Tuesday, February 11, 2014

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 2

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 2

Apa gejala-hejala dan tanda-tanda penyakit Lupus?

Orang-orang dengan LES dapat mengembangkan berbagai kombinasi gejala dan keterlibatan berbagai organ. Keluhan dan gejala umum meliputi kelelahan (fatigue), demam suhu rendah (low-grade fever), hilang nafsu makan (loss of appetite), nyeri otot,  kerontokan rambut (hair loss, alopecia), radang sendi (arthritis), tukak pada mulut dan hidung, bercak kemerahan pada wajah (facial rash, "butterfly rash"), sensitivitas berlebihan terhadap paparan sinar matahari (fotosensitivitas), radang selaput luar paru-paru (pleuritis) dan jantung (pericarditis), kurangnya aliran darah ke jari-jari tangan dan kaki (Raynaud's phenomenon). Komplikasi yang melibatkan organ dalam dapat menyebabkan gejala-gejala lain lebih lanjut yang bergantung pada organ yang terkena dan seberapa parah penyakitnya

Manifestasi kulit sering terjadi pada lupus dan kadang-kadang dapat menimbulkan jaringan parut. Pada lupus discoid, hanya kulit yang biasanya terlibat. Ruam kulit pada lupus discoid sering ditemukan pada wajah dan kulit kepala. Ini biasanya merah dan dan batas tepinya menonjol. Ruam lupus discoid biasanya tidak terasa sakit dan tidak gatal, tapi jaringan parut dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen (alopecia). Seiring dengan lewatnya waktu, sekitar 5% - 10% dari orang-orang dengan lupus discoid dapat berkembang menjadi LES.
Lebih dari setengah dari orang-orang dengan LES mengalami ruam wajah merah dan rata yang karakteristik di atas tulang hidung mereka. Karena bentuknya, gejala ini sering dinamai 'ruam kupu-kupu' ("butterfly rash") LES. Ruam ini tidak menyakitkan dan tidak gatal. Ruam pada wajah, bersama dengan peradangan pada organ lain, dapat dicetuskan atau diperparah oleh paparan sinar matahari, suatu kondisi yang disebut fotosensitivitas. Fotosensitivitas ini dapat disertai dengan memburuknya peradangan di seluruh tubuh, keadaan ini disebut 'flare' dari penyakit ini.

Gambar kupu-kupu pada ruam wajah, tang merupakan tanda karakteristik lupus eritematosus sistemik (LES)

Biasanya, dengan pengobatan, ruam ini dapat sembuh tanpa terjadinya jaringan parut yang permanen. Kebanyakan orang dengan LES akan mengembangkan arthritis selama perjalanan penyakit mereka Arthritis pada LES umumnya menimbulkan pembengkakan, rasa sakit, kekakuan, dan bahkan cacat pada sendi-sendi kecil tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Kadang-kadang arthritis pada LES dapat menyerupai rheumatoid arthritis (yang bukan merupakan penyakit autoimun).

Keterlibatan organ dengan peradangan yang lebih serius terjadi di otak, hati (liver) dan ginjal. Sel darah putih dan faktor-faktor pembekuan darah juga dapat menurun secara khas pada LES, yang masing-masing dikenal sebagai leukopenia (leucopenia) dan berkurangnya trombosit (thrombocytopenia). Leukopenia dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi, dan trombositopenia dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Peradangan otot (myositis) dapat menyebabkan nyeri otot (muscle pain) dan kelemahan (weakness). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar enzim otot dalam darah.

Radang pembuluh darah (vasculitis) yang memasok oksigen ke jaringan dapat menyebabkan kerusakan saraf tertentu, kulit, atau satu organ dalam. Pembuluh darah terdiri dari arteri yang mengantarkan darah yang kaya oksigen ke jaringan tubuh dan vena yang membawa kembali darah tanpa oksigen dari jaringan ke paru-paru. Vaskulitis ini ditandai dengan peradangan disertai kerusakan dinding berbagai pembuluh darah. Kerusakan menghambat sirkulasi darah melalui pembuluh dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang dipasok dengan oksigen oleh pembuluh darah ini.

Peradangan lapisan luar paru-paru (pleuritis) dan jantung (perikarditis) dapat menyebabkan nyeri dada (chest pain) yang tajam. Nyeri dada diperparah oleh batuk, bernapas dalam-dalam, dan perubahan pada posisi tubuh tertentu. Otot jantung itu sendiri jarang mengalami peradangan (carditis). Juga telah ditunjukkan bahwa wanita muda dengan LES memiliki peningkatan risiko secara signifikan untuk terkena serangan jantung yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner.

Radang ginjal pada LES (lupus nefritis) dapat menyebabkan kebocoran protein dalam urin, retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal (kidney failure). Hal ini dapat menyebabkan kelelahan lebih lanjut dan pembengkakan kaki. Pada gagal ginjal, mesin-mesin diperlukan untuk membersihkan darah dari produk-produk limbah yang bertumpuk dalam proses yang disebut dialisis (dialysis) alias cuci darah.

Ikut terkenanya otak dapat menyebabkan perubahan kepribadian, gangguan berpikir (psikosis), kejang-kejang, dan bahkan koma (coma). Kerusakan saraf dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan dan kelemahan tubuh atau ekstremitas yang terkena. Terkenanya otak dikenal sebagai lupus cerebritis.

Banyak orang dengan LES mengalami kerontokan rambut (alopecia). Sering kali, ini terjadi secara bersamaan dengan peningkatan aktivitas penyakit mereka. Rambut rontok dapat setempat-setempat atau menyeluruh dan tampaknya lebih seperti rambut yang menipis.

Beberapa orang dengan LES mengalami Fenomena Raynaud. Dalam kondisi ini, pasokan darah ke jari tangan dan/atau jari kaki menjadi terimbas karena paparan dingin, yang menyebabkan pemucatan, perubahan warna keputih-putihan dan/atau kebiru-biruan, rasa nyeri dan mati rasa di jari tngan dan jari kaki yang terkena.

Kondisi lain yang dapat menyertai lupus termasuk fibromyalgia, penyakit jantung koroner (coronary heart disease), penyakit katup jantung non-bakterial, pankreatitis, penyakit esopaghus dengan kesulitan menelan (dysphagia), penyakit hati (liver disease, lupoid hepatitis), dan infeksi lainya.

ARTIKEL LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES)







No comments:

Post a Comment