Thursday, December 31, 2020

ARTIKEL-ARTIKEL COVID-19

ARTIKEL-ARTIKEL COVID-19

M A R E T 2 0 2 0

* DUA SSW

* APA ITU PEDULILINDUNGI

* APAKAH PEMERINTAH CHINA DENGAN SENGAJA MENGEKSPOR COVID-19 KE SELURUH DUNIA

* MITHOS DAN FAKTA COVID-19

APRIL 2020

* CUITANTWITTER ZHAO LIJAN

* AC DAN PENYEBARAN COVID-19

* COVID-19 REKAYASA AMERIKA

* BEBAN MENTAL FRONTLINER WABAH COVID-19 SANGAT TINGGI

* MAHALNYA BIAYA PERAWATAN PASIEN COVID-19

M E I  2 0 2 0

* CARAPERAWAT RUSIA MENCEGAH VIRUS

* PENGALAMAN BERHARGA PASIEN COVID-19

* BEDAH ANATOMI PENDERITA COVID-19

* TETANGGA POSITIF COVID-19, PERLUKAH KITA KHAWATIR

* WASPADAI CABIN FEVER

* SUPPLY SHOCK AKIBAT VIRUS CORONA

* BIAYA PERAWATAN PASIEN COVID-19

* KERENTANAN LANSIA

* PERAWAT RAISA

* COVID-19 BUKAN BERASAL DARI WUHAN

* COVID-19 DI RUMAH

* DAMPAK CORONA

* BERDAMAI DENGAN SI COVID-19

* WHEN ABNORMALITIES BECOMING A NEW NORMAL

* SOCIAL DISTANCING IS NOT ENOUGH

* SURVEY 92% - TITIK SELAMAT INDONESIA

* 100.000

JUNI 2020

* NEWNORMAL ADALAH MATINYA HIPEREALITA

* MINYAK KAYU PUTIH VS VIRUS

* HAL-HAL YANG BERGUNA

* DEXAMETHAZONE

* VAKSIN BCG VS CORONAVIRUS

* DUKA KELUARGA PAK WITO

JULI 2020

* RSHUSADA

* VIRAL LOAD

* RESIKO PENULARAN VIRUS CORONA

* ANTIBODI PENTING

* SUEBAH RENUNGAN TENTANG COVID-19

* WHO REKOMENDASIKAN “THREE Cs”

* KASUS COVID-19 LANSIA

* SURVIVOR TIPS BAGI LANSIA

AGUSTUS 2020

* TANPA KELUARGA

* DAFTAR VAKSINCOVID-19

* RESIKO BERBAGAIKEGIATAN

* 4 TANDA IMUNITASMENURUN

SEPTEMBER 2020

* THERMOGUN

* VAKSIN BANDUNG

* BERENANG TENGGELAM

OKTOBER 2020

*JANGAN TUNGGU HARI KE-7

NOVEMBER 2020

DESEMBER 2020

* PFIZERDAN MODERNA

* BAHAN VAKSIN

* MACAM-MACAM VAKSIN

* TIPE VAKSIN

* VAKSINASI INDONESIA


Monday, December 21, 2020

VAKSINASI INDONESIA

Berapa Kebutuhan Vaksin Covid-19 Indonesia?

Vaksin Sinovac kembali didatangkan pemerintah Indonesia dari China. Sedikitnya, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 ini menambah lagi jumlah kebutuhan untuk vaksinasi yang akan dilakukan pada 2021 ini. Vaksin produksi Sinovac ini tiba di bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, melalui pesawat Boeing 777-300 ER dari maskapai Garuda Indonesia, Selasa (31/12/2020), pukul 11.55 WIB. Kedatangan vaksin ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac tiba pada 6 Desember 2020 lalu, sehingga menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi yang dikembangkan Sinovac menjadi 3 juta dosis.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kedatangan 3 juta dosis itu masih tahap awal, karena kebutuhan vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia di masa pandemi virus corona ini adalah sebanyak 426 juta dosis vaksin. "Dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia, sangat penting untuk mengamankan pasokan vaksin dari berbagai pengembang vaksin di dunia," kata Basyir dalam acara penandatanganan perjanjian pembelian penyediaan vaksin Covid-19 bersama Novavax dan AstraZeneca di Kantor Pusat Bio Farma, Rabu (30/12/2020). 

Oleh karena itu, kata Basyir, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma sedang melakukan upaya menyiapkan ketersediaan dan beragam pasokan vaksin Covid-19 dari perusahaan-perusahaan yang disetujui oleh pemerintah.

"Keberagaman vaksin tidak hanya dari sisi asal pengembang, namun juga kriteria dan rentang penerimanya, untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia," ujarnya. Untuk mengamankan pasokan vaksin virus corona ini, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma tandatangani kerjasama dengan Novavax dan AstraZeneca. Untuk diketahui, Novavax adalah pengembang vaksin asal Amerika dan Kanada. Sementara, AstraZeneca merupakan pengembang vaksin Covid-19 dari Inggris dan Jerman.

