Sunday, December 26, 2021

WONG EDAN

SEKELUMIT CERITA FORMULA E DAN WONG EDAN RA KATOK'AN

oleh: Karto Bugel

"Wong aapa sing uripe paling enak (siapa yang hidupnya paling enak)?" tanya Feli anak perempuan berumur 8 tahun dalam permainan tebak-tebakan bersama teman sebayanya.

Entah kenapa saya jadi kepo ikut dengerin obrolan anak-anak kecil yang pasti hadir dan ngumpul di depan rumah pada jam-jam tertentu.

"Wong sugih (orang kaya)." terdengar suara anak laki-laki menjawab dengan sigap.

"Salah." Kata Feli sambil menggelengkan kepala sehingga rambut panjangnya yang dikuncir itu terlihat bergoyang-goyang lucu."Anak'è Presiden (anak presiden)." 

"Salah." jawab Feli cepat dengan nada tak suka sambil menatap jengkel pada anak perempuan tepat di depannya.

Setelah lama tak ada yang mampu menjawab dengan benar, mereka menuntut jawab pada Feli.

Dengan santai dia menjawab :

"Wong edan."

"Koq wong edan?" Apa buktine?"

"Wingi aku lunga nang pasar weruh wong edan ra katok'an mung ngguya-ngguyu. Trus pas njaluk mangan karo ibuku, omongè ngelih, yo karo ngguya-ngguyu. Lha wongg sing isane ngguya-ngguyu kuwi mesti wong seneng to?"

"Kemarin saya ketemu ODGJ di pasar ga pakai celana, terlihat tertawa. Saat dia minta sedekah ke ibuku katanya untuk makan, dia juga sambil ketawa. Dia yang tertawa adalah orang yang hidupnya bahagia dong?" Jawab Feli.

Spontan saya pun langsung ngakak dengar jawaban Feli. 

Lucunya, begitu dengar suara ketawa saya dari balik jendela, anak-anak itu pun langsung kabur. 

Entahlah, mungkin wong edan ra katok'an itu mereka bayangkan dalam keras suara tawa saya yang mereka dengar...

Saya makin ngakak….

Dan lucunya lagi, itu justru memberi jawab atas pertanyaan yang selama ini kucari dan ga ketemu. 

Masalah kenapa Gaberner ga pernah tersentuh terkait Formula E. 

"Loh koq?" 

Bukankah telanjang juga tampak pada pembayaran commitment fee DKI Jakarta yang mendadak turun drastis dari Rp 2,3 triliun untuk 5 tahun penyelenggaraan menjadi Rp 560 miliar?

Apa yang selama ini mereka bungkus rapat kini mulai terbuka. Tak ada hal logis dapat menjelaskan bagaimana harga 2,3 triliun dapat ditawar menjadi 569 miliar kecuali sambil ngguya-ngguyu.

Mereka makin telanjang manakala hal janggal lainnya mulai dibuka satu persatu. Itu berkaitan dengan fakta kita dengar bahwa beberapa kota di negara lain tidak perlu mengeluarkan biaya hingga triliunan untuk menggelar Formula E.

Kota New York di Amerika Serikat dan Roma di Italia, misalnya, dibebaskan dari biaya commitment fee tersebut.

Bila ada data bahwa di kota lain juga ada yang membayar, Kota Montreal di Kanada, memang mengeluarkan sejumlah uang untuk menggelar Formula E. Namun, angkanya jauh dan sangat jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan yang harus dibayar Jakarta.

Montreal hanya membayar nomination fees for the City of Montreal sebesar C$151,000 atau setara Rp 1,7 miliar dan race fees sebesar C$1,5 juta atau setara Rp 17 miliar, beber Anggara.

Masuk akalkah bila Jakarta harus membayar 560 miliar sementara untuk hal yang sama, Montreal hanya membayar 19,4 miliar saja?

Artinya, mereka benar-benar telah dibuat makin telanjang bukan?

Lalu ketika kenapa yang sudah benderang tak juga diproses hukum, untuk sementara waktu, itu kita lihat seperti konsep wong edan ra katok'an seperti cerita Feli tadi saja dulu.

"Maksudnya?"

Bukankah Feli tadi bercerita bahwa ra katokan, ngguya-ngguyu. Minta makan, juga cuma ngguya-ngguyu kan?

Kenapa kita tak mencoba berimajinasi bahwa mereka yang bercerita betapa hebatnya team mereka hingga telah mampu menurunkan harga dari 2,3 triliun menjadi hanya 659 miliar dan namun kini mulai merasa telanjang tidak sedang sambil ngguya-ngguyu?

Ya, bagi yang waras, sulit untuk menerima logika semacam itu.

"Trus atas alasan tak masuk akal itu mereka tetap ga diproses?"

Kita lihat saja. Konon kabarnya KPK sedang mulai berbenah. Bila ternyata data setelanjang itu masih dianggap tak cukup, wajib kita bertanya adakah KPK justru tak sedang pamer bahwa dirinya juga telanjang?

Bila ya, sepertinya kita pun sudah saatnya harus ikut ngguya-ngguyu. 

"Wong apa sing uripe paling enak?" sekali lagi Feli bertanya.

"Wong edan sing nganggo dasi (ODGJ berdasi)." Jawab wong edan ra katok'an sambil nangis…

RAHAYU

Karto Bugel

Saturday, December 25, 2021

HADIAH NATAL

Oleh : Dahlan Iskan

Minggu, 05 Desember 2021 - 04:21

”Rumah Anda berapa jauh dari SMA Oxford yang menghebohkan itu?” tanya saya kepada seorang warga Indonesia di Michigan, Amerika Serikat.

”Saya satu kecamatan di situ. Anak saya juga pernah sekolah di SMA itu,” jawabnya.

Awalnya saya tidak ingin menulis soal siswa kelas 2 SMA yang menembaki teman-teman sekolahnya di Oakland, Michigan, pada 30 November lalu itu. Memang empat siswa yang sampai meninggal dan 7 orang terluka --satu di antaranya guru-- tapi Anda semua sudah tahu itu.

Tapi kok peristiwa ini kian menarik. Polisi sampai menjadikan orang tua pelaku sebagai tersangka. Suami-istri: James dan Jennifer Crumbley.

Pelaku sendiri, meski baru berumur 15 tahun, sudah dipastikan akan diadili sebagai orang dewasa. Tidak akan ada pengadilan untuk remaja. Yang sidangnya tertutup. Yang nama dan fotonya tidak boleh dipublikasikan. Dan yang hukumannya berupa pembinaan.

