Monday, April 30, 2018

KARTONO

KARTONO
Kartono... Nama lengkapnya...  RM. Panji Sosrokartono... Lahir tahun 1877… Kakak kandung RA. Kartini.
1898 ... Kartono orang pribumi pertama  ... yang kuliah di luar Hindia - Belanda
Karena kecerdasannya beliau menjadi kesayangan para dosennya.
Beliau bisa 27 bahasa asing & 10 bahasa nusantara.
Pangeran ganteng ini pinter bergaul, anak orang kaya, terkenal dan merakyat.
Banyak perempuan Eropa nyebutnya "De Mooie Sos." (artinya Sos yang ngganteng).
Bule Eropa & Amerika  menyebut beliau dengan hormat  'De Javanese Prins' (Pangeran Jawa) akan tetapi  sesama pribumi memanggilnya Kartono saja.
1917 ... beliau menjadi wartawan perang dunia 1 ... koran Amerika yakni The New York Herald cabang Eropa.
Beliau memadatkan artikel bahasa Perancis sejumlah 30 kata dalam 4 bahasa (yakni Inggris, Spanyol, Rusia, Perancis)
Sebagai wartawan perang, beliau diberi pangkat Mayor oleh Sekutu,  tapi menolak membawa senjata ... kata beliau :
"Saya tidak menyerang orang, oleh karena itu saya pun tidak akan diserang. Jadi apa perlunya membawa senjata ?"
Beliau ahli diplomasi yang hebat.
Sebagai wartawan Kartono sempat gemparkan Eropa - America dengan artikelnya tentang perundingan Jerman & Perancis yang rahasia serta sangat tertutup, yang diselenggarakan di dalam salah satu gerbong kereta api yang berhenti di tengah hutan, bahkan mendapat penjagaan yang super ketat dari semua wartawan yang sedang mencari informasi dan berita. Ternyata ... koran New York Herald  telah memuat hasil perundingan tersebut.
1919 ... beliau jadi penterjemah tunggal di Liga Bangsa Bangsa yang pada 1921 diubahnya menjadi PBB.
Beliau ketua penterjemah untuk segala bahasa kalahkan para poliglot Eropa - Amerika.
1925  ... Pangeran Sos. pulang ke tanah air. Ki Hajar Dewantara mengangkatnya sebagai kepala sekolah menengah di Bandung
Rakyat berjejal temui si pintar Kartono ini, untuk minta air & doa. Dan  anehnya banyak yang sembuh  ...  maka antrian pun makin panjang termasuk bule-bule Eropa ...  akhirnya beliau dirikan klinik Darussalam .
Beliau pernah sembuhkan seorang anak Eropa hanya dengan sentuhan-sentuhan dihadapan para dokter yang sudah angkat tangan untuk berusaha menyembuhkan penyakit si anak tersebut.
Beliau juga pernah memotret kawah gunung dari udara, hebatnya tanpa pesawat
Soekarno muda sering berdiskusi dengannya.
Bung Hatta sebut Sosrokartono adalah seorang yang jenius.
Di rumahnya berkibar bendera merah putih 🇮 .. dan anehnya Belanda, Jepang , dan sekutu seolah tak peduli .
1951  ..... Dalam usia 74 tahun Sosrokartono wafat di Bandung dan dikebumikan di makam Sido Mukti, Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah di samping makam kedua orang tuanya Nyai Ngasirah dan RMA Sosroningrat.
Beliau meninggal dalam kondisi tidak punya apa-apa, rumahpun beliau hanya menyewa padahal sebagai putera bangsawan & cendekiawan ia bisa hidup mewah.
Orang-orang tidak temukan pusaka dan jimat di rumah Sosrokartono. Hartanya hanya selembar kain bersulam huruf ALIF
Pada batu nisan makamnya tertulis : SUGIH TANPO BONDO. DIGDAYA TANPO AJI-AJI.
Beliau  seorang wartawan hebat tapi PWI tidak pernah singgung namanya.
Beliau tokoh pendidikan tapi para guru seolah lupa namanya.
Sang Alif .... Alif sak jeroning Alif ...

Thursday, April 26, 2018

JALAN TOL

JALAN TOL
JALAN TOL ITU BERCERITA TENTANG JOKOWI..
Siang ini mencoba jalan tol Surabaya - Mojokerto yang diresmikan Jokowi Desember lalu..
Saya ingin merasakan perasaan yang sama dengan banyak pemudik lainnya ketika mereka berkendara dengan mobil melalui jalan tol.
Dan benar saja, Surabaya-Mojokerto yang biasanya harus di tempuh 2-3 jam karena melewati beberapa pasar dan bersaing dengan truk besar, cukup ditempuh dengan 45 menitan.
Saya pun merasakan perasaan kekaguman sama seperti teman-teman lain yang bercerita di timeline facebooknya, "Wah Jakarta Brebes yang dulunya 8-10 jam, sekarang cuman 4 jam !" Dan masih banyak lagi kekaguman karena waktu tempuh yang semakin singkat dan - terutama - sangat lancar..
Sejak lama saya mengamati, bahwa Jokowi adalah produser sekaligus sutradara yang handal dalam menciptakan panggung dramanya. Bukan saja sebagai sebagai sutradara, ia juga aktor utamanya.
Mulai dari pemindahan pedagang barang bekas di taman Banjar Sari Solo sampai pembangunan infrastruktur, Jokowi mampu menciptakan "karakter' dirinya.
Bayangkan, sepanjang perjalanan di tol saat mudik lebaran kali ini, berapa juta orang yang di dalam mobil bercerita , "Jokowi begini, Jokowi begitu.." Jalan tol seakan menjadi billboardnya, dan memunculkan wajahnya dimana-mana. "Ini tol yang dibangun Jokowi.." seperti sebuah orkestra yang memainkan nada-nadanya di setiap kilometer perjalanan.
Bandingkan dengan Cak Imin yang harus keluar ratusan miliar rupiah untuk membangun citra dirinya melalui papan pengumuman dimana-mana, Jokowi memanfaatkan betul konsep bagaimana "citra" itu sebenarnya tanpa keluar biaya..
Pencitraan? Sudah pasti. Tapi pencitraan yang positif, dimana rakyat bisa menikmati hasilnya bukan hanya sekedar iklan numpang wajah saja.
Jalan tol itu bercerita tentang Jokowi. Tentang prestasi 3 tahun yang spektakuler dibanding pembangunan pendahulunya yang berkuasa lebih lama tapi jauh lebih sedikit hasilnya. Dan "promosi" Jokowi bersifat langsung karena rakyat menikmati hasilnya bukan ceritanya saja..
Bukan jalan tol saja, bahkan bandara-bandara bercerita "Siapa Jokowi" ketika rakyat berjalan memasuki lorong-lorong dan mengagumi keindahannya..
Inilah yang disebut dengan Marketing Communication atau komunikasi marketing yang sebenarnya. Bukan iklan yang bagus doang gambarnya, tapi tidak membentuk opini apa-apa bahkan cenderung di skip karena orang bosan menontonnya..
Persis seperti yang dituliskan oleh Al Ries dalam bukunya, "The Fall of Advertising and the Rise of PR".
Panggung Jokowi dalam mudik ini begitu besar dan semua mata tertuju padanya.
Bahkan ada seseorang di Saudi yang mencoba mengambil alih panggung dengan klaim SP3 berusaha memecah perhatian publik terhadap kinerja Jokowi, tetap saja tidak mampu merebut perhatian..
Bang Thoyib jadi seperti punakawan dalam kisah agung Mahabrata, yang ditempatkan sebagai penghibur ditengah jalannya alur cerita.
Lakon yang dimainkan berjudul SP3, "Saya Pasrah Pengen Pulang"..
Angkat secangkir kopi untuk Jokowi dan jajarannya yang brilian..

