Thursday, June 27, 2013

ACEH, SEBUAH PERJUANGAN PANJANG

PERJUANGAN SINGA ACEH YANG TERLUKA

Sahabat-sahabatku yang budiman, kita benar-benar tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di Aceh yang kita banggakan sebagai Serambi Mekah itu. Berita mengenai kezaliman di sana sungguh simpang siur. Semua bentuk kezaliman, sebutlah apa saja, sekarang ini sedang terjadi di sana. Mulai dari pembunuhan, pembantaian, pemerkosaan, penyiksaan, penahanan, pelecehan harkat manusia yang cenderung kepada “pemusnahan” bangsa Aceh kini tengah berlangsung.

Namun apa yang dialami Aceh saat ini merupakan kisah perjuangan yang panjang dan menyedihkan dari orang-orang Aceh. Saya telah mencoba mengumpulkan berbagai informasi tentang Aceh yang Saya tuangkan dalam renungan kali ini.

Perjalanan sejarah Aceh tak dapat dipisahkan dengan kisah perjuangan Teungku Muhammad Daud Beureueh seorang tokoh ulama Aceh yang oleh pemerintah Soekarno maupun Suharto dianggap sebagai pemberontak, padahal Abu Beureueh (panggilan akrab Daud Beureueh) dianggap sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan RI melawan penjajah Belanda.

Berikut ini kisah tentang “Daud Beureueh, Singa Aceh yang Terluka” yang saya kutip dari sebuah artikel dalam harian Republika belum lama berselang.

Abu Beureueh dilahirkan 15 September 1899 (tepat seratus tahun lalu dari tanggal Saya menulis renungan ini, 15 September 1999) di satu kampung yang bernama Beureueh-Keumangan. Ayahnya, Teungku Imum Ahmad adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh sehingga mendapat gelar sebagai Imeum Shijk (Imam Besar).

Sejak kecil Abu Beureueh tak pernah mengenyam pendidikan umum namun hanya pendidikan agama dari pesantren ke pesantren. Sekalipun demikian, dengan kecerdasan dan kecepatan berpikir yang luar biasa, Abu cepat menyerap segala ilmu yang diajarkan kepadanya, termasuk bahasa Belanda. Ilmu-ilmu agama yang dikuasainya antara lain seperti Mantiq, Fiqih, Nahwu, Sharaf, Tafsir, Tasawwuf dan Hadits. Disamping itu Abu juga menguasai ilmu siyasah (politik) dan tarikh (sejarah). Pendidikan semacam itulah yang mendasari ke-ulama-annya di kemudian hari.

Pada tahun 1925, Abu mengajar di Dayah (= lembaga pendidikan model pesantren gaya Aceh) Uteun Bayi atas permintaan Maharaja Abdul Hamid Mangkubumi Lhokseumawe. Pada tahun 1930 Abu kembali ke Pidie dan membuka Madrasah Sa’adah Abadiyah di Blang Paseh. Nama Abu semakin harum, karena disamping mengajar Abu juga berdakwah kesegala pelosok. Kepiawaiannya dalam berdakwah menyebabkan Abu memperoleh julukan Singa Podium.

Seorang antropolog dari Cornell University, James T. Siegel, dalam bukunya “The Rope of God” menulis betapa Teungku Keumangan Umar yang masih ada pertalian saudara dengan Abu, sangat membenci Abu, sehingga Abu tak bisa mengajar dan berdakwah di sana. Dayahnya akhirnya ditutup. Berkali-kali Teungku Keumangan meminta kepada Belanda agar Abu di internir saja.

Karena pertentangan antara keduanya tak pernah reda, pemerintah Belanda meminta bantuan kepada Tuanku Raja Keumangan keturunan dari Raja Aceh yang alim dan bijaksana. Dengan pertimbangan bahwa daerah Aceh Selatan masih sangat terbelakang dalam syiar Islam dan sangat membutuhkan tenaga ulama, maka akhirnya Daud Beureueh setuju untuk hijrah ke Tapaktuan, Aceh Tengah. Di sini pengikutnya makin banyak dan pengaruhnya makin besar.

***

Sesungguhnya sejak umur 30-an tahun, Abu telah dikenal sebagai ulama dan pemimpin rakyat. Dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan, ia menyalurkan aspirasinya melalui organisasi PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh). Organisasi yang dibentuk dalam musyawarah besar para ulama di Peusangan, Aceh Utara pada 5 Mei 1939 ini secara aklamasi memilihnya sebagai ketua PUSA.

PUSA semula dimaksudkan untuk “memurnikan ajaran Islam”, tetapi lambat laun menjadi semakin politis dan dijadikan alat perjuangan untuk mengusir penjajah. Organisasi Islam yang nasionalis ini lalu terbukti mampu mematangkan Aceh memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda dan menggulingkan Uleebalang feodal.

Saat tentara Jepang menduduki Aceh, Abu Beureueh dan PUSA-nya mengambil siasat politik untuk berteman dengan orang-orang Jepang itu. Dijaman revolusi, ia dan pengikutnya berjuang mempertahankan kemerdekaan. Abu mengeluarkan fatwa wajib berjuang untuk menegakkan dinullah. Ia mengobarkan semangat Fisabilillah dan “hidup terhormat atau mati syahid”.

Nama besar Abu Beureueh bergema sampai ke Jakarta. Presiden Sukarno lalu menunjuknya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI di Aceh. Pada tahun 1947 ia diangkat sebagai Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo dengan pangkat Mayor Jenderal. Dalam jabatannya sebagai Gubernur Militer, ia telah berbuat terlalu besar untuk negara Republik Indonesia. Jasanya yang luar biasa adalah memenangkan perang Aceh-Belanda di area Medan. Itulah satu-satunya daerah yang tak dapat ditembus Belanda.

***

Lantas, kenapa Daud Beureueh kemudian memberontak terhadap Pemerintah RI yang saat itu dipimpin oleh Soekarno? Menurut data dan analisis yang muncul, menunjukkan bahwa keputusan Daud Beureueh untuk berontak muncul karena akumulasi peristiwa-peristiwa yang mengecewakannya. Juga didukung oleh sifat Daud Beureueh yang selain keras, ulet dan cinta rakyat, juga mempunyai pendirian yang amat tangguh, sehingga sulit untuk bergeser atau digeser dari sesuatu yang diyakini kebenarannya.

Kisah pembangkangan Daud Beureueh ditandai oleh suatu peristiwa pada tanggal 27 November 1950. Ibukota Provinsi Aceh kala itu, Kutaraja diselimuti ketegangan. Ketika Wakil Presiden Bung Hatta tiba di “Tanah Rencong” sebagai penguasa tertinggi kedua dari pusat, bukan sambutan kehormatan selazimnya yang ia terima, melainkan penentangan keras yang cenderung tanpa kompromi.

Daud Beureueh, Gubernur Provinsi di ujung barat RI itu menolak misi Hatta. Dengan sorot mata tajam dan suara lantangnya, ia berkata di depan Hatta: “Untuk membubarkan provinsi Aceh boleh kapan saja, bahkan malam ini juga! Jika itu terjadi, kita akan membangun negara dengan cara kita sendiri!”. Kehadiran Hatta di Aceh memang sama dengan misi-misi pemerintah sebelumnya, yaitu membujuk Abu Beureueh dan pemimpin Aceh lainnya agar menerima pembubaran Provinsi Aceh. Pembubaran Propinsi Aceh memang telah dilakukan pada 14 Agustus 1950.

