Putra
sulung orang nomor satu di Indonesia, Gibran Rakabuming Raka buka kursus bahasa
Inggris bagi ribuan siswa yang kurang mampu secara gratis di banyak tempat.
Tujuannya hanya satu: "Agar para siswa Indonesia lebih siap menghadapi
persaingan global."
Hal ini dilakukannya tanpa
konferensi pers atau gembar gembor, tapi sudah berjalan sejak beberapa tahun
lalu, tepatnya sebelum sang ayahandanya menjadi Presiden Indonesia ke-7.
Nampaknya ini yang namanya "Bahasa Inggris untuk memberikan manfaat serta
kecerdasan bagi banyak wong cilik."
"Cilipari English
Program," adalah "Program Pengabdian" dari seorang putra sulung
presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka untuk memberikan kursus gratis
bahasa Inggris bagi para siswa SD, SMP dan SMA se Solo Raya, yang meliputi Kota
Solo, Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Boyolali dan Klaten.
Di awal berdirinya, Cilipari
English Program memanfaatkan para relawan di Solo yang disebar untuk mencari
tempat atau rumah penduduk di seluruh Solo Raya. Tempat atau rumah tersebut
disewa oleh Gibran untuk tempat-tempat kursus bahasa Engris. Tentu saja dengan
pengadaan dan perekrutan para Guru Les Privatnya.
Persyaratan tempat atau rumah
yang digunakan untuk kursus tidak boleh milik ASN, TNI-Polri, Aparat Desa,
Pejabat Negara (Hakim-Jaksa), Pengacara, Anggota Dewan dan Simpatisan Parpol.
Bahkan rumah seorang pensiunan ASN dan Kyai-Ustadz, Pendeta serta anggota LSM
pun tidak diperbolehkan. Semua harus bebas dari kepentingan politik praktis dan
pencitraan lainnya.
Adapun rumah dan tempat yang
disarankan yaitu rumah para petani, pedagang, pekerja lepas bahkan rumah
pemulung asal memenuhi syarat bisa digunakan. Uniknya tempat atau rumah-rumah
tersebut yang menyeleksi langsung adalah sang ayahanda Pak Jokowi.
Seperti yang dikisahkan salah
satu relawan yang pernah terlibat langsung melakukan pendataan dan survey
tempat atau rumah tersebut, banyak rumah dan tempat yang sebenarnya sangat
layak tapi karena ada hubungannya dengan ASN dan kepentingan lain terpaksa
ditolak oleh Gibran.
Bahkan saat survey banyak warga
masyarakat yang mempersilahkan rumah pribadinya untuk digunakan sebagai tempat
kursus. Tidak perlu disewa dan gratis selamanya. Tapi karena milik seorang Kyai
dan anggota LSM akhirnya ditolak juga. Itulah kehati-hatian Pak Jokowi dan
puteranya Gibran Rakabuming Raka yang tidak mau 'Aji Mumpung' memanfaatkan
jabatannya demi sebuah pencitraan diri, dan semua harus terbebas dari
kepentingan atau yang bermuatan politik.
Adapun Cilipari English Program
sendiri diprogram untuk mendialekkan Bahasa Inggris dengan Kultur Lokal, yakni
dialeknya orang Jawa. Cilipari English Program tidak disetting pakai dialek
Anglo Saxon-USA ataupun model British. Bahasa Inggrisnya unik, yaitu bahasa
Inggris dialeknya orang Jawa. Dan, itulah dialek bahasa Inggrisnya Pak Jokowi,
yang dialek
Inggrisnya medok Jawa. Namun yang
lebih utama adalah bertujuan agar siswa bisa menguasai dulu. Ada pun untuk
aksentuasi nantinya akan menyesuaikan pada diri pelajar saat mengembangkan
diri.
"Jadi bahasa Inggris itu
bukan untuk pameran, atau trik politik yang bikin menggelitik. Apalagi untuk
sombong-sombongan dari orang yang belum berbuat apa-apa bagi bangsanya."
Salam baper nasional
No comments:
Post a Comment