Denny Siregar

Sunday, April 22, 2018

HYPNOWRITING DAN CROC BRAIN

HYPNOWRITING DAN CROC BRAIN
Ada hal menarik yang saya temukan dalam Expert Sharing tentang Literasi Digital di kantor Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu, dimana saya menjadi salah satu pembicaranya.
Seluruh hadirin di ruang pertemuan tersebut adalah Sarjana dari berbagai Universitas ternama di Indonesia. Tentu saja mayoritas hadirin adalah Alumni Universitas Gadjah Mada, karena acara tersebut sebenarnya digagas hanya untuk anggota grup Kagama Virtual saja.
Jika pada akhirnya mengundang peserta dari luar grup, semata karena Kementerian Kominfo tertarik dengan materi yang akan kami sharingkan dan memutuskan untuk menanggung seluruh biaya pelaksanaannya.
Nah, apa yang menarik bagi saya?
Ternyata 100 orang lebih di ruangan tersebut, bahkan sesama Pembicara lain juga, tidak-menyadari bahwa sebagian terbesar status-status atau meme-meme di media-sosial yang menimbulkan kontroversi; memang di-desain secara khusus untuk memicu perdebatan, percekcokan, silang sengkarut orang ramai.
Targetnya menciptakan segregasi sosial berdasarkan kelompok; membangun dan mengentalkan sikap ingroup-outgroup dalam masyarakat.
Tujuan akhirnya?
Menciptakan Kelompok Pendukung Politik yang Fanatik, pemarah dan 'Kebal terhadap Data dan Fakta' yang disodorkan kepadanya.
Kok bisa? Bisa saja..., bisa sekali !
Dengan cara bagaimana? Menggunakan teknik Hypnowriting!
Bagaimana saya bisa bicara demikian? Karena saya mengetahui teknik tersebut, menguasainya dengan baik dan sudah lama menggunakannya untuk keperluan wawancara investigasi.
***
Pertanyaan berikutnya, siapa orang-orang yang menggunakan Teknik Hypnowriting di atas?
Para Cyber-Army kedua Kubu-Politik yang bersaing, baik di Kubu-Pemerintah maupun Oposisi !
Mereka (para Cyber Army) bisa; Relawan bisa pula orang Profesional, Tentara-Cyber Sewaan, Cyber-Mercenaries.
Tentang mereka, saya pernah menulisnya dalam thread tersendiri di grup ini.
Apa yang disasar?
CROC BRAIN manusia, di mana Security/Insecurity Feeling berada.
Kedua jenis 'Perasaan' tersebut adalah Basic-instinct, Landasan Spirit Survival Manusia.
Cara menguliknya bagaimana?
Dengan mendesain narasi-narasi dan gambar-gambar yang disisipi pesan Subliminal, yakni 'Pesan Tersembunyi'.
Pesan yang tidak-akan ditangkap oleh Neo-Cortex dimana pikiran Kritis dan Logika berada, namun langsung menusuk ke Croc Brain!
Contoh nyata, apa (yang jadi) target menggembar-gemborkan isu 10 juta naker-Cina masuk ke Indonesia? Rasa takut kehilangan pekerjaan, rasa takut tidak-kebagian lapangan kerja, rasa takut menganggur.
Konsekuensinya?
Reaksi-Primitif pun akan langsung terpicu pada saat Croc Brain merasa terancam.
Dan hampir semua orang tidak paham, REAKSI PRIMITIF CROC BRAIN TIDAK DAPAT DIHADAPI DENGAN DATA.
Silakan Anda berbusa-busa menyangking data satu becak dari sumber-sumber yang kredibel..., percumaaaa Saudara... Kenapa?
Karena, DATA, hanya Bisa di-Cerna oleh Otak Modern, Neo Cortex,....
tapi Bukan oleh Croc Brain.
Jadi, terjawab sudah keheranan Anda soal kebal-data itu kan?
***
Lalu bagaimana menghadapinya?
Silakan Anda sajikan data, ga-masalah.
Hanya saja sejak sekarang, sebaiknya Anda mesti Membangun Kesadaran bahwa; Data tersebut Tidak untuk mereka! namun untuk memelihara ke-Warasan orang-lain yang masih mengedepankan Neo Cortex-nya untuk berpikir.
Itu target yang harus Anda bidik.
Cinere, 11 Juni 2018
Haryoko R. Wirjosoetomo
Catatan: Tulisan ini pada awalnya saya buat khusus untuk kerabat Kagama Virtual. Atas permintaan rekan-rekan grup tersebut, saya tulis di wall pribadi agar bisa dishare kepada kerabat lain yang bukan alumni UGM.
Mulai ngerti kan kita kenapa orang2-pinter bisa kena hal-hal yang gak masuk akal ?!

