Saturday, November 16, 2013

7 PENYAKIT YANG DAPAT DIHINDARI DENGAN BERJALAN KAKI

7 PENYAKIT YANG DAPAT DIHINDARI DENGAN BERJALAN KAKI

Jika selama ini anda malas untuk jalan kaki, maka pikirkanlah kembali. Menurut sebuah penelitian berjalan cepat (bukan jalan santai) bisa membantu pencegahan delapan jenis penyakit. Berikut 7 jenis penyakit yang bisa dihindari dengan olahraga sederhana yang bertumpu pada aktifitas kaki kita:
#1 – SERANGAN JANTUNG – Berjalan kaki dengan cepat mampu untuk mengalirkan darah ke dalam otot jantung dengan lebih lancar. Karena dengan sering jalan kaki.pembentukan LDL, yaitu jenis kolesterol jahat akan berkurang sehingga menghindari terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung dam menjamin pasokan yang cukup. Sebaliknya, HDL, jenis kolesterol yang baik akan lebih banyak dibentuk
#2 – STROKE – Sebuah penelitianyang dilakukan pada 70.000 karyawan yang dalam bekerja tercata melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, ternyata terjadi penurunan resiko untuk terserang stroke hingga dua pertiga-nya.
#3 – OBESITAS – Atau kegemukan, kelebihan berat badan, over-weight dapat dihindari dengan berjalan kaki, karena akan terjadi pembakaran lemak yang masuk kedalam tubuh, sehingga berat badan akan stabil.
Dan selain itu, berjalan cepat dapat menurunkan berat badan yang sudah berlebihan. Dikarenakan kegiatan ini juga akan membakar kelebihan kalori yang sudah tersimpan dalam bentuk lemak tubuh yang merupakan penyebab kegemukan, sehingga badan menjadi lebih langsing. Untuk melangsingkan badan lakukan berjalan cepat secara rutin selama 1 jam.
#4 – CANCER – Berjalan cepat berdampak juga kepada sistim pencernaan kita, di mana gerakan peristaltik usus akan menjadi lebih lancar sehingga aktifitas buang air besar juga akan lebih tertib dan terdisiplin. Gerakan usus yang aktif dan tertib dapat menurunkan kemungkinan terkena cancer usus. Cancer lain yang dapat diturunkan resikonya dengan berjalan adalah cancer payudara (breast cancer)
#5 – OESTEOPOROSIS – Pencegahan osteoporosis tidaklah cukup dengan hanya mengkonsumsi vitamin D dan mineral Kalsium yang banyak secara rutin, namun harus disertai dengan olah tubuh di bawah sinar matahari selama minimal 15 menit. Cara terbaik dan terekonomis adalah dengan berjalan kaki di bawah sinar matahari pagi.
#6 -  DIABETES MELLITUS – Berjalan kaki secara rutin, mampu mencegah berkembangnya diabetes khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk. Yang penting adalah menjaga kestabilan kadar gula darah kita dan menghindari terjadinya kenaikan gula darah. Lakukan berjalan kaki ini untuk terus menjaga kebugaran dan mencegah berkembangnya diabetes.  
#7 – DEPRESI – Percayalah bahwa berjala kaki dengan cepat dapat mengindari kita dari depresi. Maka rajin-rajinlah melakukannya. Bila anda merasa galau, sedih dan tertekan, segeralah berjalan kaki secara rutin, anda akan menjadi semangat dan merasa segar kembali.
Nah, itu 7 penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat dihindari dengan HANYA BERJALAN KAKI SECARA RUTIN …. Bayangkan bukan hanya sekali merengkuh dayung dua tiga pula terlampaui…. Tapi sekali merengkuh, tujuh pulau terlampaui …. Hebat sekali kegiatan olah raga yang sederhana ini, gratis lagi …..
Semoga bermanfaat
Jakarta, 11 November 2013
Wassalam © Mimuk Bambang Irawan

JAMU UNTUK SINUSITIS

JAMU UNTUK SINUSITIS


PATHO-FISIOLOGI: Sinusitis adalah infeksi dari sinus, yaitu rongga-rongga dalam tengkorak pada bagian wajah berisi udara. Fungsi sinus masih belum jelas, tetapi beberapa ilmuwan percaya bahwa fungsi utamanya adalah memproduksi lendir hidung dan tenggorokan. Yang lain percaya bahwa tulang berongga ini adalah untuk membantu menghangatkan udara saat kita bernafas serta untuk meringankan berat dari tengkorak.

Ada empat pasang sinus pada wajah setiap manusia yang terhubung dengan rongga hidung. Oleh karena itu, infeksi hidung dan tenggorokan dapat menyebar dan menyebabkan sinusitis. Jalan masuk sinus ke dalam rongga hidung disebut ostia. Sementara sinus frontal, sphenoidal dan etmoidal memiliki ostia mereka di bagian bawah sinus, maka ostia sinus maksilaris  ada di bagian atas. Mengingat manusia berjalan tegak, kemungkinan paling besar adalah bahwa sinusitis itu akan mengenai sinus maksilaris.

