FILOSOFI SEPEDA
Pesan Presiden Joko Widodo begini
bunyinya:
"Mungkin ada yang bertanya,
mengapa sepeda? Mengapa seorang Presiden senang membagi sepeda lewat kuis di
setiap acara dan kunjungan? Mengapa bukan uang, televisi, atau telepon genggam?
Saya senang bersepeda sedari dulu.
Bersepeda itu mandiri dan bekerja
keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak
tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita
ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh.
Bersepeda itu gambaran kebersamaan
dari anggota tubuh yang beragam bentuk, fungsi dan posisinya. Dengan mengayuh
sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh
pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya
jari waspada menarik tuas rem.
Bersepeda itu bergerak maju dalam
keseimbangan. Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke
kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat
pesepeda selalu ada di tengah-tengah.
Bersepeda itu untuk semua orang,
semua usia, lintas suku dan peradaban.
Lagipula, bersepeda itu sehat, baik
buat lingkungan sekitar karena bebas polusi..
Pendeknya, bersepeda itu adalah
bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena
itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan."
JOKOWI, Presiden Republik Indonesia
No comments:
Post a Comment