Ethan Crumbley tidak akan diperlakukan sebagai remaja. Apa yang ia lakukan luar biasa kejamnya.

Sejauh ini belum terungkap apa motiv Ethan, menembaki teman-teman sekolahnya. Polisi masih fokus pada kajian ini: apakah orang tua Ethan layak jadi tersangka.

Jelas, pistol semi otomatis yang dipakai Ethan adalah milik orang tuanya. Yang baru dibeli 4 hari sebelumnya. Senjata itu disimpan di laci sebelah tempat tidur suami-istri itu. Memang begitulah kebiasaan orang Amerika. Punya simpanan senjata yang mudah diraih dari tempat tidur.

Yang membuat orang tua Ethan ikut menjadi tersangka adalah aktivitas di medsos mereka. Sang anak memosting senjata baru itu bersama sang ayah. Di situ sang anak mengatakan ”Saya baru saja mendapatkan si Cantik baru”. Sambil memamerkan senjata yang dijuluki Si Cantik itu. Disertai emoji berupa hati warna merah.

Setelah itu sang ibu mengajak Ethan ke tempat latihan menembak. Di situ sang ibu juga memosting senjata itu di medsos. ”Satu hari mama dan anak di lapangan tembak mencoba hadiah Natal”.

Ethan masuk sekolah seperti biasa. Tiga hari kemudian, saat di dalam kelas, Ethan membuka _hand phone_-nya. Sang guru memergoki apa yang dilakukan Ethan dengan HP-nya itu: mencari peluru untuk senjata baru itu.

Sang guru melapor ke pimpinan SMA Oxford di Oakland itu. Pimpinan sekolah menghubungi mama dan papa Ethan. Lewat email. Tapi tidak ada tanggapan.

Keesokan harinya Ethan masuk sekolah seperti biasa. Ia membawa tas di belakang punggungnya. Ethan langsung menuju toilet. Lalu masuk kelas tanpa membawa tasnya itu.

Di kelas Ethan terlihat menggambar. Ada gambar pistol semi otomatis. Ada peluru-peluru. Terlihat satu siswa tergeletak terkena dua tembakan. Banyak darah tumpah di gambar itu.

Di tengah gambar itu Ethan menulis kata-kata menarik. ”Pikiran tidak akan berubah, tolonglah saya”. Ada juga: ”Darah ada di mana-mana”. Lalu: ”Hidup saya tidak berguna”. Ada lagi: ”Dunia sudah mati”.

Guru pun melapor ke pimpinan sekolah. Ethan dipanggil. Disuruh membawa gambar itu. Sampai di ruang pimpinan, gambar itu diperlihatkan. Tapi sudah dicoret-coret. Untuk menutupi tulisan-tulisan di situ. Agar tidak terbaca lagi.

Tapi sang guru sudah sempat merekam gambar aslinya. Ethan tidak bisa menghindar.

Ayah Ethan, James Crumbley dipanggil. Tidak terungkap apa yang dibicarakan di ruang pembinaan itu. James hanya mengatakan akan membawa anaknya untuk dikonsultasikan dalam 48 jam ke depan.

James pulang. Ethan kembali ke kelas.

Tengah hari adalah jam makan siang di sekolah itu. Ethan terlihat menuju toilet. Sendirian. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dari depan toilet. Satu siswa tewas.

Ethan lantas menuju lorong sekolah. Sambil terus menembakkan pistolnya. Para siswa lari masuk kelas. Beberapa siswa mencoba bersikap tenang: ditembak beneran. Di kepala. Atau di dada.

Total ada lebih 20 tembakan dilancarkan Ethan. Di magasinnya masih banyak peluru aktif. Siswa yang buru-buru masuk kelas langsung menutup pintu. Lalu mengganjal pintu dengan meja-meja. Mereka pun sembunyi di bawah meja. Begitulah latihan yang diberikan kepada siswa. Peristiwa penembakan di sekolah bukan barang baru di Amerika. Siswa pun dilatih untuk menghadapinya. Mereka menerapkan apa yang pernah dilatihkan.

Dalam dua menit polisi tiba di sekolah itu. Ethan menyerah. Tanpa terjadi tembak-menembak. Ethan menuruti perintah polisi untuk melemparkan senjatanya.

Seketika itu juga berita tersiar luas. Ayah Ethan, tahu semua itu dari berita media. Demikian juga mama Ethan, Jennifer.

Agak lama kemudian James, ayah Ethan, menghubungi 911. Ia mengatakan kemungkinan besar pelaku peristiwa itu anaknya. Senjata yang ia simpan di laci tidak ada.

Jennifer, sang mama, langsung mengirim WA ke HP anaknya itu. ”Mama tidak marah kepada kamu. Tapi carilah cara agar tidak ketahuan,” tulisnya. Tentu  pesan itu tidak sempat terbaca oleh sang anak. Polisilah yang membacanya. Pukul 13.20 Jennifer kirim WA lagi: ”jangan lakukan itu”. Mungkin kalimat seperti itu sengaja dibuat seperti itu agar terlihat sang mama sudah berusaha mencegah.

Tapi pada jam seperti itu penembakan sudah lama berlalu. Ethan sudah berada di tangan polisi.

Hari ketiga setelah menembakan, mulailah polisi mengaitkan dengan orang tua Ethan. Mulai ada indikasi bisa saja papa-mama Ethan ikut jadi tersangka.

Di hari keempat polisi memastikan James dan Jennifer jadi tersangka. Polisi pun mendatangi rumah mereka: akan dibawa ke kantor polisi.

Yang dicari tidak ada. Mereka pergi mengendarai mobil Kia entah ke mana. Polisi mulai menyebar informasi mengenai pelarian itu.

Dua pengacara menghubungi polisi. Mereka bukan kabur. Tapi takut pada keselamatan diri mereka. ”Mungkin mereka panik. Mungkin ingin cari seseorang yang bisa dimintai pendapat,” ujar sang pengacara, seperti dimuat di media di Detroit --kota terbesar di Michigan.

Lokasi SMA itu memang berada di pinggir kota besar Detroit. Yakni pinggir barat laut. Masuk administrasi Oakland. Berpenduduk 1,2 juta.

Oakland dihuni banyak kelas mampu. Yang ekonomi mereka terkait dengan industri mobil. Detroit adalah pusat industri mobil Amerika.

