Tuesday, February 11, 2014

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 3

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 3

Bagaimana lupus eritematosus sistemik didiagnosis?

Karena individu dengan LES bisa memiliki berbagai gejala dan kombinasi keterlibatan organ yang berbeda, tidak ada hanya satu pemeriksaan yang dapat menegakkan diagnosis Lupus sistemik. Untuk membantu dokter meningkatkan ketepatan diagnosis LES, 11 kriteria ditetapkan oleh American Rheumatism Association. Ke-11 kriteria ini berhubungan erat dengan gejala-gejala yang dibahas di atas. Beberapa orang yang dicurigai menderita LES tidak pernah memiliki kriteria yang cukup untuk menegakkan diagnosis yang pasti. Sedangkan orang lain mengumpulkan cukup kriteria hanya setelah beberapa bulan atau tahun pengamatan. Ketika seseorang memiliki empat atau lebih dari kriteria, maka diagnosis LES bisa direkomendasikan. Walaupun demikian, diagnosis LES dapat dilakukan dalam beberapa pengaturan pada beberapa orang hanya menggunakan beberapa kriteria klasik ini, dan kadang-kadang pengobatan mungkin dapat diberikan pada tahap ini. Ada orang-orang dengan kriteria yang minimal, yang kemudian mungkin mengembangkan kriteria lain, tetapi banyak yang tidak.


Berikut ini adalah 11 kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis lupus eritematosus sistemik:
  • 'Ruam kupu-kupu’ di atas pipi wajah
  • Ruam kulit discoid (bercak kemerahan di sana-sini dengan hiperpigmentasi dan hipopigmentasi yang dapat menyebabkan jaringan parut )
  • Fotosensitifitas (ruam kulit karena reaksi terhadap paparan sinar matahari/sinar ultraviolet)
  • Tukak lapisan mukosa (tukak spontan atau borok pada lapisan mulut, hidung, atau tenggorokan )
  • Arthritis (dua atau lebih sendi ekstremitas yang membengkak dan nyeri)
  • Pleuritis atau perikarditis (peradangan pada jaringan selaput luar jantung atau paru-paru, biasanya berhubungan dengan nyeri dada saat bernapas atau perubahan dari posisi tubuh)
  • Kelainan ginjal (sejumlah protein urin abnormal atau gumpalan elemen selular yang disebut cast dapat dideteksi dengan sebuah analisa urin). Catatan: Pada pasien dengan penyakit ginjal karena lupus eritematosus sistemik (lupus nefritis), biopsi ginjal mungkin akan diperlukan baik untuk mendefinisikan penyebab penyakit ginjal sebagai keadaan yang berhubungan dengan lupus maupun untuk menentukan tahap penyakit ginjal untuk mendapatkan acuan pengobatan yang optimal. Biopsi ginjal biasanya dilakukan menggunakan jarum halus yang mengarah ke ginjal di bawah bimbingan radiologi, namun dalam keadaan tertentu, biopsi ginjal dapat dilakukan saat melakukan operasi perut terbuka.
  • Iritasi otak (ditunjukkan dengan adanya kejang-kejang dan/atau psikosis, yang disebut sebagai “lupus cerebritis”)
  • Kelainan hitung sel darah:  Hitung sel darah putih (WNC), sel darah merah (RBC) maupun trombosit rendah pada pemeriksaan darah lengkap rutin.
  • Gangguan immunologis (tes imun abnormal meliputi anti-DNA atau anti-Sm (Smith) antibodi, tes darah positif palsu untuk sifilis, antibodi antikardiolipin, antikoagulan lupus, atau tes LE prep positif)
  • Antibodi antinuklear (tes antibodi ANA [= antibodi antinuklear dalam darah]) positif
Selain untuk ke 11 kriteria, tes lainnya dapat membantu dalam mengevaluasi orang dengan LES untuk menentukan keparahan organ yang terlibat. Hal ini termasuk tes darah rutin untuk mendeteksi peradangan (contohnya, tes yang dinamakan  sedimentation rate dan C-reactive protein), tes kimia darah, analisis langsung atas cairan tubuh internal, dan biopsi jaringan. Kelainan pada cairan tubuh (cairan sendi atau serebrospinal) dan sampel jaringan (biopsi ginjal, kulit, dan saraf) bisa merupakan dukungan lebih lanjut untuk mendiagnosa LES. Pemeriksaan yang sesuai prosedur dipilih secara individual bagi pasien oleh dokter.

ARTIKEL LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES)







No comments:

Post a Comment