Ancaman
Pornografi di Era Digital Bagi Buah Hati Kita
Dari Seminar di Kemang Village, Jakarta.
Pembicara: Elly Risman, M.Psi (Yayasan Buah Hati)
Inilah isi Sharing kisah dari salah satu peserta seminar tersebut:
Seminar
dibuka dengan layar presentasi yang menayangkan contoh SMS anak sekarang dengan
bahasa membingungkan yang kini disebut bahasa ‘alay'.
Mungkin
Anda berpikir, alaaah…SMS alay kan bisa dibaca, meskipun bikin mata dan otak
kerja keras dulu untuk tahu maksudnya. But NO! Tidak satu pun dalam ruangan itu
yang bisa membaca SMS di layar.
Ternyata
SMS itu harus dibaca harus dengan posisi HP terbalik (bagian atas HP menjadi
bagian bawah)!
Dan – siap-siap
kaget - isinya adalah: ”Hai, sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML
(Making Love, alias bersetubuh-red}, Yuk, mumpung bonyok lagi pergi, yuk kita
ketemuan...”
Seisi
ruangan seminar langsung heboh.
Pembicara
pun menjelaskan, “SMS sayang-sayangan anak sekarang sudah bukan lagi ‘I love
you’ atau ‘I miss you’, tapi ‘Udah lama GA ML (making love-Red)’.
Ini baru
awal seminar, tapi mata semua peserta sudah melotot lebar.
Selanjutnya, pembicara menegaskan bahwa anak-anak kita hidup di era digital.
Banyak isi media elektronik dan cetak yang bisa diakses anak-anak, namun
sebenarnya mengandung unsur pornografi.
Pornografi
bisa ‘mendatangi’ anak-anak kita melalui games, internet, ponsel, TV, DVD,
komik maupun majalah:
• Games.
Berdasarkan penelitian, games pada abad ke-21 menampilkan gambar yang lebih
realistis, pemain bisa memilih karakter apa saja yang tak ada di dunia nyata.
Games juga menuntut keterampilan lebih kompleks dan kecekatan lebih tinggi. Ini
semua memberikan tingkat kepuasan dan kecanduan yang lebih besar.
Catatan
dari pembicara:
Super waspada
adanya pornografi dalam games anak-anak Anda!
a. Ada games
action yang berisi permainan tembak-tembakan, namun ternyata jika anak kita
berhasil mencapai level akhir, bonus di akhir levelnya adalah ML dengan PSK.
b. Ada
games berjenis role playing yang inti permainannya adalah tentang bagaimana
‘memperkosa paling asyik’! Anak bisa memilih perempuan model apa yang
diinginkan – si perempuan tidak berbusana -lalu tinggal pilih bagian tubuh mana
yang mau dipegang pertama kali. Cursor berbentuk tangan yang digerakkan oleh
anak-anak kita.
Seisi
ruangan seminar langsung heboh lagi. Gumaman: yah Tuhan’ bertebaran di ruangan.
Untuk
menghindari pornografi terselubung ini, pikir baik-baik jika Anda ingin
membelikan games untuk anak dan bila anak membeli games sendiri atau meminjam
games dari teman. Hati-hati jika di depan sekolah anak-anak atau di sekitar
lingkungannya ada warnet! Jenis games yang ada sangat murah dan gampang
didapat. Jenisnya sudah di luar perkiraan kita!
• Pornografi
di Internet. Situs porno bertebaran di dunia maya. Jangan salah,
pembuatnya terkadang anak-anak kita juga! Bahkan untuk mendapatkan uang, mereka
menjual video seks mereka sendiri!.
Kami
ditunjukkan ribuan video seks/pornografi yang gampang diperoleh lewat internet.
Catatan
dari pembicara:
a. Siapa
bilang ML harus telanjang dan harus di tempat tidur/hotel ? –> Kami
ditunjukkan sekilas video ABG berseragam SMP, sedang ML di tangga dan
berpakaian lengkap!
b. Hamil?
Siapa takut? –> Bisa aborsi!
• Pornografi
melalui Ponsel. Video-video seks tersebar dengan mudah melalui ponsel.
Kapasitas ponsel yang besar memungkinkan si pemilik menyimpan file-file pornografi
berukuran besar seperti video dan gambar porno. Anak Anda bersih? Bisa jadi dia
medapat kiriman gambar/video dari temannya!