Sebanyak 70 persen penduduk Oakland berkulit putih. Saya beberapa kali ke Michigan. Sempat juga jalan-jalan di pinggir lautnya. Dari sini bisa terlihat jelas salah satu kota di Kanada. Cahaya lampu dari Kanada itu memantul sampai di air depan tempat saya duduk. Detroit hanya dipisahkan sejengkal air laut dari kota kecil di Kanada itu.

Polisi pun mewaspadai kemungkinan itu: James dan Jennifer kabur ke Kanada.

Malam itu seseorang lantas menghubungi polisi: melihat ada mobil Kia yang dimaksud. Terlihat juga Jennifer lagi keluar dari mobil. Lokasi mobil itu: di sebuah pusat bisnis di Detroit.

Polisi pun --yang sudah telanjur mengumumkan hadiah 10.000 dolar bagi pemberi info akurat-- menangkap James dan Jennifer. Kemarin sore WIB.

Polisi juga menemukan keanehan di HP Ethan. Ternyata Ethan menyimpan rekaman khusus di HP itu. Bahwa ia akan melakukan penembakan di sekolahnya itu. Di malam sebelum penembakan.

Semuanya sudah direncanakan. Semuanya sudah terlambat.(###)

Kliping - eMTe

Friday, December 24, 2021

VAKSIN MERAH PUTIH

VAKSIN MERAH PUTIH

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20211109/1538819/bibit-vaksin-merah-putih-karya-anak-bangsa-diserahkan-kepada-pt-biotics-pharmaceuticals-indonesia/

BERITA PERS KEMENTERIAN KESEHATAN

Bibit Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa Diserahkan Kepada PT. Biotics Pharmaceuticals Indonesia

Surabaya, 9 November 2021

Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical. Serah terima bibit vaksin dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti pada Selasa (9/11).

Turut hadir dan menyaksikan Menteri Kesehatan, Gubernur Jawa Timur, Ketua Majelis Wali Amanat, Wakil Rektor, dan seluruh Dekan Universitas Airlangga. 

Penyerahan bibit vaksin ini sekaligus menandai kerjasama antara keduanya, yang mana PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi vaksin Merah Putih. 

“Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri,” kata Menkes. 

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Tanah Air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin merah putih turut melibatkan berbagai institusi. Universitas Airlangga menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus.

Sama seperti vaksin COVID-19 lainnya. Sebelum digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1,2 dan 3 kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik. Selanjutnya, bibit vaksin akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang dan uji klinis terakhir atau yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang. 

“Ini kan sudah lulus uji praklinis ke hewan, kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya,” tutur Menkes. 

Tak hanya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, Menkes berharap bibit vaksin Merah Putih ini nantinya bisa dikembangkan dalam untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun.

“Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin COVID-19,” terangnya. 

Menkes menambahkan keberhasilan Univeritas Airlangga menemukan vaksin sendiri, merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Pihaknya ingin momentum baik ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasaran terutama fasilitas dan kompetensi pengembangan vaksin.

“Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi, bukan hanya berbasis dari teknologi virus bukan hanya berbasis teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat,” kata Menkes.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Wednesday, December 22, 2021

TANDA JASA NAKES

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada 300 Nakes yang Gugur Atasi COVID-19

Jakarta, 10 November 2021

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada 300 tenaga kesehatan yang telah gugur dalam penanganan COVID-19.

Melalui Keputusan Presiden RI nomor 110/TK/TAHUN 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Jasa, Presiden Jokowi menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama kepada 223 tenaga kesehatan tersebut, dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya kepada 77 tenaga kesehatan.

Tanda Kehormatan Bintang Jasa diberikan kepada 3 orang perwakilan ahli waris yang mewakili profesi Dokter, Perawat, dan Bidan. Perwakilan penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama diberikan kepada almarhum dr. I Ketut Surya Negara, Sp.OG (K)-KFM,MARS, Dokter RSUP Sanglah Denpasar, dan almarhumah Sucilia Indah, AMK, Perawat RSUP Sitanala, Tangerang.

Sementara perwakilan penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya diberikan kepada almarhumah Emialoina Lasia Carolin, AM.Keb, Bidan Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“Tanda Kehormatan Bintang Jasa tersebut diberikan atas perjuang mereka para dokter, perawat, Bidan, dan tenaga kesehatan lainnya yang gugur dalam penanganan Pandemi. Kementerian Kesehatan akan selalu mengenang jasa-jasa mereka,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Rabu (10/11) di Jakarta.

223 penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama, antara lain :

1. Almarhumah dr. Yulia Sri Susanti, Sp.PD, Dokter pada RS Umum Daerah Selasih Riau;

2. Almarhumah dr. Ferra Aryana, Dokter pada Puskesmas Poncowarno Kalirejo, Lampung Tengah;

3. Almarhumah dr. Muna Hasnita Harahap, Dokter pada Puskesmas Langsa Lama, Kota Langsa;

4. Almarhum dr. Uding Pramudya, Dokter pada Puskesmas Cipancuh Kabupaten Indramayu;

5. Almarhum dr. Lutfi Nurzaman, Dokter pada Puskesmas Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya;

6. Almarhumah dr. Sylvia Alviodita, Dokter pada Puskesmas Kec. Cengkareng, Jakarta Barat;

7. Almarhumah dr. Early Susan Balkani, Dokter pada RSUD Tani dan Nelayan, Kabupaten Boalemo;

8. Almarhum dr. Kunadi, Sp.S, Dokter pada RSUD Dr. Soegiri Lamongan;

9. Almarhum dr. Winardi Kahdar, Dokter pada Puskesmas Tarogong, Kabupaten Garut;

10. Almarhum dr. Mohammad Fahlevy, Sp.OG, Dokter pada RS Kartika Cibadak, Sukabumi;

11. Almarhum dr. H. M. Suaidi, Dokter pada RS Bhayangkara Tk. III Indramayu;

12. Almarhumah dr. Yurika Maryanti, Sp.A, Dokter pada RS Satri Medika Mustikajaya, Kota Bekasi;

13. Almarhumah dr. Nidya Ayu Respati Ayomi, Dokter pada RSUD Teluk Wondama;

14. Almarhum dr. Agus Mulyadi, Sp.B-KBD, Dokter pada RSUD Banyumas;

15. Almarhumah dr. Asriningrum, Sp.S, Dokter pada RS Islam Siti Hajar Mataram;

16. Almarhum dr. Bambang Nugroho, Dokter pada Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading;

17. Almarhum dr. Budi Prasetyo, Dokter pada Puskesmas Kedokan Bunder;

18. Almarhum dr. Abdul Jaelani, Dokter pada RS Umum Daerah M.A. Sentot Patrol;

19. Almarhum dr. Aldela Fitriyanto, Sp.P, Dokter pada RS Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo;

20. Almarhum dr. Ananda Indrawan Prabowo, Dokter pada RS Umum Islam AsySyifaa Bandar Jaya;

21. Almarhum dr. Aulia Silkapianis, Dokter pada RS Umum Daerah Arosuka, Solok;

22. Almarhum dr. Jati Listyanto Pujo, Sp.An, KIC, Dokter pada RS Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang;

