Adalah PT Indonesia
Morowali Industrial Park (IMIP) yang disebut-sebut dalam hoax Morowali
tersebut. Dari yang awalnya sebatas isu Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina,
lalu berkembang lebih liar lagi semisal adanya larangan beribadah (sholat), dan
larangan penggunaan jilbab untuk para karyawati yang beragama Islam.
Entah apa tujuan
dari isu-isu yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut, tapi yang
jelas, isu tersebut harus dijernihkan, dan diluruskan beritanya. Salah satu
caranya adalah dengan melakukan fact check ke lapangan, atau observasi langsung
ke sumbernya, dan itulah yang saya lakukan bersama beberapa kawan aktivis.
Dari hasil
penelusuran yang kami lakukan di IMIP, baik melalui pengamatan di area kerja,
maupun audiensi dengan banyak pihak, mulai dari para pekerja hingga ke jajaran
direksi, maka saya sampaikan beberapa poin isu dan faktanya sebagai berikut :
1) Isu soal banyaknya TKA asal Cina.
Fakta >>
Jumlah TKA di IMIP adalah 3.148
orang dari total karyawan yang berjumlah 30.428.
Itu artinya, jumlah TKA hanya sekitar 10% dari keseluruhan karyawan, dan itu
jelas tidak melanggar batas ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Isu soal adanya pelarangan beribadah (sholat) bagi pekerja.
Fakta >>
Perlu diketahui bahwa di dalam kawasan IMIP itu terdapat 4 masjid dan 20
mushola yang setiap bulan mampu mengumpulkan dana infak jamaahnya hingga 200
juta rupiah. Nah, bagaimana mungkin dana infak sebesar itu dapat terkumpul kalau
tidak ada jamaah yang sholat di sana ?
3) Isu soal pelarangan jilbab.
Fakta >> Para
pekerja wanita yang kami temui membantah isu tersebut, dan kami juga melihat
langsung bahwa banyak sekali pekerja wanita yang berjilbab. Semua itu bisa
dibuktikan melalui foto-foto yang menyertai tulisan ini.
4) Isu soal demo TKA.
Fakta >>
Tidak ada demo TKA, yang melakukan demo kemarin adalah para pekerja lokal
terkait permintaan kenaikan gaji pokok. Terkait hal ini, jajaran direksi
mengabulkan angka maksimal kenaikan sebesar 13% dari 20% yang dituntut pekerja
lokal.
5) Isu soal TKA yang dipekerjakan pada jenis pekerjaan kasar.
Fakta >> TKA
asal Cina yang berada di sana hampir seluruhnya bekerja sebagai operator alat
yang memang berteknologi asal Cina. Mereka sekaligus bertindak sebagai trainer
bagi pekerja lokal dalam rangka alih teknologi. Makanya, dari waktu ke waktu jumlah
TKA akan semakin berkurang, sehingga pada tahun 2023 diproyeksikan hanya akan
ada 5% (maksimal) TKA dari total karyawan 100.000 orang.
6) Isu Jokowi mengundang Cina untuk menguasai aset Indonesia
(IMIP)
Fakta >> IMIP
berdiri pada 19 September 2013 yang merupakan tindak lanjut dari
penandatanganan perjanjian B to B di hadapan Presiden SBY dan Presiden Xi
Jinping di hotel Shangrila Jakarta pada 3 Oktober 2013, yang sekaligus dalam
rangka mematuhi UU Nomor.4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang menetapkan
larangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari 2014. Nah, semua itu terjadi
sebelum era pemerintahan Presiden Jokowi.
7) Isu TKA digaji lebih tinggi dari TKI.
Fakta >> IMIP
adalah perusahaan profesional di bidangnya, dan sebagaimana perusahaan-perusahaan
lain, mereka memiliki standar pengupahan yang merujuk kepada aturan
ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya standar keahlian dan jabatan. Di IMIP
gaji awal untuk lulusan SMA ada di kisaran angka 4,2 juta, masih sedikit lebih
tinggi dari upah rata-rata nasional yang berada di angka 3 jutaan.
8) Isu soal TKA Cina yang disembunyikan bila ada kunjungan pihak
luar ke IMIP.
Fakta >>
Sistem kerja di IMIP itu dibagi ke dalam 3 shift karena beroperasi penuh 24
jam, dan sementara IMIP sendiri terdiri dari beberapa perusahaan di dalamnya.
Jumlah TKA yang sekitar 3 ribuan itu hanya sekitar seribuan dalam tiap
shiftnya, dan itupun terbagi lagi ke dalam beberapa perusahaan. Jadi bukanlah
hal yang mengherankan ketika anda berkunjung ke IMIP, mengelilingi area kerjanya,
anda akan jarang berjumpa dengan mereka, padahal area kawasan IMIP itu luas
banget sekitar 2.000 hektar.
9) Isu soal adanya bahan makanan yang tidak layak makan pada
menu makan karyawan.
Fakta >>
Bagian Dapur di IMIP itu besar dengan peralatan-peralatan penunjang yang
lengkap semisal lemari pendingin untuk menyimpan daging, buah atau sayur-mayur.
Jadi tidak masuk akal kalau mereka menggunakan bahan-bahan yang telah rusak.
Sebagai catatan tambahan :
1. Keberadaan IMIP
juga membawa dampak keuntungan bagi masyarakat sekitar. Misal, saat ini banyak
warga yang memiliki kontrakan atau tempat kost bagi karyawan IMIP dengan jumlah
sewa sebesar 1jt/bulan. Sewa yang mahal sebetulnya, jika mengingat fasilitas
yang tersedia di sana.
2. IMIP juga
membangun fasilitas kesehatan berupa Poliklinik yang melayani masyarakat umum
dengan cuma-cuma alias gratis. Anggaran yang disedikan IMIP untuk Poliklinik
ini mencapai 1,2 sampai 1,4 milyar perbulannya, dimana 700 juta adalah dana yang
dikeluarkan untuk pengadaan obat bagi hampir 400 pasien perhari.
3. Pajak perusahaan
yang diterima negara setiap tahun dari IMIP juga besar sekali, yaitu 4 trilyun
rupiah (2018), dan estimasi pada 2019 akan berkisar di angka 4,8 trilyun
rupiah.
4. IMIP juga
merupakan kawasan industri yang mandiri. Ini bisa dibuktikan dengan adanya
fasilitas pendukung kawasan seperti pelabuhan khusus, bandara khusus,
pengolahan air, pabrik oksigen, dan PLTU sendiri.
5. IMIP juga
bekerja sama dengan Politeknik Industri Logam Morowali yang pendiriannya atas
inisiasi Kementrian Perindustrian, dimana mahasiswa pada semester 4 & 5
akan melakukan magang di IMIP atau selama 1 tahun penuh.
Gimana, masih mau
percaya hoax ?
No comments:
Post a Comment