Tuesday, June 18, 2013

MENYOAL IRONI TAHU TEMPE & MIE INSTAN

SOAL TAHU TEMPE & MIE INSTAN: PEMERINTAH TIDAK BEKERJA


Masakan pemerintah tidak mahfum kalau makanan lauk pauk rakyat sehari-hari adalah tahu-tempe, mie instan, telor dan ikan asin?! Ketahuan jelas Pemerintah tidak peduli tentang makanan apa yang kudu dijaga kesinambungan pasokannya. Apa kerja PEJABAT PEMERINTAH DI DEPARTEMEN TERKAIT?

Kebutuhan akan lauk masyarakat sebetulnya mengandung ironi yang tidak disadari oleh kebanyakan kita.  Coba pikir tentang TAHU TEMPE dan MIE INSTAN:

TAHU TEMPE
– kita masih tergantung pada impor kedele di mana diberlakukan harga pasar berdasarkan supply and demand. Yang heboh sekarang: supply kedelai dunia berkurang, harga tentu jadi naik à produsen tahu tempe mengancam mogok à masyarakat terus disuruh cari pengganti tahu tempe sendiri? Sungguh TER..LA..LU ….

MIE INSTAN
– jutaan bungkus mie instan yang di beli rakyat kecil untuk lauk (seringkali untuk menu utama) setiap harinya kita tahu di buat dari terigu yang berasal dari gandum, padahal kita bukan produsen gandum. Kenapa bisa terus tersedia tanpa putus seperti kasus tahu tempe, padahal terigu (baca gandum) kita impor dari luar? Karena diam-diam ada semacam oligopoly dalam distribusi gandum; importir terigunya ya juga produsen mie instannya.

T
HE BASIC QUESTION:

Mengapa pemerintah tidak membuat program jangka panjang untuk membudi-dayakan  KEDELE  dan GANDUM sehingga kita di waktu mendatang tidak usah impor. Kita punya banyak ahli pertanian dari IPB, UGM dan lembaga-lembaga lain, masakan tidak bisa mengembangkan varietas kedele dan gandum yang cocok dengan iklim Indonesia.

Kita punya jutaan hektar tanah yang subur, masakan tidak ada yang cocok dengan media dan kondisi iklim cuaca untuk menanam kedele dan gandum? Kita punya jutaan petani yang bisa diajari untuk menggarap kebun kedele dan gandum, kita punya jutaan ahli teknologi mesin-mesin pertanian serta puluhan pabrik pupuk …. KOK YA KITA GAK BISA PUNYA KEDELE DAN GANDUM SENDIRI?

Ironis betul ya bagi sebuah negeri yang MASIH BERBASIS PERTANIAN.... Akhirnya yang kaya karena kebodohan pemerintah hanya segelintir pebisnis berikut kelompoknya .... Yang keuntungannya entah ke mana dan buat siapa?


Semoga pimpinan nasional kita cepat menjadi amanah kembali, dan mulai merencanakan program-program pembangunan ekonomi kita berdasarkan karunia Allah SWT, dalam hal ini TANAH LUAS YANG SUBUR ..... Aamiin ya Rabbal alamin.

No comments:

Post a Comment