23. Almarhum dr. Kamaruddin Askar, Dokter pada RS Awal Bros Bekasi Timur;

24. Almarhum dr. Muhammad Ali Apriansyah, Sp.PD, Dokter pada RS Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang;

25. Almarhum dr. Rusdianto, Sp.M(K), Dokter pada RS Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang;

26. Almarhum dr. Aloysius Septiarko, Sp. A, Dokter pada RS Umum Daerah Karanganyar;

27. Almarhum dr. Sjaiful Ichwansjah Biran, Sp.PD, Dokter pada RS Ibu dan Anak Kenari Graha Medika;

28. Almarhum dr. Sonny Saksono Cahyo, Dokter pada Puskesmas Gubug I;

29. Almarhum dr. Yudha Rizky Kusuma, Sp.OG, Dokter pada RS Umum Mitra Siaga;

30. Almarhum dr. M. Rasyid, Sp.An, Dokter pada RS Umum Puri Asih;

31. Almarhum dr. Gunawan, Dokter pada Puskesmas Mojolaban;

32. Almarhum dr. H. Heri Purwanto, Dokter pada Puskesmas Kedawung;

33. Almarhumah dr. Lilik Fauziyah, Dokter pada RS Umum Daerah Waru Pamekasan;

34. Almarhum dr. Rovi Panji Mustiko Aji, Sp.PA, Dokter pada RS Umum Daerah Kraton Kab. Pekalongan;

35. Almarhum dr. Zohal Budi Santosa, Dokter pada Puskesmas Banguntapan II;

36. Almarhum dr. Taufiq Sakti Noer Hidayat, Sp.BP - RE, M.M., Dokter pada RSUD Cibabat Kota Cimahi;

37. Almarhum dr. R. Antonius Yosef Kwinsiyanto Probo Hendrarto, Dokter pada RS Brayat Minulya Surakarta;

38. Almarhum dr. Nanang Natawiredja, Dokter pada RS Citra Harapan Medan Satria Kota Bekasi;

39. Almarhum dr. Abdul Mursid, Dokter pada Puskesmas Nguntoronadi II Dinkes Kab. Wonogiri;

40. Almarhumah dr. Sri Maryati, Dokter pada RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan;

41. Almarhum dr. Muhammad Himawan Nugroho, Sp.PD, Dokter pada RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas;

42. Almarhum dr. Yohanes Didik Purwo Saputro, Sp.OG, Dokter pada RSUD Ragab Begawe Caram Kabupaten Mesuji;

43. Almarhumah dr. Sri Haryati, M.Kes., Sp.KKP, Dokter pada RSD Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi Kab. Lampung Utara;

44. Almarhum dr. H. Efrizal, Dokter pada RSUD Kota Prabumulih;

45. Almarhum dr. Hindriyanto, Sp.P, Dokter pada RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo Surakarta;

46. Almarhum dr. Idin Lagalanti, Dokter pada RSUD Anuntaloko Kabupaten Parigi Moutong;

47. Almarhumah dr. Sri Kunmartini, Sp.PD, Dokter pada RS Hermina Mekarsari Kabupaten Bogor;

48. Almarhumah dr. Syukriati, Sp.An, Dokter pada RS Balikpapan Baru Kota Balikpapan;

49. Almarhumah dr. Yudia Supradini, Dokter pada Puskesmas Selopuro Kabupaten Blitar;

50. Almarhumah dr. Heny Jasaningsih, Dokter pada Puskesmas Sukomulyo Kabupaten Gresik;

51. Almarhum dr. Agyan Reswanendro, Dokter pada RSUD Balikpapan Kota Balikpapan;

52. Almarhum dr. I Ketut Surya Negara, Sp.OG (K)- KFM, MARS, Dokter pada RSUP Sanglah Denpasar;

53. Almarhumah dr. Tetrani Wasitaningtias, Sp.PD, Dokter pada RSI Harapan Anda Kota Tegal;

54. Almarhum dr. Herman Sutanto, Sp.Rad, Dokter pada RSIA Gebang Medika Kota Tangerang;

55. Almarhum dr. Azami Denas Azinar, Sp.OG, Dokter pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

56. Almarhum dr. Dimas Oktariyanto, Dokter pada RSUD dr. R. Soetrasno Rembang;

57. Almarhum Prof. dr. Suhatno, Sp.OG (K) - Onk, Dokter pada RS Husada Utama Surabaya;

58. Almarhum dr. Hendra Lunardhi, Sp.B, Dokter pada RS Bhayangkara Kediri;

59. Almarhum dr. Sulasno, Sp.An., Dokter pada RS Keluarga Kita Tangerang;

60. Almarhum dr. H. Hizbullah Aschabul Jamin, Sp.JP, FIHA, FAsCC, Dokter pada RS Permata Cirebon;

61. Almarhum dr. Lukman Haaris, Dokter pada Puskesmas Nagreg Kabupaten Bandung;

62. Almarhum dr. H. Andri Suhartono, Dokter pada RS Pertamina Cirebon;

63. Almarhum dr. Trihardjo Saelan, Sp.PD, MARS, Dokter pada RS Kristen Mojowarno Jombang;

64. Almarhumah dr. Meira Kurnia Dewandari, Dokter pada Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur;

65. Almarhumah dr. Miryam Mona Dian Pinontoan, M.Kes., Sp.PD, Dokter pada RS GMIM Siloam Sonder Kabupaten Minahasa Utara;

