Friday, November 5, 2021

NEGARA MISKIN DAN KAYA

“Perbedaan antara negara miskin dan kaya tidak tergantung pada umur suatu negara”

Ini bisa dilihat pada negeri seperti India dan Mesir yang berusia lebih dari 2000 tahun dan tetap merupakan negara miskin

Di lain sisi, Canada, Australia dan Swiss yang 150 tahun yang lalu merupakan negera yang tak berarti, sekarang merupakan negara maju dan kaya

Perbedaan antara bangsa yang miskin dan kaya juga tidak tergantung pada adanya sumber daya alam

Jepang memiliki wilayah yang terbatas, 80% merupakan pegunungan yang tidak cocok untuk pertanian dan peternakan. Negara ini merupakan pabrik yang sangat besar, yang mengimport bahan baku dari seluruh dunia, mengolahnya dan mengekspor produk-produk barang jadi.

Contoh kedua ialah Swiss, yang tidak menanam kakao namun memproduksi coklat terbaik di dunia. Di wilayahnya yang kecil ia beternak hewan dan bertani hanya selama 4 bulan dalam setahun, namun memproduksi susu terbaik di dunia. Suatu negara kecil yang memiliki kesan keamanan yang membuatnya menjadi bank dunia ynag paling kuat

Para eksekutif negara kaya yang berinteraksi dengan partner dari negara miskin tidak menunjukkan adanya perbedaan intelektualitas yang berarti.

Faktor rasial dan warna kulit juga bukan merupakan hal yang penting, para migran yang terkenal malas di negara asal ternyata sangat produktif di negara-negara Eropa

Apa yang berbeda?

Perbedaan terletak pada sikap manusianya, yang terbentuk selama bertahun-tahun oleh pendidikan dan budaya

Bila kita menganalisa perilaku orang yang berasal dari negara maju dan kaya, maka ditemukan bahwa sebagian besar mereka mematuhi prinsip-prinsip kehidupan berikut:

1. Etika sebagai prinsip dasar.  

2. Integritas .

3. Tanggung jawab.

4. Menghormati hukum dan peraturan.

5. Menghormati hak mayoritas warga.

6. Cinta bekerja.

7. Upaya untuk menabung dan berinvestasi.

8. Keinginan untuk menjadi produktif.

9. Ketepatan waktu.

Di negara miskin hanya sejumlah golongan minoritas yang menganut prinsip-prinsip itu dalam kehidupannya sehari-hari 

Jadi, kita miskin bukan karena sumber daya alam yang kurang atau alam kejam kepada kita.

Kita miskin karena sikap kita yang kurang. Kita kurang dalam keinginan untuk mengikuti dan belajar dari cara kerja orang-orang kaya dan masyarakat yang maju.

KITA DALAM SITUASI INI KARENA KITA MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI SEMUA HAL DAN SEMUA ORANG

KITA BERADA PADA SITUASI INI KARENA KITA MELIHAT SESUATU YANG SALAH TAPI “EGP” (Emang Gue Pikirin)

KITA HARUS MEMILIKI MEMORI DAN SIKAP YANG PENUH SEMANGAT

SETELAH ITU KITA BARU BISA MERUBAH KONDISI SAAT INI

Bila Anda mecintai negeri anda, cobalah menyebarkan pesan ini sehingga banyak orang yang bisa menilai dirinya. 

No comments:

Post a Comment