Peristiwa itu tidak hanya dilakukan tanpa kompromi terlebih dulu dengan Abu selaku Gubernur, tapi lebih dari itu, ternyata provinsi Aceh harus melebur ke dalam provinsi Sumatera Utara, wilayah yang sejak jaman penjajah Belanda tidak disukai orang Aceh. Inilah yang sangat melukai hati Sang Singa Aceh itu.

***

Kekecewaan lain yang dirasakan oleh Abu Beureueh ialah akibat sikap Presiden Soekarno yang dianggap melecehkan rakyat Aceh sebagai “daerah modal” perjuangan. Aceh memang telah membelikan dua pesawat terbang pertama RI (Seulawah 001 dan 002) untuk kepentingan pemerintah pusat. Dalam kunjungan pertama Soekarno ke Aceh (1948), ia memberi harapan kepada kaum muslim Aceh.

Ketika itu, Soekarno meminta kepada Abu agar rakyat Aceh turut dalam perjuangan bersenjata, karena hanya Acehlah yang masih tegak kedaulatannya yang belum dapat dikuasai oleh Belanda. Soekarno juga berjanji: “Kelak, bila perang usai, provinsi Aceh akan diberikan hak untuk melaksanakan hukum syari’at Islam sebagai harapan Kanda (Abu Beureueh) dan Rakyat Aceh!” Sambil menyeka air mata Soekarno berkata kepada Abu selaku wakil rakyat Aceh: “Wallah, akan saya pergunakan pengaruh saya agar rakyat Aceh benar-benar dapat melaksanakan syari’at Islam di daerahnya”.

Setelah revolusi selesai, ceritanya jadi lain. Tagihan Abu agar Aceh menjadi provinsi dengan kebebasan bersyari’at Islam ditolak! Di panggung luas politik Indonesia, Abu merasa makin tak diacuhkan, bahkan disudutkan. Untuk melemahkan Abu Beureueh, pemerintah bukan hanya mengirim tentara, tapi juga memanfaatkan “sisa-sisa feodal” yang tidak rela Aceh dipimpin oleh “kaum sarungan” yang terhimpun dalam PUSA.

Semua kekecewaan ini menggumpal di jantung dan kepala Abu Beureueh yang juga merupakan cerminan bagi kekecewaan banyak orang Aceh yang muncul dalam bentuk ungkapan umum seperti: “Inikah balas jasa terhadap Aceh yang telah membiayai wakil-wakil pemerintah pusat dan bahkan membeli dua buah pesawat terbang 1 dan 2 untuk Indonesia?” Sampai ada yang berseloroh: “Kusangka panas hingga petang, ternyata hujan di tengah hari”. Kalau Singa Aceh sudah mengaum, itu pertanda situasi sudah kelewatan dan kegusarannya telah memuncak - karena ia dikenal sebagai ulama yang penyabar, meski keras pendirian. Dan jika ia sudah mengaum, maka tak ada yang bisa melunakkannya.

***
    
Pada 21 September 1953, atas nama ummat Islam daerah Aceh dan sekitarnya, Abu Beureueh menyatakan: “Proklamasi Aceh menjadi Negara Bagian Islam Indonesia (NII) pimpinan Imam Kartosuwiryo”. Proklamasi yang mencengangkan ini segera ditindaklanjuti dengan aksi militer terhadap RI. “Sebagian besar rakyat Aceh terlibat dalam pemberontakan itu; tua-muda, pria-wanita. Sebagiannya ditempatkan di lini depan, yang lain di lini belakan membantu keperluan lainnya”, tulis Hasan Saleh dalam bukunya “Mengapa Aceh Bergolak”.

Seolah tak mempunyai pilihan lain, pemerintah pusat menanggapi aksi pemberontakan Abu dengan kekerasan senjata. Akibatnya, mudah diduga; darah bersimbah dimana-mana. Salah satu peristiwa yang mencoreng kening pemerintah adalah “Tragedi Cot Jeumpa” pada awal tahun 1954. Melukiskan peristiwa berdarah itu, harian Peristiwa mewartakan: “Sebanyak 64 penduduk yang tak berdosa telah menjadi korban tindakan alat negara yang tidak bertanggung jawab”.

Horor-horor semacam itu tidak menyurutkan Abu Beureueh, ia terus menggencarkan pemberontakannya, sehingga menjadikan Aceh bak “duri dalam daging” bagi pemerintah pusat. Sementara itu, beberapa provinsi lain mulai pula dilanda aneka kekisruhan. Pemerintah pusat yang masih belia dan labil itu akhirnya “mengalah”.

Pada 1 Januari 1957, Aceh diberi status provinsi. Tapi siapakah yang harus dijadikan Gubernur? Mengangkat kembali Abu Beureueh berarti memelihara anak macan. Maka, agar Aceh yang muda menggeliat itu gampang dikendalikan, haruslah dicari orang Aceh yang sejuk. Pilihan akhirnya jatuh pada Ali Hasjmy, Inspektur Kepala Jawatan Sosial RI di Jakarta, yang dikenal dekat dengan Soekarno. Ikrar Lamteh (1957) kemudian dicapai.

Tak sampai 2 tahun kemudian, misi Hardi datang untuk menjamin Aceh memperoleh hak otonomi dalam bidang agama, pendidikan dan adat istiadat. Meskipun demikian, Abu Beureueh dan anak buahnya baru “turun gunung” pada tahun 1962. Itupun setelah pemerintah menjanjikan akan diberikan kebebasan untuk menjalankan hukum syari’at Islam, karena bagi Abu Beureueh tuntutan yang satu inilah yang dianggapnya paling fundamental dalam perjuangannya.

Setelah ia turun gunung, kembali dikhianati oleh pemerintah pusat, dimana syari’at Islam di bumi Serambi Mekah itu tak pernah terwujud. Berarti, dua kali pemerintah Soekarno mengkhianati Abu Beureueh. Tentu saja Abu kembali mengangkat senjata sampai penguasa berganti dari Soekarno ke Suharto.

***

Setelah ia kembali ke pangkuan ibu pertiwi, pada 1 Mei 1978 (pada usia 79 tahun) Abu Beureueh di hijrahkan ke Jakarta dengan alasan “demi memelihara keamanan dan menjaga ketertiban”. Tatkala masalah Abu Beureueh dibicarakan di Jakarta, para ulama dan Pemda Aceh membuat surat pernyataan. Surat tertanggal 9 Juli 1982 itu, berisi permohonan agar Abu Beureueh dapat kembali ke Aceh sesegera mungkin.

Rupanya semua itu belum meyakini pemerintah. Baru setelah Abu Beureueh sendiri mengirim surat susulan kepada Presiden Suharto (16 Juli 1982), dan menuturkan keadaan tubuhnya yang telah uzur, ia diijinkan pulang ke tanah yang menjadi belahan jiwanya.

