Sunday, November 28, 2021

PIKET NOL

Oleh : Dahlan Iskan

Minggu, 14 Nopember 2021 - 04:25 WIB

LAMA-LAMA saya hanyut juga: ikut rombongan –!!!– Durian Travellers, DT. Rutenya: Malang-Senduro, di Lumajang.

Di Malang, Anda sudah tahu: wajib ke kebun duriannya Mas Yanto (Baca Disway: Durian Pentil). Yang di dekat Gunung Kawi itu.

Ampun. Rakus semua. Makan durian seperti makan singkong saja. Termasuk ketika makan yang kelas Musangking. Saya pun harus mengajari mereka di bawah pohon yang penuh buah berduri itu: makan durian itu harus seperti makan es krim. Dicucup lembut, halus, sedikit sedikit, dengan bibir dan lidah, sambil mata agak terpejam.

Saya praktikkan di depan mereka bagaimana menikmati durian. Saya ambil yang Musangking. Saya peragakan cara itu dengan makan durian beneran.

Sangat pelan dan lembut. Lalu satu lagi. Juga pelan. Masih satu lagi. Dan lagi. Dan lagi. 

Tidak boleh disosor secara kasar.

Gila semua.

Setelah pelajaran pendek tersebut, mulailah dibelah durian ke dua: habis dalam sekejap. Pun yang ketiga dan seterusnya. Anak-anak muda memang tidak bisa diajak main halus.

Yang kumpul hari itu, Senin lalu, termasuk yang datang dari Samarinda, Makassar, Palembang, Banyumas, Tegal dan Bandung. Masing-masing bercerita tentang kelebihan durian di kampung mereka.

Saya pun bertanya: adakah di tempat kalian orang seperti Mas Yanto. Yang berani membuang pentil-pentil durian yang begitu banyak. Kok tidak dibiarkan saja pentil itu jadi buah durian yang besar.

"Tidak ada," jawab mereka bergantian. Umumnya, pemilik pohon durian merasa sayang pentil yang begitu banyak dirontokkan.

"Ada!" ujar Pak Akhiong yang juga punya kebun durian.

Pak Akhiong bukan anggota DT. Ia tidak ikut hadir di Malang.

Pak Akhiong kirim WA ke sana -setengah mengoreksi Disway tentang keberanian Mas Yanto.

"Maaf saya sudah lama tidak berkomunikasi. Kemarin saya melihat youtube Durian Traveller. Yang ada acara makan durian di Malang. Saya dengar bapak bicara begini: belum pernah ada pekebun di Indonesia yang berani membuang pentil atau buah durian sebesar bola tenis. Tentu itu tidak benar. Di Bangka, di kebun Jebus, Koba, maupun di Parit3 (Tupaicong) sudah dilakukan. Dari tahun 2018, 2019, hingga 2021. Pekebunnya membuang banyak buah. Disortir. Yang potensial saja dibiarkan membesar".

Terima kasih Pak Akhiong. Kian lengkaplah informasi tentang pentil durian.

"Teman saya di Medan juga sudah mulai melakukan itu," tambahnya.

"Di sana cara itu disebut apa?" tanya saya.

"Kami tidak tahu apa itu pentil. Atau apa itu buang pentil. Proses itu kami sebut pruning," ujar Pak Akhiong. Buah durian, ketika baru sebesar bola tenis atau bola takraw harus dipruning.

Akhiong pun mengirimkan foto-foto hasil pruning itu. Saya lihat, durian yang dipruning memang sudah bukan pentil lagi. Sudah lebih besar dari pentil. 

Mungkin yang dilakukan Pak Yanto lebih baik: dipruning ketika masih pentil. Ketika baru sebesar bolanya Alay. Kan sayang, nutrisi pohon sudah telanjur banyak terserap di buah itu baru dibuang.

Mungkin juga mereka yang di Bangka dan Medan itu yang benar: kalau masih terlalu pentil bagaimana bisa tahu mana yang perkembangannya kurang baik?

Cara Bangka itu bisa lebih yakin memilih mana pentil yang memang harus dibuang.

Dari Malang saya berangkat duluan menuju Lumajang. Saya memilih jalur yang lebih panjang: memutar ke arah selatan gunung Semeru. Ingin tahu saja.

Saya belum pernah melewati jalur itu.

Itulah jalur yang disebut lewat Piket Nol.

Saya tidak menyangka jalur antar kecamatan ini padat dengan kendaraan truk. Kelihatannya ekonomi berkembang baik di pelosok ini. Di sepanjang jalan, saya melihat pohon sengon di mana-mana. Di lereng-lereng bukit. Petani memilih menanam sengon. Yang setelah lima tahun bisa dipanen: dijadikan bahan baku industri kayu.

Setelah tiga jam perjalanan, tibalah di Piket Nol. Langit bermendung hitam. Matahari kian menyenja. Saya belum menulis artikel Disway. Pun belum memilih komentar pilihan.

Itu cukup alasan untuk berhenti. Biarlah istri jalan-jalan di Piket Nol. Saya duduk di atas batu besar. Di tebing batu yang tinggi. Di situlah saya menulis naskah. Di HP tercinta ini. Juga membaca semua komentar sampai jam itu.