INDIKASI:

Gejala sinusitis: perasaan seperti ‘penuh’ di wajah; terasa tekanan di belakang mata; hidung tersumbat; kesulitan bernapas melalui hidung; hidung meler; bau busuk dalam hidung; kemungkinan adanya demam serta mungkinan sakit gigi

BAHAN-BAHAN:

Batang sereh (Cymbopogon citratus) – 5 tangkai
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) – 3 buah matang
Daun sirih (Piper betle) – 7 lembar
Cengkeh (Syzygum aromatica) – 17 buah
Jahe (Zingiber officinale) – 2 jari


CARA MERAMU DAN DOSIS:

Jamu godogan: Kupas batang sereh dan jahe kemudian memarkan mereka. Juga  kupas jeruk nipis dan potong masing-masing menjadi empat bagian. Masukkan semua bahan dalam 6 gelas air murni dan didihkan sampai tertinggal 3 gelas. Minum rebusan ini setelah makan dengan dosis yang disarankan: ½ gelas 3 kali sehari

CATATAN:

Pasien harus menghindari minuman es dan makanan yang mungkin dapat menyebabkan alergi seperti kepiting, udang atau ikan tuna. Sinusitis yang tidak diobati dapat berkembang menjadi orbital cellulites, yakni peradangan di sekitar bola mata yang dapat menyebabkan kerusakan saraf wajah dan bola mata. Jika sinusitis berulang lebih dari tiga kali dalam setahun, dan periode antara serangan menjadi lebih pendek, Anda harus mewaspadai satu kondisi kronis yang dapat menjadi serius.

CATATAN PENTING


Resep jamu dan teknik yang disebutkan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan diagnosis dan pengobatan dari seorang praktisi medis. Sebelum menggunakan salah satu resep ini, penulis merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Semua resep telah digunakan tanpa efek samping dan dianggap aman. Namun, karena beberapa orang memiliki kulit atau sistem pencernaan yang lebih sensitif dari pada yang lain, dan karena cara peramuan resep yang benar ada di luar kendali penulis, maka penulis tidak menerima tanggung jawab apapun yang berkaitan dengan penggunaan resep atau teknik-teknik peramuan yang terkandung dalam artikel ini

Semoga bermanfaat

Saturday, November 9, 2013

TENTANG SAKIT PUNGGUNG BAGIAN BAWAH

TENTANG SAKIT PUNGGUNG BAGIAN BAWAH


Sakit/nyeri pinggul/panggul atau nyeri skiatika adalah suatu kondisi yang sering dijumpai di mana rasa nyeri, mati rasa, kesemutan atau rasa lemah berasal dari daerah punggung bagian bawah, yang menjalar turun melalui bokong, dan kemudian turun ke bagian belakang kaki. Kebanyakan orang yang mengalami gejala-gejala dan sakit pinggul akan membaik dalam beberapa minggu atau bulan dengan perawatan yang sederhana tanpa tindakan bedah. Pada orang lain gejala dan rasa nyerinya begitu kuat sehingga mereka menjadi lemah dan tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari.

Penderita nyeri skiatika mengalami berbagai gejala. Saraf skiatika (nervus Sciatica) berjalan melalui banyak otot dari punggung bawah dan sampai ke kaki, sehingga menyebabkan timbulnya berbagai macam gejala. Anda mungkin merasakan rasa nyeri pada satu sisi dari bokong atau terasa nyeri pada satu kaki ketika duduk. Saraf skiatika terbagi menjadi dua cabang di daerah tulang ekor dan menjalar turun ke setiap kaki. Oleh karenanya gejala atau rasa nyeri tidak selalu dirasakan bersamaan di kedua sisi tubuh. Beberapa orang merasa seperti terbakar atau kesemutan pada satu atau kedua tungkai. Mungkin juga ada kelemahan, mati rasa atau kesulitan menggerakan tungkai bawah atau kaki. Gejala yang lebih parah mungkin dirasakan sebagai perasaan nyeri yang terus menerus pada satu sisi punggung, atau sakit yang terasa tajam yang mempersulit gerakan berdiri atau berjalan.

Istilah nyeri skiatika sebenarnya bukan merupakan diagnosis medis. Ini merupakan gejala dari satu masalah mendasar yang terletak pada punggung bagian bawah. Ini bisa disebabkan karena hernia diskus tulang belakang (herniated disc) atau stenosis (penyempitan) tulang belakang yang menekan atau iritasi sarat saraf. Atau bisa disebabkan oleh berbagai penyebab lain (baca: 16 Penyebab Nyeri Punggung Bagian Bawah). Sangatlah penting untuk memahami dasar dari diagnosisnya daripada hanya menangani gejala-gejala skiatika, karena penyebab sebenarnya dari gejala itulah yang perlu ditangani untuk meringankan nyeri skiatika ini.