Di kampung halamannya, pejuang gigih ini menyibukkan diri untuk mengubur kekecewaannya. Masjid Baitul A’la Lil Mujahiddin dan Dayah yang didirikannya terus dibenahi. Hari-harinya diisi dengan menerima tamu di masjid yang hingga kini berdiri megah di Beureuneun Sigli. Akhirnya, Daud Beureueh menutup usia pada tahun 1985 dalam usia 86 tahun di Beureuneun Sigli. Sebelum menutup usia, ia mewasiatkan agar dirinya dikebumikan di samping masjid yang ia bangun. Dan kini, di sana telah berdiri sebuah yayasan yang bernama Yayasan Shijk Muhammad Daud Beureueh.

***
Saudara-saudaraku yang saleh, sebenarnya perjuangan bangsa Aceh tidak berhenti setelah berpulangnya Abu Beureueh. Sampai saat ini, mereka belum juga memperoleh hak mereka (yang telah dijanjikan oleh pemerintah pusat) untuk melaksanakan hukum syari’at Islam di daerahnya.

Perlawanan rakyat Aceh melalui Daud Beureueh kemudian dilanjutkan oleh Hasan Tiro dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-nya yang dideklarasikan pada bulan Mei tahun 1977. Tuntutannya tetap sama; berlakunya hukum syari’at Islam di Aceh! Untuk membungkam GAM, pemerintah Suharto melaksanakan berbagai operasi militer di Aceh, sehingga selama hampir 20 tahun belakangan ini, Aceh dianggap sebagai daerah yang panas dan mudah bergolak.

Karena tekanan militer, Hasan Tiro kabur keluar negeri. Namun, keinginan rakyat Aceh tetap keras sehingga para petinggi militer GAM tetap mengadakan perlawanan secara gerilya. Tekanan TNI – dengan memberlakukan Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) -- makin menjadi-jadi dan makin tak terarah, sehingga rakyat Aceh yang tak berdosa banyak yang ikut jadi korban.

Sebaliknya para pengikut GAM makin banyak dan semakin berani. Kalau dulu mereka bersembunyi di hutan-hutan, kini mereka berani tampil dan berkomunikasi dengan orang luar, termasuk wartawan AFP yang berhasil mengabadikan gambar mereka dengan senjata-senjata otomatis yang mereka miliki. Karena tekanan balik dari GAM, terjadilah pembantaian rakyat Aceh secara membabi buta oleh TNI yang sungguh tak masuk akal orang-orang yang beriman.

Bayangkan, bagaimana dengan mudahnya para prajurit TNI menembaki anak-anak dan orang tua, hanya karena panik mendengar letusan ban pecah, bukannya letusan senjata api ataupun bom. TNI kini tidak bisa membedakan mana yang GAM dan mana yang rakyat, karena memang GAM dan rakyat Aceh telah menyatu. GAM pula yang melindungi rakyat Aceh dari kebiadaban TNI.

***

Pertanyaannya adalah: Kenapa TNI begitu ngotot mempertahankan Aceh sebagai “Daerah Istimewa Aceh”, dan pemerintah pusat tidak juga memberikan otonomi untuk menjalankan hukum syari’at Islam yang diminta rakyat Aceh sejak dulu? Aceh, yang sejak dulu menjadi “daerah modal” bagi pemerintah, kini semakin besar kontribusinya bagi anggaran negara.

Propinsi Aceh memang kaya, sehingga pemerintah membangun berbagai proyek vital disini, antara lain proyek ladang minyak dan gas Arun, tambang emas dan entah berapa lagi perusahaan yang dianggap vital dan merupakan pundi-pundi emas bagi pemerintah pusat.

Dalam satu wawancara dengan tokoh Aceh, H. Ghazali Abas Aadn yang juga adalah anggota FPP DPR Aceh ketika ditanya mengenai kepentingan militer di Aceh, ia menjelaskan: “Aceh kan sangat kaya. Bila aman, maka tidak ada alasan untuk mengamankan Aceh. Dan, bila mengamankan Aceh berarti kan ada upahnya. Nah, untuk mendapatkan upah, Aceh dibuat tidak aman dengan operasi intelijen militer itu. Jadi, operasi intelijen militer yang terjadi di Aceh selama ini adalah sebuah operasi yang sangat menjijikkan” (Sumber: Oposisi no.56 Tahun I, 29 Agustus 1999).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kas militer memperoleh miliaran rupiah dengan menjaga (menjadi herder) sejumlah perusahaan di Aceh untuk menjamin keamanan dari kemungkinan gangguan yang sebetulnya diciptakan sendiri oleh TNI. Memang sungguh menjijikkan. Tega-teganya mereka mengorbankan rakyat demi rupiah. Benar-benar biadab!!

Kalau memang demikian kisahnya, maka sangat dapat dimengerti rationale dibalik perlawanan GAM dan pada umumnya rakyat Aceh. Apalagi kalau persoalan dilihat dari kaca mata yang sama, yaitu kacamata Islami. Allah berfirman:

“Telah diijinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” ~ Al-Hajj : 39 ~

Karakter Islam orang-orang Aceh sangat kental. Perlawanan GAM untuk memerangi kezaliman punya dasar yang sangat kuat yaitu Al-Qur’an. Oleh karena itu mereka konsisten dan tak takut mati. Mereka merasa melakukan perlawanan fisabilillah, perlawanan yang di ridhoi Allah.

Kalau dulu PUSA dan kemudian GAM pada awalnya menuntut otonomi untuk diberlakukannya hukum syari’at Islam, maka kini tuntutan bertambah. Kini GAM menuntut kemerdekaan! Dulu mereka bahagian dari perjuangan kemerdekaan RI, namun setelah mereka jadi bahagian dari negara RI yang berdaulat, tampaknya mereka malah dijajah, dirampok, diperbodoh dan dilecehkan harkatnya oleh pemerintah pusat. Dan yang lebih memprihatinkan, mereka menjadi rakyat yang dibantai secara sistimatis oleh TNI.

Dari sudut kemanusiaan tindakan GAM untuk memperjuangkan kemerdekaan, yaitu merdeka dari kekerasan militer, merdeka dari penjarahan harta benda, merdeka dari perampokan dan merdeka dari pemerkosaan, merdeka untuk memilih pemimpinnya sendiri, merdeka dalam menjalankan syari’at Islam dan mengadili semua pelanggar hak azasi manusia di Aceh, apakah ia militer atau bukan, sungguh pantas kita dukung.

Perjuangan mereka adalah untuk mendapatkan kemerdekaan yang hakiki. Dan dari kisah-kisah diatas, kita dapat menarik kesimpulan betapa pemimpin negara ini masih alergi terhadap Islam yang dengan berbagai alasan selalu menghindar berlakunya hukum syari’at Islam di Aceh. Masih ada semacam Islam-phobia. Padahal kalau hukum syari’at Islam dijalankan di Aceh, Aceh diyakini malah bisa menjadi model untuk suatu pemerintah daerah (dan juga bagi pusat) yang berahlaq, bersih dan berwibawa.

Kenapa tidak?! Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan toleransi. Berlakunya syari’at Islam hendaknya jangan diterjemahkan sebagai pengekangan dan pembasmian bagi orang-orang non-muslim. Atau apakah memang sebagian besar para pemimpin kita ini hanya islam-islaman saja!? 

Nah apa yang terjadi setelah penulisan artikel ini (1999) tentu Anda telah mengetahuinya. Suatu perjuangan yang panjang dari rakyat Aceh, yang akhirnya mendapatkan apa yang diperjuangkan oleh Daud Beureueh selama berpuluh-puluh tahun walaupun tidak sepenuhnya. Aceh benar-benar menjadi suatu daerah yang “Istimewa” karena hanya di sinilah di negeri yang sekuler berlaku syari’at Islam .... Aspek lainnya? Wallahualam.    

