Monday, June 17, 2013

13 JENIS WAYANG DI INDONESIA


“Wayang” berasal dari kata ‘wayangan’ yang secara harfiah berarti ‘bayangan’, karena jenis wayang tertua yaitu wayang kulit yang ditonton adalah bayangan yang ada di kelir (tirai). Oleh sebab itu dunia pewayangan juga sering disebut sebagai ‘jagad pekeliran”. Kata wayang juga diartikan berasal dari kata ‘walulang inukir” (kulit yang diukir). Secara substansial wayang merupakan refleksi sifat dan perilaku manusia.

Di Indonesia ada banyak sekali wayang yang terbuat dari berbagai macam bahan dan sampai sekarang masih eksis di tengah-tengah masyarakat Jawa. Berikut secara singkat jenis-jenis wayang yang disarikan dari berbagai sumber.

#1 – WAYANG PURWA

Wayang Purwa disebut juga wayang kulit karena terbuat dari kulit sapi. Dimainkan oleh seorang dalang yang sekaligus menjadi narator tokoh-tokoh wayang dengan diiringi musik gamelan yang dimainkan sekelompok orang yang disebut ‘nayaga’ dan tembang yang dilantunkan para ‘pesinden’. Dalang memainkan wayang di balik layar yang disebut ‘kelir’, sehingga penonton melihat dalam bentuk bayangan dari sisi lain. Menggunakan batang pisang untuk menancapkan wayang.

#2 – WAYANG MADYA

Wayang Madya diciptakan oleh Mangkunegara IV pada awal abad 18. Ceritanya diambilkan dari cerita Pandawa setelah perang Bharatayudha, misalnya tentang Prabu Parikesit. Umumnya kostumnya tidak menggunakan ‘prada’ sementara memakai kainya adalah dengan ‘banyakan’ (bergambar motif angsa).

#3 – WAYANG KLITIK

Wayang klitik terbuat dari kayu. Berbeda dengan wayang golek yang bulat mirip boneka, wayang klitik bentuknya pipih seperti wayang kulit. Tidak ditancapkan pada batang pisang, melainkan pada kayu yang sudah diberi lubang. Ceritanya tidak mengambil dari Mahabharata maupun Ramayana, tetapi dari cerita Panji seperti Damarwulan

#4 – WAYANG BEBER

Disebut wayang beber karena terbuat dari beberan (lembaran) kain atau kulit sapi. Setiap beberan mengandung satu adegan cerita. Bila sudah selesai dan ganti adegan, beberan digulung lalu membuka beberan baru. Dalam wayang beber diperkenalkan tokoh-tokoh baru di antaranya Semar dan anak-anaknya, yang tidak dikenal dalam cerita Mahabharata maupun Ramayana. Saat ini wayang beber masih ditemukan di daerah Donorejo, Pacitan

#5 – WAYANG GEDOG

Wayang gedog diciptakan oleh Sunan Giri, untuk menceritakan cerita Panji, yaitu kisah tentang raja-raja Jenggala. Oleh sebab itu pada wayang ini tidak ditemukan tokoh raksasa atau bentuk kera. Semua wayang gedog menggunakan ikat kepala yang disebut ‘hudeng gilig’

#6 – WAYANG GOLEK

Wayang ini terbuat dari kayu dan berbentuk tiga dimensi seperti boneka. Umumnya menggunakan baju/kain panjang. Ceritanya ceritanya bisa bervariasi dari Mahabharata dan Ramayana, bahkan dari legenda atau kisah sejarah seperti Sultan Agung, Untung Suropati dan sebagainya. Wayang ini tidak menggunakan layar atau kelir.

#7 – WAYANG SULUH

Pementasan wayang suluh ini umumnya bertujuan untuk memberikan penerangan (penyuluhan) pada masyarakat. Wayang ini terbuat dari kulit dan diberikan pakaian lengkap seperti layaknya manusia. Gambarnyapun mirip manusia, sementara ceritanya diambil dari kisah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.  

#8 – WAYANG TITI

Wayang ini adalah wayang Cina. Ceritanya juga diambil dari cerita atau legenda yang berasal dari Cina. Wayang ini dapat ditemukan di pemukiman Cina atau kelenteng. Wayang ini ada yang menyebutnya dengan wayang Poci atau wayang Tehi

#9 – WAYANG WAHYU

Wayang ini sering disebut sebagai wayang Bibel, karena ceritanya diambil dari Kitab Injil. Diciptakan oleh Broeder Timotheus sebagai alat untuk menyebarkan agama Kristiani.

#10 – WAYANG ORANG

Wayang orang atau wayang wong (Jawa) adalah wayang purwa yang dipentaskan oleh orang yang mengenakan busana seperti wayang. Sumber ceritanya pun sama dengan wayang purwa. Tidak lagi menggunakan boneka-boneka wayang, baik yang terbuat dari kulit ataupun kayu. Muka atau wajah dihias atau di make-up menyerupai wayang.

#11 – WAYANG SUKET

Wayang suket (suket = rumput) merupakan tiruan dari berbagai tokoh wayang kulit yang terbuat dari rumput. Untuk membuatnya, beberapa helai rumput dijalin, dilipat, digulung sedemikian rupa sehingga mirip tokoh wayang kulit yang dimaksud. Biasa dimainkan untuk anak-anak di tanah Jawa. Karena terbuat daru rumput, maka daya tahannya tidaklah lama.

#12 – WAYANG PANCASILA

Wayang Pancasila adalah cerita wayang mirip wayang purwa. bedanya tokoh-tokoh dalam wayang ini adalah pejuang-pejuang bangsa Indonesia. Ceritanyapun tentang perjuangan bangsa Indonesia.

#13 – WAYANG mBELING

Wayang mbeling baru muncul 5-6- tahun belakangan ini. Baik cerita maupun tokoh-tokohnya diambil dari cerita wayang pada umumnya, hanya cara menyajikannya dengan bahasa maupun situasi dan kondisi masa kini. Biasanya mengandung sindiran pada situasi dan kondisi saat ini.

Diambil dari Buku “KUMPULAN CERITA WAYANG” oleh Dr. Hadhisantoso, Mkes. Publikasi Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Angkatan 67 di Bali 5 – 7 Oktober 2012. 

No comments:

Post a Comment