Nyeri skiatika paling sering terjadi pada orang antara usia 30-an dan 50-an, namun seringkali bukan karena satu peristiwa tertentu atau cedera. Nyeri skiatika cenderung berkembang dari waktu ke waktu sebagai akibat dari penggunaan yang lama dan keausan secara umum pada struktur tulang belakang bawah. Diagnosis klinis nyeri skiatika disebut sebagai 'radiculopathy.' Ini berarti bahwa sebuah diskus (cakram) pada tulang belakang bergeser dari posisi normal di kolom tulang belakang. Hal ini mengakibatkan terjadinya tekanan pada akar saraf (saraf radicular) di punggung bagian bawah, yang merupakan bagian dari saraf skiatika

Gejala nyeri skiatika seringkali dapat dikurangi dengan berolahraga untuk memperkuat otot punggung dan kaki. Salah satu cara mudah untuk melakukan ini adalah olah raga berjalan. Mulailah dengan berjalan secara bertahap dan meningkat hingga tiga mil per hari dengan kecepatan yang cepat. Ini merupakan olah raga low-impact dan baik untuk punggung bagian bawah anda yang dapat memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk otot yang pada akhirnya akan meringankan rasa nyeri skiatika. Latihan aerobik adalah cara lain untuk meringankan gejala-gejala nyeri skiatika. Ini memperkuat otot-otot yang berkaitan dengan nyeri pinggul, selain sangat bermanfaat  untuk kebugaran tubuh secara umum


Langkah yang paling penting untuk menghilangkan nyeri skiatika adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter anda dapat memberikan diagnosis yang benar untuk gejala rasa nyeri dan mencegah terjadinya masalah yang lebih serius. Perawatan yang tepat guna akan berbeda berdasarkan kondisi yang menyebabkan nyeri skiatika. Dengan demikian anda sebaiknya menghindari keinginan untuk mengobati sendiri nyeri skiatika sebelum berkonsultasi pada dokter. 

Semoga bermanfaat

Jakarta, 9 November 2013
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

16 PENYEBAB SAKIT PUNGGUNG BAGIAN BAWAH

16 PENYEBAB SAKIT PUNGGUNG BAGIAN BAWAH


Sakit punggung bagian bawah (nyeri skiatika) atau nyeri pinggul dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang banyak berkaitan dengan masalah tulang belakang, kerusakan tulang, dan masalah gaya hidup. Berikut adalah penyebab nyeri skiatika paling umum dijumpai. Jika anda berpikir bahwa mungkin anda menderita salah satu dari masalah kesehatan di bawah ini, konsultasikan dengan dokter Anda.

#1 – HERNIA DISKUS TULANG BELAKANG (Herniated disc) - Hernia diskus (cakram) tulang belakang terjadi bila lapisan pelindung diskus yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang mengalami kerusakan.

Begitu lapisan pelindung hilang, substansi seperti jelly yang ada dalam diskus akan didesak keluar, yang akan menekan pada saraf skiatikus. Hernia diskus tulang belakang di daerah bawah punggung, yaitu dekat otot bokong, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah nyeri dan kesemutan pada tungkai bawah (paha, betis dan kaki)

Menurut ilmu kedokteran, gerakan memutar yang mendadak dapat meningkatkan kejadian hernia diskus tulang belakang.

Ini merupakan alasan mengapa anda diharuskan memeriksa diri pada dokter anda sebelum bergabung dengan klub latihan kekuatan fisik (body building, kebugaran, dsb) atau bentuk klub olahraga lainnya. Dokter dapat menilai apakah tubuh anda mampu untuk melakukan kegiatan tersebut dan kondisi atau jenis persiapan apa yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada tulang belakang anda.

#2 – STENOSIS TULANG BELAKANG (daerah lumbal) – Stenosis (penyempitan) tulang belakang terjadi ketika struktur umum tulang belakang menyempit secara fisik. Penyempitan kemudian menghasilkan tekanan tambahan pada ikatan saraf dan jaringan sekitarnya, yang selanjutnya dapat menyebabkan nyeri skiatika. Serat saraf besar di daerah lumbal dan daerah sakralis (yang terletak di bawah daerah lumbal) mungkin akan terpengaruh oleh stenosis tulang belakang.

#3 – SPONDYLOTHESIS - Spondylothesis muncul apabila satu atau lebih diskus tulang belakang mengalami pergeseran maju atau mundur, menyebabkan kekejangan pada tulang belakang. Pergeseran tulang secara tidak sengaja dapat menekan saraf skiatika. Tekanan pada saraf ini dapat menghasilkan gejala-gejala skiatika.

#4 – SINDROMA PIRIFORMIS -  sindroma ini melibatkan otot piriformis, yakni sekelompok otot yang menghubungkan punggung dengan otot-otot paha.

Orang dengan sindroma piriformis mengalami ketegangan yang sedang sampai parah pada otot ini. Ketika tegangan terjadi, saraf skiatika menjadi tertekan. Penderita sindroma piriformis juga mungkin mengalami kejang otot piriformis yang tak teratur datangnya, yang kemudian dapat mengarah kepada serangan akut nyeri skiatika.

Orang-orang yang telah mengalami cedera olahraga, kecelakaan mobil, serta orang-orang yang duduk untuk waktu yang lama sepanjang hari beresiko untuk mengalami sindroma piriformis.

Kecelakaan jatuh juga dapat menyebabkan sindrom ini. Para lansia dengan mobilitas yang terbatas berada pada risiko tinggi untuk jatuh, yang juga meningkatkan risiko terjadinya sindroma piriformis dan nyeri skiatika. Ini adalah alasan mengapa perhatian khusus harus diberikan kepada manula yang mengalami kesulitan berjalan, karena jatuh dapat mengakibatkan patah tulang dan tekanan pada saraf yang mengancam kehidupannya.

#5 – TUMOR DALAM SUMSUM TULANG BELAKANG -  Tumor atau pertumbuhan jaringan ganas dapat terjadi dalam tulang belakang. Ketika tumor mencapai massa dengan kepadatan tertentu, berat fisik tumor dapat menekan pada saraf skiatika yang menyebabkan nyeri panggul. Tekanan tambahan dari tumor ini juga menimpa sumsum tulang belakang itu sendiri.

