THE NEXT
VUCA
Minggu lalu saya menerima WhatsApps dari seorang sepupu saya yang tinggal di Stockholm. Dia bilang, ”Mas Pam, artikel mas Pam diforward sampai ke groupnya diaspora di Eropa mas.“ Sebut saja namanya Randi, Dia bekerja di Swedia sementara istrinya sedang menyelesaikan program PHD-nya di kota yang sama.
(Apa
yang akan terjadi setelah VUCA?)
Minggu lalu saya menerima WhatsApps dari seorang sepupu saya yang tinggal di Stockholm. Dia bilang, ”Mas Pam, artikel mas Pam diforward sampai ke groupnya diaspora di Eropa mas.“ Sebut saja namanya Randi, Dia bekerja di Swedia sementara istrinya sedang menyelesaikan program PHD-nya di kota yang sama.
Memang artikel tentang VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) itu sempat viral ke mana-mana.
Dan sekarang Randi bertanya,”What will happen
again after VUCA mas?”
Pertanyaan yang logis dan make sense. Dari
jaman yang dulu nya begitu teratur, sekarang kita melangkah ke jaman yang
begitu “chaotic” dan “disruptive”.
Randi is right to ask “What’s next?”
Apakah lima atau sepuluh tahun ke depan jaman akan lebih teratur
(mengikuti siklus sinusoidal), ataukah ternyata akan semakin “chaotic” lagi? Good question! Saya tiba-tiba merasa
menjadi Robert Zemeckis yang bermain-main dan berpetualang dengan waktu di filmnya “Back to the Future “
first, second and third!
Ternyata Kevin Roberts, yang pernah menjadi
Chairman Saatchi & Saatchi pernah menganalisa apa yang akan terjadi setelah
jaman VUCA ini dan menuliskannya dalam bukunya “64 Shots”.
Dan inilah yang akan terjadi setelah jaman
VUCA ...
#1 - VIBRANT WORLD
(optimisme dan positivisme)
Dunia di masa depan adalah dunia di mana
semuanya di-“share” dengan “connection” kita.
Nokia dulu pernah meramalkan dengan tepat
bahwa dunia akan penuh dengan “connecting people” , dan kemudian akan terus
berevolusi menjadi “connecting the world”. Semuanya akan “connected”. We will share our dreams, our hope, our
optimism for a better world, and with a full speed.
Seorang extreme traveller dari Irlandia,
Benny Lewis, pernah menyampaikan,”Everyone just wants validation, love,
security, enjoyment and hope for a better world”
Dan kita melihat itu dimana Sosial media
platform dipenuhi dengan foto-foto cantik (hasil editan tentunya) dari wajah
kita, keluarga
kita, masakan kita, rumah kita, atau apapun yang kita lakukan.
Mereka semua memerlukan justifikasi dan
validasi dari orang lain. Ini melambangkan bahwa kita semua masih punya harapan yang positive bahwa
dunia masa depan akan lebih baik dari sekarang. Mimpi yang positive juga melambangkan bahwa
masa sekarang memang masih “mengecewakan” bagi sebagian orang (sosial, politik,
kemiskinan, bencana ...etc).
Tetapi itu juga melambangkan bahwa kita
semua masih mempunyai harapan yang positive! Harapan yang positive adalah awal dari
tindakan yang positibe untuk menuju masa depan yang lebih baik.
#2 - UNREAL WORLD
(kehidupan yang tidak nyata)
Kita akan hidup di dunia yang tidak nyata.
Ke mana mana gak usah bawa uang lagi, ada virtual money. Gak usah beli atau
sewa ruko untuk buka toko ada virtual shop. Ada banyak pekerjaan yang sudah gak
usah ke kantor atau bahkan ketemu bossnya, virtual world. Ada yang punya teman
virtual dan bahkan punya pacar virtual (gak pernah ketemu, tapi pacarannya
lewat messaging platform, social media dan video call di FaceTime).
Unreal dan virtual sudah memasuki semua
aspek kehidupan kita.
