Friday, April 6, 2018

CHANGE YOURSELF FIRST

CHANGE YOURSELF FIRST
Change Yourself First, then the World will Change
Beberapa politisi dengan semangat berapi-api membuat gerakan #2019GantiPresiden.
Tujuannya jelas: agar nasib negeri ini wa bil khusus nasib kita semua berubah jadi lebih baik, maka di 2019 nanti presiden yang sekarang sedang berkuasa harus diganti. Begitu kira-kira nalar dan maksud mereka.
Saya tak hendak bicara politik sebab itu bukan kompetensi saya. Seperti biasa saya hanya ingin mengajak kita semua untuk berpikir dan berintrospeksi.
Untuk merubah nasib kita (nasibku, nasibmu), itu sebenarnya apa sih yang harus diubah pertama kali ? Apakah merubah diri kita ini dulu atau merubah diri sang presiden ?
Kalau saya amati dari pengalaman hidup saya sendiri (dan juga pengalaman orang-orang dekat saya) mohon maaf saya akhirnya sampai pada suatu premis mendasar bahwa tak peduli berapa puluh kali ganti presiden tapi kalau pola hidup kita tidak diubah (diganti dengan pola yang lebih baik) semisal habits buruk kita tidak diganti dengan habits yang lebih memberdayakan, cara berpikir kita yang cenderung selalu negatif thinking tidak diganti dengan cara berpikir yang lebih right thinking, cara kerja kita yang asal-asalan tidak kita ubah menjadi cara kerja yang lebih produktif, maka ya ndak akan pernah berubah nasib kita. Tak peduli siapa presiden, raja, perdana menteri atau kepala negaranya...
Kalau hal-hal brengsek di dalam diri kita ini tetap kita pelihara (bangun pagi masih kesiangan, baca buku terakhir hanya pas waktu sekolah/kuliah, malas diskusi sama orang-orang hebat, diajak ikut pelatihan ogah-ogahan, sukanya ndebat dan ngritik tapi giliran disuruh kasih solusi cuma plonga-plongo alias nggak bisa memberi gagasan alternatif yang konstruktif, kerja kagak pernah tuntas, disiplin diri yang rendah, masuk kerja lebih seringnya terlambat, kerjaan favorit cuma baca info hoax di medsos dlsb, maka tidak heran, mbok presiden udah ganti sampai 7 kali juga, hidup kita ya bakalan tetep aja ngenes kayak gini.
Kalau saya sih ndak mau risau wal galau soal presiden. Mau presidennya cebongers, kampreters, durenners, tikusers, kancilers atau setan gundulers sekalipun, bagi saya ndak penting-penting amat.
Sebab saya percaya dan yakin sepenuhnya bahwa yang terpenting adalah bagaimana saya bisa tetap waras dan sehat, baik secara akal, budi, dan perilaku saya baik secara hablum minal Allah, pun secara hablum minnan nas
Karena yang perlu disadari, adalah bahwa perubahan hidup kita ini sepenuhnya adalah tanggungjawab kita sendiri. Makanya, change yourself first –lah….
Sumiharso Industrial Psychologist

http://bit.ly/KonsultasiPsikologi

No comments:

Post a Comment