Bagaimana pendapat Ananda?

Kepustakaan: Al-Qur’an, Hikmah Republika, “Daud Beureueh, Singa Aceh yang Terluka” oleh Lamkaruna Putra di harian Republika
Filename: THINK43-ACEH - Jkt, 15/09/1999, Re-edited: 6 September 2009, Ramadhan 1430 H
Copyright 2009 © Bambang Irawan

Wednesday, June 26, 2013

SAD AND WONDERFUL

SAD AND WONDERFUL – NAPAK TILAS KEZALIMAN MANUSIA ATAS MANUSIA DI BUMI PAPUA.


Saudara-saudaraku yang di rahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, pada waktu field visit ke Papua 14 tahun yang silam (20/07/99), saya singgah di kota Biak. Kota biak terletak di satu pulau yang strategis di teluk Cenderawasih yang terletak pada “bahu” Papua. Semasa Perang Dunia II, pulau Biak menjadi ajang pertempuran maha hebat antara Jepang yang mempertahankan pulau itu melawan Sekutu Amerika yang menggempur pulau itu agar Jepang mundur dari situ.

Pulau Biak sebetulnya adalah pulau karang yang memiliki banyak gua dengan ukuran yang menakjubkan, sehingga satu gua bisa dihuni oleh 5.000 sampa 10.000 orang. Dalam gua-gua inilah tentara Jepang membangun basis pertahanannya. Di bagian timur pulau, ada gua terbesar yang dijadikan rumah sakit dan diberi nama Gua Lima Kamar. Di sinilah prajurit Jepang yang terluka di rawat.

Dari luar seakan tidak tampak adanya kehidupan, namun di bawah tanah, dalam gua-gua itu tentara Jepang mengintai dan siap menembak jatuh pesawat tempur Sekutu yang terbang di atas Biak. Banyak pesawat tempur sekutu yang berhasil dirontokkan. Bangkai-bangkai pesawat itu banyak ditemui berserakan di pulau Biak

Gua Binsari. Di bagian utara pulau ada satu gua yang mengandung riwayat yang menyedihkan sekaligus menakjubkan, sebagaimana dicatat dalam buku tamu oleh seorang turis Amerika pada saat mengunjungi gua itu; It’s sad and wonderful!, tulisnya. Gua itu bernama Gua Binsari.

Setelah Saya mengunjungi tempat ini, maka sungguh tepatlah ungkapan turis itu. Binsari adalah nama desa di mana gua itu berada. Kisah gua Binsari ini memang menyedihkan. Konon tentara Jepang memusatkan pertahanannya di gua ini beberapa saat sebelum mereka kalah. Sebelumnya, tentara Jepang selalu berhasil memukul mundur serangan udara Sekutu, sehingga Sekutu menderita banyak kerugian.

Tentara Sekutu kemudian mengirim mata-mata untuk menyelidiki basis pertahanan Jepang itu, sehingga diketahuilah lokasi gua Binsari ini, lengkap dengan informasi bahwa gua itu “menyimpan” sekitar 3.000 tentara Jepang yang sebagian besar berada dalam keadaan lelah karena pertempuran yang terus menerus.

Tentara Sekutu kemudian menyusun rencana penyerangan besar-besaran. Pada hari H, Sekutu dengan armada tempur udaranya membmbardir gua Binsari, sehingga atap gua itu ambrol dan mengubur 3.000 tentara Jepang yang berlindung dalamnya

Setelah perang usai, sanak keluarga korban, baik Jepang maupun Sekutu yang merasa bahwa salah satu anak, kakak atau ayah mereka gugur dalam medan pertempuran itu, berdatangan untuk ziarah. Ada satu keluarga Amerika yang melihat cincin yang biasa dipakai oleh anak lakinya tersimpan di museum. Mereka berhasil mendapatlkan kembali cinicn kesayangan sang anak, namun tidak memperoleh kembali putra mereka yang telah gugur.

Ada pula sekelompok orang Jepang yang meyakini bahwa anggota keluarganya gugur di situ. Mereka mengumpulkan kerangka-kerangka yang tampak berserakan saat itu, kemudian membakarnya dalam satu upacara keagamaan dan memasang tonggak sebagai tanda peringatan bertuliskan huruf-huruf Kanji Jepang.

Museum Binsari. Di Binsari ada satu kantor sekaligus semacam “museum” yang mengumpulkan barang-barang sisa pertempuran itu. Di museum ini kita dapat melihat senjata dan bahan perbekalan dari kedua belah pihak. Ada botol-botol, sendok, garpu, piring, kaca mata, jam tangan, kancing-kancing baju, lencana, sepatu, pakaian yang telah dirobek peluru, bahkan batu cincin dan uang logam

Perlengkapan perang seperti senapan otomatis, laras panjang dan bayonet, mitralyur, stand-gun, samurai panjang, samurai pendek untuk harakiri, pisau, helm (dengan lubang bekas peluru), jeriken, macam-macam selongsongan peluru, granat tangan , bom yang telah meledak maupun yang belum, semuanya dapat kita temui di museum kecil itu. Dan tentunya semuanya dalam keadaan berkarat.

Sehabis ashar kita sampai di kantor ini. Setalah melihat-lihat museum, tour guide membawa kita ke lokasi gua Binsari yang letaknya kira-kira 50 meter dari kantor itu. Mendekati lokasi gua, terlihat satu tonggak dengan aksara Jepang yang merupakan tempat keluarga Jepang tadi melakukan upacara kremasi sisa tulang belulang korban reruntuhan gua.

Tak jauh dari situ, kita melihat pagar yang membatasi satu lubang besar yang menganga. Lubang yang berdiameter sekitar 25 meter itu adalah atap gua yang runtuh akibat bom dan mengubur ribuan tentara Jepang di bawahnya. Lubang besar itu kira-kira 15 meter dalamnya. Dan di satu sisi kita bisa melihat bagian lain dari gua itu yang masih menjorok jauh ke dalam dengan atap gua yang masih utuh. Di sisi itulah sebenarnya terletak pintu masuk asli ke dalam gua Binsari.

Kitapun berjalan sekitar 25 meter lagi untuk sampai ke pintu masuk gua. Pintu masuk ini merupakan anak tangga yang turun ke dasar gua. Gua itu lembab dengan air yang menetes di sana-sini membuat dasar gua becek dan berlumut. Ukuran luas gua itu kira-kira 2.000 meter persegi. Di beberapa bagian dinding gua terlihat beberapa pintu lorong yang katanya bisa menuju gua lain. Sesampainya ke dasar gua kita berjalan ke arah lubang bekas di bom yang kita lihat tadi.

Berada dalam gua itu sungguh merupakan suasana yang berbeda dan terkesan mencekam. Seolah-olah kita berada di tengah “sesuatu”, ada suatu perasaan aneh. Tepatnya, suatu perasaan menakjubkan. Boleh jadi karena tempat itu merupakan tempat di mana terjadi kezaliman manusia atas manusia dengan segala akibatnya. Apalagi si guide bercerita tentang berbagai kisah ynag mendirikan bulu roma. Tempat-tempat semacam ini bisa saja menjadi tempat yang cocok untuk hunian para jin. Konon, tempat di mana kita berdiri saat itu, masih mengubur ribuan mayat parjurit Jepang yang tertimbun longsoran atap gua itu.