Wednesday, April 18, 2018

BAYAR TUNAI JADI KUNO

BAYAR TUNAI JADI KUNO
By Dahlan iskan - 13 April 2018
Saya jadi orang aneh. Dua hari terakhir ini. Jadi orang kuno.
Misalnya tadi malam. Saat saya jalan-jalan di sebuah gang yang ramai di kota Amoy. Disebut juga kota Xiamen. Kota besarnya suku Hokkian. Saya mampir beli cakue. Di pinggir gang. Di pedagang kaki lima. Ternyata sayalah satu-satunya orang yang membayar dengan uang. Padahal ini di dalam gang. Di kaki lima.
Saya sengaja berdiri sekitar 15 menit. Di gang itu. Untuk menghitung pembeli. Khususnya yang masih membayar dengan uang. Ternyata tetap saja hanya saya sendiri. Pembeli lainnya membayar pakai hand phone: WeChat atau AliPay.
Lihatlah beberapa foto yang saya sertakan di sini. Orang yang beli makanan di kaki lima itu senjatanya hanya hand phone. Bukan lagi dompet. Padahal harga makanan itu hanya satu renminbi. Atau sekitar Rp 2.000. Benar-benar uang kecil pun tidak diperlukan di Tiongkok.
Malamnya saya makan di restoran. Juga jadi orang aneh. Orang kuno. Satu-satunya yang saat itu membayar dengan uang.
Keesokan harinya saya naik kereta peluru. Kecepatannya 300 km/jam. Dari Xiamen ke kabupaten Quanzhou. Sejauh 200 km. Hanya 25 menit.
Saya lagi membayangkan dari Surabaya ke kampung saya di Magetan. 25 menit. Saya juga satu-satunya orang yang membeli tiket dengan uang: 25 RMB. Sekitar Rp 50.000. Jauh lebih murah dari karcis tol baru antara Surabaya-Kertosono.
Stasiun kereta peluru ini ternyata di luar kota. Ongkos taxinya 60 RmB. Dua kali lebih mahal dari harga tiket kereta pelurunya.
Malam tadi saya balik ke Xiamen. Kali ini pilih kereta cepat: 200 km/jam. Bukan kereta peluru. Tiketnya lebih mahal: 35 RMB. Ini karena bisa berhenti di stasiun kota Xiamen. Tidak perlu ada ongkos taksi yang mahal itu.
Sekali lagi saya jadi satu-satunya orang yang beli tiket kereta cepat dengan uang kontan. Meski hanya 35 RMB. Tiga lembar sepuluhan dan satu lembar lima renminbian. Petugas memasukkan tiga lembar uang saya itu ke mesin. Hanya 35 RMB. Diperiksa palsu atau tidak. Sampai dua kali. Rupanya sudah lama petugas itu tidak lihat uang. Kepekaan jarinya rupanya sudah berubah. Tidak bisa lagi meraba perbedaan lembar asli dan palsu.
Di Quanzhou saya makan siang. Di mie favorit saya: Lanzhou Lamian. Mie tarik Lanzhou. Saat mulai duduk pelayannya menunjuk sudut meja saya.
Di situlah tertempel barcode. Dia bilang: bayarnya nanti di pojok meja itu. Saya bilang bahwa saya akan bayar pakai uang. Dia tampak kaget. Lalu lapor ke atasannya. “Ok,” jawab pelayan itu. Setelah berkonsultasi dengan bosnya. Untuk urusan bayar dengan uang tunai!
Saat tiba waktunya membayar, terjadi lagi apa yang saya lihat di stasiun. Kasirnya lama sekali mengamati uang itu. Palsu atau tidak. Dibolak-balik. Baru ok.
Begitulah, saya pernah jadi orang modern: membayar dengan credit card. Kini credit card sudah menjadi kuno. Bahkan lembaran uang pun sudah menjadi usang.
Quangzhou adalah kabupaten. Satu kabupaten di provinsi Fujian. Pelabuhannya pernah menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Di zaman Mojopahit.
Entah berapa puluh ribu orang Hokkian (Fujian) yang pernah menggunakan pelabuhan ini. Zaman itu. Dan zaman berikutnya. Untuk xia nan yang. Mencari hidup baru di wilayah selatan. Yang kelak di tahun 1900-an wilayah itu bernama Indonesia.
Kini pelabuhan itu masih ada. Bekasnya. Sudah sangat usang. Sudah lebih sepi dari pelabuhan Donggala. Hanya perahu-perahu nelayan yang mangkal di situ. Dengan wujud yang tidak bergairah.
Zaman terus bergerak. Yang modern jadi kuno. Yang besar jadi punah. Hidup terus maju. Meninggalkan siapa pun yang tidak setuju. (dis)