Seorang teman saya adalah orang Amerika
yang tinggal di Singapore, menjadi
profesor virtual untuk universitas di China dan mempunyai istri virtual (yang
tinggal di Paris dan mereka bertemu hanya sekali setahun!)
Apa sisi positive nya dari dunia yang
virtual dan un-real?
Anda gak perlu punya barang yang nyata
(atau real). All you need to have to be successfull is idea!
Dulu untuk mengubah dunia anda harus perlu
power atau uang. Sekarang
dengan ide anda bisa mengubah dunia! Idea
bisa menarik modal yang besar.
Idea bisa menciptakan “niche-market” dan
“Blue Ocean” initiative. Idea is the currency of millenium. Pemenang kompetisi
di masa depan adalah Bangsa atau budaya atau perusahaan yang berhasil
menelurkan lebih banyak idea, dengan lebih cepat dan memgimplementasikannya.
#3 - CRAZY WORLD
(dunia yang tidak “lazim”
We need more “crazy” people. Kita cenderung
menganggap bahwa orang yang tidak sama dengan kebanyakan orang itu gila.
Padahal seringkali mereka punya banyak ide yang bisa mengubah dunia.
Orang-orang yang “crazy” adalah orang-
orang yang memikirkan idea, mempertahankan idea dan terus menerus berusaha agar
kita semua menjalankan idea itu. Dalam
prosesnya banyak yang menganggap dia “nyleneh”, “lain”,”tidak lumrah” atau
bahkan “gila”.
George Bernard Shaw pernah
berkata,”Orang-orang yang reasonable berusaha mengadaptasi dirinya dengan
dunia, tetapi orang-orang yang un-reasonable berusaha keras untuk mengubah
dunia dan beradaptasi dengan dirinya!”
Kita melihat bagaimana Steve Jobs (Apples),
Mark Zuckerberg (Facebook) dan Nadim Makarin (Gojek) bekerja keras agar dunia
bisa beradaptasi dengan mereka.
Kita memerlukan lebih banyak innovator
seperti mereka, kita memerlukan “crazy-people” seperti mereka. Kita tidak memerlukan orang-orang yang
hanya menjadi follower dalam semua aspek kehidupan mereka. Tanyakan dalam diri
anda sendiri, ide apa (sekecil apapun atau sesederhana apapun) yang anda akan
lakukan untuk mengubah dunia!
#4 - ASTOUNDING
WORLD (kehidupan yang membuat kita heran dan kagum)
Dunia yang akan datang memang mengagumkan
dan mencengangkan! Dan
itu sudah dimulai!
Amazon mengajarkan kepada kita bahwa
beberapa click di handphone kita akan mengantarkan buku terbaru ke rumah saya. Gojek
mengajarkan bahwa beberapa click akan mengantarkan makanan favorite saya
menemani jam makan siang saya. Youtube
mengajarkan bagaimana kita bisa melihat semua cabang olahraga olimpiade sesuai
yang kita suka tanpa kita ke sana. Mobile
banking mengajarkan kita bagaimana menghindari hujan, panas dan macetnya
Jakarta.
Dan masih banyak lagi evolusi dan revolusi
yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Are you ready to be astonished? Apakah anda siap untuk lebih kagum dan
lebih heran lagi?
Jadi sekarang kita mengerti kan? Setelah
jaman VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) kita akan
mengalami jaman yang semakin lebih VUCA lagi . The next VUCA is even more VUCA (Vibrant,
Unreal, Crazy and Astonishing).
Terus bagaimana impactnya kepada bisnis?
Kita melihat bahwa growth perusahaan
perusahaan besar mulai turun. Kita melihat bahwa start up bermunculan. Memang
banyak yang layu
sebelum berkembang, tapi banyak juga ternyata tumbuh dan makin berkembang
bahkan mampu mengalahkan perusahaan besar.