Perang Jepang melawan sekutu dimulai ketika tiba-tiba Jepang menjadi bangsa agressor. Jepang menjadi setan yang berambisi menguasai dunia, sehingga wilayah Asia Pasifik sempat takluk di bawah Jepang. Untuk mengimbangi agresi ini, Amerika membentuk pasukan sekutu untuk menjadi “polisi dunia” dan menghentikan kekejaman Jepang dengan pasukan jibakunya.

Adi tentu tahu akhir dari perang Asia Pasifik Raya ini. Amerika menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima dan Nagasaki. Bom yang jauh lebih hebat dari bom yang meledak di gua Binsari. Perang telah usai, namun meninggalkan jutaan orang yang menjadi korban, baik yang mati maupun yang masih hidup dal penderitaan karena cacat dan dampak radioaktif bom atom itu. Belum lagi yang mengalami trauma psikologis. Itulah kekerasan manusia atas manusia.

Sahabat-sahabatku yang baik, kunjungan ke gua Binsari memang mengingatkan saya betapa bisa kejamnya manusia atas golongan manusia lain. Bukankah semuanya adalah mahluk yang diciptakan Allah dengan demikian sempurna dibanding mahluk lainnya? Padahal yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa adalah prinsip masing-masing tentang kebenaran ciptaan manusia yang belum tentu benar di mata Allah.

Allah telah berfirman bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal (QS 49 - Al-Hujuraat:13) dan memperoleh manfaat dari hubungan itu bagi kedua belah pihak. Mengapa harus saling memerangi? Mengapa harus dengan kezaliman? Dan mengapa ini terus terjadi di berbagai belahan dunia sampai saat ini..

Kekerasan masih terjadi di Ambon. Dalam perjalanan saya pulang dari Biak, aaya sempat transit di Ambon dan mendapat khabar bahwa kerusuhan di kota Ambon tengah berlangsung dengan beberapa puluh korban jiwa. Dan Aceh yang terus diterpa kekerasan manusia atas manusia, bahkan antara sesama muslim. Terakhir, Timor Timur yang menjadi ajang pembantaian orang Timor Timur yang sebagian besar tak berdosa oleh para oknum tentara Indonesia yang melakukan operasi bumi hangus.

Coba kita renungkan firman Allah berikut:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan tangan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” ~ QS 30 - Ar-Ruum : 41 ~

Ya, kita diingatkan Allah, bahwa kita sekarang ini sudah jauh melenceng dari ajaran-ajaran Islam dengan terus menerus memamerkan kemurtadan terhadap Allah. Kita yang masih bertaqwa kiranya perlu dan harus mengajak saudara-saudara kita untuk kembali kepada kebenaran dan kebaikan. Bukankah saling mengingatkan tentang kebenaran dan kebaikan itu diwajibkan oleh Islam?

Sunday, June 23, 2013

VITAMIN K TURUNKAN RESIKO DIABETES

TURUNKAN RESIKO DIABETES HINGGA 50% DI USIA TUA DENGAN VITAMIN K


Kasus penyakit diabetes terus meningkat karena makan dan gaya hidup seseorang yang semakin buruk. Untuk mencegah risiko diabetes di hari tua hingga 50 persen, Anda perlu membentengi diri dengan menggunakan vitamin K.

Kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah secara perlahan dapat merusak hampir setiap sel dan struktur molekul dalam tubuh seseorang karena menyebabkan tidak berfungsinya protein penting, enzim dan lemak, yang secara signifikan meningkatkan risiko perkembangan atherosklerosis (penyempitan pembuluh darah arteri)).

Untungnya, ada beberapa senyawa alami yang membantu meniadakan efek mematikan dari kelebihan gula. Vitamin K adalah salah satu dari senyawa alami tersebut, yang telah terbukti dapat menurunkan risiko diabetes pada lansia hingga lebih dari 50 persen.

Para peneliti melakukan penelitian yang dilaporkan dalam
 American Journal of Clinical Nutrition, yang hasilnya menyatakan bahwa individu dengan tingkat sirkulasi vitamin K1 tertinggi memiliki penurunan risiko diabetes sebesar 51 persen dibanding individu dengan tingkat terendah.

Vitamin K dapat meningkatkan penghapusan kalsium dari darah untuk mencegah penyakit jantung dan diabetes. Tim ilmuwan Spanyol mencatat bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa asupan phylloquinone makanan memiliki asosiasi dengan penurunan risiko diabetes tipe-2, yang memperkuat peran potensial dari vitamin K dalam kesehatan manusia.

Para peneliti mencatat bahwa kekurangan vitamin K karena kurangnya asupan sayuran berdaun hijau seperti selada, bayam, dan brokoli yang mengandung vitamin K1, yaitu isomer yang paling umum dari vitamin K. Vitamin K2 dapat Anda peroleh dari makanan fermentasi yang dapat disintesis dalam usus oleh mikroflora.

Para
ahli melakukan penelitian terhadap data 1.069 pria dan wanita dengan usia rata-rata 67 tahun. Tak satu pun dari peserta memiliki diabetes pada awal studi. Sekitar 131 peserta diketahui telah mengembangkan diabetes setelah lima setengah tahun masa studi, seperti dilansir naturalnews, Jumat (14/12/2012). 

Tim peneliti menetapkan bahwa orang dengan tingkat vitamin K1 tertinggi pada awal studi tersebut, mengalami risiko terendah untuk mengembangkan diabetes tipe II.

Para peneliti menduga bahwa penurunan risiko diabetes disebabkan karena sebagian besar metabolisme osteocalcin dan protein yang terlibat dalam penguatan tulang tulang dan mobilisasi kalsium dari darah ke tulang

Ahli gizi merekomendasikan untuk melengkapi kebutuhan vitamin K dengan lebih banyak mengonsumsi sayuran hijau atau mengambil suplemen vitamin K untuk mencegah diabetes dan penyakit jantung di usia tua.

Daftar top-10 sayuran yang mengandung vitamin-K terbanyak di
http://www.healthaliciousness.com/articles/food-sources-of-vitamin-k.php

CATATAN SEJARAH JAMU INDONESIA


Di samping bukti sejarah berupa artefak yang tersimpan dalam Museum Nasional Jakarta, catatan tertulis mengenai sejarah jamu dari berbagi sumber memastikan adanya penggunaan herba dan tanaman obat sebagai pengobatan di Indonesia. Catatan sejarah mengenai jamu dapat ditemukan pada beberapa sumber di bawah ini:

CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur yang termashur di bangun oleh kerajaan Syailendra di tahun 800 – 900 Masehi didekat Yogyakarta Jawa Tengah. Beberapa relief pada candi ini menggambarkan pohon Kalpataru – sebuah pohon mitoligis yang kekal abadi – di mana daun-daunnya dan bahan-bahan lain sedang digiling  untuk membuat obat herba bagi perawatan kesehatan dan kecantikan wanita.