Ternyata istri tahu sendiri ke mana dan di mana pemandangan terbaik. Saya menyusul: ternyata ke jembatan lama yang sudah tidak dipergunakan lagi.

Dari jembatan ini terlihat jembatan baru yang lebih tinggi dan besar. Pemandangannya bagus sekali. Beberapa turis lokal juga terlihat di jembatan lama itu. Sambil wajahnya terlihat penuh ketakutan. Takut roboh. Aspal jembatan memang masih utuh, tapi pagarnya sudah lenyap. "Dicuri orang," ujar Bupati Lumajang, Toriqul Haq yang masih sangat muda itu.

Tapi pencurian itu bukan urusan bupati. Jembatan itu milik provinsi. Hanya saja sayang kalau sampai runtuh. Jembatan lama itu bisa jadi panggung wisata. Bisa diberi pengaman yang memadai.

Dan lagi jembatan itu bisa untuk arena uji nyali. Sesekali jembatannya bergetar. Itu pertanda gunung Semeru lagi batuk-batuk kecil. Kalau sampai roboh memang berbahaya: sungai di bawahnya dalam sekali.

Dulu memang ada pos di pinggir jalan: itulah pos untuk piket di lokasi yang tertinggi di jalur Malang-Lumajang.

Di pos itu dulunya wisatawan istirahat. Kini sudah rusak. Warung-warung kecilnya juga sudah kumuh. Lingkungan Piket Nol harus diselamatkan. Mungkin sulit: siapa yang merasa memilikinya.

Saya sudah terlalu malam tiba di Lumajang. Sudah lapar. Pak Bupati Toriqul Haq minta saya makan di pendopo. Saya milih bertanya: di mana ada sate gule yang enak.

Thursday, November 25, 2021

PIKIRAN DAN PENYAKIT

Pikiran Dapat Mengobati Penyakit

Fitrahnya jasad ciptaan ilahi dan jangan ikut serta meracuni pikiran dengan apa apa yang tak perlu di yakini

CARI TAHU PENYAKIT ANDA DAN OBATI DENGAN CARA INI OLEH DIRI ANDA SENDIRI

1. Maag

Bukan hanya diakibatkan karena kesalahan pola makan yg tidak teratur, Akan tetapi justru lebih didominasi karena "stress" solusinya coba untuk lebih Fresh dan memerdekan Diri.

2. Hypertensi

Bukan hanya diakibatkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang asin, daging tapi lebih dominan karena kesalahan dalam memanage "emosi" . Jadi solusinya Coba dengan cara mengatur Emosi Dan Rasa.

3. Kolesterol

Bukan hanya diakibatkan oleh makanan berlemak, tapi rasa "malas berlebih" yang lebih dominan menimbulkan lemak, Jadi solusinya coba perbanyak gerak dan tingkatkan semangat hingga seluruh organ dapat bergerak.

4. Asthma

Bukan hanya karena terganggunya suplai oksigen ke paru-paru, akan tetapi  dikarenakan sering merasa "sedih" yang membuat kerja paru-paru tidak stabil, Jadi solusinya Coba Terus Membuat suasana hati riang dan refreshing

5. Diabetes

Bukan hanya karena terlalu banyak konsumsi glucousa, yang manis manis,  tapi Bisa saja sikap "egois dan keras kepala" yang mengganggu fungsi pankreas, jadi solusinya Coba ikhlas dan rela dalam segala hal.

6. Penyakit liver

Bukan hanya karena kesalahan pola tidur, tapi sifat "ngrasani" orang lain yang justru merusak hati kita, solusinya Coba untuk membuat hati kita tenang dan damai.

7. Jantung koroner

Bukan hanya diakibatkan oleh ”sumbatan pada aliran darah ke jantung”, tapi kita jarang sedekah atau memberi yang membuat jantung kita kurang merasakan ketenangan, sehingga detaknya tidak stabil

Presentase Indikator penyebab munculnya penyakit adalah karena masalah :

#Spiritual 50%

#Psikis.    25%

#Sosial.    15%

#Fisik.       10%

Jadi kalau kita ingin selalu sehat, perbaiki :

#Diri kita

#Pikiran kita

terutama hati kita dari segala jenis penyakit.

Hati-hati

#Hindari:

Dari Rasa iri, dengki, pendendam, fitnah, benci, amarah terpendam, sombong, pelit, egois, keras kepala, sedih, malas, dan lainnya, karena itu sumber penyakit.

SARAN: Perbanyaklah Doa dan jadilah orang yang mudah memaafkan, Lembutkan hati dan ikhlaskan yang sudah terjadi, Banyak Banyak bersyukur dan nikmati kebahagiaan sekecil apapun Jalin persaudaraan yang mengajak dan selalu mengingatkan dalam kebaikan Serap ilmu dari arah mana saja.