http://www.disway.id/

Saturday, April 14, 2018

DOSEN ASING DI KAMPUS TANAH AIR

DOSEN ASING DI KAMPUS TANAH AIR
Berbagi postingan dari Prof. Nadirsyah Hosen, Monash University.
Dosen Asing di Kampus Tanah Air
1. Saya mau ikutan bahas topik ini. Sekitar 13 tahun saya berkarir di dunia akademik Australia, semoga pengalaman saya sejak post-doc sampai menjadi dosen tetap di negeri Kangguru, bisa jadi bekal untuk sedikit berbagi cerita
2. Saya tentu mendukung upaya pemerintah RI untuk meningkatkan kualitas dunia perguruan tinggi di tanah air baik dari sudut teaching maupun research. Tapi apa perekrutan dosen asing merupakan jawabannya?
3. Jawabannya bisa iya dan tidak, tergantung seberapa serius Pemerintah mempersiapkan program ini, dan seberapa jauh Pemerintah melihat dan menjawab akar persoalannya
4. Menurut saya perekrutan dosen asing untuk bekerja di tanah air harus melalui proses seleksi yang ketat dan sesuai dengan kebutuhan kampus di tanah air. Tidak bisa asal comot, mentang-mentang bule terus dianggap lebih berkualitas dibanding dosen lokal
5. Ini agar jangan sampai TKA yang bekerja sebagai dosen di tanah air hanyalah kualitas buangan yang tidak laku di negaranya. Itulah yang terjadi di banyak negara asia dan timur tengah. Jangan sampai terulang di tanah air
6. Kita tidak mau pengalaman sepakbola Indonesia terulang kembali dimana sejumlah klub hanya merekrut pemain asing terkenal yang sudah di penghujung karirnya. Gak perlu saya sebut nama pemain dan klub bolanya. Jangan sampai dunia pendidikan juga seperti itu
7. Saya jadi dosen di Australia berkompetisi dengan ratusan pelamar dari seluruh dunia. Saya ikuti semua proses seleksi, dari mulai melamar memenuhi kriteria, tahap interview, presentasi/mengajar, sampai cek surat referensi
8. Begitupula tidak ada perbedaan gaji maupun fasilitas antara saya sebagai pelamar asing dengan dosen lokal orang Australia. Semua yang lolos seleksi diperlakukan sama. Tidak ada diskriminasi. Kewajiban dan haknya sama
9. Kalau dosen asing mau dibayar 60 juta per bulan di tanah air, saya usul dosen lokal di tanah air juga harus mendapatkan gaji dan fasilitas yang sama. Tidak boleh ada diskriminasi.
10. Jadikan program dosen asing ini sebagai pintu memperbaiki kualitas dan birokrasi kampus di tanah air. Kalau keberadaan dosen asing tidak dibarengi dengan perubahan internal maka gak akan ngefek hasilnya
11. Selama ini birokrasi kampus kita luar biasa njelimet dengan beban SKS yang berat dan birokrasi yang rumit. Apa mau dosen asing juga dikenai aturan yang njelimet itu? Terbukti, aturan njelimet itu tidak bisa membuat dosen lokal produktif berkarya
12. Saya khawatir kalau ini tidak dibenahi maka dosen asing yang bekerja di tanah air, dengan gaji yang fantastis itu, malah jadi mandul dan tidak produktif berkarya kalau harus terkena aturan yang njelimet di kampus tanah air. Membebaskan mereka dari aturan, ini namanya diskriminasi.
13. Ibaratnya kalau Messi dan Ronaldo main di klub-klub bola tanah air, tanpa perbaikan sistem internal, maka kedua pemain top dunia ini bisa mandul mencetak gol. Jangan-jangan bakal patah kaki mereka.
14. Banyak yang menyangka iming-iming menjadi dosen di luar negeri itu karena gaji dollar. Bukan cuma itu sebenarnya. Yang lebih penting justru iklim akademik yang kondusif yang ditawarkan kampus top dunia. Ini yang harus dipahami Pemerintah RI
15. Dosen di Luar Negeri mengajar hanya 6-9 jam per minggu, selebihnya kami riset. Tidak banyak waktu terbuang urusan administrasi seperti pengisian borang, dll. Urusan teknis disupport oleh pihak admin kampus.
16. Saya hanya wajib berada di kampus Monash University pada hari saya mengajar, tidak ada absensi kehadiran apalagi pakai sidik jari segala. Di luar jam mengajar, saya membimbing disertasi mahasiswa atau menulis paper dan buku.
17. Suasana kondusif mengajar dan meneliti ini yang harus diperbaiki dulu sebelum program 60 juta bayar dosen asing bisa berjalan mulus di tanah air. Tanpa perbaikan internal dan persiapan matang, program ini gak bakal ngefek.
18. Jangankan cuma 60 juta, warga Indonesia yang sudah mapan menjadi dosen di luar negeri, dibayar 100 juta per bulan pun akan mikir-mikir mau balik mengajar ke tanah air karena sistem birokrasi kampus yang tidak kondusif sulit membuat kami produktif berkarya
19. Tanpa perbaikan dan pembenahan sistem, rekrutmen dosen asing hanya akan mendatangkan “orang bule buangan” yang mereka sendiri tidak terpakai di negaranya, dan hanya akan timbulkan kecemburuan dosen lokal akan gaji & fasilitas yang diberi ke dosen asing
20. Menggenjot publikasi riset itu bukan dengan mengadopsi gaya sepakbola kita yang merektur pemain asing, tanpa membenahi sistem pembinaan pemain lokal sendiri. Hasilnya gak ngefek kan?
21. Uang negara akan habis merekrut dosen asing, sementara tujuan menggenjot angka publikasi riset gak akan tercapai, apabila kita fokus dengan gaya “pemain cabutan”. Sebaiknya jadikan program dosen asing ini sebagai pembuka pintu masuk pembenahan dunia pendidikan kita.
22. Sementara ini dulu sekadar berbagi cerita dan masukan untuk Pemerintah RI.
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Monash Law School

