VAKSIN MERAH PUTIH
BERITA PERS KEMENTERIAN KESEHATAN
Bibit Vaksin Merah Putih
Karya Anak Bangsa Diserahkan Kepada PT. Biotics Pharmaceuticals Indonesia
Surabaya, 9 November 2021
Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin
Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical. Serah terima bibit vaksin
dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih
kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti pada Selasa
(9/11).
Turut hadir dan menyaksikan Menteri Kesehatan,
Gubernur Jawa Timur, Ketua Majelis Wali Amanat, Wakil Rektor, dan seluruh Dekan
Universitas Airlangga.
Penyerahan bibit vaksin ini sekaligus menandai
kerjasama antara keduanya, yang mana PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra
untuk memproduksi vaksin Merah Putih.
“Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada
rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin
dalam negeri,” kata Menkes.
Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang
dikembangkan oleh peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di
Tanah Air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin merah putih turut melibatkan
berbagai institusi. Universitas Airlangga menjadi salah satu anggota konsorsium
yang mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus.
Sama seperti vaksin COVID-19 lainnya. Sebelum
digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1,2 dan 3
kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik. Selanjutnya, bibit vaksin akan
mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji
klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang dan uji klinis terakhir atau
yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang.
“Ini kan sudah lulus uji praklinis ke hewan, kalau
bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya,” tutur
Menkes.
Tak hanya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri,
Menkes berharap bibit vaksin Merah Putih ini nantinya bisa dikembangkan dalam
untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun.
“Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa
digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia
yang menjadi sasaran penerima vaksin COVID-19,” terangnya.
Menkes menambahkan keberhasilan Univeritas
Airlangga menemukan vaksin sendiri, merupakan tonggak sejarah dalam
perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Pihaknya ingin momentum baik ini bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasaran terutama fasilitas dan
kompetensi pengembangan vaksin.
“Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi,
bukan hanya berbasis dari teknologi virus bukan hanya berbasis teknologi
protein rekombinan maupun asam nukleat,” kata Menkes.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini
disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes
melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002,
52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
No comments:
Post a Comment