5 Negara Ini Sudah Siap Uji Coba
Vaksin Corona COVID-19 ke Manusia
Produksi
vaksin Corona COVID-19 di beberapa negara
dilaporkan telah berada dalam tahap siap untuk diuji pada manusia. Uji coba
pada manusia pertama untuk mengevaluasi kandidat vaksin terhadap Virus
Corona COVID-19, dilaporkan telah dimulai di Seattle, Amerika Serikat.
Inggris juga
dikatakan bakal menguji coba vaksin tersebut pada manusia di pertengahan
pekan ini.
Negara selanjutnya
adalah China, yang telah berada di tahap persetujuan pada tes terhadap
manusia dalam tahap awal, untuk dua vaksin Virus Corona COVID-19 eksperimental.
Selain
Amerika Serikat, Inggris dan China, negara lainnya yang telah memiliki tahap
uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 adalah Rusia, dimana pusat
penelitian utama di negara itu mengkonfirmasi pada Presiden Vladimir Putin
bahwa labnya siap untuk memulai uji coba vaksin Virus Corona COVID-19
eksperimental pada manusia di bulan Juni mendatang.
Negara
kelima yang paling baru mengumumkan uji coba vaksin Virus Corona COVID-19 pada manusia adalah
Jerman, yang telah mendapatkan izin dari pemerintah negara tersebut. Berikut
ini ulasannya:
1.
Amerika Serikat
Tetapi
mungkin perlu satu tahun hingga 18 bulan sebelum vaksin Virus
Corona COVID-19 dapat tersedia. Uji coba ini telah melewati lebih banyak
fase uji coba untuk membuktikannya berhasil dan aman.
Melansir Channel News Asia, Selasa
(17/3/2020), vaksin ini disebut mRNA-1273 dan dikembangkan oleh para ilmuwan
dan kolaborator National Institutes of Health (NIH) AS di perusahaan
bioteknologi Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
"Uji
coba label terbuka akan mendaftarkan 45 sukarelawan dewasa sehat berusia 18
hingga 55 tahun selama sekitar 6 minggu," kata NIH. "Peserta pertama
menerima vaksin investigasi hari ini."
Hingga saat
ini, belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk melawan
penyakit Virus
Corona COVID-19.
"Menemukan
vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas
kesehatan masyarakat yang mendesak," kata Anthony Fauci, kepala penyakit
menular di NIH, menggunakan nama teknis untuk virus yang diyakini berasal dari
kelelawar
"Studi
Fase 1 ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, merupakan langkah pertama yang
penting untuk mencapai tujuan itu."
Percobaan di
Seattle ini akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda, yang diberikan
oleh injeksi intramuskular di lengan bagian atas. Peserta akan dimonitor
untuk efek samping yang dirasakan seperti nyeri atau demam.
2.
Inggris
Inggris
menjadi salah satu negara terdampak besar pandemi virus
corona covid-19. Hingga Rabu, (22/4/2020) ada 129.044 kasus positif dan
menewaskan 17.337 orang.
Seluruh
kegiatan di luar ruangan telah dihentikan oleh Pemerintah Inggris. Lockdown juga
diberlakukan untuk memutus rantai penyebaran virus.
"Dalam
waktu normal ujicoba vaksin biasanya membutuhkan waktu setahun. Namun apa yang
kita capai sekarang sungguh luar biasa," ujar Matt seperti dilansir Evening Standard.
"Kami
mendukung maksimal apa yang dilakukan peneliti. Semoga saja vaksin virus
corona covid-19
bisa diproduksi secara massal secepatnya," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain
Matt juga menegaskan sedang bekerja keras memenuhi permintaan APD dari petugas
medis. Dia menyebut Pemerintah telah bekerja sama dengan 159 pabrik di Inggris
dan ribuan lainnya masih menunggu persetujuan.
"Menjadi
negara pertama yang bisa mengembangkan vaksin dengan berhasil sangat besar
artinya. Itu sebabnya kami mengerahkan segalanya untuk penelitian ini,"
ujarnya.
