Sunday, July 19, 2020

WHO REKOMENDASIKAN “THREE Cs”

WHO REKOMENDASIKAN “THREE Cs” SAAT CORONO KIAN GANAS, APA ITU?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 semakin masif. Hingga Minggu (19/7/2020) pagi ini, tercatat sudah ada 14.422.125 kasus positif secara global, yang terdiri dari 604.819 kasus kematian dan 8.611.236 pasien berhasil sembuh.
Sementara, menurut data Worldometers, jumlah kasus aktif ada sebanyak 5.206.070 kasus dengan perincian: 5.146.160 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan dan 59.910 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Melihat angka kasus positif yang kian bertambah dari hari ke hari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui postingan Facebook pada Sabtu (18/7/2020), mengumumkan aturan jaga jarak terbaru.

WHO sangat merekomendasikan masyarakat untuk menghindari Tiga Cs (The Three Cs), yakni menghindari tempat ramai dengan banyak orang (crowded places), menghindari berkontak atau berbicara dengan orang dalam jarak dekat (Close-contact settings), dan menghindari ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi udara yang buruk (Confined and enclosed spaces).

Sebab, menurut WHO, tempat-tempat dengan kriteria seperti itu memudahkan virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 untuk menyebar lebih cepat.

"Risiko lebih tinggi di tempat-tempat di mana faktor-faktor tersebut tumpang tindih. Bahkan saat (aturan) pembatasan dicabut, pertimbangkan ke mana Anda akan pergi dan #StaySafe dengan menghindari Tiga Cs," tulis WHO.

Selain aturan Tiga Cs, WHO juga menyarankan masyarakat untuk selalu menghindari keramaian, mempertahankan jaga jarak minimal satu meter dari orang lain, membuka jendela dan pintu untuk ventilasi yang lebih baik jika memungkinkan.

Selanjutnya, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menghindari tangan menyentuh wajah, dan menutupi mulut dengan siku saat batuk dan bersin. Terakhir, selalu mengenakan masker dengan benar agar droplet dan airborne yang tersebar tak terhirup hidung atau terkena mulut.

Kini, virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini telah dikonfirmasi ditemukan di 213 negara. Di mana Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang memiliki kasus terbanyak dengan 3.833.271 kasus positif.

Menyusul AS, ada Brasil dengan 2.075.246 kasus positif, dan India dengan 1.077.864 kasus positif sejauh ini.

Sementara itu Indonesia berhasil membalap China dan menduduki peringkat ke-25 dengan 84.882 kasus positif, 4.016 kasus kematian, dan 43.268 pasien berhasil sembuh. Dengan jumlah tersebut, Indonesia juga menduduki peringkat pertama di wilayah ASEAN, mengalahkan Filipina dengan 65 ribu kasus, dan Singapura dengan 47 ribu kasus positif.

China, yang merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-26 dengan 83.660 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.775 pasien berhasil sembuh.


No comments:

Post a Comment