SERAT KAWRUH BAB JAMPI-JAMPI

Ini merupakan satu di antara dua catatan yang tersimpan di perpustakaan Keraton Surakarta. Serat Kawruh Bab Jampi-
Jampi bisa jadi merupakan informasi yang paling sistimatis tentang jamu. Di kitab ini tercatat 1.734 resep jamu yang terbuat dari herba alami berikut rekomendasi penggunaan dan dosisnya. Juga termasuk 244 catatan berupa doa dan bentuk simbol-simbol yang rupanya digunakan sebagai mantera atau jimat ampuh untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan ghaib atau melindungi pasien dari ilmu hitam  

SERAT CENTHINI

Serat Centhini merupakan kitab lainnya yang tersimpan di perpustakaan Keraton Surakarta. Buku ini dibuat oleh salah seorang putera Kanjeng Sinuhun Sunan Pakubuwono IV yang pada saat itu memerintah kerajaan Surakarta di periode 1788 – 1820 Masehi. Putera sang raja ini memerintahkan 3 bawahannya untuk mengumpulkan semua informasi ilmu pengetahuan tentang budaya Jawa yang berkaitan dengan aspek spiritual, bahan-bahan, ilmiah dan keagamaan. Hasilnya berupa laporan sebanyak 12 jilid dengan 725 stanza.

Walaupun isi kitab ini tidak semuanya berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan penyakit, namun tampaknya sebagian besar isinya berkaitan dengan masalah seksual serta sejumlah nasihat dan obat untuk berbagai penyakit. Bagaimanpun Serat Centhini merupakan penjelasan terbaik tentang pengobatan penyakit di jaman Jawa kuno, di mana selalu digunakan obat-obatan yang berasal dari alam dan kebanyakan di antaranya mudah diberikan   

CATATAN LAIN DI PERPUSTAKAAN KERATON SURAKARTA

Terdapat banyak manuskrip atau primbon yang dikumpulkan dalam lebih dari 2.100 catatan – yang ada di antaranya bertanggal tahun 1720 M – tersimpan di Perpustakaan Keraton Surakarta. C
atatan ini menggambarkan banyak hal dan tertulis di atas 700.000 lembar kertas. Disamping 4 bagian yang berisi catatan khasiat herba, ramuan dan dosis, primbon juga mengandung dokumen sejarah yang berkaitan dengan politik, catatan pengadilan, ramalan-ramalan, puisi, catatan-catatan moralitas, budaya dan pengetahuan mengenai erotisme, Ilmu dan hukum Islam, lirik-lirik sufisme, skript untuk lakon-lakon wayang kulit, peraturan pengadilan serta petunjuk praktek peramalan dan ilmu hitam.  

USADA, KITAB PENYEMBUHAN

Usada merupa
kan kumpulan tulisan yang berkaitan dengan praktek pengobatan. Walaupun tanggal dan tahun catatan-catatannya belum jelas, namun isinya tetap mengandung nilai yang tinggi bagi pengetahuan pengobatan alami menggunakan obat-obat herba alami. Dalam banyak kasus, Usada digunakan sebagai referensi untuk pengobatan tradisional dalam masyarakat Jawa. 

MANUSKRIP LONTAR BALI

Dengan menyebarnya pengetahuan pengobatan herbal ke seluruh Indonesia, maka banyak kerajaan atau masyarakat menyimpan catatan-catatan yang sangat berharga ini bagi keperluan mereka sendiri. Karena Bali terletak sangat dekat dengan Jawa, praktek pengobatan dicatat dan ditulis pada daun lontar. Lontar adalah daun enau yang dikeringkan dan digunakan sebagai media menulis oleh masyarakat Bali. Banyak catatan lontar menunjukkan
kesamaan antara praktek pengobatan Jawa dan Bali.

BUKU “TANAMAN INDONESIA DAN KHASIATNYA” TULISAN JAN KLOPPENBURG - VERSTEEGH

Nyonya
Jan Kloppenburg, seorang wanita Belanda yang lahir di sebuah perkebunan kopi yang luas di daerah Weleri, Jawa Tengah adalah penulis buku “De Indische Planten en haar Geneeskracht” atau Tanaman Indonesia dan Khasiat Penyembuhannya. Lahir dalam tahun 1862 dan dibesarkan di Indonesia, wanita muda ini memiliki kesempatan yang sangat bagus untuk mengenal tanaman lokal dan menyelidiki khasiatnya. Jan Kloppenburg terinspirasi oleh sang ibunda, Albertina, yang merawat kesehatan penduduk sekitar perkebunan. Albertina seringkali memberikan nasihat kepada penduduk tentang bagaimana mengobati suatu penyakit dan tanaman atau herba mana yang merupakan obat yang paling mujarab.

Kloppenburg muda seringkali menemani ibundanya saat mengunjungi penduduk dan mencatat semua informasi yang dianggapnya penting. Setelah sang ibunda wafat dan kemudian menikah, Jan meneruskan minatnya terhadap tanaman dan herba Indonesia. Tulisannya dirangkum dalam buku dengan judul seperti di atas dan diterbitkan pertama kali di awal tahun 1900. Bukunya sekarang digunakan sebagai referensi yang tak ternilai bagi pengembangan penggunaan tanaman dan herba di jaman modern ini.


Extracted
and Translated from Susan-Jane Beers' "Jamu, The Ancient Indonesian Art of Herbal Healing"
by Bambang Irawan.

Tuesday, June 18, 2013

MENYOAL IRONI TAHU TEMPE & MIE INSTAN

SOAL TAHU TEMPE & MIE INSTAN: PEMERINTAH TIDAK BEKERJA


Masakan pemerintah tidak mahfum kalau makanan lauk pauk rakyat sehari-hari adalah tahu-tempe, mie instan, telor dan ikan asin?! Ketahuan jelas Pemerintah tidak peduli tentang makanan apa yang kudu dijaga kesinambungan pasokannya. Apa kerja PEJABAT PEMERINTAH DI DEPARTEMEN TERKAIT?

Kebutuhan akan lauk masyarakat sebetulnya mengandung ironi yang tidak disadari oleh kebanyakan kita.  Coba pikir tentang TAHU TEMPE dan MIE INSTAN:

TAHU TEMPE
– kita masih tergantung pada impor kedele di mana diberlakukan harga pasar berdasarkan supply and demand. Yang heboh sekarang: supply kedelai dunia berkurang, harga tentu jadi naik à produsen tahu tempe mengancam mogok à masyarakat terus disuruh cari pengganti tahu tempe sendiri? Sungguh TER..LA..LU ….

MIE INSTAN
– jutaan bungkus mie instan yang di beli rakyat kecil untuk lauk (seringkali untuk menu utama) setiap harinya kita tahu di buat dari terigu yang berasal dari gandum, padahal kita bukan produsen gandum. Kenapa bisa terus tersedia tanpa putus seperti kasus tahu tempe, padahal terigu (baca gandum) kita impor dari luar? Karena diam-diam ada semacam oligopoly dalam distribusi gandum; importir terigunya ya juga produsen mie instannya.

T
HE BASIC QUESTION:

Mengapa pemerintah tidak membuat program jangka panjang untuk membudi-dayakan  KEDELE  dan GANDUM sehingga kita di waktu mendatang tidak usah impor. Kita punya banyak ahli pertanian dari IPB, UGM dan lembaga-lembaga lain, masakan tidak bisa mengembangkan varietas kedele dan gandum yang cocok dengan iklim Indonesia.

