LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES) – Bagian 5
Bagaimana seorang pasien lupus bisa membantu mencegah aktivitas penyakit (flares)?
LES tidak diragukan lagi merupakan penyakit yang
cenderung serius dengan ikut terkenanya berbagai sistem organ. Namun, sangat penting untuk
diketahui bahwa kebanyakan pasien dengan LES menjalani kehidupan yang aktif dan
sehat. Peningkatan aktivitas penyakit (flares) yang periodik biasanya dapat
diatasi oleh obat-obatan yang berbeda-beda. Karena sinar ultraviolet dapat
memicu dan memperburuk flares, orang-orang dengan lupus sistemik harus
menghindari paparan sinar matahari. Tabir surya dan pakaian yang menutup
anggota badan dapat membantu. Penghentian obat dengan tiba-tiba, terutama
kortikosteroid, juga dapat menyebabkan flares dan harus dihindari. Orang-orang
dengan LES memiliki peningkatan risiko terhadap infeksi, terutama jika mereka
minum kortikosteroid atau obat-abatan imunosupresif. Oleh karena itu, setiap
demam yang terjadi dengan tak terduga harus dilaporkan dan dievaluasi.
Kunci sukses penanganan LES adalah kontak dan komunikasi
teratur dengan dokter, yang memungkinkan pemantauan gejala, kegiatan penyakit
dan efek samping pengobatan
Kehamilan dengan lupus layak mendapatkan perhatian khusus
karena adanya banyak tantangan. Ibu hamil dengan LES dianggap kehamilan
'beresiko tinggi'. Kehamilan ini memerlukan pemantauan interaktif umumnya oleh
ahli rheumatologi yang terlatih dengan ahli kandungan. Wanita yang hamil dengan
LES membutuhkan pengamatan yang seksama selama kehamilan, persalinan, dan
periode pasca melahirkan. Ini termasuk pemantauan janin oleh dokter ahli
kandungan pada masa-masa akhir kehamilan. Wanita-wanita ini memiliki
peningkatan risiko untuk terjadinya keguguran (aborsi spontan) dan dapat
mengalami flare LES selama kehamilan. Adanya antibodi fosfolipid, seperti
antibodi kardiolipin atau antikoagulan lupus dalam darah dapat mengidentifikasi
apakah orang-orang memiliki risiko untuk mengalami keguguran. Antibodi
kardiolipin berhubungan dengan kecenderungan terjadinya pembekuan darah.
Wanita dengan LES yang memiliki antibodi kardiolipin atau
antikoagulan lupus mungkin memerlukan obat pengencer darah (aspirin dengan atau
tanpa heparin) selama kehamilan untuk mencegah keguguran. Perawatan lain
termasuk penggunaan gamma globulin intravena bagi orang-orang tertentu dengan
sejarah keguguran dini dengan elemen pembekuan darah (trombosit) yang rendah
selama kehamilan. Wanita hamil yang sebelumnya mengalami pembekuan darah dapat
mengambil manfaat dengan melanjutkan pemberian obat pengencer darah selama dan
setelah kehamilan untuk enam sampai 12 minggu, di mana saat itu risiko
pembekuan yang berkaitan dengan kehamilan tampaknya berkurang. Plaquenil sekarang
telah dianggap aman untuk digunakan mengobati LES selama kehamilan.
Kortikosteroid, seperti prednisone, juga aman digunakan untuk mengobati manifestasi lupus
tertentu selama kehamilan.
Antibodi lupus dapat
dipindahkan dari ibu ke janin dan mengakibatkan terjadinya penyakit lupus pada
bayi baru lahir (“lupus neonatal”). Ini termasuk terjadinya pengurangan hitung
sel darah merah (anemia) dan/atau hitung sel
darah putih dan trombosit dan ruam kulit. Masalah juga dapat berkembang pada
sistem listrik pada jantung bayi (congenital heart block). Pada keadaan seperti ini kadang-kadang, alat pacu
jantung diperlukan untuk jantung si bayi. Lupus neonatal dan congenital heart block lebih sering terjadi pada
bayi baru lahir dari ibu dengan LES yang membawa antibodi yang dikenal sebagai
anti-Ro (atau SS-A) dan anti-La (atau SS-B). (Sangatlah bijaksana bila dokter
bayi yang baru lahir diberitahu bahwa sang ibu adalah pembawa antibodi ini,
bahkan sebelum melahirkan. Risiko gagal jantung adalah 2%; risiko Lupus
neonatal adalah 5%.). Lupus neonatal biasanya menghilang setelah usia 6 bulan,
setelah antibodi sang ibu perlahan-lahan dimetabolisir oleh si bayi.
ARTIKEL LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK (LES)
No comments:
Post a Comment