66. Almarhum Dr. dr. Nazwir Nazar, Sp.B-FINACS, Dokter (Guru Besar) pada Universitas Sumatera Utara;

67. Almarhum Ali Subaidi Tasrif, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Margoyoso;

68. Almarhum G. Hari Krisnamurti W., Perawat pada RS Umum Keluarga Sehat;

69. Almarhum Gito Utama, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Sulang;

70. Almarhum H. Tarjim, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Kiajaran Wetan;

71. Almarhumah Kusmiati, Perawat pada RS Umum Pelita Anugerah;

72. Almarhum Maksum, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Mantup;

73. Almarhum Moh. Dakhirin, Perawat pada Puskesmas Wonosalam I;

74. Almarhum Purnomo, Perawat pada Puskesmas Winong I;

75. Almarhum Sumarsono, A.MK, Perawat pada RS Umum Daerah dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo;

76. Almarhum Sudibiyantoro, S.Kep., M.Kes., Perawat pada RS Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie;

77. Almarhum Angga Pramudya, S.Kep., Ners, Perawat pada RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro;

78. Almarhum Hendra Heryanto, Perawat pada RS Umum Daerah Subang;

79. Almarhumah Jubaedah, Perawat pada RS TK.IV Daan Mogot, Tangerang;

80. Almarhum Subagiyo, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Bringkoning Kabupaten Sampang;

81. Almarhum Tri Sutrisno, Perawat pada Puskesmas Pangean Kab. Kuantan Singingi;

82. Almarhum Sofian Hadi, S.Kep., Ners, Perawat pada RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya;

83. Almarhumah Ari Asih Ardiani, A.M.K., Perawat pada RS Bethesda Yogyakarta;

84. Almarhum Barkah Rusdianto, Perawat pada RSUD Dr. Soedirman Kebumen;

85. Almarhum Muhammad Mahfud, Perawat pada RSI Sultan Agung Semarang;

86. Almarhumah Nana Rihana Junianti, Perawat pada RS Bhayangkara Tk. III Indramayu;

87. Almarhum Asy Ichsan Yakub, Perawat pada RS Tk. IV 03.07.01 Kencana Serang;

88. Almarhumah Dinny Kurniasih, Perawat pada Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur;

89. Almarhum Imam Suradi, Perawat pada RS Agisna Medika Sidareja Kab. Cilacap;

90. Almarhum Abdul Rochim, S.Kep.Ners, Perawat pada RS Umum Daerah Prof. Dr. Soekandar;

91. Almarhum Agus Supriyanto, Perawat pada Puskesmas Sidoharjo;

92. Almarhum H. Ahmadi, S.Kep.Ns, Perawat pada Puskesmas Sumberrejo;

93. Almarhum Alif Suhermanto, A.Md.Kep., Perawat pada RS Fathma Medika;

94. Almarhum Arief Nurrochman, Perawat pada RS Umum Daerah Tidar Magelang;

95. Almarhum Arif Hidayat, Perawat pada Puskesmas Peterongan;

96. Almarhum Arif Mulhan, Perawat pada RS Umum Daerah Sultan Syarif Mohammad Alkadri;

97. Almarhumah Dhoyo Hadi Kushandayani, Perawat pada Puskesmas Kecamatan Pancoran;

98. Almarhumah Dhyah Fitria Sari, Perawat pada RS Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo;

99. Almarhumah Dina Kania Dewi, A.M.K., Perawat pada Puskesmas Bojong Nangka;

100. Almarhum Doni Hermawan, Perawat pada Puskesmas Ngadiluwih;

101. Almarhumah Dwi Candra Mardiana, Perawat pada Puskesmas Wonosalam II;

102. Almarhum Edi Suprapto, S.Kep., Ners, Perawat pada RS Umum Daerah Sidoarjo;

103. Almarhum Eko Prasetyo, Perawat pada RS Umum Daerah Kraton Kab. Pekalongan;

104. Almarhumah Eni Yulistyowati, Perawat pada RS Umum Prima Medika;

105. Almarhumah Fauziatunnisak.Am.Kep, Perawat pada Puskesmas Banding Agung;

106. Almarhumah Febri Candrawati, Perawat pada RS Umum Daerah Kabupaten Kediri;

107. Almarhum Galuh Praja Wirabumi, Perawat pada RS Umum Daerah Ngimbang;

108. Almarhum H.Winata, A.Md.,Kep, Perawat pada Puskesmas Tambi;

109. Almarhum Hendrik Suwarno Putro, Perawat pada Puskesmas Sambirejo;

110. Almarhum Hendro Darmono, Perawat pada Puskesmas Kebondalem;

111. Almarhumah Ike Yulianti, S.Kep., Ns, Perawat pada RS Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar;

112. Almarhumah Indraningtyas Putri Purnamasari, Perawat pada RS Umum Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro;