Kita punya jutaan hektar tanah yang subur, masakan tidak ada yang cocok dengan media dan kondisi iklim cuaca untuk menanam kedele dan gandum? Kita punya jutaan petani yang bisa diajari untuk menggarap kebun kedele dan gandum, kita punya jutaan ahli teknologi mesin-mesin pertanian serta puluhan pabrik pupuk …. KOK YA KITA GAK BISA PUNYA KEDELE DAN GANDUM SENDIRI?

Ironis betul ya bagi sebuah negeri yang MASIH BERBASIS PERTANIAN.... Akhirnya yang kaya karena kebodohan pemerintah hanya segelintir pebisnis berikut kelompoknya .... Yang keuntungannya entah ke mana dan buat siapa?


Semoga pimpinan nasional kita cepat menjadi amanah kembali, dan mulai merencanakan program-program pembangunan ekonomi kita berdasarkan karunia Allah SWT, dalam hal ini TANAH LUAS YANG SUBUR ..... Aamiin ya Rabbal alamin.

8 JURUS BERHEMAT SELAMA LIBURAN


Menyiasati pengeluaran adalah salah satu cara mewujudkan liburan hemat. Hindari menuruti semua keinginan agar bujet tidak membengkak. Berikut 8 jurus jitu berhemat selama liburan.

Membawa makanan sendiri atau mendatangi wisata-wisata murah meriah jadi beberapa trik menjalankan liburan hemat. Disusun detikTravel, Kamis (29/11/2012) inilah 8 cara berhemat saat liburan:

1. Perbanyak infomasi mengenai destinasi murah meriah

Ingin menikmati beragam destinasi di kota tujuan liburan bukan berarti membuat kantong Anda harus bolong. Beberapa destinasi eksotis dan indah bahkan bisa dinikmati tanpa harus masuk ke dalam area wisata. Perbanyak informasi mengenai objek wisata yang murah meriah atau bahkan yang gratis.

Cari di beberapa referensi seperti buku dan majalah wisata, situs travel, salah satunya detikTravel serta forum-forum liburan. Setelah menemukan objek yang cocok dengan pilihan Anda, kini tinggal waktunya memikirkan penghematan yang lain.
 

2. Bawa bekal dari rumah

Kadang, makanan malah jadi sumber utama membengkaknya dana liburan. Daripada kehabisan uang di acara makan, ada baiknya Anda membawa bekal dari rumah. Bawalah makanan yang sekiranya bisa awet selama 3 hari hingga sebulan.


Seperti contoh, Anda bisa membawa abon, rendang kering, kering tempe dan kacang atau sejenisnya. Ini berguna untuk menjadi lauk yang bisa menambah tenaga Anda. Jadi, Anda tinggal membeli nasi putih untuk menjadi teman bekal lauk Anda. Namun perhatikan juga, jangan sampai bekal Anda basi atau terbuang percuma. 

3. Selalu bawa serta tempat minum

Dibanding membeli air mineral botolan di luar, ada baiknya Anda membawa tempat minum sendiri. Jika perjalanan Anda cukup panjang, bawalah botol yang bisa menampung banyak air.
 
Selain bisa lebih hemat, Anda pun bisa lebih sehat membawa air minum sendiri. Tapi, jangan sampai botol minum Anda ketinggalan, ya!

4. Hindari belanja di tempat wisata

Tempat wisata identik dengan toko oleh-oleh. Jika Anda wanita, pasti akan sulit sekali menahan godaan untuk belanja. Namun demi berhemat, buang jauh-jauh keinginan untuk belanja, terlebih di tempat wisata.
 

Di sana, biasanya harga yang ditawarkan cukup mahal. Jika ingin belanja untuk oleh-oleh, Anda bisa datang ke pasar setempat dan siap-siap untuk menawar dengan harga termurah.

5. Perbanyak jalan kaki
 

Jika tujuan Anda dirasa tidak terlalu jauh, sebaiknya berjalan kaki saja. Hitung-hitung menikmati destinasi wisata yang sedang Anda kunjungi. Karena meski hanya mengeluarkan Rp 1.000-Rp 2.000, kalau sering, akan tetap terasa juga.
Jalan kaki sambil memandang panorama sekitar atau bercengkrama dengan orang yang kebetulan berpapasan bisa jadi penghilang lelah. Atau, Anda juga bisa jalan sambil mendengarkan lagu kesukaan. Dijamin lupa lelah!

6. Pilih transportasi umum

Dibanding naik taksi, ojek atau becak, lebih baik gunakan transportasi umum. Ini tentu bisa menekan pengeluaran Anda. Meski memang, perjalanan Anda akn sedikit jauh atau memutar. Tapi namanya juga berhemat, harus ada yang dikorbankan.
 

Saat menggunakan transportasi umum, jangan lupa untuk menghafal nama, nomor dan tujuan angkutan tersebut ya. Jangan sampai Anda nyasar dan malah mengeluarkan uang lebih banyak.
 

7. Berkelompok lebih murah

Wisata berkelompok kadang lebih murah dibanding liburan sendiri. Seperti contoh, jika ingin menyewa mobil, harga akan jauh lebih murah jika disewa oleh banyak orang.
 

Begitu juga dengan makan. Harga makanan bisa lebih murah jika makan bersama. Berbagi makanan juga membuat Anda bisa mencicip banyak jenis menu tanpa harus membayar semuanya.
 

8. Menginap di tempat teman atau saudara

Jika tak masalah, Anda bisa juga menginap di tempat teman atau saudara. Ini tentu bisa menekan pengeluaran cukup banyak. Bayangkan uang penginapan bisa dialokasikan ke bagian lain jika Anda bisa mendapat tempat bermalam gratis.
 

Namun ada yang harus diingat, pastikan ada timbal balik. Teman atau saudara sudah berbaik hati memberikan tempat menginap, ada baiknya Anda memberi sedikit buah tangan atau cinderamata untuk sang tuan rumah. Jangan lupa untuk terlibat dalam pekerjaan rumah juga ya!

Selamat berlibur hemat!

http://travel.detik.com/read/2012/11/29/135425/2104956/1048/8-jurus-berhemat-selama-liburan?v771108bcj

DIABETES, KENTANG ATAU NASI?


Banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan pokok  dalam program diet mereka ketimbang nasi putih. Sehatkah pilihan tersebut?

Kentang memang kaya akan kandungan vitamin A dan B, karbohidrat,
serat, sodium, potasium, fosfor, dan zat besi. Kandungan phytonutrient dalam kentang juga merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas. Selain itu, padatnya karbohidrat tapi dengan nilai kalori yang lebih kecil dalam kentang ketimbang nasi, membuat makanan yang berasal dari tumbuhan menjalar ini menjadi primadona dalam menu program diet kita. Bayangkan saja, satu kentang berukuran sedang mengandung kurang lebih 150 kalori saja. Sedangkan dalam satu piring nasi bisa terkandung sampai 240 kalori.

Kalau begitu, berarti benar kentang lebih baik dari nasi? Jangan terlalu terburu-buru menarik kesimpulan, karena dr Diani Adrina, SpGK, dokter ahli gizi dari RS Mitra Kemayoran, menyatakan ternyata kentang memiliki indeks glikemik lebih tinggi daripada nasi. Karena dalam 2 gram kentang rebus terdapat indeks glikemik sebesar 84, sedangkan pada nasi hanya 64.