 

Saturday, November 20, 2021

PEPELING

PEPELING kagem kang wis sepuh, kang yuswane wis punjul seko 60th, supaya awet tuwo ning sehat

1. Ojo Nganggur : Senadyan wis tuwo prayogané tetep nindakaké pakaryan.. opo waé, thak-thik thak-thik ono gawéyan lan ono kegiatan. Bab iki supoyo pikiran yo mlaku terus. marakké ora gampang pikun. Déné ragané yo isih tetep biso diobahaké ora lemes lan ora kaku

2. Ojo Ngoyo : Tegesé makaryo yo makaryo, nanging sabisané wae sak kuwaté. sak penaké. sak cukupé. Kudu eling yèn piyé-piye awaké wis lungsé. wis ora kuwat koyo nalika enom, sak kuwat-kuwaté manungso.. opo manèh wis adiyuswo mesthi ono watesé. Mulo ojo ngoyo anggoné makaryo... yèn olah rogo ugo sak madya waé.. yèn wis kroso sayah kudu lèrèn.. bèn jantungé ora kabotan.

3. Ojo Nglokro. Senadyan uwis tuwo nanging ojo nganti nglokro... rumongso wis ora kuwat, wis ora murwat, wis ora kanggo lan wis loyo... Senadyan wis tuwo nanging mesthi isih miguno: piwulangé, pengalamané, suwuk- semburé lan pangestuné. Mula kudu tetep semangat, tetep dadi berkah nganti puputing yuswo.

4. Ojo Ngempet. Tegesé ojo seneng ngendem roso sing ora becik koyoto : gampang nesu.. gampang serik.. gampang meri. Kabeh roso-pangroso kudu diudhari kanthi jlèntrèh nanging sarèh lan sumèlèh. Supoyo sarono mengkono ati ora kabotan lan pikiran ugo ora cuwo.

Prayogané atiné poro adiyuswo kuwi ngetrapno 3 perkoro :

1. Lilo : Yokuwi ikhlas ing samubarang prakoro, yèn nindakké pakaryan,  yèn pawèh, yèn nulungi liyan. Kabèh kuwi kudu kanthi ati kang ikhlas. sepi ing pamrih kapentinganing pribadi.

2. Lego : Tegesé atiné kudu jembar.. biso nompo prakoro opo waé.. dadiné yo ora gampang sedih utowo serik nanging gampang lilih.

3. Legowo : Tegesé biso nompo kahanan kang tumomo marang awaké dhéwé, narimo ing pandum lan tansah ngucap sukur tumrap sak paringé Gusti kang Moho Adil.

Mengkono poro sedulur.. utamané poro konco kang wis podho adiyuswo,

Mekaten sawetoro atur sapolo kagem poro jengandiko.

Mugi-mugi migunani

Wednesday, November 17, 2021

ORANG TUA HARUS BANYAK BICARA

Mengapa orang yang sudah tua harus lebih banyak bicara ?

Hal Baru...

Direktur penelitian Alzheimer, mengatakan kepada kita bahwa kita harus berbicara lebih banyak ketika kita sudah tua, karena saat ini tidak ada cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, berbicara lebih banyak mungkin satu-satunya cara.

Setidaknya, ada tiga manfaat utama bagi lansia untuk berbicara lebih banyak.

1. Pertama, karena berbicara akan mengaktifkan otak dan menjaga kelincahan berpikir, karena bahasa dan berpikir berkomunikasi satu sama lain, terutama berbicara cepat secara alami melatih refleksi berpikir yang cepat dan juga meningkatkan daya ingat.  Orang tua yang tidak banyak bicara sangat mungkin menderita penyakit Alzheimer

Oleh karena itu, beberapa orang yang sudah pensiun rentan terkena penyakit Alzheimer karena berhenti bicara.

2. Kedua, berbicara dapat melepaskan banyak masalah psikologis, penyakit mental, dan mengurangi stres. Kita sering tidak mengatakan apa-apa selain menyimpannya di dalam hati dan mencekiknya.  Jadi, alangkah baiknya jika bisa membuat orang tua bicara terus menerus 

3. Ketiga, berbicara dapat melatih otot-otot wajah yang aktif sekaligus melatih organ tenggorokan dan bahkan kapasitas paru-paru, sehingga dapat mengurangi penurunan mata dan telinga, serta mengurangi bahaya yang tersembunyi seperti pusing dan tuli

Ringkasnya, saat sudah tua:

Banyak bicara, bisa berinteraksi dengan orang, dan banyak bicara adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit Alzheimer, karena penyakit Alzheimer saat ini menjadi penyakit yang paling menakutkan bagi orang tua, belum ada pengobatan  

Kita berharap perkembangan medis dapat mengatasi masalah ini 

Jadi teman-teman semua, biarkan orang tua Anda berbicara sebanyak mungkin. Cerewet juga boleh dah... 

 

Sunday, November 14, 2021

NIK DI KTP JADI NPWP

Sah, NIK di KTP Jadi NPWP

Kamis, 04 November 2021 12:58 WIB

Presiden Jokowi resmi menandatangani UU HPP pada 29 Oktober 2021. Kini, KTP telah resmi menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

IDXChannel - Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP telah resmi menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) menjadi Undang-Undang (UU) pada tanggal 29 Oktober 2021. 

UU HPP terdiri dari sembilan bab memiliki enam ruang lingkup pengaturan, yakni Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Program Pengungkapan Sukarela (PPS), Pajak Karbon, serta Cukai.