113. Almarhumah Isma Maryani, A.M.K., Perawat pada RS Umum Daerah Koja;

114. Almarhumah Khusnah Ulfa, Perawat pada RS Umum Daerah Sidoarjo;

115. Almarhumah Lutfiyah Ningsih, Perawat pada RSU Mitra Keluarga Waru;

116. Almarhum Marthen Lawarissa, Perawat pada RSKD Provinsi Maluku;

117. Almarhum Moh Ishaq, S.Kep.Ns, Perawat pada Puskesmas Baureno Bojonegoro;

118. Almarhum Muhammad Holis, Perawat pada Puskesmas Rambipuji;

119. Almarhumah Ni Putu Dian Adi Savitri, Perawat pada RS Umum Daerah Tabanan;

120. Almarhumah Ns. Mastaulina Damanik, S. Kep, Perawat pada RS Umum Prikasih;

121. Almarhumah Ns. Puri Septia Anggraini, A.Md. Kep, Perawat pada RS Umum Yukum Medical Centre;

122. Almarhum Ns. Slamet Setia Budi, S.Kep., Perawat pada RS Umum Daerah Koja;

123. Almarhumah Nurhayati, Perawat pada Puskesmas Gandoang;

124. Almarhumah Nurhuda, AM.Kep, Perawat pada Puskesmas Buay Sandang Aji;

125. Almarhumah Nurila Maslakhah, Perawat pada Puskesmas Brondong;

126. Almarhum Puguh Santosa, A.Md.Kep., Perawat pada Puskesmas Plumbon Gambang;

127. Almarhumah Rahayu Puji Astutik, Perawat pada RS Umum Mitra Keluarga Surabaya;

128. Almarhumah Resmiati, Perawat pada Puskesmas Masni;

129. Almarhumah Rossalina Adiyah Retnawati, Perawat pada RS Umum Daerah Taman Husada;

130. Almarhumah Shindi Septia Shandra, Perawat pada RS Mitra Medika Pontianak;

131. Almarhumah Sucilia Indah, A.M.K., Perawat pada RSUP Dr. Sitanala Tangerang;

132. Almarhum Sucipto, Perawat pada Puskesmas Balongpanggang;

133. Almarhum Supardi, Perawat pada Puskesmas Kuwarasan;

134. Almarhumah Tantri Wahyu Widiastuti, Perawat pada RSUD Banyumas;

135. Almarhumah Trice Ratnaningtyas, Perawat pada RS Umum Telogorejo Semarang;

136. Almarhumah Tuti Setyawati, A.Md.Kep, Perawat pada Puskesmas Unyur;

137. Almarhum Wahyu Sisbagio, Perawat pada RS Umum PMI Bogor;

138. Almarhum Yusup Winarno, Perawat pada Puskesmas Bayah;

139. Almarhumah Zuli Aminatu Zahriyah,Amd.Kep, Perawat pada RS Umum Muhammadiyah Lamongan;

140. Almarhum Sri Mulyono, Perawat pada Rumah Sakit Kristen Mojowarno Jombang;

141. Almarhumah Mia Sonia, S.Kp., Perawat pada UPTD Puskesmas Purwaharja 2 Kota Banjar;

142. Almarhum Sutrisno, Perawat pada RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang;

143. Almarhumah Sunartiatin, Perawat pada RSUD Kabupaten Kediri;

144. Almarhumah Muryanih, Perawat pada RS Mitra Husada Teluk Naga Tangerang;

145. Almarhum Pradhipta Setya Nugrahta, Perawat pada Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara;

146. Almarhumah Ayu Ariyani, Perawat pada Puskesmas Kelapa Kabupaten Bangka Barat;

147. Almarhumah Sri Nurjiasih, Perawat pada RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang;

148. Almarhumah Chantika Oktriani Putri, Perawat pada RS Brayat Minulya Surakarta;

149. Almarhum Agus Riyanto, Perawat pada Puskesmas Bandar I Kabupaten Batang;

150. Almarhumah Ani Sri Utami, A.M.K., Perawat pada RS Adi Husada Kapasari Surabaya;

151. Almarhumah Kartika Ayu Ardini, Perawat pada Puskesmas Twano Entrop Kota Jayapura;

152. Almarhum Endak, Perawat pada Puskesmas Siding Kabupaten Bengkayang;

153. Almarhum Handri Susanto, Perawat pada RSUD dr. Soedono Madiun;

154. Almarhum Kekal Subiyanto, Perawat pada Rumkital Dr. Komang Makes Belawan Medan;

155. Almarhumah Siti Andayani, Perawat pada Puskesmas Sukanegara Kab. Lampung Tengah;

156. Almarhumah Anggita Dewi Nafiatul Aminah, Perawat pada RS Dr. Oen Kandang Sapi Solo Surakarta;

157. Almarhumah Mishartuti, Perawat pada Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin;

158. Almarhumah Nuri Priyandini, Perawat pada RS Panti Bhaktiningsih Kabupaten Oku Timur;

159. Almarhumah Uji Lestari, Perawat pada RSUD Limpung Kabupaten Batang;

160. Almarhumah Lailatul Latifah, Perawat pada RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak;

161. Almarhum Maskup, Perawat pada Puskesmas Prajekan Kabupaten Bondowoso;

162. Almarhum Indra Purnama, Perawat pada Puskesmas Tebing Geriting Kabupaten Ogan Ilir;

163. Almarhum Indrawan Susanto, Perawat pada Puskesmas Poncowati Kabupaten Lampung Tengah;

164. Almarhum Mujtahid, Perawat pada Puskesmas Panceng Kabupaten Gresik;

165. Almarhumah Puput Putriani Indrajati Rosmana, Perawat pada Puskesmas Timika Kabupaten Timika;

166. Almarhum Anwar Sobirin, Perawat pada RSUD Alimuddin Umar Kabupaten Lampung Barat;

167. Almarhumah Entin Kartina, Perawat pada Puskesmas Ciampea Kabupaten Bogor;

168. Almarhumah Nanda Ega Rahmawati, Perawat pada RSUD dr. R. Soetrasno Rembang;

169. Almarhum Suparto, Perawat pada Puskesmas Gaya Baru V Kabupaten Lampung Tengah;

170. Almarhumah Diyah Ayu Kusumasari, Perawat pada RSUD Bung Karno Kota Surakarta;

171. Almarhumah Iva Widi Astutik, Perawat pada RS Muji Rahayu Surabaya;

172. Almarhumah Marti Wahyu Nindriana, Perawat pada RS Husada Utama Surabaya;

173. Almarhumah Rosdiana Tondang, Perawat pada Puskesmas Sekaran Kota Semarang;

174. Almarhum Syarif Nazarudin, Perawat pada Puskesmas Sukadana Kabupaten Kayong Utara;

175. Almarhum H.Darus, S.Kep., Ners, Perawat pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik;

176. Almarhumah Deris Pita Pitriyani, Perawat pada RSUD Kalijaga Kabupaten Demak;

177. Almarhum Hanafi, Perawat pada Puskesmas Teluk Dalam Kota Banjarmasin;

178. Almarhum Muhammad Rusdianoor Noviawan, Perawat pada Puskesmas Jambu Hilir Kabupaten Hulu Sungai Selatan;

179. Almarhumah Purwantari, Perawat pada Puskesmas Baureno Kabupeten Bojonegoro;