Tuesday, April 10, 2018

C Y B E R W A R

C Y B E R W A R
Maaf agak panjang... Mudah2an bisa utk menambah wawasan kebangsaan kita.....
Copas dari Royke Tobing
Prabowo, P.W Singer dan Eksistensi Indonesia di Masa Depan
Selama berada di Birmingham, Alabama,  hari-hari saya padat sekali dengan masalah Machine Learning, Artificial Inteligent dan Cyber Intelligence, saking padatnya sampai hari ini saya belum juga sempat pergi ke Museum Civil Right Movement dan 16th Baptist Church yang menjadi saksi Perjuangan Fred Shuttlesworth untuk persamaan hak Afro-Americans. Akan tetapi ditengah kesibukan yang padat ini saya tetap memantau seluruh berita di tanah air, dan sangat tergugah ketika membaca polemik terkait Pidato Pak Prabowo terkait masa depan Indonesia 30 tahun yang akan datang.
Seperti biasa, peristiwa apapun yang terjadi dikedua sisi polarisasi Indonesia, akan langsung menjadi polemik seru antara fanboy dan haters dari kedua sisi polarisasi ini. Kemudian hal ini diperburuk dengan komentar-komentar para politikus, para machiavellian dari kedua kutub polarisasi yang ingin mengambil keuntungan ataupun posisi politis dari polemik ini. Dan melihat ini semua sungguh sangat membuat saya prihatin.
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin kembali menegaskan bahwa saya bukan fanboy ataupun haters dari kedua belah pihak. Saya Rakyat Indonesia yang Cinta akan Bangsa saya sendiri dan muak dengan kebodohan dan perseteruan yang tak berujung, yang akan membawa Bangsa Besar ini ke jurang Self Destruction.
Bagi Fanboy Pak Pr maupun Pak Jo yang saling berseteru dan belum juga move on dari Pemilu 2014 (dua-duanya sama) biasakan membaca secara utuh dan lengkap, jangan hanya membaca informasi dari media yang sesuai dengan preferensi politik masing-masing, dan langsung berpolemik dan berapologetika membela junjungan masing-masing. Setidaknya beli dulu Novel Ghost Fleet dari P.W Singer baru deh pada berpolemik. Jangan debat kusir pepesan kosong hanya karena sentimen politik, sentimen agama, dan sentimen-sentimen lainnya tanpa memahami substansi permasalahan.
Semua berawal ketika Pak Prabowo menyampaikan pidato didalam sebuah acara, dalam pidato tersebut beliau menyebutkan bahwa “ada kajian diluar negeri yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030”. pidato ini pun langsung menjadi polemik hebat, dan  langsung terlihat polarisasi nyata baik di media massa maupun di social media, antara fanboy Pak Pr dan Pak Jo. Yang satu memainkan gerakan defensif aktif yang satu lagi memainkan gerakan ofensif dan bahkan cenderung ad hominem.  Diduga bahwa  yang dimaksud dengan kajian dalam pidato tersebut adalah ternyata novel Ghost Fleet karangan P.W Singer, dan langsung saja Pak Pr dibully oleh para fanboy Pak Jo
Sejujurnya, keduanya sama saja, saya yakin, tidak banyak bahkan mungkin tidak ada orang di kedua belah pihak yang sebelum menyerang atau membela sudah terlebih dahulu membaca buku-buku karya P.W. Singer, termasuk Ghost Fleet.
Siapakah  P.W. Singer?
Perkenalan pertama saya dengan P.W. Singer adalah melalui bukunya yang berjudul “Cybersecurity and Cyber War”. Buku itu saya baca ketika saya akan mengambil beberapa sertifikasi internasional terkait cybersecurity dan cyber intelligence. Ini adalah buku non fiksi, bukan fiksi seperti Ghost Fleet.
Dalam buku ini Singer menjelaskan banyak hal tentang bagaimana cybernetics telah merasuk ke seluruh sendi-sendi pertahanan Amerika, bagaimana negara tersebut membangun cyber resilience mereka, bagaimana serangan Stuxnet atas reaktor nuklir Iran, dan bagaimana state sponsored hacker group menyerang amerika, serta bagaimana operasi NSA dalam mempertahankan cyber space mereka. 
Buku ini pada dasarnya menjelaskan bagaimana cybersecurity dan cyberwar dari sudut pandang kebijakan publik.
P.W. Singer bukanlah sekedar penulis biasa. Ia adalah salah seorang Senior Fellow termuda di Brookings Institution, sebuah lembaga riset prestisius sekaligus Think Thank di Washington, US.
Singer bahkan pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Analisa Keamanan dan Intelijen Abad 21 di Brookings Institution. Dalam pidatonya di TED, dia mengungkapkan bagaimana peranan Drone dalam dunia militer sekarang dan masa depan serta bagaiamna teknologi militer akan terus berevolusi di masa depan. Perlu diketahui sekarang sudah ada mini killer drone yang memiliki kecerdasan buatan untuk mencari dan membunuh targetnya sendiri berdasar facial recognizitiion.
Singer adalah seorang pemegang Phd. dari Harvard, seorang Sarjana dari Princeton. Sungguh seorang yang memiliki tradisi akademis yang sangat tinggi dan dihormati. Singer memiliki akses khusus ke Departemen Pertahanan, Badan Keamanan Nasional, Militer dan Komunitas Intelijen di Amerika. Dia benar-benar figur akademisi yang memahami Geopolitik, Keamanan dan Pertahanan serta Intelijen dan Kebijakan Luar Negeri. Dari sini sedikit banyak kita sudah dapat mengukur kredibilitas dia sebagai seorang akademisi dan peneliti. Tentunya dengan kredibilitas seperti ini dan budaya akademis yang dia jalankan, Singer tidak akan gegabah dalam mebuat setiap tulisan, baik itu jurnal penelitian, paper, buku non fiksi bahkan buku fiksi sekalipun seperti Ghost Fleet. Singer menulis beberapa buku yang menjadi rujukan buat para pembelajar dibidang Cyber Security dan juga spesialis dibidang Cyber Intelligence
Saya akan mencoba menggambarkan secara kontekstual, konsep Cyber War yang diungkap Singer dalam  bukunya baik fiksi maupun non fiksi kedalam konteks Indonesia ditambah dengan analisa cyber threat intelligence saya sendiri. Saya akan memberikan gambaran skenario bagaimana jika Indonesia menjadi target sebuah negara untuk dihancurkan dan digulingkan pemerintahannya.
Operasi Terhadap Indonesia diperkirakan dalam 3 tahap (lihat gbr):
#1. Low Intensity Operation.
    a. Operasi di tahapan ini adalah operasi perang informasi dan operasi psikologis. Tujuan utamanya adalah untuk cipta kondisi. Kondisi apakah yang ingin diciptakan ? Polarisasi ditengah masyarakat, sebab dengan polarisasi maka kohesi masyarakat akan semakin renggang dan ketika semakin renggang maka perpecahan dan destabilisasi akan terjadi. Operasi ini akan sangat efektif dan masif efeknya karena bantuan social media. Setiap Aktor dan cyber persona disebar di kedua kutub polarisasi untuk terus memberikan dan menimbulkan situasi dan kondisi perpecahan.
    b. Operasi ekonomi dan sosial kebudayaan juga dilakukan dengan sangat senyap, percayalah dunia intelijen bukan hanya sebatas yang digambarkan dalam film-film hollywood, ini adalah dunia yang sangat gelap dan misterius dan bisa melakukan operasi dari semua sisi untuk mencapai tujuan.
    c. Dalam tahapan ini juga akan terus dilakukan operasi-operasi hacking untuk saling menjatuhkan elit dari kedua kutub polarisasi, membuat mereka berpikir bahwa yang menyerang mereka adalah pihak kontra mereka. Disini akan sering terjadi Doxing, Web Defacement, dll.
#2. Coup or Revolution ?
    a. Setelah kondisi yang dinginkan telah tercapai, maka Negara yang akan menyerang kita tinggal memilih apakah ingin menggulingkan pemerintahan yang ada dan meruntuhkan Indonesia dengan cara Coup d’etat ataukah Revolusi dengan people power. Semua pilihan ini tergantung pada operasi intelijen apa yang akan dilakukan selanjutnya serta apakah prasyarat operasi intelijen tersebut telah terpenuhi, dan bagaimana keuntungan dari setiap pilhan terhadap operasi berikutnya.
    b. Apabila Coup tidak bisa dijalankan karena militer setia maka pilihan revolusi pun diambil. akan tetapi jika keduanya tidak memungkinkan dilakukan maka pilihan terakhir adalah invasi.