#6 – TRAUMA FISIK -  trauma fisik karena olahraga atau kecelakaan dapat menyebabkan kerusakan struktural sumsum tulang dan tulang belakang yang sensitif. Ikatan saraf dan serat saraf yang rusak di daerah lumbal dan sakral dapat mengakibatkan rasa nyeri skiatika.

#7 – TEGANG OTOT  -  Mengangkat benda berat dengan cara yang salah dan atau membungkuk sering dapat menyebabkan otot-otot yang tegang di daerah punggung, yang pada selanjutnya dapat menjepit saraf skiatika.

#8 – KERUSAKAN DISKUS - tulang belakang yang hancur atau rusak dapat menyebabkan berbagai gejala rasa nyeri, termasuk nyeri skiatika.

#9 – OTOT PUNGGUNG YANG LEMAH - Dalam kasus yang jarang terjadi, cacat bawaan dapat menyebabkan otot otot yang lemah atau kurang berkembang dengan baik. Dalam kasus-kasus tersebut, bagian punggung tidak cukup mampu untuk menopang dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan berbagai masalah punggung.

#10 – STRES EMOSIONAL – Seperti disebutkan sebelumnya, orang-orang yang secara emosional tidak stabil mungkin lebih cenderung mengalami serangan akut skiatika dari pada orang-orang yang mampu mengatasi stres emosional dengan baik

#11 – MASALAH SENDI SAKROILIAK (sacroiliac joint) – Sendi sakroiliak terletak di bawah daerah lumbal. Dalam beberapa kasus, saraf yang dinamai saraf L5 menjadi terdesak atau mengalami iritasi. Ketika terjadi iritasi pada saraf ini, ada kemungkinan bahwa saraf skiatika juga akan terkena

#12 – JARINGAN PARUT (Scar tissue) Jaringan parut dapat terbentuk dekat saraf skiatika setelah suatu tindakan operasi. Jika jaringan parut tumbuh dan memberikan tekanan pada saraf skiatika, nyeri panggul dapat juga terjadi.

#13 – INFEKSI – Infeksi berat dapat terjadi di daerah punggung bagian bawah dan menimbulkan iritasi saraf berganda -- termasuk saraf skiatika. Jika akar saraf dan sumsum tulang yang terpengaruh, maka tindakan darurat harus dilakukan

#14 – OSTEOMIELITIS – Infeksi pada tulang. (infeksi internal; dapat menyebabkan demam dan tanda-tanda umum infeksi lainnya)

#15 – DISKITIS – Peradangan dan infeksi pada diskus (cakram) satu atau lebih ruas tulang belakang.

#16 – CANCER – Dalam beberapa kasus, cancer pada organ lain dari tubuh dapat berpindah atau ber-metastasis (menyebar) ke tulang belakang. Jika metastasis cancer pada tulang belakang tumbuh dan berkembang, maka ini menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang maupun pada saraf skiatika

Semoga bermanfaat


Jakarta, 9 November 2013
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Tuesday, November 5, 2013

KHASIAT KESEHATAN ROYAL JELLY

KHASIAT KESEHATAN ROYAL JELLY


Terima kasih kepada para peneliti Jepang yang telah mampu melakukan studi yang berhasil tentang manfaat royal jelly dan membuktikan bahwa royal jelly memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan kita. Tapi sebelum kita membahas tentang manfaat royal jelly ini, mari kita mulai dengan pengantar singkat royal jelly.

Royal jelly adalah zat berbentuk seperti agar-agar yang berwarna putih susu. Royal jelly sebetulnya adalah sekresi kelenjar ludah para lebah pekerja. Air liur dari lebah pekerja ini digunakan sebagai pakan ratu larva lebah yang akan tumbuh dan berubah menjadi ratu lebah kelak. Royal jelly ini adalah suatu zat tinggi protein, yang dinamakan royalisin, suatu zat yang menjadikan royal jelly berkhasiat sebagai antibakteri terhadap bakteri gram-positif seperti spesies staphylococcus dan streptococcus.

Khasiat unggul royal jelly lainnya adalah sifatnya sebagai anti tumor. Manfaat royal jelly yang ini diumumkan oleh para peneliti Jepang yang melaporkan bahwa dalam percobaan laboratorium mereka, royal jelly telah menunjukkan dampak yang besar pada sel-sel sarkoma (ganas) yang ditanamkan pada tikus. Namun royal jelly tidak menunjukkan pengaruh pada tikus yang ditanami dengan sel-sel leukemia.

Dalam kenyataannya manfaat royal jelly dapat mengatasi sekitar 30 penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh senyawa kimia unggulan yang mampu memberikan efek total bagi perbaikan kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Royal jelly terdiri dari karbohidrat (12% – 15%), lemak (5% - 6%), protein (12%), 17 jenis asam amino esensial, asam aspartat (15%). Royal jelly juga kaya akan berbagai vitamin esensial.

Royal jelly bermanfaat karena khasiat antidepresannya yang bekerja baik pada pasien dengan gangguan depresif maniak seperti perasaan kesedihan mendalam, ketakutan dan kesedihan. Mengkonsumsi sejumlah royal jelly terbukti telah membantu orang dengan gangguan emosi seperti yang sering ditemukan selama menopause, masa remaja, kesedihan, pensiun dan ketika menghadapi ujian. Dengan fungsi sebagai penambah energi, kondisi tersebut dapat memulihkan kondisi di atas dengan lebih mudah dan cepat.