"Selain itu, UU HPP juga mengatur dua hal utama yaitu asas dan tujuan. UU ini diselenggarakan berdasarkan asas keadilan, kesederhanaan, efisiensi, kepastian hukum, kemanfaatan, dan kepentingan nasional," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor di Jakarta, Kamis(4/11/2021). 

Dia mengatakan bahwa perubahan UU PPh berlaku mulai Tahun Pajak 2022, perubahan UU PPN berlaku mulai 1 April 2022, perubahan UU KUP berlaku mulai tanggal diundangkan, kebijakan PPS berlaku 1 Januari 2022 sampai dengan 30 Juni 2022, Pajak Karbon mulai berlaku 1 April 2022, dan perubahan UU Cukai berlaku mulai tanggal diundangkan.

Adapun Ruang Lingkup Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah sebagai berikut:

• Pemberlakukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) dengan tetap memperhatikan syarat subjektif dan objektif.

• Penurunan besaran sanksi dan pengenaan sanksi dengan menggunakan suku bunga acuan dan uplift factor pada saat pemeriksaan dan WP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)/membuat pembukuan.

• Kesetaraan pengenaan sanksi melalui penurunan sanksi terkait permohonan keberatan atau banding WP.

• Pengaturan asistensi penagihan pajak global. 

• Pengaturan pelaksanaan Mutual Agreement Procedure (MAP) agar dapat berjalan secara simultan dengan proses keberatan atau banding. 

• Kewenangan pemerintah untuk melaksanakan kesepakatan di bidang perpajakan dengan negara mitra secara bilateral maupun multilateral. 

• Penegakan hukum pidana pajak dengan mengedepankan ultimum remidium melalui pemberian kesempatan kepada WP untuk mengembalikan kerugian pada pendapatan negara bahkan hingga tahap persidangan. (RAMA)

sumber : https://www.idxchannel.com/economics/sah-nik-di-ktp-jadi-npwp..

Friday, November 12, 2021

MERASA BENAR TAPI SALAH

Kenapa susah mengubah persepsi seseorang terhadap objek yang dinilainya..... 

https://www.ted.com/talks/julia_galef_why_you_think_you_re_right_even_if_you_re_wrong/up-next#t-650211

MENGAPA ORANG TETAP MERASA BENAR WALAUPUN SEJATINYA SALAH ?

Pada tahun 1894, sebuah surat yang telah disobek- sobek ditemukan di keranjang sampah oleh staf dari seorang Jenderal Prancis. Maka dilakukanlah investegasi besar2an untuk mengetahui siapa yang lewat bukti surat itu telah menjual rahasia militer Perancis ke pihak Jerman. Dan kecurigaan kebanyakan orang mengarah pada Letkol. Alfred Dreyfus.

Dreyfus tidak punya track record yang tercela, tidak juga punya motif untuk melakukan pengkhianatan. Cuman ada dua hal yang dapat membuat kecurigaan terhadap Dreyfus. Pertama, tulisannya mirip dengan surat yang ditemukan, dan lebih parah lagi, dia satu2nya pejabat militer yang beragama Yahudi. Waktu itu, Militer Perancis dikenal anti Yahudi.

Lalu rumah Dreyfus digeledah, mereka tidak menemukan bukti apa pun. Tapi ini pun malah dianggap sebagai bukti betapa liciknya Dreyfus. Tidak hanya berkhianat, dia juga degan sengaja menghilangkan semua bukti. Lalu mereka memeriksa personal history-nya, bahkan menginterview guru sekolahnya. Ditemukan dia sangat cerdas, menguasai 4 bahasa, dan punya memori yang sangat tajam. Maka ini pun dianggap sebagai "bukti" bahwa Dreyfus punya motif dan skill untuk kerja pada agen intelijen asing. Bukankah memang agen intelijen harus punya 3 skill itu? Benarkan?

Maka Dreyfus diajukan ke pengadilan militer, dan dinyatakan bersalah. Di depan publik, lencananya dilucuti, kancing baju dicabut, pedang militernya dipatahkan. Peristiwa ini dikenang sebagai "Degradation of Dreyfus". Saat diarak oleh massa yang menghujat dia, Dreyfus teriak : "Saya bersumpah saya tidak bersalah, saya masih layak untuk mengabdi pada negara, Hidup Perancis. Hidup Angkatan Darat". Tapi semua orang sudah tidak peduli dengan teriakannya, dan akhirnya dia divonis penjara seumur hidup di Devil's Island, pada tanggal 5 Januari 1895.

Mengapa serombongan orang pintar dan berkuasa di Perancis waktu itu begitu yakin bahwa Dreyfus bersalah? Dugaan bahwa Dreyfus memang sengaja dijebak, ternyata keliru. Para sejarawan meyakini bahwa Dreyfus tidak dijebak, dia hanya menjadi korban dari sebuah fenomena yang disebut "MOTIVATED REASONING". Yaitu sebuah penalaran yang nampak sangat logis dan rasional, padahal semua itu hanyalah upaya mencari PEMBENARAN atas suatu ide yang telah diyakini sebelumnya. Tujuannya adalah termotivasi untuk membela atau menyerang ide tertentu, bukan mencari KEBENARAN secara jernih, dari pihak mana pun kebenaran itu berasal.