Rencana Penerimaan Vaksin oleh Pemerintah Indonesia

  • Januari-Maret 2021: Vaksin Sinovac
  • April-Mei 2021: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi
  • Juni 2021: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax
  • Juli 2021-Januari 2022: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax, dan Vaksin Pfizer
  • Februari 2022: Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax, dan Vaksin Pfizer
  • Maret 2022: Vaksin Novavax dan Vaksin dari Covax/Gavi.

Urutan Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Prioritas orang yang akan menerima vaksin dijelaskan pada Bab III Pasal 8 PMK Nomor 84/2020 tersebut. Berdasarkan aturan, ada enam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

Kelompok prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.

"Petugas pelayanan publik lainnya meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, dan petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat," kutip PMK tersebut, Selasa (29/12).

Prioritas vaksin Covid-19 kedua adalah tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga.

"Pelaku perekonomian strategis sebagaimana dimaksud meliputi pedagang di pasar, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, dan pelaku usaha lain yang memiliki kontribusi dalam pemulihan sektor perekonomian," ujarnya.

Selanjutnya, urutan ke-tiga adalah guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi.

Aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif, menjadi proritas penerima vaksin Covid-19 urutan ke-empat.

Lalu masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi menjadi prioritas penerima vaksin virus corona urutan kelima. Prioritas terakhir ialah masyarakat sipil dan pelaku perekonomian lainnya.

"Berdasarkan kriteria penerima vaksin Covid-19 ... Menteri dapat mengubah kelompok prioritas penerima Vaksin Covid-19 setelah memperhatikan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan pertimbangan Satgas Covid-19 dan KPC PEN," demikian tertulis dalam beleid tersebut.

GAVI/COVAX

COVAX merupakan satu dari tiga pilar dari Access to Covid-19 Tools (ALT) Accelator yang diluncurkan pada bulan April 2020 oleh WHO, Komisi Eropa dan Perancis sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Mempersatukan pemerintahan berbagai negara, organisasi kesehatan global, produsen, para ahli, sektor swasta, masyarakat sipil dan para dermawan dengan tujuan untuk memberikan akses yang inovatif dan adil kepada perlengkapan diagnostik, pengobatan dan vaksin. Pilar COVAX berfokus pada bagian akhir, yang merupakan solusi global yang sesungguhnya melawan pandemi sebab ia merupakan satu-satunya usaha untuk memastikan semua manusia di tiap belahan dunia memilikike vaksin Covid-19 begitu tersedia tanpa memperdulikan kaya miskin.

GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization).

Sunday, December 20, 2020

TIPE VAKSIN

Cara virus corona memperkenalkan diri #protein #spike pada sistem immun kita :

Kalau dilihat foto virus SARS COV2, PROTEIN S itu adalah bagian luar lingkaran bola yang berduriduri/spike itu

Yang berbeda dari masing² vaksin HANYA teknik memperkenalkan PROTEIN S (PS) atau spikenya tersebut. 

1. Ada yg memperkenalkan PS langsung dari virusnya SARS CoV2, tapi virusnya DILEMAHKAN dulu, contohnya : vaksin produksi SINOPHARM

2. Ada yang tidak cukup dengan melemahkan, tapi virus DIBUNUH dulu agar lebih aman. Jadi yang diperkenalkan adalah jasad SARS CoV2 , contohnya: vaksin produksi SINOVAC

3. Ada yang memperkenalkan spike dengan 'menempelkan' nya pada inang VIRUS LAIN yang telah 'dikebiri' sehingga mandul, krn inangnya tidak bisa berkembang biak jadi aman, contohnya: vaksin produksi ASTRA ZENECA, JOHNSON and JOHNSON

4. Ada juga sistim baru yang memperkenalkan dengan cara TIDAK LANGSUNG; yang disuntik adalah asam nukleat (mRNA) virus ke dalam tubuh sehingga ribosom dari tubuh kita sendiri yang akan memproduksi protein S untuk selanjutnya diperkenalkan ke sistim imun, contohnya: vaksin produksi PFIZER dan MODERNA

5. Tehnik terakhir, spikenya dipotong, dikombinasi ke virus lain, lalu virus diinjeksi ke sel tertentu, menghasilkan banyak antigen yang 'murni'.. contoh vaksin ini NOVAVAX

Cara/teknik memperkenalkan jelas akan mempengaruhi efektifitas. 

No 1, 3 dan 4 diatas mempunyai efektifitas tinggi karena protein S yang dipaparkan ke sistim imun adalah protein S yang 'hidup', sehingga reaksi imun yang dihasilkan lebih bagus, otomatis efektifitas lebih tinggi.

