarkan mobil ngebut 200 mph,
Ø Power Ranger ajarkan memukul, membacok, menembak,
mengeroyok,
Ø Romeo & Juliet ajarkan kawin lari dan bunuh diri
bersama karena galau tak teratasi,
Ø Harry Potter ajarkan ilmu sihir, mantera, dan ramuan
pelet,
Ø Mickey & Minnie ajarkan hubungan lebih dari sekedar
teman,
Ø Sleeping Beauty ajarkan kemalasan,
Ø Dumbo ajarkan mabuk dan berhalusinasi,
Ø Scooby Doo ajarkan rasa takut,
Ø Snow White ajarkan bagaimana cewek tinggal bersama 7
lelaki,
Ø Peter Pan ajarkan penampilan seksi & hot para peri
Ø Superman ajarkan sosok macho dan kuatnya daya tarik
seksual seorang pria,
Ø Ultraman ajarkan teknik membanting, nyeruduk, mendorong,
Ø Dan nyaris keseluruhan film-film yang dilihat mata anak-anak
kita berakhir dengan adegan ciuman.
Tidak perlu heran mereka berperilaku menyimpang. Mereka dapatkan
contoh tersebut dari buku cerita dan tontonan yang kita 'berikan'.
Kita mengaku cinta Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya,
tetapi nyaris tidak kita gali kisah-kisah menakjubkan mereka yang terdapat
dalam Al Qur’an
Kita sudah seharusnya mengajarkan anak-anak kisah-kisah dalam Al
Qur’an seperti:
ü Abu Bakr yang setia kepada Nabinya,
ü Umar ibn Khattab yang adil kepada siapapun,
ü Utsman ibn Affan yang sangat dermawan,
ü Ali ibn Abi Thalib yang berani dan cerdas,
ü Khalid ibn Walid yang bersemangat dalam menyambut jihad
ü Fathima ibn Muhammad yang cinta dan hormat kepada ayahnya,
ü Abu Hurairah yang suka menghafal sabda-sabda Nabinya,
ü Shalahuddin Al Ayyubi yang membebaskan Tanah yang
Dijanjikan,
ü Thariq ibn Ziyad yang membuka dakwah ke Spanyol &
Benua Biru,
ü Muhammad Al Fatih yang memenuhi janji Rasul 8 abad lamanya
atas penaklukkan Konstantinopel,
ü Mudzoffar Quthuz yang menyelamatkan kaum muslimin dari
serbuan pasukan Tartar,...
Mari, di Ramadhan ini kita jadikan moment untuk mengkaji Al Qur’an.
Mengucapkan, mengartikan, memahami, menghayati dan mampu mengamalkan isinya. Itulah hakikat "TADARRUS"
Mengucapkan, mengartikan, memahami, menghayati dan mampu mengamalkan isinya. Itulah hakikat "TADARRUS"
Bukan sekedar membunyikan atau
melafalkan ayat-ayat Al Qur’an dengan berjumlah banyak
Tapi, walau satu ayat, tapi difahamkan. Niscaya
bukan hanya cerita, sejarah dan kisah, namun juga semangat beribadah,
berjihad dan berdakwah akan dimiliki oleh kita dan generasi penerus kita.
Yakinlah.
No comments:
Post a Comment