180. Almarhum H. Mushollin, S.Kep., Ners, Perawat pada Puskesmas Soko Kabupaten Tuban;

181. Almarhum Tamyis Mashuri, Perawat pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto;

182. Almarhum Agus Rianto, Perawat pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

183. Almarhumah Fitri Purwanti, Perawat pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

184. Almarhumah Maimunatun, A.M.K., Perawat pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

185. Almarhumah Nia Widyarti, A.Md.Kep, Perawat pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

186. Almarhumah Sri Muwarni, Perawat pada Puskesmas Montong Kabupaten Tuban;

187. Almarhumah Derliana Mantow, Perawat pada RS Cahya Kawaluyan Kabupaten Bandung Barat;

188. Almarhum Slamet Priyanto, Perawat pada Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto;

189. Almarhumah Tabah Riau Ningsih, Perawat pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Kabupaten Purbalingga;

190. Almarhumah Vika Dwi Noviyanti, Perawat pada Puskesmas Licin Kabupaten Banyuwangi;

191. Almarhum Prof. Dr. H. Kusnanto, S.Kp.M.Kes., Perawat (Guru Besar) pada Universitas Airlangga;

192. Almarhum Dekrit Moekti Soekarno, A.Md.Kep, Perawat pada RS Karya Husada Cikampek Kab. Karawang;

193. Almarhumah Desi Ikasari, Bidan pada RSUD Dr. Soedirman Kebumen;

194. Almarhumah Gusti Ayu Kristina Aridewi, Bidan pada RS Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali;

195. Almarhumah Dewi Fauziyah, Bidan pada RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang;

196. Almarhumah Anita Sari, Bidan pada RSI Garam Kalianget Kabupaten Sumenep;

197. Almarhumah Reni Rosmiati, Bidan pada RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut;

198. Almarhumah Endayanti, Bidan pada RSKIA Sawojajar Bogor;

199. Almarhumah Nuraini Sianturi, A.Md.Keb, Bidan pada Puskesmas Cimareme Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat;

200. Almarhumah Muryani, Penata Anestesi pada RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten;

201. Almarhum Sutikno, S.Kep.Ns, Penata Anestesi pada RSUD Kota Yogyakarta;

202. Almarhum H. Sujarwan, S.Kep., Penata Anestesi pada RS TK.III DR R Soeharsono Banjarmasin;

203. Almarhumah Ribut Pudji Astuti, Str. AK, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RS Umum Tk.IV Tegal;

204. Almarhumah Suzan Febrianty, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RSU Proklamasi Rengasdengklok Kab. Karawang;

205. Almarhum Gatot Subarianto, A.Md, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RS Umum Daerah dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo;

206. Almarhumah Melindha Gesang, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RS St. Carolus Summarecon Serpong;

207. Almarhum Toto Susanto, AMAK, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RS Umum Daerah Koja;

208. Almarhum Anton Yuntarso, S.T, M.Si., Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya;

209. Almarhumah Maharani Ayu Puspitasari, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RS PHC Surabaya;

210. Almarhumah Bettris Nova Andini, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada Mayapada Hospital Jakarta Selatan;

211. Almarhumah Ni Made Indah Kusuma Dewi, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada RSUP Sanglah Denpasar;

212. Almarhumah Tiara Sani Ardiana, S.Far, Apt., Apoteker pada RS Umum Islam Jakarta Utara;

213. Almarhumah Apt. Ery Supriyanti, S.Farm, Apoteker pada RSUD Kota Depok;

214. Almarhum Apt. Drs. Achmad Arief Hariyadi, MPH, Apoteker pada RSUD Tidore Maluku Utara;

215. Almarhum M. Irwansyah Harahap, Radiografer pada RS Paru Dungus Madiun;

216. Almarhum Dandis Priyo Atmojo, Radiografer pada RS Delta Surya Sidoarjo;

217. Almarhum Ony Hendra Ardiawan, A.Md.Rad, Radiografer pada RSUD Citra Medika Sidoarjo;

218. Almarhumah Mugi Lestari, Radiografer pada RSU Karsa Husada Malang;

219. Almarhum I Wayan Sukanata, Sst, Radiografer pada RSUP Moh. Hoesin Palembang;

220. Almarhumah Desi Mega Mentari, A.Md.Rad, Radiografer pada RSU Pindad Malang;

221. Almarhumah Lisnawati, Terapis Gigi dan Mulut pada RS Betsaida;

222. Almarhum Egar Prasetya, Sanitarian pada RS Paru Respira Yogyakarta;

223. Almarhumah Rindy Astike Dewanty, S.K.M., Sanitarian pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

77 penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya, antara lain :

1. Almarhum Prof. Dr. dr. Andi Arifuddin Djuanna,Sp.OG (K-Onk), Dokter (Guru Besar) pada Universitas Hasanuddin;

2. Almarhum Prof. Dr. dr. Boedi Warsono Sp.PD, KHOM, PGD, Pall Med (ECU), FINASIM, Dokter (Guru Besar) pada Universitas Airlangga;

3. Almarhum Prof. Dr. dr. Chandra Kusuma, Sp.A (K), Dokter (Guru Besar) pada Universitas Brawijaya;

4. Almarhum Prof. Dr. dr. Hendrian Dwi Koloso Soebagjio, Sp.M (K), FICS, Dokter (Guru Besar) pada Universitas Airlangga;

5. Almarhum Prof. Dr. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH, Dokter (Guru Besar) pada Universitas Udayana;

6. Almarhum Prof. Dr. dr. Dadang Sjarif Hidajat Effendi, Sp. A (K), Dokter (Guru Besar) pada Universitas Padjajaran;

7. Almarhum Prof. Dr. dr. H. Rifki Muslim, Sp.B, Sp.U, Dokter (Guru Besar) pada Universitas Diponegoro;

8. Almarhum dr. Makhdur Muchtar, M.Kes., Dokter (Kepala Dinas) pada Dinas Kesehatan Kab. Luwu;

9. Almarhum dr. H. Muhammad Alief Satria Lahmuddin, Dokter (Kepala Dinas) pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat;