Beda dengan no 2, karena yang diperkenalkan ke sistim imun adalah protein S yang berupa 'jasad', maka imunitas lebih rendah

Namun, ada sisi positif dari no 2, karena vaksinnya hanya mengandung jasad atau virus yang sudah mati, sehingga perawatan vaksin tidak susah, dan efek samping relatif ringan 

Yang paling susah itu no 4 yang mengandung protein S dan asam nukleat hidup, sehingga vaksin memerlukan perawatan khusus, seperti penyimpanan suhu rendah (-70°C) agar protein tetap hidup

Selain itu, vaksin no 2, karena hanya berupa jasad, efek samping yang muncul juga teoritis ringan, beda dengan yang 1,3,4 dimana efek samping relatif lebih berat

dr. Aslan Jaelani, SpPD

dr. Agiq Malawat, SpB

Saturday, December 19, 2020

MACAM-MACAM VAKSIN

MACAM-MACAM VAKSIN

1.   Vaksin Sinovac

Vaksin corona yang bernama CoronaVac diproduksi oleh Sinovac Life Science, perusahaan farmasi swasta yang berbasis di Beijing, China. Harga vaksin Sinovac diperkirakan sekitar Rp200 ribu perdosis, sesuai keterangan Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir pada pertengahan Oktober 2020 lalu.

Dokumen persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan pada kondisi darurat yang diterbitkan BPOM RI, menyatakan vaksin Sinovac bisa digunakan buat orang usia 18-59 tahun.

Sejauh ini, selain Indonesia, sejumlah negara lain yang sudah memesan vaksin ini di antaranya: Brasil, Turki, Singapura, Filipina, Ukraina, Thailand, dan Cile.

CoronaVac dikembangkan dengan menggunakan platform inactivated viruses, atau virus yang sudah dilemahkan. Jadi, vaksin Sinovac bekerja dengan cara menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko respons penyakit serius.

Uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac sudah dilakukan di Brasil, Turki, dan Indonesia. Kepala Badan POM, Penny Lukito sudah menyatakan bahwa hasil klinis vaksin Sinovac di Bandung menyimpulkan ia memiliki tingkat efikasi (kemanjuran) mencapai 65,3 persen.

BPOM juga mempertimbangkan hasil uji klinik 3 di Turki yang menyimpulkan vaksin Sinovac punya efikasi 91,25 persen. Sementara hasil uji klinik fase 3 di Brasil menunjukkan efikasi vaksin Sinovac sebesar 78 persen. Ini berarti efikasi vaksin ini jauh di atas batas minimal menurut ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen.

Namun, laporan terbaru dari Brasil, seperti diwartakan BBC pada Rabu (13/1/2021), memperbarui keterangan mengenai efikasi vaksin Sinovac, menjadi 50,4 persen. Peneliti di Butantan Institute (lembaga riset negara di Brasil yang terlibat dalam proses pengujian CoronaVac) menyebut bahwa efikasi 78 persen belum memasukkan data dari relawan dengan kasus gejala ringan yang tak butuh perawatan.

Namun, mereka menegaskan, vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas 78 persen untuk mencegah kasus Covid-19 dengan gejala ringan yang memerlukan perawatan, dan sepenuhnya efektif mencegah kasus sedang hingga berat.

2. Vaksin Sinopharm

Sinopharm adalah perusahaan milik pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan saat ini tengah mengembangkan dua jenis vaksin corona.Satu vaksin dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Products, dan vaksin lainnya dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products.Pada uji klinis tahap 1 dan 2, kedua vaksin tersebut menunjukkan efek yang baik untuk mencegah Covid-19, karena hanya menimbulkan sedikit efek samping ringan pada beberapa peserta uji coba. Selain itu, keduanya terbukti berhasil memicu terbentuknya antibodi untuk melindungi tubuh dari virus SARS CoV-2.Lebih lanjut, Sinopharm tengah melakukan uji klinis tahap 3 di beberapa negara seperti Maroko, Peru, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Virus corona buatan Sinopharm dibuat menggunakan bahan baku atau metode virus infaktif. Artinya, di dalam vaksin tersebut terdapat virus penyebab Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dibuat tidak aktif, sehingga tidak akan memicu infeksi, tapi tetap bisa memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.Saat vaksin tersebut masuk ke tubuh, maka sistem imun akan mengenali virus-virus tersebut sebagai penyebab penyakit, sehingga akan membentuk suatu kekebalan terhadap Covid-19.Proses pembuatan vaksin menggunakan metode ini juga sebelumnya dipakai untuk vaksin-vaksin yang sekarang sudah kita kenal, seperti vaksin hepatitis A, vaksin flu, vaksin rabies,dan vaksin polio suntik.

Pada hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Uni Emirat Arab, vaksin Sinopharm buatan Beijing disebut memiliki tingkat efektivitas sebesar 86%. UAE memang menjadi salah satu negara yang menjalankan uji klinis vaksin asal RRT ini.Dimulai pada bulan Juli 2020, uji klinis tahap 3 ini dilakukan kepada 31.000 orang sukarelawan dari 125 negara, termasuk warga negara Indonesia yang tinggal di UAE.Vaksin Sinopharm sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di UAE pada bulan September lalu dan diberikan kepada kurang lebih 100.000 orang di negara tersebut.

3.   Vaksin Pfizer

Uji Klinis 3 terhadap vaksin Pfizer telah dilakukan dengan melibatkan 43.448 orang yang berusia 16 hingga lebih dari 55 tahun (45 persen berusia 56-85 tahun). Puluhan ribu relawan itu tersebar di AS, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, dan Argentina. Sebelumnya, uji klinis fase 2 vaksin ini dilakukan di AS dengan 30 ribu relawan berusia 18-85 tahun.

Mengutip The New York Time, hasil uji klinis 3 menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memiliki tingkat efikasi mencapai 95 persen. Untuk mencapai tingkat efikasi itu, vaksin Pfizer harus disuntikkan d kali dengan interval 3 pekan. Distribusi vaksin ini memerlukan ruang penyimpanan dengan suhu -70 derajat celcius.

Berdasarkan pantauan Financial Times, vaksin Pfizer/Biontech telah diizinkan penggunaannya oleh Inggris, AS, Uni Eropa, Kanada, Bahrain, Arab Saudi dan 40an negara lainnya. Persetujuan dari Inggris, AS, dan Uni Eropa terbit pada Desember 2020, tetapi sebelum ada keputusan dari WHO.

Pfizer dan Biontech menargetkan, hingga akhir 2021, produksi vaksin Comirnaty akan mencapai 1,3 miliar dosis. Harga vaksin Pfizer diperkirakan mencapai 20 dolar AS per dosis. Harga vaksin ini jauh lebih mahal, dari vaksin AstraZeneca misalnya, yang 4 dolar AS per dosis.

4.   Vaksin Moderna

Vaksin bernama resmi mRNA-1273 dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi yang berbasis di Boston, AS, yakni Moderna. Vaksin ini dikembangkan dengan metode mRNA, sama seperti Pfizer. Uji klinis fase 3 vaksin Moderna telah dimulai pada Juli 2020 dengan melibatkan 30 ribu relawan.

Dengan tingkat efikasi mencapai 94,5 persen, vaksin Moderna telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada 18 Desember 2020.

Pada awal Januari lalu, Moderna telah menyuplain 18 juta dosis vaksin untuk kebutuhan AS. UEA vaksin Moderna juga telah diterbitkan oleh Uni Eropa, Israel, Swis, dan Inggris.

Harga vaksin Moderna diperkirakan sekitar 25-37 dolar AS atau Rp354 ribu-Rp524 ribu per dosis. Vaksin Moderna perlu disuntikkan 2 dosis dengan interval 4 pekan. Vaksin ini bisa bertahan di suhu minus 20 derajat celcius selama 6 bulan.

Moderna menargetkan memproduksi 600 juta sampai 1 miliar dosis vaksin pada 2021. Produksi vaksin Moderna dilakukan di AS, Swis, dan Spanyol, demikian dilaporkan Financial Times.

5.   Vaksin Novavax

Novavax mengembangkan vaksin corona bernama resmi NVX-CoV2373. Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Maryland, AS tersebut belum mengumumkan data terkait efikasi vaksinnya.

Usai mendapat hasil yang menjanjikan dari studi pendahuluan ke monyet dan manusia, Novavax meluncurkan uji coba Fase 2 dengan 2.900 relawan di Afrika Selatan pada Agustus 2020.

Sebulan berikutnya, Novavax menggelar uji fase 3 yang melibatkan 15.000 relawan di Inggris. Uji coba di Inggris diharapkan memberikan hasil pada awal 2021. Uji coba fase 3 vaksin Novavax juga dimulai pada akhir Desember 2020 di AS, dengan melibatkan 30 ribu relawan.

Pada September 2020, Novavax membuat kesepakatan dengan Serum Institute of India, produsen vaksin besar kelas dunia, yang memungkinkan mereka memproduksi 2 miliar dosis per tahun.

Jika uji klinis 3 vaksin buatan Novavax berhasil, perusahaan ini bisa menyuplai 100 juta dosis untuk AS pada 2021. Kesepakatan lain juga telah mereka buat dengan Inggris dan Australia.

6.   VAKSIN ASTRAZENECA

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menandatangani perjanjian pembelian vaksin COVID-19 yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca. Dosis yang dibeli diketahui sebanyak 50 juta dosis vaksin.

"Progres yang signifikan berupa penandatanganan perjanjian pembelian 50 juta dosis vaksin AstraZeneca oleh Bio Farma," kata Menkes Budi dalam siaran langsung Konferensi Pers Perkembangan Vaksin COVID-19 di kanal Youtube Kemenkes, Rabu (30/12/2020).

Berdasarkan kesepakatan tersebut, vaksin COVID-19 yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca tersebut, diperkirakan akan tiba di Indonesia sekitar kuartal II 2021.

Selain vaksin AstraZeneca, Menkes Budi juga menyebutkan telah mengamankan sebanyak 50 juta dosis vaksin Corona Novavax. Pembelian kedua vaksin ini disebut akan cukup untuk memberikan produk yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat.

Terkait pengadaan vaksin, Menkes Budi mengatakan tahap pertama ditargetkan selesai dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Setelah itu, pendistribusian vaksin akan dilakukan ke seluruh Indonesia.