Pembicara
kami, Ibu Elly, pernah didatangi seorang ibu yang syok karena menemukan gambar
vagina seseorang di BB-nya. Setelah ditelusuri, itu milik temen sekolah
(perempuan) putranya, yang sering meminjam BB beliau!
• Penyesatan
di Televisi. Program TV yang masih pantas ditonton bisa dihitung dengan
satu tangan. Lainnya adalah program pembodohan dan peneysatan seperti, hantu,
kekerasan dan pornografi. Jangan salah, iklan pun bisa menyesatkan. Selain itu,
jangan anggap enteng sinteron/film Korea/Jepang! Lama-lama anak bisa ‘tercuci
otak’ dan terbiasa dengan kekerasan atau seks bebas!
• Komik
Porno. Ya, komik memang bergambar kartun. Tapi soal cerita, ada komik-komik
tertentu yang tidak kalah ‘seram’ dari novel porno. Bahkan lebih mengerikan
karena didukung dengan gambar. Gambar sampul depan bisa jadi tidak menyiratkan
kepornoan apa pun. Tapi di dalamnya, ujung ceritanya ternyata tentang seks
bebas.
Dari
survei yang telah dilakukan pembicara, salah satu judul games, komik, dan DVD
yang masuk dalam kategori ‘bahaya’adalah NAR***. Hati-hati!
Apa
tujuan semua ini? Apa yang ‘mereka’ inginkan dari anak-anak kita?
1. Yang
mereka inginkan, anak dan remaja kita memiliki mental model porno.
2. Agar
anak-anak kita mengalami kerusakan otak permanen, yang hasil akhir yang diincar
adalah incest!
3.
Sasaran tembak utama adalah anak-anak yang belum baligh. Jika anak-anak ini
sudah mengalami 33-36 ejakulasi, mereka akan menjadi pecandu pornografi.
Merekalah pasar masa depan bagi industri pornografi: Perfilman, majalah, musik,
jaringan TV kabel, pembuat dan pemasar video games.
Proses
kecanduan dan akibatnya:
1. Di
dalam otak ada bagian yang disebut Pre Frontal Cortex (PFC). PFC
adalah tempat dibuatnya moral, nilai-nilai, rasa bertanggung jawab untuk
perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, kontrol diri, konsekuensi
dan pengambilan keputusan. PFC akan matang pada usia 25 tahun.
2. Sekali
anak mencoba kenikmatan semu, maka ia akan kebanjiran hormon dopamin
(hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus). Akibatnya ia akan merasa senang,
tapi kemudian dalam hatinya timbul perasaan bersalah.
3. Saat
anak merasa senang (kebanjiran dopamin), ia akan terganggu dalam: Membuat
analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan, dan hati
nurani. Akibatnya, spiritualitas atau imannya akan terkikis. Anak pun ‘tumbang,
memilliki mental model porno yang bisa saja berujung pada incest!
4.
Narkoba ‘hanya’ akan merusak tiga bagian otak, tetapi pornografi/seks akan
merusak lima bagian!
Kelalaian
kita sebagai orang tua:
• Selama
ini telah terjadi kesalahan budaya karena ada pemahaman bahwa yang mengasuh
anak hanya ibu. Ayah mencari nafkah saja. Bila memang perlu, baru lapor ayah.
Ini salah besar. Keluarga Indonesia memerlukan revolusi pengasuhan!
• Orang
tua kurang menghabiskan waktu dengan anak dan hanya menjadi weekend parent.
Anak diikutkan les sana sini. Pertanyaan orang tua ke anak hanya ‘Bagaimana
les-nya tadi? Nilaimu berapa, Nak? Kamu nggak bolos, kan?Kamu bisa ngerjain
ujian hari ini?’ Akibatnya, anak-anak menjadi BLASTED (Boring
-> Lazzy–> Stressed!)
• Orang
tua merasa cukup menyekolahkan anak-anak di sekolah berbasis agama.
Penerapannya? Nol besar! Orang tua menyuruh anak shalat tepat waktu, sementara
orang tua shalatnya bolong-bolong. Orang tua berbaju tertutup, tapi anaknya
main ke mal hanya memakai rok mini dan tanktop. Anak disuruh les mengaji
padahal orang tuanya tidak bisa mengaji!
• Orang
tua terkadang hanyut dalam tren. Melihat teman-teman anak di sekolah punya
iPod, anak buru-buru dibelikan iPod juga. Orang tua malu karena anaknya hanya
punya ponsel jadul yang cuma bisa SMS dan telepon? Anak pun dibelikan BB/android
paling mutakhir.