10. Almarhumah drg. Jeni Riski, Dokter Gigi pada Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara;

11. Almarhumah drg. Vinna Pradevie M, Dokter Gigi pada Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat;

12. Almarhumah drg. Shofyanatul Chamidah, Dokter Gigi pada UPT. Puskesmas Dapet Kabupaten Gresik.

13. Almarhum Oman Kosim, A.M.K., Perawat pada Sabah Hospital Al Nafisi Kuwait;

14. Almarhumah Hamidah Alfianti, Bidan pada Puskesmas Kubangdeleg;

15. Almarhumah Eka Nur Fitriani, Bidan pada Puskesmas Citarik;

16. Almarhumah Hj. Nurnaenah, Bidan pada Puskesmas Kiajaran Wetan;

17. Almarhumah Suryati, Bidan pada Puskesmas Ragajaya, Bojonggede, Kab. Bogor, Jawa Barat;

18. Almarhumah Meilinda Imayani, Bidan pada Puskesmas Tambelangan Kabupaten Sampang;

19. Almarhumah Sri Rahayu Wahyuni, Bidan pada Puskesmas Pangarengan Kabupaten Sampang;

20. Almarhumah Sunenih, Bidan pada Puskesmas Cipancuh Kabupaten Indramayu;

21. Almarhumah Yuli Karya Lestari, Bidan pada Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember;

22. Almarhumah Dwi Susilawati, A.Md.Keb, Bidan pada Puskesmas Wonosari I;

23. Almarhumah Ellis Suhayati, Bidan pada Puskesmas Jemaras;

24. Almarhumah Emialoina Lasia Carolin, Bidan pada Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan;

25. Almarhumah Kurniasih, AM.KEB, Bidan pada Puskesmas Sukasari;

26. Almarhumah Luluk Wulansari, A.Md.Keb., Bidan pada Puskesmas Babat;

27. Almarhumah Nurfaijah, Bidan pada Puskesmas Sooko;

28. Almarhumah Nyemas Eka Merdekawati, Bidan pada Puskesmas Menjalin, Kab. Landak, Kalimantan Barat;

29. Almarhumah Retno Sulistyorini, AMd. Keb, Bidan pada Puskesmas Jombang;

30. Almarhumah Risna Alis Suraya, Bidan pada Puskesmas Mojo;

31. Almarhumah Sri Ani Chastuti, Bidan pada Puskesmas Klareyan;

32. Almarhumah Sri Penganti, AMd. Keb, Bidan pada Puskesmas Andongsari;

33. Almarhumah Ulfa Muyasyaroh, Bidan pada Puskesmas Bringkoning;

34. Almarhumah Umi Zahro, Bidan pada Puskesmas Randuagung, Lumajang, Jawa Timur;

35. Almarhumah Tri Astuti, Bidan pada Puskesmas Anjatan Kabupaten Indramayu;

36. Almarhumah Siti Kusbandiyahningsih, Bidan pada Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik;

37. Almarhumah Sumiyanah, Bidan pada : Puskesmas Palimanan Kabupaten Cirebon;

38. Almarhumah Jumiyem, Bidan pada Puskesmas Kedamean Kabupaten Gresik;

39. Almarhumah Suyani, Bidan pada Puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember;

40. Almarhumah Evi Nur Zakiyatul Miskiyah, Bidan pada Puskesmas Keboan Kabupaten Jombang;

41. Almarhumah Rita Sahara, Bidan pada Puskesmas Duduksampean Kabupaten Gresik;

42. Almarhumah Siti Aisyah, A.Md.Keb, Bidan pada Puskesmas Mentaras Kabupaten Gresik;

43. Almarhumah Syarifah Ratna Juita, Bidan pada Puskesmas Sukadana Kabupaten Kayong Utara;

44. Almarhumah Hj.Muhtati, Bidan pada Puskesmas Rawat Inap Cipanas Kabupaten Lebak;

45. Almarhumah Irma Puspita Sari, Bidan pada Puskesmas Silo II Kabupaten Jember;

46. Almarhumah Sutiari, Bidan pada Puskesmas Compreng Kabupaten Tuban;

47. Almarhumah Kartini, Bidan pada Puskesmas Ritan Baru Kabupaten Kutai Kartanegara;

48. Almarhumah Asma'ul Indayanah, Bidan pada Puskesmas Sanankulon Kabupaten Blitar;

49. Almarhumah Nur Lailiani, Bidan pada Puskesmas Mayang Kabupaten Jember;

50. Almarhumah Wilis Endang Listyowati, Bidan pada Puskesmas Balongpanggang Kabupaten Gresik;

51. Almarhumah Lusiana Ndongku, Bidan pada Puskesmas Pagimana Kab. Banggai;

52. Almarhumah Aneng Mintarsih, Bidan pada Puskesmas Rawat Inap Mande Kabupaten Cianjur;

53. Almarhumah Dini Indah Pratiwi, Bidan pada RSUD Dokter Mohamad Saleh Kota Probolinggo;

54. Almarhumah Yuliana Rantesalu, Bidan pada Puskesmas Palopo Kabupaten Sigi;

55. Almarhumah Tini Martini, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada Labkesda Kab Purwakarta;

56. Almarhumah Yasniati, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada Puskesmas Rambatan II;

57. Almarhumah Dyas Ratnaningsih, A.Md., Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada Puskesmas Polanharjo Klaten;

58. Almarhumah Enny Suliastutik K, A.Md.Kes., Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) pada PKM Tarik Sidoarjo, Jawa Timur;

59. Almarhumah Sulastri Ginah, Ahli Gizi pada Puskesmas Medokan Ayu;

60. Almarhumah Apt. Dra. Ellen Wijaya, MS, M.M., Apoteker pada IAI Pusat;

61. Almarhum Apt. Drs. Mohamad Dani Pratomo, M.M., Apoteker pada PT Mersi Farma;

62. Almarhumah Apt. Dra. Nurma Hidayati, M.Epid, Apoteker pada BPOM;

63. Almarhumah Siti Sofiah, Tenaga Teknis Kefarmasian pada Puskesmas Bantul I Kabupaten Bantul;

64. Almarhumah Sri Sapartinah, Tenaga Teknis Kefarmasian pada Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta;

65. Almarhum Heribirtus Agustriyanto, S.K.M., M.Kes., Kesmas pada Dinas Kesehatan Kota Kendari;

66. Almarhumah Siti Halamah, S.K.M., M.Kes., Kesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tegal;

67. Almarhumah Apriyanti K. Lasari, Kesmas pada Dinkes Kabupaten Banggai;

68. Almarhum Imam Gojali, Kesmas pada Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi;

69. Almarhumah Intan Indriyani, S.K.M., Kesmas pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kls II Cilacap;

70. Almarhumah Ratih Prastiti, S.K.M., M.Kes., Kesmas pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV DI Yogyakarta;

71. Almarhumah Zulfa Mustagfiroh Khasanah, S.K.M., Kesmas pada Puskesmas Magelang Utara;

72. Almarhumah Karolina Aruan, S.K.M., Kesmas pada Puskesmas Sukoharjo, Lampung;

73. Almarhumah Nurmala Sari, Terapis Gigi dan Mulut pada Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya;

74. Almarhumah Yupi Hendrawati, Terapis Gigi dan Mulut pada Puskesmas Kecamatan Duren Sawit;

75. Almarhumah Sri Utami, Terapis Gigi dan Mulut pada Puskesmas Cicantayan;

76. Almarhumah Murtiana, Sanitarian pada Puskesmas Kalitidu;

77. Almarhumah Dwi Eka Desrina Purwanti, A.M.K.L., S.K.M., Sanitarian pada Puskesmas Sriamur Kab. Bekasi.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM