Monday, April 30, 2018

KARTONO

KARTONO
Kartono... Nama lengkapnya...  RM. Panji Sosrokartono... Lahir tahun 1877… Kakak kandung RA. Kartini.
1898 ... Kartono orang pribumi pertama  ... yang kuliah di luar Hindia - Belanda
Karena kecerdasannya beliau menjadi kesayangan para dosennya.
Beliau bisa 27 bahasa asing & 10 bahasa nusantara.
Pangeran ganteng ini pinter bergaul, anak orang kaya, terkenal dan merakyat.
Banyak perempuan Eropa nyebutnya "De Mooie Sos." (artinya Sos yang ngganteng).
Bule Eropa & Amerika  menyebut beliau dengan hormat  'De Javanese Prins' (Pangeran Jawa) akan tetapi  sesama pribumi memanggilnya Kartono saja.
1917 ... beliau menjadi wartawan perang dunia 1 ... koran Amerika yakni The New York Herald cabang Eropa.
Beliau memadatkan artikel bahasa Perancis sejumlah 30 kata dalam 4 bahasa (yakni Inggris, Spanyol, Rusia, Perancis)
Sebagai wartawan perang, beliau diberi pangkat Mayor oleh Sekutu,  tapi menolak membawa senjata ... kata beliau :
"Saya tidak menyerang orang, oleh karena itu saya pun tidak akan diserang. Jadi apa perlunya membawa senjata ?"
Beliau ahli diplomasi yang hebat.
Sebagai wartawan Kartono sempat gemparkan Eropa - America dengan artikelnya tentang perundingan Jerman & Perancis yang rahasia serta sangat tertutup, yang diselenggarakan di dalam salah satu gerbong kereta api yang berhenti di tengah hutan, bahkan mendapat penjagaan yang super ketat dari semua wartawan yang sedang mencari informasi dan berita. Ternyata ... koran New York Herald  telah memuat hasil perundingan tersebut.
1919 ... beliau jadi penterjemah tunggal di Liga Bangsa Bangsa yang pada 1921 diubahnya menjadi PBB.
Beliau ketua penterjemah untuk segala bahasa kalahkan para poliglot Eropa - Amerika.
1925  ... Pangeran Sos. pulang ke tanah air. Ki Hajar Dewantara mengangkatnya sebagai kepala sekolah menengah di Bandung
Rakyat berjejal temui si pintar Kartono ini, untuk minta air & doa. Dan  anehnya banyak yang sembuh  ...  maka antrian pun makin panjang termasuk bule-bule Eropa ...  akhirnya beliau dirikan klinik Darussalam .
Beliau pernah sembuhkan seorang anak Eropa hanya dengan sentuhan-sentuhan dihadapan para dokter yang sudah angkat tangan untuk berusaha menyembuhkan penyakit si anak tersebut.
Beliau juga pernah memotret kawah gunung dari udara, hebatnya tanpa pesawat
Soekarno muda sering berdiskusi dengannya.
Bung Hatta sebut Sosrokartono adalah seorang yang jenius.
Di rumahnya berkibar bendera merah putih 🇮 .. dan anehnya Belanda, Jepang , dan sekutu seolah tak peduli .
1951  ..... Dalam usia 74 tahun Sosrokartono wafat di Bandung dan dikebumikan di makam Sido Mukti, Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah di samping makam kedua orang tuanya Nyai Ngasirah dan RMA Sosroningrat.
Beliau meninggal dalam kondisi tidak punya apa-apa, rumahpun beliau hanya menyewa padahal sebagai putera bangsawan & cendekiawan ia bisa hidup mewah.
Orang-orang tidak temukan pusaka dan jimat di rumah Sosrokartono. Hartanya hanya selembar kain bersulam huruf ALIF
Pada batu nisan makamnya tertulis : SUGIH TANPO BONDO. DIGDAYA TANPO AJI-AJI.
Beliau  seorang wartawan hebat tapi PWI tidak pernah singgung namanya.
Beliau tokoh pendidikan tapi para guru seolah lupa namanya.
Sang Alif .... Alif sak jeroning Alif ...

No comments:

Post a Comment