Monday, December 21, 2020

VAKSINASI INDONESIA

Berapa Kebutuhan Vaksin Covid-19 Indonesia?

Vaksin Sinovac kembali didatangkan pemerintah Indonesia dari China. Sedikitnya, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 ini menambah lagi jumlah kebutuhan untuk vaksinasi yang akan dilakukan pada 2021 ini. Vaksin produksi Sinovac ini tiba di bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, melalui pesawat Boeing 777-300 ER dari maskapai Garuda Indonesia, Selasa (31/12/2020), pukul 11.55 WIB. Kedatangan vaksin ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac tiba pada 6 Desember 2020 lalu, sehingga menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi yang dikembangkan Sinovac menjadi 3 juta dosis.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan kedatangan 3 juta dosis itu masih tahap awal, karena kebutuhan vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia di masa pandemi virus corona ini adalah sebanyak 426 juta dosis vaksin. "Dengan kebutuhan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat Indonesia, sangat penting untuk mengamankan pasokan vaksin dari berbagai pengembang vaksin di dunia," kata Basyir dalam acara penandatanganan perjanjian pembelian penyediaan vaksin Covid-19 bersama Novavax dan AstraZeneca di Kantor Pusat Bio Farma, Rabu (30/12/2020). 

Oleh karena itu, kata Basyir, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma sedang melakukan upaya menyiapkan ketersediaan dan beragam pasokan vaksin Covid-19 dari perusahaan-perusahaan yang disetujui oleh pemerintah.

"Keberagaman vaksin tidak hanya dari sisi asal pengembang, namun juga kriteria dan rentang penerimanya, untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia," ujarnya. Untuk mengamankan pasokan vaksin virus corona ini, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma tandatangani kerjasama dengan Novavax dan AstraZeneca. Untuk diketahui, Novavax adalah pengembang vaksin asal Amerika dan Kanada. Sementara, AstraZeneca merupakan pengembang vaksin Covid-19 dari Inggris dan Jerman.

Rencana Penerimaan Vaksin oleh Pemerintah Indonesia

  • Januari-Maret 2021: Vaksin Sinovac
  • April-Mei 2021: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi
  • Juni 2021: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax
  • Juli 2021-Januari 2022: Vaksin Sinovac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax, dan Vaksin Pfizer
  • Februari 2022: Vaksin AstraZeneca, Vaksin dari Covax/Gavi, Vaksin Novavax, dan Vaksin Pfizer
  • Maret 2022: Vaksin Novavax dan Vaksin dari Covax/Gavi.

Urutan Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Prioritas orang yang akan menerima vaksin dijelaskan pada Bab III Pasal 8 PMK Nomor 84/2020 tersebut. Berdasarkan aturan, ada enam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

Kelompok prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.

"Petugas pelayanan publik lainnya meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, dan petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat," kutip PMK tersebut, Selasa (29/12).

Prioritas vaksin Covid-19 kedua adalah tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, dan perangkat rukun tetangga/rukun warga.

"Pelaku perekonomian strategis sebagaimana dimaksud meliputi pedagang di pasar, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, dan pelaku usaha lain yang memiliki kontribusi dalam pemulihan sektor perekonomian," ujarnya.

Selanjutnya, urutan ke-tiga adalah guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi.

Aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif, menjadi proritas penerima vaksin Covid-19 urutan ke-empat.

Lalu masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi menjadi prioritas penerima vaksin virus corona urutan kelima. Prioritas terakhir ialah masyarakat sipil dan pelaku perekonomian lainnya.

"Berdasarkan kriteria penerima vaksin Covid-19 ... Menteri dapat mengubah kelompok prioritas penerima Vaksin Covid-19 setelah memperhatikan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan pertimbangan Satgas Covid-19 dan KPC PEN," demikian tertulis dalam beleid tersebut.

GAVI/COVAX

COVAX merupakan satu dari tiga pilar dari Access to Covid-19 Tools (ALT) Accelator yang diluncurkan pada bulan April 2020 oleh WHO, Komisi Eropa dan Perancis sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Mempersatukan pemerintahan berbagai negara, organisasi kesehatan global, produsen, para ahli, sektor swasta, masyarakat sipil dan para dermawan dengan tujuan untuk memberikan akses yang inovatif dan adil kepada perlengkapan diagnostik, pengobatan dan vaksin. Pilar COVAX berfokus pada bagian akhir, yang merupakan solusi global yang sesungguhnya melawan pandemi sebab ia merupakan satu-satunya usaha untuk memastikan semua manusia di tiap belahan dunia memilikike vaksin Covid-19 begitu tersedia tanpa memperdulikan kaya miskin.

GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization).

No comments:

Post a Comment