"Tahap 2 bagaimana memikirkan distribusi vaksin ke seluruh pelosok Indonesia untuk bisa diberikan ke tenaga kesehatan, tenaga publik dan seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.

7.   VAKSIN JOHNSON & JOHNSON

Perusahaan farmasi AS Johnson & Johnson memulai uji coba tahap akhir vaksin virus corona pada Senin (16/11/2020). Uji coba tahap 3 yang dilakukan di Inggris ini menargetkan 6.000 sukarelawan. Sementara sisanya akan bergabung dari negara lain dengan kasus Covid-19 yang tinggi seperti Amerika Serikat, Belgia, Kolombia, Perancis, Jerman, Filipina, Afrika Selatan, dan Spanyol. Pengujian dilakukan untuk rejimen dua dosis vaksin Covid-19 eksprerimental dan mengevaluasi potensi manfaat tambahan terkait durasi perlindungan dengan dosis kedua.
Perusahaan obat Amerika Serikat ini berencana mendaftarkan hingga 30.000 peserta untuk penelitian dan menjalankannya secara paralel dengan uji coba satu dosis yang melibatkan 60.000 sukarelawan mulai September lalu. Sukarelawan akan diberikan dosis pertama yang terdiri dari plasebo dan suntikan vaksin yang diberi nama Ad26COV2 itu. Kemudian setelah 57 hari, sukarelawan akan diberikan dosis kedua atau plasebo. Uji coba yang dilakukan kali ini mengikuti hasil positif dari studi klinis tahap awal hingga pertengahan yang sedang berlangsung dari perusahaan. Studi awal menunjukkan satu dosis kandidat vaksin memicu respons imun yang kuat dan secara umum dapat ditoleransi dengan baik. "Studi ini akan menilai kemanjuran vaksin yang diteliti setelah dosis pertama dan kedua untuk mengevaluasi perlindungan terhadap virus corona dan potensi tambahan untuk durasi perlindungan dengan dosis kedua," tulis J&J dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Reuters, (16/11/2020).

8.   VAKSIN GAMALEYA

Pusat Epidemilogi & Mikrobiologi Nasional Gamaleya merupakan institusi Rusia terkemuka di dunia yang berdiri sejak tahun 1891

Institusi ini mengelola satu “Perpustakaan Virus” di dunia dan memiliki memiliki fasilitas produksi vaksin sendiri. Pusat Riset Gamaleya baru-baru ini menerima hak paten internasional untuk memproduksi vaksin Ebola dengan menggunakan vektor adenovirus

UJI KLINIS

Vaksin Covid-19 yang digunakan telah menerima sertifikat pendaftaran dari Kementrian Kesehatan Rusia dan di bawah undang-undang kedaruratan  yang dapat diterapkan dalam masa  pandemi Covid-19 untuk melakukan vaksinasi warga Rusia

Sebelum proses uji klinis dimulai, vaksin Gamaleya telah melalui semua tahapan uji-preklinis pada jenis-jenis binatang percobaan yang berbeda, termasuk 2 jenis primata

Uji klinis vaksin tahap 1 dan 2 telah selesai pada tangal 1 Agustus 2020. Semua responden merasa baik, tanpa adanya efek samping yang tidak diharapkan. Vaksin terbukti mendorong terbentuknya antibody dan imunitas sel yang kuat.

Tak ada satupun relawan darl uji klinis ini terinfeksi oleh Covid-19 setelah mendapat suntikan vaksin. Efektifitas yang tinggi dari vaksin ini telah dikonfirmasi melalui test antibody dalam darah para relawan dengan akurasi yang tinggi. (Termasuk satu analisa untuk antibodi yang menetralisir virus corona). Selain itu, juga dipastikan adanya kemampuan dari sel-sel imun dalam tubuh relawan menjadi aktif sebagai respons terhadap adanya Spike Protein-S dari virus corona. Ini menunjukkan bahwa baik pembentukan antibody maupun kekebalan selular telah timbul.

Uji klinis post-registrasi yang dilakukan pada lebih dari 40.000 relawan di Rusia dan Belarusa di luncurkan pada tanggal 25 Agustus 2020. Beberapa negara seperti UAE, India, Venezuela, Mesir and Brazil akan berpartisipasi dalam uji klinis Sputnik-V di negaranya masing-masing. Vaksin Covid-19 yang digunakan telah menerima sertifikat pendaftaran dari Kementrian Kesehatan Rusia pada tangga 11 Agustus dan di bawah undang-undang kedaruratan yang diterapkan dalam masa pandemi Covid-19 dapat digunakan untuk melakukan vaksinasi warga Rusia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi vaksin ini di Rusia maupun secara global

Bahan unik dalam Sputnik-V dan metoda penggunaannya memiliki perlindungan hak paten di Rusia yang diberikan kepada Institut Riset  Epidemiologi dan Mikrobiolgi Nasional Gamaleya


Friday, December 18, 2020

BAHAN VAKSIN

Vaksin Coronavirus dibuat dari virus corona, yaitu dari bagian luar virus yang berduri seperti mahkota yang disebut Spike. Spike ini terbuat dari Protein-S.  Bahan untuk vaksinnya berasal baik dari bagian utuh Spike maupun bagian tertentu dari virus (mRNA).

