Pemakaman
Muhammad Ali
Louisville - Istri dan anak-anak mendiang Muhammad Ali
menyampaikan pidato perpisahan yang mengharukan. Mereka menyinggung soal
prinsip dan nilai hidup mendiang Ali yang dikagumi banyak orang.
Lonnie mengawali pidatonya dengan mengenang pertemuan Ali dengan
seorang polisi kulit putih bernama Joe Martin, yang mengubah hidupnya. Usai
sepeda Ali dicuri pada usia 12 tahun di Louisville, sang polisi menyarankan dan
menyemangatinya untuk menekuni olah raga tinju.
"Amerika seharusnya tidak pernah lupa bahwa ketika seorang
polisi dan bocah kota berbicara satu sama lain -- keajaiban bisa terjadi,"
ujar Lonnie seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Sabtu (11/6/2016).
Asaad Ali (paling kiri), putra bungsu Muhammad Ali dan Lonnie
Ali, istri Muhammad Ali (REUTERS/Lucas Jackson)
Memorial digelar di arena olah raga KFC Yum! Center di
Louisville, pada Jumat (10/6) sekitar pukul 15.00 waktu setempat, atau mundur
satu jam dari jadwal seharusnya. Lebih dari 10 ribu orang hadir, ditambah
ratusan selebriti dan tokoh penting seperti mantan presiden AS Bill Clinton,
aktor Will Smith, mantan Gubernur California Arnold Arnold Scwarzenegger dan
para mantan juara tinju dunia termasuk Mike Tyson.
Lonnie kemudian menyinggung momen ketika Ali dicopot gelarnya sebagai
juara tinju dunia dan terpaksa gantung sarung tangan karena menolak ikut wajib
militer saat era Perang Vietnam silam. Menurut Lonnie, Ali sama sekali tidak
meninggalkan prinsip dan nilai-nilai yang dipegangnya, bahkan dalam keadaan
terpuruk sekalipun.
"Kesengsaraan bisa membuat Anda lebih kuat. Adalah agamanya
yang menjauhkannya dari kekerasan. Bahkan dalam kematian, Muhammad memiliki
sesuatu untuk disampaikan. Jauh lebih sulit untuk mengorbankan jati diri
seseorang demi perdamaian, daripada mengangkat senjata," tuturnya.
Maryum Ali, putri tertua Muhammad Ali (REUTERS/Lucas Jackson)
Salah satu putri Ali, Maryum, menyampaikan pidato singkat namun
menyentuh soal ayahnya. "Jika saya mendapatkan satu dolar untuk setiap
kisah (soal ayahnya membantu orang lain), saya kira saya bisa menutupi langit
dengan uang kertas," ucapnya.
Putri Ali lainnya, Rasheda, seperti dilansir media lokal AS, courier-journal.com,
memuji ayahnya sebagai sosok yang menginspirasi dunia. Sembari menahan air
mata, Rasheda mengucapkan selamat tinggal untuk sang ayah.
"Ayah telah menginspirasi kita dan dunia untuk menjadi yang
terbaik dari diri kita. Ayah mengguncang dunia saat hidup. Sekarang Ayah
menggetarkan dunia saat pergi," ujarnya.
Rasheda Ali-Walsh, putri Muhammad Ali (REUTERS/Lucas Jackson)
"Ayah sekarang melihat ke dunia dan berkata, 'Sudah saya
bilang saya yang terhebat'. Kami sangat menyayangimu, Ayah, sampai jumpa lagi,
terbanglah kupu-kupu, terbanglah," imbuh Rashede mengutip slogan khas Ali
soal 'yang terhebat' dan juga soal 'kupu-kupu'.
No comments:
Post a Comment