Ini mungkin bukan kita-kita yang sudah
berumur - tetapi kisah dibawah ini bagus untuk bahan komunikasi dengan anak
atau cucu. Buat saya juga jadi bahan diskusi dengan mahasiswa saya.
HOW TO
IMPROVE YOUR LUCK?
Bagaimana
kita meningkatkan keberuntungan kita - pelajaran dari kisah hidup Erick Yuan pencipta ZOOM
Namanya Erick Yuan, dia yang
menciptakan Zoom, yang sekarang kita pakai di mana-mana untuk melakukan video
conference kita selama masa COVID, dan mungkin setelah pandemic ini berlalu.
Market capitalization zoom saat
ini adalah 84 Billion USD.
Mungkin orang akan bilang bahwa
dia adalah orang yang paling beruntung.
Dia bikin Zoom. Kemudian ada
COVID. Sekarang zoom dipakai, dan dia kaya raya.
Tetapi,
apakah dia benar-benar beruntung?
Kita lihat perjalanan hidup dia.
Waktu dia kuliah, dia harus naik kereta seminggu sekali selama 10 jam untuk
mengunjungi pacarnya (jangan tanya saya,
kenapa gak cari pacar yang rumahnya satu RT saja). Tetapi selama perjalanan
kereta itu, dia sudah berfikir untuk membuat sebuah alat (software) agar dia
tidak usah menempuh perjalanan 10 jam untuk menemui pacarnya. Dia sudah melihat
ke depan, dan merencanakan sesuatu yang akan bermanfaat bagi kita semua. That’s visionary!
Kemudian, waktu dia ingin bekerja
ke Amerika, visanya ditolak 8 kali. Dia pantang menyerah, dan mencoba terus.
Akhirnya pada usahanya yang ke 9, dia berhasil. That’s persistence! (kegigihan, tahan banting).
Selama bekerja di perusahaan
lain, dia menghabiskan banyak waktu dengan customernya , mendengarkan semua
suara pelanggannya, dan bukan hanya menghabiskan waktu di laboratorium atau di
kantor pusatnya. Sehingga dia benar-benar mengetahui apa yang dibutuhkan
pelanggan.
Mendengarkan pelanggan memang
seringkali membosankan , melelahkan dan kadang-kadang menyebalkan. Tetapi
ingat, pelanggan anda adalah yang membayar gaji anda dan yang bisa memecat anda
sewaktu-waktu. Eric Yuan mengerti hal itu dan makanya dia menghabiskan banyak
waktu dengan pelanggan. That’s customer
focus!
Terakhir, pada saat dia mempunyai
ide berdasarkan feedback pelanggan, dan perusahaan di mana dia bekerja kurang
flexible mengimplementasikan hal itu, dia pun mengimplementasikannya sendiri.
Sementara banyak yang hanya punya
wacana dan rencana, Eric sangat focus pada implementasi dan eksekusi! That’s the spirit of making it happen!
Nah, sekarang kita bisa mengerti
kan? Bahwa yang dialami Eric Yuan sama sekali bukan keberuntungan. Lucius
Annaeus Seneca , seorang filosof jaman Romawi, bilang: “Luck is when preparation meets opportunity”
Keberuntungan itu terjadi saat
persiapan bertemu dengan kesempatan.
Memang COVID menciptakan
opportunity, tetapi kalau Eric Yuan tidak menyiapkan Zoom sebelumnya, ya dia
gak akan dapat apa apa.
Arnold Parmer, seorang juara dunia
Golf, menyampaikan, semakin banyak saya berlatih (bekerja keras), semakin
beruntunglah saya.
Saya dulu hidup serba kekurangan
di Magetan, kemudian saya kuliah di ITB, sebelum selesai saya mendapatkan
beasiswa ke Perancis dalam bidang Computer Engineering. Saya mendapatkan MBA
saya di Finlandia. Banyak sepupu dan teman-teman saya yang bilang, “Betapa beruntungnya kamu ya Pam?”
Ingat, semakin keras anda
bekerja, semakin beruntunglah anda.
Again, remember …. “Luck
is when preparation meets opportunity”, dan semakin banyak saya
berlatih (bekerja keras), semakin beruntunglah saya.
Prinsipnya sederhana, sebelum
kereta (opportunity) itu datang , belilah tiketnya (bekerja keras, berlatih dan
bersiap-siaplah). Jika keretanya datang, anda bisa naik.
Jangan sampai saat kesempatan itu
datang , dan anda belum siap (gak punya tiketnya), anda bisa diusir sama
petugas keretanya.
Let’s learn from Eric Yuan, anda
memang akan menjadi beruntung di masa depan, tetapi sebelumnya, lakukan dulu
keempat hal ini:
a)
VISIONARY
Berfikirlah tentang masa depan,
pikirkan apa yang ingin anda capai, pikirkan karakter dan kompetensi apa yang
ingin anda bentuk dalam diri anda. Bekerjakeraslah untuk membentuk diri anda,
Bercita-citalah setinggi langit,
karena yang bahaya bukannya punya cita cita tinggi dan tidak tercapai. Yang
bahaya adalah kalau anda bercita-cita rendah (atau tidak bercita-cita) dan
tercapai.
b)
PERSISTENCE
Semua usaha gak ada yang langsung
berhasil. Pasti gagal dan gagal lagi, berarti anda juga harus mencoba dan mencoba
lagi. Jaga stamina, jaga energi, lingkarilah diri anda dengan energy positive.
Perjalanan anda masih Panjang.
c)
CUSTOMER FOCUS
Jangan hanya focus pada diri anda
sendiri. Fokus pada dunia sekitar anda, customer anda, competitor anda, market,
dan terutama perilaku pelanggan anda. Dengarkan mereka, perhatikan mereka,
mengertilah mereka, terus menerus.
d) MAKE
IT HAPPEN
Semua orang boleh punya strategy,
semua orang boleh punya cita-cita. Pada akhirnya yang membedakan yang berhasil
dan tidak bukanlah strategy atau cita-citanya. Pembedanya adalah implementasi
atau eksekusi dengan disiplin. Kalau kata NIKE, “Just Do IT”
Ingat
baik-baik apa yang kita pelajari dari Eric Yuen hari ini, untuk menambah
keberuntungan kita, tingkatkan empat hal ini …
VISIONARY
PERSISTENCE
CUSTOMER FOCUS
MAKE IT HAPPEN
Semoga
bermanfaat .....
No comments:
Post a Comment