Berdasarkan bahannya maka maka produksi vaksin bisa menggunakan:

1.  Menggunakan cara tradisional yaitu Virus Covid-19 yang dilemahkan, contohnya : vaksin produksi SINOPHARM atau virus yang dibunuh dulu agar lebih aman seperti: vaksin produksi  SINOVAC

2.   Menggunakan spike dengan untuk ‘ditempelkan' pada inang virus lain yang telah 'dikebiri' sehingga mandul, alias tidak bisa berkembang biak dan menjadi aman. Ini disebut Viral Vektor. contohnya: vaksin produksi ASTRAZENECA, JOHNSON & JOHNSON, NOVAVAX, GAMALEYA

3.   Menggunakan sistim baru secara tidak langsung, yaitu dengan cara menyuntik asam nukleat (mRNA) virus corona ke dalam tubuh sehingga tubuh kita sendiri yang akan memproduksi Protein-S yang selanjutnya akan menstimulasi sistim imun tubuh kita, contohnya: vaksin produksi PFIZER dan MODERNA

EFEKTIFITAS

SINOPHARM mempunyai efektifitas lebih tinggi karena Protein-S yang dipaparkan ke sistim imun adalah Protein-S yang 'hidup', sehingga reaksi imun yang dihasilkan lebih bagus, otomatis efektifitas lebih tinggi.

Beda dengan SINOVAC, karena yang diperkenalkan ke sistim imun adalah Protein-S yang berupa 'jasad', maka imunitas lebih rendah

Namun, ada sisi positif dari SINOVAC, karena vaksinnya hanya mengandung jasad atau virus yang sudah mati, sehingga perawatan vaksin tidak susah, dan efek samping relatif ringan

Yang paling susah itu PFIZER dan MODERNA yang mengandung Protein-S dan asam nukleat hidup (mRNA), sehingga vaksin memerlukan perawatan khusus, seperti penyimpanan suhu rendah (-70°C) agar protein tetap hidup

Selain itu, vaksin SINOVAC, karena hanya berupa jasad, efek samping yang muncul juga teoritis ringan, beda dengan yang lain dimana efek samping relatif lebih berat

Thursday, December 17, 2020

ASAL NAMA INDONESIA

Asal muasal nama Indonesia di temukan oleh orang Minahasa yang berdiam di Kota Bandung

Awal muasal nama “INDONESIA” ditemukan dari Jl. Braga, kota Bandung

Siapakah Pencetus pertama kali kata : INDONESIA ... ???

Selama ini sejarah di sekolahan mengatakan kata Indonesia muncul pertama kali pada saat Poetoesan Conggres Pemoeda 28 October 1928...

Jauh sebelum itu DR GSSJ Ratulangi (SamRat) sejak di Belanda, di kalangan mahasiswa asal Minahasa di Leiden semasa Perang Dunia I sekitar 1917. Ketika itu, Sam Ratulangi termasuk dalam kelompok peduli Minahasa di Belanda. Ia giat memopulerkan nama Indonesia. Dan, itupun dilakukannya sampai ke tanah air. 

Buktinya, pengakuan Bung Karno, orang nomor satu di Republik ini.

Pengakuan yang datang dari Presiden Republik Indonesia Serikat pertama Ir. Soekarno tentang kata INDONESIA. Katanya: “Saya mau menceritakan pengalaman saya sendiri. Empat puluh tahun yang lalu. Pada waktu itu banyak sekali diantara saudara-saudara yang belum lahir di dunia. Saya pada waktu itu masih menjadi murid dari pada Hogere Burglijke School di Surabaya. Saya menjadi utusan dari pada satu perkumpulan pemuda, datang mengunjungi kongres di Bandung. Pada waktu senggang tidak ada sidang dari pada kongres itu, saya berjalan-jalan di jalan Braga, di Bandung dan disitu saya baca satu di atas papan tulis tertulis LEVENSVERZEKERING MAATSCHAPPIJ INDONESIA.”

LEVENSVERZEKERING MAATSCHAPPIJ INDONESIA. Itu ada tulisan yang berbunyi “INDONESIA”, pertama kali dengan terang-terangan di wilayah tanah air kita INDONESIA. Saya bertanya kepada orang Bandung, “Apa ini Levensverkering Maatschappij Indonesia? Oh, itu adalah perseroan tanggung jiwa yang dipimpin oleh seorang Doktor dari MINAHASA. Namanya Ratulangie.”Sejak saat itu, Soekarno mengatakan: “Tak dapat saudara menulis sejarah Indonesia tanpa menulis di dalamnya nama GSSJ RATULANGIE. …UNTUK SATU BANGSA INI, SAUDARA GSSJ RATULANGIE telah mempopulerkan buat pertama kali namanya, yaitu INDONESIA.