Maka kalau orang sudah mengeras sikapnya untuk sangat pro atau anti partai politik tertentu, atau sudah terlanjur gandrung atau benci sama seseorang, maka orang itu akan cenderung mengalami "motivated reasoning" ini. Apa pun pendapat orang lain yang dianggap "musuh" akan nampak salah di pikiran "rasionalnya”. Karena memang itulah hebatnya otak, selalu bisa menemukan alasan rasional kenapa mereka salah, dan saya benar. Orang akan bisa mencari 1000 bukti yang membenarkan sikap itu. Bahkan hal2 yang sifatnya netral tiba2 jadi nampak sebagai "bukti" dari kebenaran sikap ini. 

Kalau hati sudah dikuasai oleh cinta atau benci, dan berketetapan, pokoknya saya pro ini, anti itu, kita akan cenderung meyakini kebenaran segala pendapat yang mendukung pendapat kita, dan mengabaiakan segala argumen yang berlawanan dengan keyakinan kita. Kita jadi kehilangan akal sehat yang adil dan proporsional dalam menyikapi segala hal. Para psikolog menyebut kesesatan pikir yang mewabah akhir2 ini sebagai : CONFIRMATION BIAS

Fenomena confirmation bias dan motivated reasoning ini sudah sangat jamak ditemukan di sekitar kita, bahkan kadang kita pun ikut jadi pelaku utamanya. Karena hampir semua dari kita telah mengambil sikap untuk memilih partai tertentu, atau tokoh tertentu, atau agama/madzhab tertentu, bahkan mungkin hanya sekedar menjadi anggota fanatik supporter klub sepak bola tertentu. Semua ini telah menjadikan kita secara otomatis mudah sekali terjebak dalam dua kesesatan pikir di atas.

By the way, bagaimana dengan nasib Dreyfus? Adalah Colonel Georges Picquart, yang walaupun dia juga anti Yahudi, mulai berpikir, bagaimana jika memang Dreyfus tidak bersalah? bagaimana jika karena salah tangkap, penjahat sebenarnya masih berkeliaran dan terus membocorkan rahasia militer Perancis pada Jerman? Kebetulan dia menemukan ada pejabat militer lain yang tulisan tangannya lebih mirip dengan surat yang ditemukan, dibanding tulisan Dreyfus. Singkat cerita, atas perjuangan Colonel Picquard, Dreyfus baru dinyatakan tidak bersalah 11 TAHUN kemudian. 

Yang paling menakutkan dari Motivated Reasoning & Confirmation Bias ini adalah, pelakunya seringkali tidak menyadari dan membela pendapatnya mati2an sambil menghujat pendapat lain yang berbeda, sehingga efeknya terjadi perang mulut, bahkan di beberapa negara, terjadi  genocida, dan perang saudara.

Maka bagaimana caranya agar kita bisa berpikir lebih adil dan jernih?

Bagaimana agar kita selamat dari  dua sesat pikir di atas? agar kita bisa membuat prediksi yang akurat, membuat keputusan yang tepat, atau sekedar membuat good judgement? 

Menariknya, ini tidak berkaitan dengan seberapa pintar atau seberapa tinggi IQ kita atau gelar akademis kita

Kata para ahli tentang "good judgment", ini justru berkaitan erat dengan bagaimana anda "merasa" (how you feel). Berikut beberapa Tips untuk memiliki "penilaian yang jernih" :

1. Jangan terlalu emosional. Semakin kita emosional, semakin kita termotivasi untuk menyeleksi kebenaran. Semua argumen yang berlawanan akan cenderung kita abaikan. Sementara hoax-pun, asal cocok dengan selera kita akan buru2 kita yakini kebenarannya.

2. Pertahankan rasa ingin tahu (curiosity). Rasa penasaran ingin tahu ini akan membuat kita lebih ingin mengecek argumentasi dari dua kubu. Tidak cepat puas buru2 meyakini segala informasi yang masuk.

3. Milikilah hati dan pikiran yang terbuka (open-mind & open-heart). Dengan begitu kita akan cenderung mau mendengarkan dan berempati atas posisi masing2 dari dua kubu yang berseteru. Jangan menutup diri hanya mau menerima informasi dari pihak yang pro sama kita, dan langsung mencurigai, bahkan menolak berita dari semua yang kita anggap pro lawan kita.

4. Jadilah orang yang independen (grounded). Jangan mudah anut grubyuk...  ikut2an pendapat seseorang atau satu kelompok. Jangan letakkan harga diri kita berdasarkan omongan orang lain tentang kita. Silahkan pro ini atau anti itu. Tapi jangan overdosis, sampai menganggap segala hal yang dari pihak kita pasti benar dan segala hal yang dari pihak lawan pasti salah.

5. Milikilah kerendahan hati (humbleness) bahwa memang kita punya keyakinan tertentu tentang segala hal (politik, aliran pemikiran, dll) tapi dengarkan dengan empatik juga pendapat2 yang berlawanan dengan kita. Dan jika bukti2 menunjukkan kita memang salah, jangan sungkan2 untuk mengakui dan minta maaf.