Manfaat royal jelly lain berkaitan dengan kesuburan. Hal ini diyakini meskipun tidak didukung oleh penelitian formal bahwa lebah royal jelly dapat meningkatkan potensi pria dan mempercepat induksi konsepsi pada wanita. Beberapa penjelasan tentang ini adalah bahwa royal jelly memiliki beberapa efek hormon yang mempengaruhi kesuburan pada pria maupun wanita.

Akhirnya, manfaat royal jelly yang sering kita dengar adalah dalam kaitannya dengan perawatan kulit. Royal jelly memiliki kemampuan untuk meremajakan kulit melalui membalikkan proses penuaan kulit. Dalam kenyataannya royal jelly sering ditemukan dalam produk kosmetik kulit untuk menyembuhkan masalah kulit seperti jerawat dan kutil.

Tapi perlu diketahui bahwa begitu banyak manfaat yang diberikan oleh royal jelly tidak menjadikan royal jelly tidak mengandung bahaya, karena di sisi lain royal jelly dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius. Maka penggunaan produk royal jelly harus dilakukan dengan hati-hati, terutama jika anda menderita penyakit yang berbasis alergi seperti asma, hay fever dan kondisi yang cenderung mudah terserang alergi.

Semoga bermanfaat

Jakarta, 5 November 2013
By © Mimuk Bambang Irawan

MULTI KHASIAT KESEHATAN BEE POLLEN

MULTI KHASIAT KESEHATAN BEE POLLEN


Manfaat bee pollen (serbuk sari lebah) bagi kesehatan kita didasarkan pada kenyataan bahwa bee pollen merupakan makanan yang paling kaya dengan ribuan kandungan enzim dan co-enzim dan terbukti menjad protein terpadat di antara protein hewani. Oleh karenanya Bee Pollen dianggap sebagai satu makanan mukjizat (The Miracle Food). Manfaat bee pollen lainnya berasal dari kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi.

Kadar tinggi dari vitamin B kompleks membuatnya sebagai penambah tenaga yang sangat populer dan dipromosikan sebagai suplemen penambah energi. Vitamin B kompleks ini dalam kombinasinya dengan unsur-unsur lain seperti vitamin A, D, E dan C, dan lesitin, karotenoid dan bioflavonoid memberikan beberapa manfaat lain dari bee pollen, terutama sebagai sumber antioksidan yang kuat

Manfaat bee pollen bagi kesehatan kita dan serta khasiat menyembuhkan berbagai penyakit merupakan hasil utama dari khasiat antioksidan dan sifat menyembuhkan yang dimiliki oleh karotenoid dan bioflavonoid.

Manfaat bee pollen bagi kesehatan manusia telah dicatat dengan seksama sejak ribuan tahun yang lalu. Pengobatan dengan bee pollen adalah salah satu cara alternatif dalam pengobatan tradisional untuk penyembuhan dan memelihara kesehatan di samping ekstrak herbal dan ramuan tradisional lainnya. Bee pollen adalah salah satu penambah energi yang ampuh untuk meningkatkan stamina, disfungsi seksual seperti Infertilitas dan impotensi, kelelahan fisik dan sistem kekebalan tubuh.

Bee pollen juga sangat berguna dalam proses pemulihan penyakit serius atau pasca tindakan pembedahan, menopause dan sebagai anti-penuaan. Bee pollen juga efektif dalam pengobatan penyakit alergi, asma, kelebihan berat badan dan penyakit prostat. Salah satu penting dari bee pollen adalah khasiat antibiotik , oleh karenanya dapat membantu dalam pengobatan penyakit-penyakit menular.

Karena salah satu manfaat luar biasa dari bee pollen adalah menekan nafsu makan secara alami, maka bee pollen digunakan secara luas untuk menyembuhkan kelebihan berat badan atau obesitas. Ini adalah suplemen yang paling populer untuk menurunkan berat badan.

Bee pollen berfungsi pada sistem saraf pusat yaitu pada hipotalamus yang merupakan bagian kecil dari otak yang mengendalikan nafsu makan. Minum bee pollen akan menyebabkan kita merasa kenyang. Lesitin di dalam bee pollen memiliki khasiat untuk mengontrol metabolisme dan mencegah terjadinya akumulasi lemak secara berlebihan dalam tubuh kita.

Dengan semakin terkenalnya manfaat bee pollen, ada kecenderungan meningkatnya minat orang-orang untuk menggunakan bee pollen guna meningkatkan kesehatan secara menyeluruh dan umur panjang. Untuk orang dengan kesadaran kesehatan yang meningkat, bee pollen mungkin merupakan makanan terbaik yang tersedia di bumi kita.

Jakarta, 5 November 2013

© Mimuk Bambang Irawan

APA BEE POLLEN ITU?

TENTANG BEE POLLEN, SUMBER KESEHATAN DARI ALAM


Apakah pollen itu? Pollen atau pollen adalah bagian dari tumbuh-tumbuhan yang memainkan peran penting dalam budidaya tumbuh-tumbuhan. Pollen berbentuk bubuk yang halus sampai bentuk yang kasar. Pollen berisi gametopita yang menghasilkan gamet jantan atau sel-sel sperma tumbuhan. Sebagai bagian yang amat halus dan penting dari tanaman, biji-bijian pollen memiliki semacam sarung yang keras untuk melindungi sel sperma di dalamnya.