Sam Ratulangi telah menggunakan kata INDONESIA pada perusahaan asuransinya di Bandung, dengan nama LEVENSVERZEKERING MAATSCHAPPIJ INDONESIA. Itu tahun 1918.

Ribuan tahun orang-orang suku Tondano khususnya dan suku-suku Tontemboan, Tomohon, Tonsea, Tonsawang umumnya sudah menggunakan kata sandi perjuangan "endonei-sia" (Tdn,Ts,Tmh,Ttb,Tsw), atau "induni-sia" (Rmbkn/Tdn) terucap "indonesia". Kata kerja Endonei, endoni, induni bermakna ambil rebut kembali “sia” adalah si dia yaitu gadis manis personifikasi kemerdekaan.

Sandi perjuangan ini digunakan setelah penderitaan tak terperi dan sakit hati tak tergambarkan suku-suku bangsa Minahasa karena ulah pendatang yang mencoba menjajah Minahasa, pada akhir abad 19 itu lahir Sam Ratulangi (5 Nopember 1890) di Tondano. Dalam dirinya mengalir darah leluhur pelaku Perang Tondano (1808-1809). Leluhurnya dari Remboken Usai Sekolah Raja di Tondano, belajar di Batavia, kemudian lanjut ke Eropa. Sementara beliau studi di Belanda Sam Ratulangi menjadi Ketua Indiesche Vereniging (1913-1915), atau persatuan India maksudnya orang-orang yang berasal dari Hindia Belanda. Di sini disosialisasikan kata nama Indonesia. Ide-Indonesia dari Sam Ratulangi itu disetujui semua. 

Juga disosialisasikannya ide Indonesia itu saat menjadi Ketua Persatuan Mahasiswa Asia se Eropa.

Pulang tanah air DR Sam Ratulangi pertama kali di tengah masa penjajahan secara terang-terangan menggunakan kata nama Indonesia di wilayah Hindia Belanda. Nama “Indonesia” dipakai beliau pada nama bisnisnya "Levensverzekering Maatschappij Indonesia" (perusahan asuransi Indonesia). Kantornya di Jln. Braga Bandung sekitar tahun 1918.

Bung Karno sebagai Presiden RIS dalam Amanatnya pada tgl 18 Agustus 1960 di Gedung Pemuda Jakarta di hadapan audiens Kongres Mahasiswa dan Pelajar Minahasa se Nusantara mengulangi ucapan DR Ratulangi, "ideeku ratusan atau ribuan pulau-pulau dan penduduknya satu Indonesia" "ideeku sudah disampaikan dan disetujui pemuda pemudi yang sedang belajar di Belanda".

Kata nama Indonesia ini dipopularisasi Bung Karno di tanah air dan terbawa ke Sumpah Pemuda 1928. Banggalah kata nama "Indonesia" berasal dari bumi Toar Lumimuut/Minahasa, dari bahasa-bahasa Nusantara, bukan karya pakar asing!, juga bukan import bermuatan kata "India" dan “nesos” atau kepulauan India.

Kata nama Indonesia adalah sandi perjuangan suku Tondano dan suku-suku bangsa Minahasa pasca Perang Tondano. Di dalam kata endonei/induni tersirat motivasi bersatu untuk sama-sama berjuang merebut kembali si dia atau sia personifikasi kemerdekaan, dari penjajah. Kata nama Indonesia adalah mutiara pusaka bahasa Minahasa kepada Negara Indonesia. Sebagai Tou Minahasa, kita mesti bangga pada kearifan budaya lokal yang terangkat menjadi nama negara Indonesia.

Monday, December 14, 2020

TENTANG OMNIBUS LAW

Sabtu 14 December 2019

Oleh : Dahlan Iskan

KEPINGIN TAHU APA ITU OMNIBUS LAW?

Saya berdoa keras. Agar program Omnibus Law sukses. Agar Presiden Jokowi tidak hanya dikenang di bidang jalan tol -- yang memang hebat itu.

Itulah konsolidasi terbesar di saat sulit melakukan ekspansi ekonomi. Yang memang lagi sulit.

Kata kuncinya: di saat tidak bisa melakukan ekspansi, lakukanlah konsolidasi.

Omnibus Law adalah konsolidasi besar-besaran.

Saya tahu program Omnibus Law itu berat sekali. Bahkan berani memulainya saja sudah hebat. Apalagi bisa melakukannya --dan siapa tahu sukses.

"Bus Omni" memang mengagetkan. Saat itu. Tahun 1820. Saat pertama kali dipakai di Paris. Kok ada kendaraan yang bisa dipakai mengangkut orang begitu banyak - pun dengan berbagai jenis barang milik penumpang. Apa saja bisa masuk. Semua bisa dimuat.

Paris pula yang pertama kali menggunakan istilah Omnibus. Bus jenis Omni.

Tapi baru menjadi istilah generik ketika dipakai di Amerika Latin. Di sana segala sesuatu yang bisa dimasuki apa saja disebut Omnibus.

