Monday, June 30, 2014

5 CARA MEMPERKUAT TULANG LEBIH DINI

5 CARA MEMPERKUAT TULANG LEBIH DINI

Pencegahan terbaik untuk tulang yang mulai menipis pada osteoporosis harus dimulai pada usia dini yakni selama dua dekade pertama kehidupan kita, di saat kita dapat mempengaruhi pencapaian puncak massa tulang paling besar dengan mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang cukup. Jika anda saat ini berusia di atas 20, anda tidak perlu berkecil hati. Tak akan pernah terlambat untuk menerapkan kebiasaan pelestarian tulang.
Jika Anda adalah seorang pria yang lebih muda dari 65 atau wanita pada masa premenopause, lima strategi ini dapat membantu Anda menopang kekuatan tulang sebagai pencegahan terhadap berkembangnya osteoporosis.
1. Memonitor diet anda. Dapatkan cukup asuoan kalsium dan vitamin D, idealnya yakni melalui makanan yang anda makan. Meskipun produk susu mungkin merupakan sumber kalsium paling kaya, namun kini semakin banyak makanan, seperti jus jeruk, telah diperkaya dengan kalsium. Buah-buahan, sayuran dan biji-bijian mengandung mineral lain yang juga penting untuk kesehatan tulang, semisal magnesium dan fosfor.
2. Jaga berat badan pada tingkat yang wajar. Hal ini terutama penting bagi perempuan. Periode menstruasi sering terhenti pada perempuan yang kekurangan berat badan karena kurang gizi atau olahraga berlebihan, dan ini biasanya berarti bahwa kadar hormon estrogen terlalu rendah untuk menunjang pertumbuhan tulang.
3. Hindari merokok dan alkohol. Rokok dan alkohol berpengaruh besar pada penurunan massa tulang.

4. Pastikan latihan olah raga anda mencakup latihan beban. Latihan beban secara teratur seperti berjalan, menari, atau langkah aerobik dapat melindungi tulang Anda. Masukan juga latihan kekuatan otot sebagai bagian dari latihan rutin anda.

5. Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang faktor risiko anda. Beberapa kondisi medis tertentu (seperti penyakit celiac) dan beberapa obat-obatan (steroid dan lainnya) dapat meningkatkan kemungkinan bahwa anda akan mengembangkan osteoporosis. Penting untuk berbicara dengan dokter anda dalam rangka mengembangkan strategi pencegahan yang menyebabkan faktor-faktor ini

Semoga bermanfaat

Wasallam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 30 Juni 2014