Makanan-makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan beberapa gangguan bagi kesehatan kita, seperti meningkatnya kadar gula, menekan kolesterol baik, serta meningkatkan risiko terjadi serangan jantung dan diabetes.

Oleh sebab itu, langkah yang tepat untuk menikmati kentang adalah dengan membatasi jumlah asupan kentang yang kita konsumsi. Jika ingin menyantap kentang, hindari kentang yang digoreng dan lebih baik pilihlah kentang yang direbus atau dipanggang bersama dengan kulitnya. Jangan lupa untuk selalu mendampingi kentang dengan brokoli atau sayuran lainnya.

Khusus bagi para penderita diabetes atau yang berisiko tinggi terkena diabetes, lebih bijak jika kita bisa menghilangkan kentang dalam daftar menu makanan harian kita. Alternatif aman dari kelas umbi-umbian yang memiliki indeks glikemik lebih rendah adalah ubi, daripada kentang.

(Artikel: Lily Turangan/Astrid Anastasia/Prevention Indonesia)
SUMBER: http://female.kompas.com/read/2009/11/18/18295490/Pilih.Mana.Nasi.atau.Kentang 

TIPS BERHENTI MEROKOK

Kecanduan merokok menjadi masalah serius yang dihadapi dunia. Sudah kita ketahui bahwa bagi banyak orang berlaku gaya hidup: ‘Tiada hari tanpa merokok’ (10 tahun lalu saya juga begitu). Orang semacam itu sudah terjangkit nicotine addiction alias teradiksi nikotin. Beberapa jam saja tidak merokok, perokok berat ini merasa gelisah, mulut terasa tidak enak dan menjadi seperti orang bingung.

Di Indonesia terdapat sekitar 63 juta perokok yang sudah sulit untuk meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan ini, walaupun mereka tahu persis akan dampak negatifnya bagi kesehatan fisik dan mental dan ekonomi yang timbul karena merokok.

Data WHO tahun 2008 mencatat sebanyak 5,4 juta orang meninggal akibat merokok di seluruh dunia. Di kawasan Asia Tenggara, sebanyak 124 juta orang dewasa adalah perokok, dan 46% berasal dari Indonesia
(Wow!)

Walaupun sudah kebal rasanya para pecandu rokok ini oleh nasihat dan masukan tentang bahaya merokok, tapi berikut ini ada beberapa tips bagi mereka yang sadar dan ingin berhenti merokok

#1 – Teguhkan niat dan bulatkan tekad.

Ini adalah modal pertama untuk berhasil menghentikan merokok. Ini diperlukan untuk menghadapi godaan yang pasti ada dari teman, anggota keluarga lain atau kelompok yang merokok. Juga untuk melawan keinginan atau obsesi yang datang dari dalam diri untuk merokok.

#2 – Jauhi rokok dan segala sesuatu yang berhubungan dengan rokok

Usahakan agar anda sama sekali ‘putus hubungan’ dengan rokok dan hal-hal yang berhubungan dengan rokok, misalnya: asbak, lighter, korek api, wadah atau kotak rokok. Dengan berat hati mungkin anda harus ‘membuang’ koleksi barang-barang yang berhubungan dengan rokok yang biasanya dimiliki seorang perokok. Termasuk di sini ‘mengasingkan diri’ dari para perokok

#3 – Carilah dukungan orang terdekat

Orang terdekat seperti pasangan, saudara, sahabat karib bisa mendukung usaha anda untuk berhenti merokok. Mereka bisa mengingatkan anda secara langsung bila anda memaksa diri untuk mengambil sebatang rokok atau membantu menyembunyikan rokok dan barang yang berhubungan dengan rokok.

#4 – Konsultasi dan terapi medis

Bila kecanduannya berat, serta kurangnya dukungan lingkungan untuk berhenti merokok, maka anda bisa berkonsultasi pada seorang ahli, misalnya dokter atau kelompok relawan anti-merokok. Mereka bisa memberikan arahan
sesuai kondisi anda sekarang. Terapi obat juga bisa menghentikan merokok, yaitu menggunakan obat yang bernama Varenicline buatan Pfizer.

Semoga bermanfaat

10 CARA AGAR ANAK SUKA MEMBACA


Buku merupakan jendela ilmu, maka membaca perlu dijadikan salah satu kegiatan wajib sejak anak-anak masih kecil. Sayangnya, karena berbagai alasan banyak anak tidak suka membaca. Sebagai orangtua, Anda bisa melakukan berbagai trik untuk membiasakan anak gemar membaca. Misalnya, Anda bisa membacakan buku cerita untuk anak, dan membuat kegiatan membaca menjadi lebih menyenangkan baginya.


1. Beri contoh dengan rajin membaca. Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Sebelum meminta anak untuk rajin membaca, Anda lebih dulu harus gemar membaca. Ajak mereka membaca setiap hari, walaupun hanya satu jam setiap harinya. Dengan cara ini, anak akan menganggap membaca adalah kegiatan yang penting dan harus dilakukan. 

2. Ciptakan tempat yang nyaman untuk membaca, misalnya kursi yang empuk, atau sofa dengan bantal empuk.


3. Biarkan anak memilih buku yang akan dibaca. Hal ini akan membantu Anda untuk tetap membuat anak tertarik pada buku bacaan sekaligus membuat mereka merasa berguna. Mengunjungi perpustakaan secara rutin akan membantu proses pemilihan buku yang dibaca menjadi lebih mudah dan menyenangkan. 


4. Bicarakan tentang sampul buku. Anak biasanya akan memilih buku dengan desain sampul yang menarik dan lucu. Ajak mereka untuk menebak isi buku dari penampilan sampulnya. Siapa saja tokoh ceritanya, atau siapa yang menjadi "penjahatnya".


5. Sering menonton film asing, dimana sang tokoh membacakan dongeng dengan mengubah intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakternya? Sesekali lakukan hal ini untuk menambah ketertarikan anak saat membaca buku. Pastikan Anda tidak membacanya terlalu cepat agar mereka bisa memahami isi cerita Anda.


6. Tunjukkan gambar-gambar menarik ketika membacakan buku cerita. Gambar tidak hanya membuat anak lebih terpaku pada isi buku, tetapi juga membantu mereka untuk lebih memahami perilaku tokoh-tokohnya, dan jalan ceritanya.


7. Setelah membacakan buku, ceritakan kembali pesan moral dalam cerita tersebut. Beri penekanan pada kata-kata penting yang bisa bermanfaat untuk mereka. 


8. Cobalah untuk menghubungkan kisah di dalam buku, dengan realita dalam kehidupan Anda dan anak. Berikan contoh bagaimana anak harus bertindak ketika menghadapi sesuatu, berdasarkan apa yang dilakukan tokoh dalam cerita.


9. Pancing sifat kritis anak terhadap buku dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti, "Cerita mana yang kamu suka?", atau, "Cerita mana yang tak kau suka?", atau "Apa yang kamu pelajari dari cerita ini?" 


10. Berikan variasi pada aneka bacaan yang Anda pilih, agar anak tidak bosan saat mendengarkan Anda bercerita.

Sumber: Shine, Editor : Dini
Webpage: http://female.kompas.com/read/2011/12/05/08530730/10.Cara.Agar.Anak.Suka.Membaca