Apa peran pollen? Bagian reproduksi tumbuhan yang menghasilkan pollen disebut benang sari dan terletak pada bunga sebuah tanaman. Benang sari biasanya terdiri dari filamen dan antera (Eng; anther = bagian dari benang sari yang memproduksi dan melepas pollen). Bagian bunga betina disebut putik yang menghasilkan ovula. Dan jika sel-sel sperma dalam pollen bertemu dengan ovula maka terjadilah bibit tanaman. Biji-biji pollen sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Pollen cukup dikenal sebagai penyebab alergi. Beberapa jenis pollen terutama yang berukuran sangat kecil dan ringan serta yang mudah disebarkan oleh angin sepoi-sepoi adalah jenis pollen yang menyebabkan alergi. Jenis pollen inilah yang bertanggung jawab atas terjadinya kasus pilek karena alergi (allergic rhinitis). Pilek karena alergi bisa disebabkan oleh pollen tumbuhan yang berbeda pada musim yang berbeda. Artinya, allergic rhinitis pada awal musim semi bisa disebabkan oleh tumbuhan yang berbeda dengan allergic rhinitis pada akhir musim semi atau awal musim panas.

Apa komposisi pollen? Tidak seperti pollen yang kecil dan ringan, maka pollen yang lebih besar dan seperti lilinlah yang dibawa oleh lebah untuk penyebaran dan tanaman budidaya serta memiliki nilai-nilai manfaat bagi kesehatan manusia. Pollen jenis ini berfungsi sebagai multivitamin alami yang terdiri dari vitamin, mineral, asam amino dan protein.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pollen lebah (bee pollen) mengandung vitamin A, B kompleks, C, D, E dan K, besi, sodium, magnesium, seng dan tembaga. Pollen lebah memiliki sekitar 22 asam amino dengan lesitin dan fenilalanin sebagai jenis yang paling penting untuk penurunan dan pengontrol berat badan.

Karena kelengkapan komposisi dan manfaat pollen bagi kita, maka bee pollen telah menjadi suplemen paling cocok yang berkhasiat baik untuk hampir semua sistem tubuh dan sangat mempengaruhi tubuh kita dengan cara yang positif. Minum kapsul suplemen bee pollen secara teratur setiap hari pasti akan memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi kesehatan anda

Jakarta, 5 November 2013
© Mimuk Bambang Irawan

Saturday, November 2, 2013

TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER’S – Bagian 4


Bagaimana Penyakit Alzheimer Didiagnosa?

Dokter dapat mendiagnosa kebanyakan kasus Alzheimer. Namun, tak seorang pun dapat menjadi 100% yakin sampai setelah kematian, yakni ketika pemeriksaan autopsi  mikroskopis otak mendeteksi adanya bercak-bercak (plak) dan kekusutan. Tidak ada pengujian dasar, seperti tes darah, tes urine, biopsi atau gambar scan untuk mendiagnosa penyakit Alzheimer. Scan otak mungkin dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam otak.

Cakrawala Tes darah untuk Alzheimer - Ilmuwan dari Saarland University dan Unit Perawatan Kesehatan Siemens melaporkan dalam Genome Biology bahwa mereka telah mengidentifikasi tes darah baru yang mungkin pada suatu hari dapat mendiagnosa penyakit Alzheimer secara akurat jauh lebih awal. Mereka menambahkan bahwa tes darah ini juga mungkin berguna dalam mendiagnosis gangguan degeneratif lainnya.
  
Menyingkirkan kondisi lain

Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menyingkirkan kondisi lain yang biasanya memiliki gejala yang juga ada pada Alzheimer. Berikut adalah beberapa contoh dari penyakit dan kondisi yang harus disingkirkan:
  • Kecemasan/anxietas
  • Tumor otak
  • Depresi
  • Infeksi
  • Masalah tiroid
  • Kekurangan Vitamin
Pemeriksaan berikut mungkin akan dilakukan:

#1 - Pemeriksaan darah: - untuk melihat jika pasien memiliki gangguan tiroid atau kekurangan vitamin

#2 - Pemeriksaan neuropsikologis - ini mencakup penilaian yang ekstensif tentang daya kognitif (berpikir) dan keterampilan mengingat. Ini memerlukan beberapa jam. Jenis-jenis pemeriksaan ini sangat berguna dalam mendeteksi Alzheimer maupun demensia lainnya secara dini.

#3 - Scan MRI (Magnetic Resonance Imaging) – Suatu medan magnet yang kuat diciptakan dengan mengalirkan arus listrik melalui loop kawat. Sementara itu, kumparan lainnya dalam medan magnet mengirim dan menerima gelombang radio. Ini memicu proton dalam tubuh untuk mensejajarkan diri. Setelah sejajar, gelombang radio akan diserap oleh proton, yang memicu terjadinya putaran. Energi kemduian dilepaskan setelah 'menarik' molekul, yang pada gilirannya memancarkan energi sinyal yang ambil oleh kumparan. Informasi ini kemudian dikirim ke komputer yang memproses semua sinyal dan menghasilkan sebuah gambar. Produk akhir merupakan representasi gambar 3-D dari daerah yang sedang diperiksa; yang dalam hal ini adalah otak.

#4 - Scan PET (Positron Emission Tomography) – Ini menggunakan radiasi, atau nuclear medicine imaging, untuk menghasilkan gambar berwarna 3-dimensi dari proses fungsional dalam tubuh manusia. Hal ini sangat berguna dalam membantu dokter mendiagnosa penyakit Alzheimer. Sebuah studi mengungkapkan bahwa scan PET yang mengukur penyerapan gula di otak secara signifikan meningkatkan akurasi diagnosis satu jenis dementia yang sering keliru dianggap penyakit Alzheimer. 

#5 - CT (computerized tomography) scan - Perangkat ini menggunakan pengolahan geometri digital untuk menghasilkan gambar 3-dimensi (3-D) dari bagian dalam sebuah objek. Gambar 3-D dibuat setelah banyak gambar 2-dimensi sinar-X diambil sekeliling satu sumbu rotasi - dengan kata lain, banyak gambar dari daerah yang sama yang diambil dari berbagai sudut dan kemudian ditempatkan bersama-sama untuk menghasilkan gambar 3-D.

#6 - Apakah perbedaan antara PET, CT scan atau MRI? Sebuah CT scan atau MRI dapat menilai ukuran dan bentuk organ tubuh dan jaringan. Namun, mereka tidak bisa menilai fungsi. PET scan melihat pada fungsi. Dengan kata lain, MRI atau CT scan memberitahu kita seperti apa tampilannya, sementara PET scan dapat memberitahu kita bagaimana ini bekerja.

Seri Artikel TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER



Jakarta, 2 November 2013
By©Mimuk Bambang Irawan

TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER’S – Bagian 3


Penyakit Alzheimer dan harapan hidup

Penyebab utama penyakit Alzheimer memendeknya harapan hidup penderita Alzheimer biasanya bukan karena penyakit itu sendiri, tapi oleh komplikasi yang terjadi karenanya. Saat pasien menjadi kurang mampu untuk menjaga diri mereka sendiri, maka apapun penyakit yang kemudian berkembang, seperti infeksi, akan cenderung memburuk dengan cepat. Perawat akan semakin sulit untuk mengetahui adanya komplikasi karena berkurangnya kemampuan pasien untuk mengatakan apakah dia sehat, merasa tidak nyaman, atau kesakitan.Radang paru-paru dan tukak karena tekanan (Ulkus decubitus) adalah contoh umum komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian bagi orang-orang dengan penyakit Alzheimer yang parah

Apa penyebab atau faktor risiko penyakit Alzheimer?

Meskipun banyak penelitian telah dilakukan dan saat ini sedang terus dilakukan untuk menemukan penyebab Alzheimer, para ahli masih belum yakin tentang penyebab mengapa sel-sel otak menjadi rusak. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui berhubungan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit Alzheimer. Ini termasuk:

USIA

Setelah usia 65, risiko untuk terjadinya  Alzheimer menjadi dua kali lipat setiap lima tahun. Meskipun Alzheimer adalah penyakit yang banyak terjadi di usia tua, namun beberapa orang muda juga dapat mengembangkan kondisi ini. Menurut Canadian Medical Association Journal risiko terjadinya Alzheimer adalah sebagai berikut:
  • Usia 65-74, 1 dari 100 orang
  • Usia 75-84, 1 dari 14 orang
  • Umur lebih dari 85, 1 dari 4

RIWAYAT KELUARGA

Orang yang memiliki anggota keluarga dekat yang mengembangkan Alzheimer memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk juga menderita Alzheimer (hanya sedikit lebih tinggi dan tidak secara signifikan). Hanya sekitar 7% dari semua kasus berkaitan dengan gen yang menurunkan penyebab timbulnya penyakit sebagai warisan keluarga. Di antara mereka yang mewarisi kondisi ini, kemungkinan terjadinya Alzheimer bisa mulai pada usia dini.

DOWN’S SYNDROME

Orang dengan Down’s syndrome memiliki extra-copy dari kromosom 21, yang mengandung protein yang juga ada di otak orang-orang dengan Alzheimer. Oleh karena orang-orang dengan Down’s syndrome memiliki sejumlah besar protein ini dibanding yang lain, maka risiko timbulnya penyakit Alzheimer pada mereka akan lebih besar.

SABETAN CEMETI DAN CEDERA KEPALA

Beberapa penelitian telah menujukkan adanya hubungan antara sabetan cemeti dan cedera kepala dengan risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya Alzheimer. Catatan: sabetan cemeti adalah suatu cara untuk menghukum anak nakal di masa yang lalu dengan pecutan menggunakan alat, misalnya ikat pinggan, sapu lidi dan cemeti sungguhan … sadis banget ya)

ALUMINIUM

Satu keterkaitan dalam sebuah teori yang oleh kebanyakan ilmuwan telah diabaikan. Unsur aluminium ternyata ada dalam bercak-bercak dan kekusutan dalam otak pasien Alzheimer. Beberapa ahli telah menyatakan bahwa penyerapan aluminium oleh manusia dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer. Namun, penelitian tidak berhasil menemukan keterkaitan antara 2 hal tersebut. Aluminium terkandung dalam beberapa makanan dan tanaman. Juga ditemukan dalam beberapa bahan pembuatan panci memasak, obat-obatan dan bahan kemasan. Ilmuwan meragukan adanya keterkaitan ini, karena tubuh kita hanya menyerap aluminium dalam jumlah minimum dan oleh tubuh kita dikeluarkan melalui urin

GENDER

Ditemukan persentase yang lebih tinggi bagi wanita untuk menderita Alzheimer daripada pria. Karena nyatanya perempuan hidup lebih lama daripada laki-laki, dan risiko Alzheimer seiring dengan usia, maka ini mungkin merupakan sebagian alasannya.