"Saya
juga bersyukur dengan pihak yang sudah bekerja sama dalam penyediaan APD.
Apalagi beberapa pabrik punya skala yang besar untuk memproduksinya."
3.
China
Mengutip
laman Al Jazeera,
Rabu (15/4/2020), vaksin eksperimental sedang dikembangkan oleh unit Sinovac
Biotech yang berbasis di Beijing dan oleh Institut Produk Biologi Wuhan, sebuah
afiliasi dari Grup Farmasi Nasional China milik negara.
Laporan Al Jazeera mengatakan
Komisi Kesehatan Nasional China juga mengonfirmasi bahwa persidangan akan
dilanjutkan.
4.
Rusia
Dikutip dari
laman Channel News
Asia, Rabu (8/4/2020) Rinat Maksyutov, kepala Pusat Vrologi dan
Bioteknologi Negara Vektor, mengatakan ia mengusulkan uji klinis fase pertama
dari tiga vaksin mulai 29 Juni, pada 180 sukarelawan.
Maksyutov
berbicara selama pertemuan tautan video antara Putin dan para kepala pusat
penelitian terkemuka.
"Kelompok-kelompok
sukarelawan telah dibentuk," katanya kepada Putin
Ia juga
menambahkan bahwa banyak orang ingin mengambil bagian dalam uji coba tersebut.
"Kami
telah menerima lebih dari 300 aplikasi."
Maksyutov
mengatakan para ilmuwan di kompleks lab rahasia yang terletak di Koltsovo di
luar kota Siberia Novosibirsk telah mengembangkan beberapa vaksin prototipe.
Tes saat ini
sedang dilakukan pada tikus, kelinci dan hewan lain untuk menentukan vaksin
Virus Corona mana yang paling menjanjikan.
Vektor
merencanakan studi pra-klinis pada 22 Juni sebelum meluncurkan pengujian pada
manusia. Tetapi percobaan manusia pertama dapat dimulai pada bulan Mei
"jika kementerian kesehatan mengizinkannya".
Vektor
memiliki teknologi platform vaksin yang telah diuji pada manusia untuk infeksi
lain dan juga dapat digunakan untuk Virus Corona.
Otoritas dan
perusahaan perkeretaapian Rusia, Russian Railways, akan menangguhkan hubungan
kereta api internasional dengan negara tetangga. Hal itu dilakukan untuk
mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19.
Layanan
sepur Rusia dari dan ke Ukraina, Moldova dan Latvia akan ditunda mulai 17 Maret
2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, bunyi pengumuman pada 15 Maret
2020, seperti dikutip dari Xinhua.
Keputusan
itu dibuat setelah tiga negara Eropa mengumumkan penutupan lalu lintas kereta
api, kata perusahaan mengatakan dalam dua pernyataan terpisah.
Penumpang
yang terlanjur memesan tiket perjalanan bisa mendapatkan pengembalian uang di
kantor layanan terdekat.
Rusia telah
mengurangi banyak penerbangan ke negara-negara Eropa di tengah wabah virus
corona.
5.
Jerman
Nantinya,
uji klinis kandidat vaksin ini bakal juga dilakukan pada lebih banyak orang.
Termasuk mereka yang berisiko terpapar COVID-19 seperti mengutip The Independent, Kamis
(23/4/2020).
Uji coba
vaksin bernama BNT162 ini dilakukan BioNTech bersama dengan perusahaan farmasi
raksasa Pfizer. Rencananya, BNT162 juga bakal dijajal di Amerika Serikat bila
sudah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Saat ini
banyak pihak yang berusaha membuat vaksin yang ampuh mencegah COVID-19. Di
Inggris, uji klinis vaksin untuk COVID-19 pada manusia bakal dilakukan hari
Kamis ini oleh peneliti dari Oxford University.
Cina juga
kini tengah mengembangkan vaksin melawan COVID-19. Vaksin tersebut dikembangkan
oleh perusahaan asal Beijing yakni Sinovac Biotech dan Wuhan Institute of
Biological Products yang berafiliasi dengan China National Pharmaceutical
Group.
No comments:
Post a Comment