Kesimpulannya, menurut Julia Galef, yang ceramahnya di TEDX mendasari tulisan ini:

"Untuk memiliki good judgment (penilaian yang jernih), khususnya untuk hal2 yang kontroversial, kita tidak terlalu membutuhkan kepintaran atau analisa yang canggih, tapi kita lebih membutuhkan kedewasaan psikologis dan pengelolaan emosi yang baik"

Jadi apa yang paling kita inginkan? 

Apakah membela mati2an pendapat subyektif kita?

Ataukah ingin melihat dunia dengan mata hati sejernih mungkin?

Memilih yang benar itu benar dan semestinya melaksanakannya dalam kehidupan.

Source: https://ideas.ted.com/why-you-think-youre-right-even-when-youre-wrong/amp/

  

Wednesday, November 10, 2021

MANDALIKA

Copas Tomi Lebang:

Hari ini saya hendak mendongeng dan berkabar. Tentang Mandalika, yang berupa tuturan, dan yang hari-hari ini bakal menjadi berita.

***

Alkisah, pada zaman dahulu, hidup seorang perempuan jelita, Putri Mandalika dari Kerajaan Tonjang Beru di Pulau Lombok. Ia anggun dan cantik, juga ramah dan cerdas. Ia menjadi kebanggaan rakyat dan digilai para pangeran dari negeri-negeri lain. 

Suatu hari utusan dua pangeran datang menyampaikan pinangan kepada Putri Mandalika tapi ia menolak dengan halus. Dua pangeran murka dan mengancam hendak menyerang dan meluluh-lantakkan Kerajaan Tonjang Beru. 

Demi menyelamatkan rakyat dan negerinya, Putri Mandalika pun meminta waktu untuk memilih. 

Tapi dalam semedinya, sang putri mendapat wangsit, manakala ia menjatuhkan pilihan maka Kerajaan Tonjang Beru akan dihempas bencana. Sang putri pun mengadakan hajatan, mengundang semua pangeran pada tanggal 20 bulan kesepuluh Sasak, menjelang pagi buta sebelum azan subuh berkumandang di Pantai Seger. 

Pada hari yang ditentukan itulah, di hadapan ayah ibunya, para pangeran dan ribuan rakyat kerajaan, Putri Mandalika dengan mantap berdiri di onggokan batu membelakangi laut lepas dan berbicara: “Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kamu semua. Aku tidak dapat memilih satu di antara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar aku menjadi Nyale.”

Selepas kalimat itu, tak diduga-duga, Putri Mandalika melompat ke laut. Ia pun hilang ditelan gelombang. Angin kencang, kilat dan petir mengiringi kepergiaannya.

Di lokasi tempat Putri Mandalika melarung dirinya itu, pada setiap tanggal dua puluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak, atau lima hari setelah bulan purnama, menjelang fajar di Pantai Seger, Kuta, Lombok Tengah, warga dan wisatawan ramai menyambut kemunculan Nyale: jutaan cacing laut yang dipercaya sebagai penjelmaan Putri Mandalika, putri anggun nan jelita yang berkorban demi rakyatnya

Acara Bau Nyale ini kini menjadi daya tarik utama kawasan Kuta di Lombok Tengah. Wisatawan berdatangan karena daerahnya yang begitu indah, pantai-pantainya dengan pasir putih, lautnya yang jernih dan berlatar pemandangan bukit-bukit. Tak jauh dari situ juga ada Desa Adat Sade dan Ende.

Pantai Kuta, Pantai Seger dan Pantai Tanjung Aan, dan kawasan sekitarnya di Lombok Tengah inilah yang dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika seluas lebih seribu hektare yang diresmikan Presiden Jokowi, 20 Oktober 2017 lalu. 

Hari ini, kawasan Mandalika kembali meriah dan menyita perhatian penggenar balap dunia. Di sana, di Sirkuit Balap Mandalika sepanjang 4,3 kilometer, digelar ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK). Di sini pula, Maret tahun 2022, akan digelar MotoGP -- ajang balapan motor paling prestisius di dunia.

Puluhan ribu orang datang ke Mandalika beberapa hari ini. Hampir 200 hotel, besar dan kecil, di Mataram dan seluruh Lombok telah menyiapkan diri jauh-jauh hari. Stasiun-stasiun berita dan televisi dunia mengarahkan kamera dan liputannya ke sana. Dan konon, Presiden Jokowi akan mencoba menjajal sirkuit sebelum balapan berlangsung. Tentu dengan sepeda motornya sendiri yang bukan superbike.

***

Begitulah. Putri Mandalika sudah lama tiada, tapi acara Bau Nyale di Pantai Seger masih berlangsung saban tahun, dan kawasan tempat sang putri melarung diri kian meriah. Mata dunia tertuju ke sana. Saya juga ingin ke sana. Ingin ... 

Ilustrasi @Asdaysuki

 

 

 

Tuesday, November 9, 2021

SURAT TERBUKA UNTUK ANIES BASWEDAN, GUBERNUR DKI

Ini adalah surat terbuka untuk Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta.