KERUSAKAN KOGNITIF RINGAN

Orang yang menderita kerusakan kognitif ringan hanya mengalami masalah ingatan, tetapi bukan Alzheimer. Ingatannya lebih buruk dibanding orang sehat lain pada usia yang sama. Persentase yang lebih tinggi untuk terjadinya Alzheimer terjadi pada orang-orang dengan kerusakan kognitif ringan, dibandingkan dengan orang lain. Beberapa orang mengatakan bahwa hal ini bukanlah faktor risiko, karena mereka yang menderita kerusakan kognitif ringan dianggap merupakan tahap sangat awal dari penyakit Alzheimer yang tidak terdiagnosis. Orang lain tidak setuju dengan hal ini. Anehnya, penelitian di Inggris  menunjukkan bahwa orang dengan kerusakan kognitif ringan  kurang berisiko untuk menderita demensia sebagaimana diperkirakan sebelumnya.

FIBRILASI ATRIUM (Bergetarnya Serambi Jantung)

Sebuah penelitian pada lebih dari 37.000 pasien menunjukkan hubungan yang kuat antara fibrilasi atrium dan terjadinya penyakit Alzheimer.

FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG

Orang-orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung - tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, dan diabetes yang kurang terkontrol - juga memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita Alzheimer. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, dan atau diabetes tipe 2 yang kurang terkontrol sebagai hasil dari gaya hidup, maka factor-faktor itu disebut faktor gaya hidup. Menjalankan diet seimbang, melakukan banyak latihan, mempertahankan berat badan ideal, dan tidur antara 7-8 jam setiap malam mungkin dapat menghilangkan faktor-faktor gaya hidup ini. Jika Anda tidak dapat mengatasi diabetes 2, maka pengendalian penyakit diabetes yang baik akan membantu.

Kadang-kadang faktor-faktor ini tidak ada hubungannya dengan gaya hidup, misalnya jika anda mempunyai tekanan darah tinggi karena sebab yang lain, menderita diabetes tipe 1, atau rentan terhadap terjadinya kolesterol darah tinggi meskipun berat badan yang sudah tepat, berolahraga, dll. Kontrol yang baik dan perawatan kondisi membantu memperkecil risiko terjadinya penyakit Alzheimer (dan penyakit jantung).

TINGKAT PENDIDIKAN

Ada beberapa data yang menunjukkan risiko lebih tinggi terjadinya Alzheimer antara orang-orang dengan kualifikasi pendidikan yang lebih rendah, dibandingkan dengan individu yang berkualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Namun, tak seorang pun benar-benar tahu mengapa hal demikian terjadi.

MAKANAN OLAHAN DAN PUPUK (nitrat)

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Rhode Island Hospital menemukan hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar nitrat dalam lingkungan dan makanan, dengan peningkatan kematian karena penyakit, termasuk Alzheimer, diabetes dan Parkinson. Penelitian ini memperhatikan peningkatan yang progresif dari pemaparan manusia terhadap nitrat, nitrit dan nitrosamin melalui makanan yang diproses dan diawetkan serta juga terhadap pupuk.

STRES

Sara Bengtsson dan tim Universitas Umea, Swedia menemukan bahwa stres dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Alzheimer.

Dr Simon Ridley, kepala penelitian di Alzheimer Research UK yang merupakan perkumpulan amal, menunjukkan bahwa penelitian dilakukan pada tikus, jadi kami tidak dapat memastikan apakah penemuan-penemuan itu berlaku juga bagi manusia.

Dr Riley berkata: “Beberapa penelitian telah berhasil menyoroti keterkaitan antara stress yang kronis, penurunan kognitif dan berkembangnya penyakit Alzheimer, dan dibutuhkan studi lebih lanjut pada orang untuk dapat menyelidiki keterkaitan ini sepenuhnya. Jika kita dapat lebih memahami faktor-faktor risiko terjadinya Alzheimer kita juga dapat memberdayakan orang untuk melakukan perubahan gaya hidup guna mengurangi risiko mereka.

BEBERAPA PENYAKIT DAN KONDISI LAINNYA

Beberapa penyakit dan kondisi lain telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya Alzheimer.
  • Beberapa kondisi peradangan kronis
  • Riwayat adanya episode depresi klinis
  • Stroke dan/atau stroke-mini
  • Obesitas/kegemukan/overweight
Pada bulan Oktober 2012, para peneliti dari Drexel University College of Medicine di Philadelphia melaporkan dalam PLoS ONE, bahwa mereka menemukan sebuah mekanisme anti-kanker alami dalam tubuh manusia yang dapat mendorong terjadinya penyakit Alzheimer.

Seri Artikel TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER



Jakarta, 2 November 2013
By©Mimuk Bambang Irawan