Ini ada penjelasan yang simple dan jelas banget buat kita orang awam
Dr Nikolas Wanahita, MD, MHA, FACC, FSCAI
Internist; General and Interventional Cardiologist, Mount Elizabeth Novena
Hospital - Specialist Centre 38 Irrawaddy Road, #05-45, Singapore 329563
Informasi penjelasan ilmiah mengenai Pandemic
COVID-19, oleh Dr. Nikolas Wanahita.
Tidak terasa sudah 7 bulan sejak Pandemic Covid-19.
Saya banyak menerima pertanyaan dari kolega, pasien, keluarga atau teman-teman
mengenai virus ini. Saya akan membahas dan menjawab dengan point-point seperti
dibawah ini.
Topik :
Important Awareness Of “VIRAL LOAD”
A.
Mengapa ada orang yang terinfeksi tapi tidak timbul gejala, tapi ada pasien
sehat terjangkit virus kemudian meninggal dunia?
Di dunia kedokteran ada yang disebut dengan “viral load”. Viral load adalah jumlah
kuantitatif partikel virus yang masuk ke sistem tubuh. Menurut penelitian
ilmiah, viral load ini adalah “key factor/faktor penting” yang menentukan
ringan atau beratnya infeksi dari Covid-19. Sebelum saya lanjutkan, saya ingin
menegaskan bahwa tidak ada obat-obat yang bisa menyembuhkan VIRUS. Hanya immunitas badan yang bisa
melawan dan memberantas virus dari sistem tubuh.
Golongan pasien dengan immunitas rendah adalah
mereka dengan kondisi pre-morbid; contohnya penderita hipertensi/darah
tinggi,
diabetes, pasien yang sudah pernah transplantasi
organ, penderita HIV/AIDS, lanjut usia, atau penyakit kronis lainnya.
B.
Mengapa banyak penderita berusia muda dan sehat seperti dokter pertama di Wuhan
akhirnya terkapar parah di ICU dan meninggal? Demikian juga banyak
dokter-dokter muda di Italy, US, Indonesia yang meninggal. Immunitas mereka
harusnya bagus.
Ini karena selain daripada immunitas, “faktor viral load” ini sangat penting
dalam menentukan infeksi ringan atau berat.
Skenario
A : Pak
Fery dan Pak David bertemu di restoran tanpa masker dan duduk berdekatan. Pak
Fery ternyata mempunyai virus Covid-19, jumlah transmisi viral load yang masuk ke badan Pak David sangat tinggi.
Skenario
B: Pak
Fery dan Pak David bertemu di restoran akan tetapi mereka menjaga jarak
sedikitnya 1 meter, dan menggunakan masker. Dengan scenario sama di mana Pak
Fery mempunyai virus di badan, viral
load yang masuk ke badan Pak David jumlahnya jauh lebih sedikit. Maka dari
itu, sangat penting untuk dokter, perawat, dan seluruh personel yang menangani
virus Covid-19 untuk menggunakan APD lengkap mulai dari masker N95, goggle
plastic, shield muka, dan baju. Semakin banyak penderita virus ini dimana
jaraknya berdekatan, viral load akan semakin tinggi.
C. Jadi
apakah berbeda apabila jumlah virus yang masuk banyak atau sedikit?
Setelah virus masuk ke tubuh kita, virus akan
mengambil alih fungsi sel tubuh kita untuk berkembang biak/replikasi. Tetapi
immunitas badan kita akan mengenali virus asing di tubuh dan dengan cepat
mengeluarkan “innate immune
response/immunitas fase-1” (Tubuh mengeluarkan protein-protein seperti cytokine dan interferon untuk melawan
virus asing.). Saat ini terjadilah ‘perang’
antara immunitas tubuh kita dan virus. Seperti yang terjadi di pertempuran,
siapa yang bisa mengumpulkan ‘pasukan’ secara cepat dan banyak akan
menang.
Kalau viral
load yang masuk jumlahnya sangat banyak, sistem immunitas kita akan menjadi
“overwhelmed/kewalahan” karena virus
sangat cepat berkembang.
Jika ini terjadi, virus ini kemudian akan turun
dari hidung dan tenggorokan kita untuk menyerang sel di paru-paru, dan
kemudian menyebabkan infeksi paru-paru berat.
Lebih buruk lagi, kalau viral load ini sangat tinggi, sistem immunitas bukan hanya kalah
tapi mereka akan berantakan dan memproduksi reaksi immunitas berlebihan. Ini
disebut “cytokine storm” dimana
immunitas badan berbalik menyerang badan, organ-organ, lalu terjadi shock dan
kematian dapat terjadi cepat.
Jika viral load yang masuk ke badan berjumlah
sedikit, maka kemungkinan untuk “menang perang” tinggi.
Dengan immunitas fase-1 mereka bisa mengontrol
jumlah virus. Setelah itu badan kita belajar mengeluarkan “acquired immune response/immunitas fase-2” (Tubuh mengeluarkan
B-cell and T-cell) yang spesifik untuk melawan virus. Sel-sel tubuh yang dikeluarkan
oleh immunitas fase-2 lebih kuat/efektif dibandingkan dengan immunitas fase-1.
Jika immunitas fase-2 sudah jadi di badan kita,
secara teori tubuh kita sudah bisa melawan dan membunuh virus. Badan kita sudah
“mengenal” virus ini, apabila virus ini masuk ke badan kedua kali, immunitas
ini sudah siap tempur untuk melawan. Vaksin yang saat ini sedang
diperkembangkan dan ditest untuk melawan Covid-19 mengandung immunitas fase-2.
Saya tekankan disini untuk jangan mencoba ‘menginfeksikan diri’ dengan virus
Covid-19 karena ini sangat berbahaya.
Catatan terpenting dari penjelasan
diatas:
1) Viral
load sangat menentukan pasien akan terinfeksi ringan atau sakit
berat.
2) Tips untuk mengurangi Viral Load: Masker, Cuci
tangan, dan Jaga jarak.
3) Bahwa ‘new
normal’ adalah juga ‘good normal’
Nikolas
Wanahita, MD,MHA,FACC,FSCAI Internist; General and Interventional Cardiologist
Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore.
No comments:
Post a Comment