#3. Invasion
    a. Invasi yang dilakuan tentunya tidak lagi dengan cara konvensional, mengirimkan Kapal Induk dan Armadanya, Bombing besar-besaran menggunakan pesawat Stealth, Mengirimkan Pasukan Marinir untuk mendarat di pesisir kita atau pasukan komando untuk sabotase infrastruktur kritis kita. No Way, itu kemahalan dan akan sangat terlihat tidak relevan dengan investasi teknologi mereka.
    b. Mereka akan memulai serangan ke sektor energi dan Finansial Indonesia. Semua Pembangkit Listrik kita Diserang sehingga Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Bagian Timur Indonesia tidak ada listrik. Apakah ini mungkin ? jawabannya adalah sangat mungkin. Ukraina pernah mengalami Mati listrik diseluruh wilayahnya, akibat operasi hacking dari suatu negara. Selanjutnya Semua Sektor energi lain selain Pembangkit LIstrik diserang, mulai dari Geo Thermal kita jadi berhenti operasi, sumber gas dan minyak kita juga, bahkan sampai ke kilang minyak yang kita operasikan, Semua Serangan ini dimungkinkan dengan menyerang ICS/SCADA dari sektor Energi tersebut dan operasi hacking lainnya. (Untuk Detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)
    c. Selanjutnya operasi hacking atas sektor Finansial, yang diserang terlebih dahulu tentunya BI, Kementrian keuangan dan BEJ. Hal ini akan menimbulkan kepanikan luar biasa dibidang ekonomi. Saya tidak akan bercerita lebih detil akan hal ini, karena sangat berbahaya. Tapi sekali lagi saya ingatkan potensi Serangan ini Nyata dan bisa dilakukan oleh “mereka”. (Untuk Detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)
    d. Serangan berikutnya adalah Dunia Transportasi dan Logistik kita, dengan prioritas utama serangan tertuju kepada Dunia penerbangan sipil kita, dan berikutnya memutus mata rantai transportasi logistik kita. Saya juga tidak akan menjelaskan lebih detil terkait hal ini.(Untuk Detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)
    e. Serangan terhadap Infrastruktur Telekomunikasi dan Penginderaan yang kita miliki, dengan target utama adalah setiap satelit yang kita miliki.(Untuk Detinya lebih baik diskusi tatap muka langsung dengan saya. terlalu berbahaya  dijelaskan disini)
    f. Setelah semua tahapan serangan diatas barulah invasi secara fisik dan konvensional dijalankan dengan lebih efisien dan murah.
Akan muncul pertanyaan, bagaimana sebenarnya kemampuan pertahanan Indonesia di Cyberspace, bagaimana Cyber Resilience kita, bagaimana Cyber Detterence kita ?
Dengan bersedih hati saya akan memberikan jawaban bahwa kita terlambat menyadari pentingnya membangun Cyber Resilience kita di Cyberspace. Kita terlambat beradaptasi dengan perkembangan pertahanan dan keamanan yang begitu cepat dan mengerikan. Sampai hari ini kita belum memiliki badan khusus untuk Computer Emergency Response Team (CERT) yang beroperasi efektif.
Memang beberapa tahun lalu ada dibentuk ID-SIIRTI, tapi menurut hemat kami , mereka juga belum benar-menjalankan fungsi CERT.
Seharusnya semua insiden cybersecurity nasional ada dalam operasi incident handling mereka dan bukan di wilayah kepolisian. BSSN juga baru dibentuk tahun lalu, dan sampai hari ini masih terus berjuang untuk membangun cyber resilience kita, belum pada tahapan sudah terwujudnya cyber resilience itu sendiri.
Hampir semua Kementrian dan Lembaga juga sangat rentan terhadap serangan hacking dan khususnya operasi social engineering atas pejabat eselon 3 keatas.
Cybersecurity awareness juga sangat rendah di Indonesia. Inilah sekedar gambaran singkat kondisi pertahanan cyber kita.
Membaca skenario diatas tentunya sangatlah mengerikan, jangankan anda, saya saja yang sekian lama menganalisa ini semua masih terus jantungan rasanya. Akan tetapi sampailah kita kepada satu pertanyaan final, yaitu apabila akhirnya kita diinvasi dan semua yang dijelaskan diatas terjadi, dan Indonesia menjadi lemah, apakah Indonesia Bubar dan hilang dari peta dunia ?
TIDAK AKAN. INDONESIA TIDAK AKAN BUBAR ATAU HILANG DARI PETA DUNIA.
Kita bukan bangsa kemarin sore yang kemerdekaanmnya adalah pemberian dari kolonialis. Kita sudah terbiasa berjuang dengan kesakitan dan penderitaan. Negara yang MengInvasi kita tentunya akan babak belur oleh perang gerilya berani mati yang tidak berkesudahan, dan ini hanya akan menjadi neraka baru buat negara mereka.
Dan Lagi, dalam setiap analisa geopolitik tentang Indonesia, negara kita dianggap tetap harus ada sebagai penyeimbang dan penyangga di wilayah asia pasifik, yang mereka perlukan adalah kontrol total atas negara ini bukan invasi, tapi ini tentunya sama saja , kontrol total hanya menjadikan kita boneka. Tapi hingga hari ini apakah benar mereka bisa memiliki kontrol total atas negara kita ? TIDAK.
Akan tetapi semua operasi cyber warfare dan operasi intelijen berdasarkan kajian yang spesifik tentang Indonesia adalah ancaman nyata bagi bangsa ini, dan ini harus menjadi warning peringatan buat kita semua. Jangan sampai kita men-simplifikasi masalah dengan mengatakan bahwa peringatan ini sebagai bentuk pesimisme belaka. Itu absurd.
Kita semua terbuai dan lupa bahwa kita belum memiliki Cyber Resilience. Kita sibuk menghabiskan energi kita untuk pertarungan politik yang tidak perlu disemua lapisan yang ada.
Sebenarnya apa yang disampaikan Pak Pr masih mengandung unsur kebenaran, hanya saja kesimpulan bahwa Indonesia akan bubar di 2030 itulah yang menurut saya fatal.
Bahwa ada kajian terkait ancaman cyber war dan perang asimetris terhadap Indonesia adalah benar. Bahwa PW Singer menuliskan berbagai kajian operasi militer dengan teknologi cyber War juga mengingatkan kita bahwa Cyber Threat adalah Imminent Threat terhadap Keamanan Nasional kita.
Akan Tetapi Sekalipun semua skenario diatas itu terjadi, Indonesia tidak akan bubar. INDONESIA WILL PREVAIL!!!
Masa depan Indonesia bukan berada ditangan negara lain, tapi berada ditangan kita semua. Saat ini dengan profesional. Saya menyimpulkan bahwa Kita sudah berada ditahapan Low Intensity Operation seperti yang saya jelaskan diatas.
Polarisasi telah terjadi. Dan kita terus sibuk berkelahi.
Setiap hari terjadi perang apologetika untuk mempertahankan kebenaran kubu masing-masing. Ini semua adalah hasil Low Intensity Operation.
Information Warfare di Cyberspace yaitu social media dilakukan dengan sangat masif, terstruktur dan sangat canggih. Dalam teori operasi intelijen, operasi ini bertujuan untuk cipta kondisi demi mulusnya tahapan operasi berikutnya.
Sebagai informasi, dalam Pemilu US beberapa tahun lalu, pemenangan salah satu calon adalah hasil operasi yang melibatkan Rusia dan juga Digital Army Sayap Kanan US yang ada dibelakang Cambridge Analytics dan facebooks. Sungguh sebuah operasi yang rumit dan rapih serta detil.
“The First Casualty of War is the truth”
Kita mengorbankan kebenaran yang hakiki dalam berbangsa dan bernegara hanya karena asik ber-apologetika membela kebenaran kita masing-masing. Kita terhanyut dan lupa bahwa kita sudah terlarut dalam permainan jahat para mastermind penguasa dunia. Hal ini diperburuk juga dengan banyaknya orang tidak perduli bahwa akar rumput akan saling memakan satu sama lain akhirnya nanti
Yang kita butuhkan  adalah kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk rekonsiliasi nasional dan beranjak dari pertarungan politis yang sudah merobek kohesi kebangsaan. Apabila ini tidak kita lakukan maka kita sendirilah yang akan membubarkan Indonesia, bukan Pihak Asing.
Sebagai Anak Bangsa, saya Yakin teguh bahwa kita tidak akan Bubar asalkan kita mau berpegangan tangan dengan erat dan mesra untuk INDONESIA RAYA.