Seorang yang sangat rakus makan disebut punya perut Omnibus.

Bus Omni lantas sangat populer. Itulah kendaraan besar "pengangkut berbagai jenis" keperluan.

Omnibus pun dipakai sebagai istilah generik. Apa pun yang bisa dipakai ramai-ramai disebut Omnibus.

Pun di bidang hukum.

Omnibus Law adalah satu paket hukum yang isinya berbagai jenis hukum.

Atau, satu UU yang di dalamnya melingkupi banyak UU terkait.

Maka UU seperti itu disebut Omnibus Law.

Misalnya UU Investasi. Yang, katakanlah, isinya sudah sangat bagus. Tapi bisa jadi UU Investasi itu sulit mencapai tujuan: meningkatkan modal masuk ke Indonesia.

Bisa saja investasi terhambat oleh UU yang lain. Misalnya UU Otonomi Daerah, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup/Amdal, UU Bangunan/IMB. Dan banyak lagi.

Mengubah salah satu UU itu saja tidak menyelesaikan masalah. Bahkan bisa saja isinya bertabrakan lagi dengan UU lain.

Repotnya sama. Hasilnya tidak tuntas.

Maka dilakukanlah paket Omnibus Law. Semua UU yang terkait akan dijadikan satu. Akan diangkut dalam satu bus besar Omni: Omnibus Law.

Betapa besar pekerjaan itu. Betapa mendasarnya. Belum pernah yang seperti ini bisa dilakukan presiden siapa pun.

Di Amerika sudah lama pemerintah mengajukan paket RUU Omnibus Law: menyempurnakan banyak UU dalam satu payung.

Misalnya saat Amerika kesulitan mengatasi meningkatnya kriminalitas.

Saya bisa membayangkan betapa rumitnya pengajuan satu RUU Omnibus Law. Terutama menyusun RUU-nya.

Misalnya satu Omnibus Law itu akan diberi nama 'Cipta Lapangan Kerja'. Lebih dari 7 UU berada dalam satu bus itu. Total berisi lebih dari 1. 000 pasal.

Apalagi, saya dengar, pemerintah sekarang ini tidak hanya mengerjakan satu bus Omni.

Saya dengar pemerintah sedang menyiapkan pemberangkatan sekaligus 11 bus Omni.

Tiap bus akan ada namanya sendiri. Masing-masing bus mengangkut banyak UU terkait.

Dramatik.

Masing-masing bus punya sopir sendiri-sendiri -- para Menko. Punya kernetnya sendiri --para menteri terkait. Punya ahli-ahli tekniknya sendiri -- para Dirjen.

Juragan bus Omni tinggal memberi komando: kapan bus harus berangkat ke terminal.

Apakah harus berangkat satu persatu atau ke terminal ramai-ramai --konvoi 11 bus.

Kabarnya sang juragan bus, Presiden Jokowi, tegas: bus itu sudah harus tiba di terminal bulan depan.

Betapa banyak pekerjaan di kandang bus masing-masing sekarang ini. Betapa rumitnya menyingkronkan 1.000 pasal. Bisa jadi mereka tidak punya kesempatan libur akhir tahun. Apalagi jenis penumpang bus itu begitu beragam. Punya keinginan sendiri-sendiri. Ada yang ingin bawa kopi. Ada juga yang ingin bawa rendang. Bahkan ada yang tidak ingin berangkat --dengan alasan masuk angin.

Semua penumpang adalah jenis UU yang rewel-rewel.

Saya menunggu dengan berdebar: bus apa yang akan duluan berangkat ke terminal. Saya ingin memberikan handuk putih kepada Menko-nya. Untuk lap keringatnya yang berlelehan. Agar selamat sampai ke terminal.

Terminalnya ada di Senayan --di gedung yang atapnya seperti pantat wanita cantik sedang telungkup itu: DPR.

Masuk terminalnya mudah. Tinggal bayar karcis retribusi masuk terminal.

Tapi kita belum tahu: diapakan bus Omni itu di dalam terminal.

Saya juga tidak tahu apakah banyak preman di terminal itu.

Apakah preman-preman itu punya bos masing-masing: preman besar.

Misalnya preman khusus yang tugasnya mencopet penumpang. Yang menyedot bensin. Yang memalak sopir. Dan seterusnya.

Atau terminal itu sekarang sudah bersih dari preman. Sehingga bus Omni yang masuk ke situ segera diizinkan berangkat mengantar penumpang sesuai tujuan.

Koalisi besar di Senayan ternyata diperlukan. Agar ban bus Omni tidak digembosi di situ.

Bulan depan terminal itu akan sibuk sekali. Bayangkan: membahas satu UU saja ruwet. Apalagi ini akan membahas UU induk yang di dalamnya banyak UU bidang masing-masing.

Apalagi kalau 11 Omnibus Law benar-benar tiba di terminal dalam waktu berdekatan.

Periode kedua kepresidenan Jokowi ternyata benar-benar untuk membenahi hukum.

Dan membangun terminal.

(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/767/terminal-omni