LUPUS
ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 2
Orang-orang dengan LES
dapat mengembangkan berbagai kombinasi gejala dan keterlibatan berbagai organ. Keluhan dan gejala
umum meliputi kelelahan (fatigue),
demam suhu rendah (low-grade fever), hilang nafsu makan (loss of appetite), nyeri otot, kerontokan rambut (hair loss, alopecia), radang sendi (arthritis), tukak pada
mulut dan hidung, bercak kemerahan pada wajah (facial rash, "butterfly rash"), sensitivitas
berlebihan terhadap paparan sinar matahari (fotosensitivitas), radang selaput
luar paru-paru (pleuritis) dan jantung (pericarditis), kurangnya aliran darah ke
jari-jari tangan dan kaki (Raynaud's phenomenon). Komplikasi yang melibatkan organ dalam dapat menyebabkan
gejala-gejala lain lebih lanjut yang bergantung pada organ yang terkena dan seberapa
parah penyakitnya
Manifestasi kulit sering terjadi pada lupus dan kadang-kadang
dapat menimbulkan jaringan parut. Pada lupus discoid, hanya kulit yang biasanya
terlibat. Ruam kulit pada lupus discoid sering ditemukan pada wajah dan kulit
kepala. Ini biasanya merah dan dan batas tepinya menonjol. Ruam lupus discoid
biasanya tidak terasa sakit dan tidak gatal, tapi jaringan parut dapat
menyebabkan kerontokan rambut permanen (alopecia). Seiring dengan lewatnya waktu,
sekitar 5% - 10% dari orang-orang dengan lupus discoid dapat berkembang menjadi
LES.
Lebih dari setengah dari orang-orang dengan LES mengalami
ruam wajah merah dan rata yang karakteristik di atas tulang hidung mereka.
Karena bentuknya, gejala ini sering dinamai 'ruam kupu-kupu' ("butterfly rash") LES. Ruam ini tidak menyakitkan
dan tidak gatal. Ruam pada wajah, bersama dengan peradangan pada organ lain,
dapat dicetuskan atau diperparah oleh paparan sinar matahari, suatu kondisi
yang disebut fotosensitivitas. Fotosensitivitas ini dapat disertai dengan memburuknya peradangan di seluruh tubuh, keadaan ini disebut 'flare' dari penyakit ini.
Gambar kupu-kupu pada ruam
wajah, tang merupakan tanda karakteristik lupus eritematosus sistemik (LES)
Biasanya, dengan
pengobatan, ruam ini dapat sembuh tanpa terjadinya jaringan parut yang permanen.
Kebanyakan orang dengan LES akan mengembangkan arthritis selama perjalanan penyakit
mereka Arthritis pada LES umumnya menimbulkan pembengkakan, rasa sakit, kekakuan,
dan bahkan cacat pada sendi-sendi kecil tangan, pergelangan tangan, dan kaki.
Kadang-kadang arthritis pada LES dapat menyerupai rheumatoid arthritis (yang
bukan merupakan penyakit autoimun).
Keterlibatan organ dengan
peradangan yang lebih serius terjadi di otak, hati (liver) dan ginjal. Sel darah putih dan faktor-faktor
pembekuan darah juga dapat menurun secara khas pada LES, yang masing-masing
dikenal sebagai leukopenia (leucopenia) dan berkurangnya trombosit (thrombocytopenia).
Leukopenia dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi, dan
trombositopenia dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Peradangan otot (myositis)
dapat menyebabkan nyeri otot (muscle pain) dan kelemahan (weakness). Hal ini dapat
menyebabkan peningkatan kadar enzim otot dalam darah.
Radang pembuluh darah (vasculitis) yang memasok oksigen ke jaringan dapat menyebabkan kerusakan saraf tertentu, kulit, atau satu organ dalam. Pembuluh darah terdiri
dari arteri yang mengantarkan darah yang kaya oksigen ke jaringan tubuh dan
vena yang membawa kembali darah tanpa oksigen dari jaringan ke paru-paru.
Vaskulitis ini ditandai dengan peradangan disertai kerusakan dinding berbagai pembuluh
darah. Kerusakan menghambat sirkulasi darah melalui pembuluh dan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan yang dipasok dengan oksigen oleh pembuluh darah
ini.
Peradangan lapisan luar paru-paru
(pleuritis) dan jantung (perikarditis) dapat menyebabkan nyeri dada (chest pain) yang
tajam. Nyeri dada diperparah oleh batuk, bernapas dalam-dalam, dan perubahan pada
posisi tubuh tertentu. Otot jantung itu sendiri jarang mengalami peradangan
(carditis). Juga telah ditunjukkan bahwa wanita muda dengan LES memiliki
peningkatan risiko secara signifikan untuk terkena serangan jantung yang
disebabkan oleh penyakit arteri koroner.
Radang ginjal pada LES
(lupus nefritis) dapat menyebabkan kebocoran protein dalam urin, retensi
cairan, tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal (kidney failure).
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan lebih lanjut dan pembengkakan kaki. Pada
gagal ginjal, mesin-mesin diperlukan untuk membersihkan darah dari produk-produk
limbah yang bertumpuk dalam proses yang disebut dialisis (dialysis)
alias cuci darah.
Ikut terkenanya otak dapat
menyebabkan perubahan kepribadian, gangguan berpikir (psikosis), kejang-kejang,
dan bahkan koma (coma). Kerusakan saraf dapat menyebabkan mati rasa,
kesemutan dan kelemahan tubuh atau ekstremitas yang terkena. Terkenanya otak dikenal sebagai
lupus cerebritis.
Banyak orang dengan LES
mengalami kerontokan rambut (alopecia). Sering kali, ini terjadi secara
bersamaan dengan peningkatan aktivitas penyakit mereka. Rambut rontok dapat setempat-setempat
atau menyeluruh dan tampaknya lebih seperti rambut yang menipis.
Beberapa orang dengan LES
mengalami Fenomena Raynaud. Dalam
kondisi ini, pasokan darah ke jari tangan dan/atau jari kaki menjadi terimbas karena
paparan dingin, yang menyebabkan pemucatan, perubahan warna keputih-putihan
dan/atau kebiru-biruan, rasa nyeri dan mati rasa di jari tngan dan jari kaki yang
terkena.
Kondisi lain yang dapat
menyertai lupus termasuk fibromyalgia, penyakit jantung koroner (coronary heart disease), penyakit katup jantung
non-bakterial, pankreatitis, penyakit esopaghus dengan
kesulitan menelan (dysphagia), penyakit
hati (liver disease, lupoid hepatitis), dan infeksi lainya.
ARTIKEL LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES)
No comments:
Post a Comment