Akhir-akhir ini saya melihat banyak jalan-jalan dilubangi. "Katanya" untuk sumur resapan. Ini adalah proyek konyol

Kenapa begitu? Berikut ini akan saya jelaskan.

1. Kalau mau bikin lubang sebaiknya jangan di jalan. Banyak area lain yang masih luas. Sebab, kalau tutupnya hilang bisa menjadi lubang kematian bagi pengendara motor. 

2. Kalau lubang-lubang itu dimaksudkan untuk memasukkan kembali air hujan ke dalam tanah, itu menunjukkan jahilnya, naifnya, awamnya anda sehingga bisa dibodohi oleh yang mendesign lubang resapan yang tidak bisa meresap air. Designer lubang resapan itu antara pembohong atau goblog dibidang mekanika fluida dan dan hukum Darcy.


Bikin sumur di atas trotoir jalan???

Kedalaman 0 - 5 m umumnya di Jakarta ini lempung/clay atau siltstone yang tidak bisa mengalirkan fluida. Kalau seandainya bisa, maka air sungai Ciliwung, Cisadane atau Bengawan Solo, Kapuas, Brantas atau Missisipi atau air laut sudah habis merembes ke dalam bumi. 

Apa sudah paham sekarang?

Kalau mau memasukkan air ke dalam tanah, harus di lapisan pasir yang permeable. Itupun sumurnya harus didesign dengan baik. Sebab kalau ada formation damage, air akan susah masuk.

Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan survey geology untuk mencari formasi batuan pasir (sandstone) yang mungkin setidaknya pada kedalaman lebih dari 10 m. Seorang ahli sumur injeksi juga diperlukan untuk mendesign sumur itu.

Perawatannya tidak mudah. Secara periode harus dibersihkan atau distimulasi untuk menghilangkan formation damage, yang membuat injektiviti nya turun.

Sekarang apakah lubang-lubang yang dibuat itu bisa nenyerap air?

Jawabnya: "bisa kalau tanahnya kering". Jumlahnya airnya tidak banyak. Ketika sudah basah, tanah itu harus keringkan dulu untuk bisa menyerap lagi.

Sebaiknya kita harus melupakan ide untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah. Tidak bermanfaat. Ide itu hasil dari noble lies, kebohongan-kebohongan suci

Itu saja. Semoga pembuatan lubang yang tidak berguna dan mubazir dihentikan.

Syech Iman Semar al Jawi

Catatan: kepada rekan-rekan yang menerima posting ini mohon diforward ke rekan lainnya supaya nantinya bisa sampai ke gubernur DKI.

Jakarta tetap banjir..... Dan lama surutnya.... 



Sunday, November 7, 2021

TENTANG KONSTRUKSI JALAN TOL INDONESIA

Ada hal yang perlu diluruskan terkait pernyataan tertulis salah satu pengamat keselamatan dengan judul JALAN TOL DI INDONESIA TIDAK AMAN sbb :

1. Beberapa kecelakaan yang terjadi di jalan tol yang diinvestigasi oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menemukan beberapa hazard yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol yaitu:

a. Jalan tol yang baik, dengan tingkat pelayanan jalan A, pada akhirnya akan memicu euforia pengguna jalan untuk memacu kecepatan kendaraannya. Sepanjang Indonesia merdeka baru kali pertama pengemudi bisa mencapai kecepatan free flow speed (diatas 100 km/jam) yaa di jalan tol yang sekarang, kecepatan 140 km/jam adalah hal biasa yang kita temu kenali. Namun demikian, truk2 ODOL juga berjalan disana, dan kecepatan mereka maksimal 40 km/jam. Kedua jenis lalu lintas ini pada akhirnya membentuk gap kecepatan yang sangat tinggi dan ini sangat berbahaya. IRAP membuat ambang batas gap ini 30 km/jam, dimana gap diatasnya dapat ber-resiko terjadi tabrak depan belakang. Dan gap di jalan tol di Indonesia saat ini bisa mencapai 100 km/jam, artinya gap tersebut tidak mampu ditoleransi oleh waktu reaksi manusia. Pada akhirnya kita melihat kasus kecelakaan tabrak depan belakang yang sangat tinggi di jalan tol di Indonesia. Jadi, disini sama sekali tidak terkait dengan skid resistance. KNKT belum pernah menemukan issue terkait skid resistance pada jalan tol di Indonesia. 

b. Kemudian jalan tol yang tersambung, dengan pelayanan jalan A tadi menghilangkan kemacetan, pada akhirnya menimbulkan euforia juga pada pengemudi, menempuh  Jakarta - Surabaya sekali jalan, tanpa perlu istirahat, hal ini bisa menyebabkan fatigue pada pengemudi. Pada saat seorang pengemudi mengalami fatigue, dia ber resiko mengalami micro sleep. Tidur sedetik pada kecepatan 140 km/jam itu bisa berarti maut baginya. Jadi disini masalah fatigue menjadi issue yang menonjol pada kecelakaan di jalan tol

c. Selanjutnya mengenai passive safety di jalan tol, yaitu terkait pembatas, itu juga lebih baik. Karena beberapa jalan tol yang menggunakan median terbuka justru sering membuka peluang kendaraan yang pengemudinya kehilangan kemudi menyeberang ke jalur lawan. Oleh sebab iti KNKT membuat rekomendasi menutup median terbuka dengan memasang pagar pengaman jalan, entah itu menggunakan beton rigid, guardrail ataupun wire rope.