Bank-bank besar mulai terancam dengan
FinTech dan mobile payment. (Di
China orang sudah lama beli semangka di pasar dengan WeChat). Pabrik besar akan tergantikan oleh
automated machine. Dan
ini akan terjadi di semua bidang kehidupan.
Dan ini akan terus terjadi? Yes!
Bersiaplah bahwa akan semakin banyak perusahaan
besar yang tumbang. Akan banyak industri yang collapse. Akan banyak start up
yang bermunculan. Dan akan banyak new industry
yang akan tumbuh. Yang
jelas kriteria untuk survival dan grow bukan lagi besarnya perusahaan atau
besarnya modal yang mereka punya. Ukuran
kesuksesan sebuah persahaan akan tergantung pada “VUCA” mereka sendiri
a)
Velocity of generating and implementing new ideas (Kecepatan melahirkan dan
mengimplementasikan ide baru)
Sebuah perusahaan harus mempunyai unit baru
yang menjadi inkubasi untuk semua ide-ide innovative yang akan menghasilkan
long term success di masa depan. Company has to encourages all level of
employees to generate the new ideas.
Jangan hanya memberikan bonus berdasarkan
nilai penjualan tahun ini. Tapi pertimbangkan juga untuk memberikan incentive
atas ide ide baru yang lahir dan bagaimana setiap millestone dicapai dalam
implementasi ide tersebut.
Jangan hanya fokus pada pencapaian
objective di masa sekarang, tapi perhatikan juga organization readiness to
survive in the future dari segi business, people, customer and technology.
b)
Unleash talent potential (Kemampuan
memanfaatkan potensi talent-talent yang tadinya tidak kelihatan)
Di masa depan nanti kita memerlukan
multi-disiplin dan cross-functional talents. Kita membutuhkan talent talent
yang menguasai dua atau tiga bidang sekaligus. Mereka ini adalah talent talent
yang menguasai (misalnya) Sales dan Logisik, Marketing dan Finance, HR dan
Distributions Management ...etc.
Untuk itu peruahaan harus explore dan
mencari potential talents, hidden
talents yang selama ini tidak kelihatan. Assess mereka dan lakukan
cross-functional career rotation.
c)
Creativity of leadership team . (Kreativitas
top leadership team untuk mencoba pemecahan
baru dengan cara-cara yang baru dan tidak terjebak untuk terus menggunakan
cara-cara lama)
Leader-leader di top position harus berani
bereksperimen dan mencoba cara-cara dan metode baru untuk memecahkan masalah
bisnis mereka.
Kita tidak bisa memecahkan masalah baru dengan cara yang lama.
Learn,
try, experiment and evaluate. Leaders
harus menembangkan creativity mereka dalam me-manage business mereka. Creativity is nor (only) R&D business.
It is every leader’s business.
d)
Agility of the organization. (Kelincahan mental seluruh organisasi untuk mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan yang sedang berjalan)
Agility itu tidak bisa hanya dimiliki oleh
top management, tetapi juga semua orang di setiap level dan di setiap divisi. Untuk itu mereka semua harus
dikomunikasikan, ditraining, didorong
dan di-reward agar mereka mempunyai mental agility yang akan dibutuhkan di masa
depan.
Ini harus menjadi prioritas di semua
perusahaan, mengingat hal ini yang seringkali akan menjadi pembeda antara
perusahaan yang survive dan yang tidak.
Jadi ingat, jangan berharap bahwa
uncertainty dan chaos yang terjadi di jaman VUCA, akan berganti. Situasinya akan semakin tidak stabil.
The next VUCA adalah dunia yang akan
semakin
⁃ Vibrant
⁃ Unreal
⁃ Crazy dan
⁃ Astounding
Dan
untuk mengantisipasinya, makan perusahaan juga harus meningkatkan :
⁃ Velocity (speed of generating and
implementing new ideas)
⁃ Unleash the talent potentials
⁃ Creativity of Leadership Team , and
⁃ Agility of the new organization
Salam
Hangat, Pambudi
Sunarsihanto
No comments:
Post a Comment