WHO REKOMENDASIKAN “THREE Cs” SAAT CORONO KIAN GANAS, APA ITU?
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 semakin masif. Hingga
Minggu (19/7/2020) pagi ini, tercatat sudah ada 14.422.125 kasus positif secara
global, yang terdiri dari 604.819 kasus kematian dan 8.611.236 pasien berhasil
sembuh.
Sementara, menurut data Worldometers, jumlah
kasus aktif ada sebanyak 5.206.070 kasus dengan perincian: 5.146.160 (99%)
orang sakit dalam kondisi ringan dan 59.910 (1%) dalam kondisi serius atau
kritis.
Melihat
angka kasus positif yang kian bertambah dari hari ke hari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui postingan Facebook pada
Sabtu (18/7/2020), mengumumkan aturan jaga jarak terbaru.
WHO
sangat merekomendasikan masyarakat untuk menghindari Tiga Cs (The Three Cs),
yakni menghindari tempat ramai dengan banyak orang (crowded places),
menghindari berkontak atau berbicara dengan orang dalam jarak dekat
(Close-contact settings), dan menghindari ruang terbatas dan tertutup dengan
ventilasi udara yang buruk (Confined and enclosed spaces).
Sebab,
menurut WHO, tempat-tempat dengan kriteria seperti itu memudahkan virus dengan
nama resmi SARS-CoV-2 untuk menyebar lebih cepat.
"Risiko
lebih tinggi di tempat-tempat di mana faktor-faktor tersebut tumpang tindih.
Bahkan saat (aturan) pembatasan dicabut, pertimbangkan ke mana Anda akan pergi
dan #StaySafe dengan menghindari Tiga Cs," tulis WHO.
Selain
aturan Tiga Cs, WHO juga menyarankan masyarakat untuk selalu menghindari
keramaian, mempertahankan jaga jarak minimal satu meter dari orang lain,
membuka jendela dan pintu untuk ventilasi yang lebih baik jika memungkinkan.
Selanjutnya,
menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menghindari tangan menyentuh
wajah, dan menutupi mulut dengan siku saat batuk dan bersin. Terakhir, selalu
mengenakan masker dengan benar agar droplet dan airborne yang tersebar tak terhirup
hidung atau terkena mulut.
Kini,
virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini telah
dikonfirmasi ditemukan di 213 negara. Di mana Amerika Serikat (AS) masih
menjadi negara yang memiliki kasus terbanyak dengan 3.833.271 kasus positif.
Menyusul
AS, ada Brasil dengan 2.075.246 kasus positif, dan India dengan 1.077.864 kasus
positif sejauh ini.
Sementara
itu Indonesia berhasil membalap China dan menduduki peringkat ke-25 dengan
84.882 kasus positif, 4.016 kasus kematian, dan 43.268 pasien berhasil sembuh.
Dengan jumlah tersebut, Indonesia juga menduduki peringkat pertama di wilayah
ASEAN, mengalahkan Filipina dengan 65 ribu kasus, dan Singapura dengan 47 ribu
kasus positif.
China, yang merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit
paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-26 dengan 83.660 kasus positif,
4.634 kematian, dan 78.775 pasien berhasil sembuh.
No comments:
Post a Comment