Jadi, untuk menurunkan kecelakaan di jalan tol, ada beberapa rekomendasi KNKT yang saat ini sedang gencar digalakkan oleh pengelola tol yaitu :

1. Menurunkan speeding kendaraan, melalui inovasi marka chevron reducing marking;

2. Mendorong orang memasuki rest area dengan melengkapi rest area dengan hal hal menarik seperti taman bermain, spot selfie, tempat mandi air panas dsb;

3. Memasang pembatas rigid pada median jalan untuk mencegah pengguna jalan menyeberang;

4. Memasang crash cushion pada pagar pengaman jalan sehingga jika tertabrak, kendaraannya tidak akan disate;

5. Menghilangkan tiang tengah jembatan pada desain konstruksi penyeberangan di jalan tol;

6. Melindungi tiang tengah jembatan dan bangunan lainnya dengan baik untuk memperkecil resiko tertabrak oleh kendaraan yang lengah

Itu beberapa hazard dan mitigasi yang dilakukan oleh KNKT, jadi terkait tulisan diatas dirasa kurang tepat dan tidak sesuai dng keadaan dan faktual yang ada

Keterangan gambar: Kecelakaan maut tunggal di jalan tol Jombang yang menimpa pasangan Vanessa dan Bibi akibat supir speeding (180 km/jam) jauh di atas ketentuan kecepatan maksimal jalan tol yaitu 100 km/jam yang menabrak pembatas jalan sebelah kiri jalan.

Friday, November 5, 2021

NEGARA MISKIN DAN KAYA

“Perbedaan antara negara miskin dan kaya tidak tergantung pada umur suatu negara”

Ini bisa dilihat pada negeri seperti India dan Mesir yang berusia lebih dari 2000 tahun dan tetap merupakan negara miskin

Di lain sisi, Canada, Australia dan Swiss yang 150 tahun yang lalu merupakan negera yang tak berarti, sekarang merupakan negara maju dan kaya

Perbedaan antara bangsa yang miskin dan kaya juga tidak tergantung pada adanya sumber daya alam

Jepang memiliki wilayah yang terbatas, 80% merupakan pegunungan yang tidak cocok untuk pertanian dan peternakan. Negara ini merupakan pabrik yang sangat besar, yang mengimport bahan baku dari seluruh dunia, mengolahnya dan mengekspor produk-produk barang jadi.

Contoh kedua ialah Swiss, yang tidak menanam kakao namun memproduksi coklat terbaik di dunia. Di wilayahnya yang kecil ia beternak hewan dan bertani hanya selama 4 bulan dalam setahun, namun memproduksi susu terbaik di dunia. Suatu negara kecil yang memiliki kesan keamanan yang membuatnya menjadi bank dunia ynag paling kuat

Para eksekutif negara kaya yang berinteraksi dengan partner dari negara miskin tidak menunjukkan adanya perbedaan intelektualitas yang berarti.

Faktor rasial dan warna kulit juga bukan merupakan hal yang penting, para migran yang terkenal malas di negara asal ternyata sangat produktif di negara-negara Eropa

Apa yang berbeda?

Perbedaan terletak pada sikap manusianya, yang terbentuk selama bertahun-tahun oleh pendidikan dan budaya

Bila kita menganalisa perilaku orang yang berasal dari negara maju dan kaya, maka ditemukan bahwa sebagian besar mereka mematuhi prinsip-prinsip kehidupan berikut:

1. Etika sebagai prinsip dasar.  

2. Integritas .

3. Tanggung jawab.

4. Menghormati hukum dan peraturan.

5. Menghormati hak mayoritas warga.

6. Cinta bekerja.

7. Upaya untuk menabung dan berinvestasi.

8. Keinginan untuk menjadi produktif.

9. Ketepatan waktu.

Di negara miskin hanya sejumlah golongan minoritas yang menganut prinsip-prinsip itu dalam kehidupannya sehari-hari 

Jadi, kita miskin bukan karena sumber daya alam yang kurang atau alam kejam kepada kita.

Kita miskin karena sikap kita yang kurang. Kita kurang dalam keinginan untuk mengikuti dan belajar dari cara kerja orang-orang kaya dan masyarakat yang maju.

KITA DALAM SITUASI INI KARENA KITA MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI SEMUA HAL DAN SEMUA ORANG

KITA BERADA PADA SITUASI INI KARENA KITA MELIHAT SESUATU YANG SALAH TAPI “EGP” (Emang Gue Pikirin)

KITA HARUS MEMILIKI MEMORI DAN SIKAP YANG PENUH SEMANGAT

SETELAH ITU KITA BARU BISA MERUBAH KONDISI SAAT INI

Bila Anda mecintai negeri anda, cobalah menyebarkan pesan ini sehingga banyak orang yang bisa menilai dirinya.