MERDEKA

Friday, April 6, 2018

CHANGE YOURSELF FIRST

CHANGE YOURSELF FIRST
Change Yourself First, then the World will Change
Beberapa politisi dengan semangat berapi-api membuat gerakan #2019GantiPresiden.
Tujuannya jelas: agar nasib negeri ini wa bil khusus nasib kita semua berubah jadi lebih baik, maka di 2019 nanti presiden yang sekarang sedang berkuasa harus diganti. Begitu kira-kira nalar dan maksud mereka.
Saya tak hendak bicara politik sebab itu bukan kompetensi saya. Seperti biasa saya hanya ingin mengajak kita semua untuk berpikir dan berintrospeksi.
Untuk merubah nasib kita (nasibku, nasibmu), itu sebenarnya apa sih yang harus diubah pertama kali ? Apakah merubah diri kita ini dulu atau merubah diri sang presiden ?
Kalau saya amati dari pengalaman hidup saya sendiri (dan juga pengalaman orang-orang dekat saya) mohon maaf saya akhirnya sampai pada suatu premis mendasar bahwa tak peduli berapa puluh kali ganti presiden tapi kalau pola hidup kita tidak diubah (diganti dengan pola yang lebih baik) semisal habits buruk kita tidak diganti dengan habits yang lebih memberdayakan, cara berpikir kita yang cenderung selalu negatif thinking tidak diganti dengan cara berpikir yang lebih right thinking, cara kerja kita yang asal-asalan tidak kita ubah menjadi cara kerja yang lebih produktif, maka ya ndak akan pernah berubah nasib kita. Tak peduli siapa presiden, raja, perdana menteri atau kepala negaranya...
Kalau hal-hal brengsek di dalam diri kita ini tetap kita pelihara (bangun pagi masih kesiangan, baca buku terakhir hanya pas waktu sekolah/kuliah, malas diskusi sama orang-orang hebat, diajak ikut pelatihan ogah-ogahan, sukanya ndebat dan ngritik tapi giliran disuruh kasih solusi cuma plonga-plongo alias nggak bisa memberi gagasan alternatif yang konstruktif, kerja kagak pernah tuntas, disiplin diri yang rendah, masuk kerja lebih seringnya terlambat, kerjaan favorit cuma baca info hoax di medsos dlsb, maka tidak heran, mbok presiden udah ganti sampai 7 kali juga, hidup kita ya bakalan tetep aja ngenes kayak gini.
Kalau saya sih ndak mau risau wal galau soal presiden. Mau presidennya cebongers, kampreters, durenners, tikusers, kancilers atau setan gundulers sekalipun, bagi saya ndak penting-penting amat.
Sebab saya percaya dan yakin sepenuhnya bahwa yang terpenting adalah bagaimana saya bisa tetap waras dan sehat, baik secara akal, budi, dan perilaku saya baik secara hablum minal Allah, pun secara hablum minnan nas
Karena yang perlu disadari, adalah bahwa perubahan hidup kita ini sepenuhnya adalah tanggungjawab kita sendiri. Makanya, change yourself first –lah….
Sumiharso Industrial Psychologist

