Saturday, November 2, 2013

TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER’S – Bagian 1

TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER’S – Bagian 1


PENDAHULUAN

Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurologis progresif yang menimpa otak dan menyebabkan hilangnya neuron (sel saraf) secara menetap yang berakibat hilangnya kemampuan intelektual, termasuk ingatan dan daya nalar, yang berkembang cukup parah sehingga menghambat fungsi sosial atau pekerjaan. Penyakit Alzheimer's dikenal juga dengan sebutan hanya Alzheimer saja, atau Senile Dementia of the Alzheimer Type (SDAT)

Selama perjalanan penyakit terjadi pembentukan bercak-bercak dan kekusutan dalam struktur otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati terbunuh. Penderita Alzheimer juga mengalami defisiensi dalam kadar beberapa bahan kimia otak penting yang terlibat dalam proses transmisi pesan di otak atau neurotransmiter

Penyakit Alzheimer's adalah bentuk paling umum dari demensia (penyakit kemunduran fisik dan mental yang disebabkan oleh usia tua). Penyakit menjadi semakin parah dengan berlalunya waktu sehingga ia tergolong penyakit progresif. Saat ini belum ada obat untuk Alzheimer, meskipun ada beberapa cara untuk memperlambat perkembangannya serta membantu pasien untuk mengatasi beberapa gejala. Alzheimer juga merupakan penyakit terminal, artinya  tidak dapat disembuhkan dan berakhir dengan kematian

Menurut National Institute on Aging, diperkirakan antara 2,4 juta - 4,5 juta orang Amerika yang terkena Alzheimer. Menurut Alzheimer's Association, sepertiga dari semua orang lanjut usia di Amerika mati dengan Alzheimer atau beberapa demensia lainnya. Kematian karena Alzheimer telah meningkat dengan 68% dari tahun 2000 sampai 2010

Menurut Alzheimer's Society juga ada sekitar 417,000 orang di Inggris yang menderita Alzheimer.

Orang-orang dengan Alzheimer yang menjalani gaya hidup aktif tampaknya lebih cenderung untuk memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer, sementara orang-orang aktif yang bebas dari Alzheimer memiliki resiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit Alzheimer maupun jenis penyakit demensia lainnya. Hal ini dilaporkan oleh para peneliti dari University of California pada pertemuan tahunan RSNA (Radiological Society of North America) pada bulan November 2012.

Beberapa faktor gaya hidup yang membantu mencegah atau memperlambat Alzheimer meliputi pekerjaan membersihkan halaman, berkebun, dansa, bersepeda, dan semua jenis latihan aerobik.

Mengapa disebut dengan nama penyakit Alzheimer's?

Aloysius Alzheimer adalah ahli neuro-patologi dan psikiater asal Jerman. Dia mendapatkan penghargaan karena publikasi pertamanya tentang kasus 'presenile demensia' pada tahun 1906, Kraepelin, rekan sejawatnya, kemudian memperkenalkan penyakit ini sebagai penyakit Alzheimer, menggunakan nama rekan sejawatnya.

Pada tahun 1901, saat bekerja pada rumah sakit jiwa dan mental di kota Frankfurt am Main, Jerman, Dr. Alzheimer memiliki pasien berusia 51 tahun yang dipanggil dengan nama ibu Auguste Deter. Pasien ini menunjukkan gejala perilaku yang berbeda yang tidak sesuai dengan diagnosa penyakit apapun, antara lain - ia cepat lupa, mengalami disorientasi, kebingungan, kesulitan mengungkapkan pikirannya, dan curiga terhadap anggota keluarganya maupun staf rumah sakit. Gejala-gejalanya terus-menerus berkembang. Dr Alzheimer menulis bahwa pasiennya ini pernah berkata kepadanya 'Saya telah kehilangan diriku sendiri.'

Selama tahun-tahun berikutnya Auguste Deter telah mengambil semakin banyak waktu Dr Alzheimer, sampai pada satu titik di mana penelitian atas pasien ini hampir menjadi obsesi baginya. Wanita itu akhirnya meninggal pada tahun 1906 dan Dr Alzheimer, yang bekerja di laboratorium Kraepelin di kota Munich, mengirim catatan tentang pasien berikut otak pasiennya ke sana.

Bersama dengan dua orang dokter Italia, Dr Alzheimer melakukan sebuah otopsi. Otopsi menyatakan bahwa otak pasien telah menyusut secara dramatis, tetapi tidak ditemukan bukti terjadinya atherosclerosis (penebalan dan pengerasan dinding arteri). Dia menggunakan teknik pewarnaan perak yang telah ia pelajari dari mantan rekan kerja Franz Nissl yang mengidentifikasi adanya bercak (plaque) amiloid dan kekusutan neurofibrilar di otak, yakni 2 ciri yang khas dari penyakit Alzheimer.

Pada November 1906 Dr Alzheimer memberi kuliah pertamanya di mana ia menyajikan gejala patologi dan klinis dari demensia presenile. Kraepelin kemudian mulai menggunakan istilah penyakit Alzheimer, yang mulai tahun 1911 digunakan di seluruh Eropa dan oleh para dokter Eropa ketika mendiagnosa pasien di Amerika Serikat.

Baru-baru ini, temuan Dr. Alzheimer dievaluasi kembali ketika sediaan (preparat) mikroskop yang asli yang digunakan sebagai dasar untuk mengambarkan penyakit itu ditemukan kembali di Munich.

“Seorang peneliti dari Praha, bernama Oskar Fischer dan rekan sebaya Dr Alzheimer's, telah menjelaskan patologi demensia secara lebih mendalam dibanding Alzheimer sendiri”, kata para ilmuwan Ceko yang telah menggali arsip-arsip sejarah di Praha.

Seri Artikel TENTANG PENYAKIT ALZHEIMER

Jakarta, 2 November 2013
By©Mimuk Bambang Irawan

No comments:

Post a Comment