http://bit.ly/KonsultasiPsikologi

Monday, April 2, 2018

HIPNOTISLAH TUHANMU

HIPNOTISLAH TUHANMU
Hipnosis adalah sebuah teknik komunikasi yang sangat-sangat persuasif. Sedemikian persuasifnya sehingga kita memilih untuk mengikuti perintah (sugesti) yang ada di dalamnya.
Salah satu kaidah hipnosis yang sangat powerful adalah teknik pacing-leading (menyelaraskan-mengarahkan).
Selama ini banyak pihak yang menyalahartikan ilmu komunikasi ini sebagai pemanipulasian pikiran orang lain. Bahkan lebih ekstrim lagi beberapa ustadz malah mengharamkannya, karena menganggap hipnotis ada hubungannya dengan pemanfaatan kuasa kegelapan atau penggunaan makhluk gaib. Hipnotis itu sihir, maka haram hukumnya!
Untuk menghilangkan persepsi yang salah tadi, dalam kesempatan yang berbahagia,  ini saya akan mengajak Anda untuk memahami hipnotis dari sudut pandang yang lebih religius. Harapan saya, setelah selesai membaca tulisan ini, Anda akan bertambah pemahaman, bahwa hipnotis bukanlah sebuah ilmu aneh, bahkan ajaib. Hipnotis ada dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan dalam agama kita. Islam.
***
Dalam Islam, amalan yang wajib dilakukan setiap hari oleh pemeluknya adalah shalat. Asholatu ‘imaduddin, shalat itu tiangnya agama. Maka barang siapa mendirikan shalat, maka dia sedang memerkokoh agamanya, dan barang siapa meninggalkan amalan shalatnya, maka dia sedang merobohkan agamanya. Begitu seringkali saya mendengar para Ustadz membicarakan amalan wajib yang satu ini. 
Menurut bahasa, shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah, shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syariat yang ada.
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Dan salah satu syarat sahnya shalat adalah dibacanya ummul kitab, yaitu surah Al Fatihah.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak sah shalat yang di dalamnya tidak dibaca surat al-Fatihah.
Lalu dalam sumber lain Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
“Tidak sah shalat kecuali dengan surat al-Fatihah.”
Apa alasannya?
Menjawab pertanyaan itu mari kita simak dan maknai surat AL-Fatihah berikut:
Bismillahirrahmaanirrahiim
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin
(Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta)
Ar Rahmaanirrahiim
(Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Maaliki yaumid diin
(Yang Menguasai Hari Pembalasan)
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
(Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.)
Ihdinas shiraatal mustaqiim
(Tunjukilah kami jalan yang lurus,)
Siraathal ladzii na’an ‘amta ‘alaihim, ghairil maghduu bi’alaihim, walad dhaalliin
(Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang  sesat.)
Sebenarnya kalau mau diringkas, surat ini mempunyai inti sebagai berikut:
'Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta'
dan
'Tunjukilah kami jalan yang lurus'
Jadi apa hubungan ummul kitab ini dengan hipnotis?
Erat, sangat erat bahkan. Saya akan ulang lagi salah satu definisi hipnotis, yaitu sebuah teknik komunikasi yang sangat-sangat persuasif. Sedemikian persuasifnya sehingga kita memilih untuk mengikuti perintah (sugesti) yang ada di dalamnya.
Sementara shalat, dengan Al Fatihah sebagai salah satu unsur wajibnya juga merupakan sarana komunikasi hamba dengan Tuhannya. Apa tujuan komunikasi ini? Tentunya mendapatkan hal yang kita inginkan, melalui sugesti yang kita berikan.
Sesuai dengan teknik pacing-leading, marilah kita kupas satu persatu ayat yang berada dalam Al Fatihah. Saya jamin Anda akan takjub begitu menyadarinya, dan lebih yakin lagi bahwa hipnotis ternyata sangatlah religius.
a. Segala Puji Bagi Allah Penguasa Alam Semesta
Setelah membaca basmallah, maka ini adalah langkah 'pacing' pertama yang diajarkan Allah untuk kita lakukan. Memuji Allah, dan berterimakasih atas karunia alam semesta beserta isinya, di mana termasuk kita berada di dalamnya.
b.Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Belum puas dengan sekali 'pacing', maka memuji Allah akan kasih dan sayangNya yang memang sudah terbukti berlimpah ruah kita terima merupakan 'pacing' yang kedua.
c. Yang Menguasai Hari Pembalasan
Dan untuk meyakinkan diri lagi maka, kita juga melakukan 'post hypnotic suggestion' (yaitu kepasrahan kita akan kuasa Allah sebagai Sang Penguasa Hari Pembalasan) masih dalam bentuk pacing.
Ayat selanjutnya merupakan bridge atau penghubung yang akan memperhalus transisi dari pacing menuju leading.
Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan
Bagaimana Kawan, sudah mulai ‘ngeh’ dengan pendapat saya? Sudah?
Bagus!
Kita sudah membuktikan teori tiga kali pacing yang perlu dilakukan dalam teknik hipnosis, seperti banyak diulas dalam buku teori hipnosis dan NLP.
Tinggal langkah terakhir. Langkah penguncinya, yaitu 'Leading'.
Mari kita bersama-sama membaca dua ayat terakhir dengan khusyu. Kita resapi maknanya, dan rasakan pengaruhnya dalam hati kita.
Mari kita LEAD Tuhan kita. Mari kita hipnosis Allah.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang  sesat.
Menurut Anda, setelah tiga kali kita melakukan pacing (baca: penyelarasan dengan kepasrahan tingkat tinggi), dan diakhiri dengan leading dengan khusyu ini, berapa persen kemungkinan Allah mengabulkan doa kita. Dalam istilah lain, bukankah doa adalah permintaan. Dan sebenarnya permintaan adalah sebuah perintah dalam tataran terhalusnya. Sebuah sugesti.
Anda yang merasakan, maka Anda pulalah yang bisa menjawabnya.
Singkat kata maksud surah Al-Fatihah adalah:
'Ya Allah Tunjukilah kami jalan yang lurus'
Insya Allah inilah inti dari surah Al-Fatihah.
***
Surat Al-Fatihah  merupakan Ummul Kitab atau induk dari Al-Quran, merupakan intisari dari Al-Quran yang mengandung pelajaran aqidah, syariah dan akhlaq. Aqidah, syariah dan ahlaq merupakan intisari dari ajaran Islam. Sehingga jika intisari ajaran Islam ini dipahami, dihayati dan diamalkan setiap muslim, maka mereka akan menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah, orang-orang yang diridhoi Allah swt.
Saya sudah banyak membaca buku dan atau mendengar motivator yang mengatakan bahwa seseorang bisa mencapai dream-nya melalui proses pemrograman kata-kata/bahasa ke dalam pikirannya. Pemrograman kata-kata tersebut adalah kata-kata yang memiliki makna positif atau konstruktif.
Kata-kata yang paling baik adalah Firman Allah dalam Kitab Suci Al-Quran, yang jika secara rutin diprogramkan ke dalam jiwa (pikiran) manusia dengan membacanya akan mampu menciptakan perubahan pada diri orang tersebut.
Surat Al-Fatihah bagi seorang muslim yang taat akan dibaca minimal 17 kali dalam sehari semalam. Sebagai induk dari Al-Quran (Ummul Kitab), Al-Fatihah memiliki makna yang dahsyat yang bisa mengubah seseorang. Surat ini mampu melejitkan kualitas diri seseorang secara spiritual, sosial maupun finansial. 
Tentu saja jika kita mampu memaknai ayat-ayat yang dibaca secara benar. Pemaknaan yang mampu menggerakkan jiwa secara spiritual, menumbuhkan sifat-sifat sosial dan mendorong kita untuk melakukan usaha atau ihtiar dalam membuka kunci-kunci keberkahan dari langit dan bumi.
Pemaknaan pacing-leading ini akan membantu kita memodel makna Al Fatihah dalam perilaku keseharian kita. Insya Allah.
Al Fatihah disebut sebagai ummul kitab tentunya bukan tanpa alasan. Dan ketika mau membedahnya lebih dalam lagi ternyata kita menemukan bahwa Allah telah menurunkan Al Fatihah dengan teori 'pacing-leading' tadi.
Artinya, Allah justru mengajarkan kita untuk menghipnosis-Nya.
Maka, Saudaraku, ketika Anda mempunyai sebuah 'dream'. Sebuah keinginan baik demi kemajuan perusahaan Anda. Kebahagiaan keluarga Anda. Ketentraman Negara tercinta ini. Bersegeralah, hipnotislah Tuhanmu.
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dengan pemahaman saya yang bodoh ini.
Tabik
-haridewa-
Happiness Life Coach