• Orang
tua bisanya memfasilitasi anak dengan gadget terkini, tapi gagap teknologi
alias gaptek. Buktinya, baca SMS alay saja nggak bisa! Bagaimana mau mengawasi
anak? Karena itu, jadi orang tua harus gaul dan
pintar.
• Orang tua membelikan anak gadget/perangkat teknologi tanpa
tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan tanpa persyaratan untuk anak.
• Orang tua sekarang adalah generasi orang tua yang abai,
generasi orang tua yang pingsan! Yang penting anak sekolah,les, diam di rumah
depan komputer, games, ponsel dan TV. Yakin, anak Anda aman?
• Orang tua jarang bisa berkomunikasi secara baik dan benar
dengan anak, tidak memahami perasaan anak dan remaja.
MENJADIKAN ANAK TANGGUH DI ERA DIGITAL:
1. Hadirkan Tuhan di dalam diri anak. Ajarkan untuk selalu ingat
Tuhan dan taat kepadaNya sejak kecil. Hindari ucapan, ‘Jangan sampai kamu hamil
ya! Bikin malu keluarga! Bapak Ibu malu!’ Ini salah besar. Ajarkan bahwa di
manapun dia berada, Tuhan tahu apa yang dia perbuat.
2. Perbaiki pola pengasuhan. Libatkan kedua-belah pihak. Jangan
jadi orang tua yang abai dan pingsan.
3. Anak perlu mendapat validasi, yaitu ‘penerimaan, pengakuan
dan pujian’. Jangan jadikan anak Anda BLASTED alias Boring –> Lazy –>
Stressed!
4. Bimbing anak agar bisa mandiri dan bertanggung jawab pada
Tuhan, diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
5. Memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan
persyaratan agama yang jelas.
KIAT MENANGKAL PENGARUH NEGATIF
1. Menangkal pengaruh negatif yang datang melalui KOMIK
• Cek bacaan anak.
• Baca dulu sebelum membeli.
• Secara berkala, periksa meja belajar/lemari/kolong tempat tidur anak. Ingat,
jangan sampai ketahuan anak!
• Kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan.
• Diskusikan bacaan dengan anak.
2. Menangkal pengaruh negatif yang datang melalui GAMES
• Perhatikan letak komputer/media
video games di rumah.
• Buat kesepakatan dengan anak
tentang:
o Berapa kali dalam seminggu boleh
bermain games.
o Kapan waktu yang tepat untuk main.
o Games apa yang boleh dimainkan
o Sanksi apa yang diberlakukan jika
melanggar
• Dampingi anak dalam membeli games dan cek selalu rating games
dalam kemasan games.
Banyak video games memiliki rating AO (Adult Only) atau M
(mature) yang dibajak oleh ESRB (Entertainment Software Rating Board -- lembaga
pemberi rating untuk games hiburan) lalu diubah rating-nya menjadi Teen,
seperti GTA San Andreas, Mass Effect, Gta IV dan banyak lagi.
Catatan:
Maraknya games kekerasan yang menampilkan adegan seksual di
tengah-tengah permainan seperti ‘GTA: San Andreas’ dan ‘Mass Effect’ mendapat
kecaman keras dari banyak kalangan seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton.
Hal ini memaksa produsennya mengganti rating ESRB-nya menjadi AO (awalnya M
<Mature>) dan mengakibatkan profit perusahaannya turun hingga $28.8 juta.
Salah satu peristiwa tragis yang dipicu oleh games kekerasan
terjadi pada 20 Oktober 2003. Aaron Hamel dan Kimberly Bede menjadi korban
penembakan yang dilakukan oleh dua remaja, William dan Josh Buckner, karena keduanya
terinspirasi setelah memainkan GTA:III. Akibat kejadian itu, Aaron meninggal
dunia, sedangkan Kimberley mengalami luka parah.
3. Menangkal pengaruh negatif yang datang melalui TV
• Atur jam menonton TV
o No TV di bawah
umur 2 tahun.
o Anak 5--7 tahun
paling lama menonton TV: 2 jam/hari
• Kenalkan dan diskusikan tentang program TV yang baik dan
buruk.
4. Menangkal pengaruh negatif yang datang melalui INTERNET
• Perhatikan letak komputer. Jangan pasang komputer
menghadap dinding.
• Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
• Buat kesepakatan tentang waktu bermain internet.
• Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di
komputer.
Ikhtiar terakhir orang tua guna menangkal pengaruh negatif:
1. Perbanyak mendengarkan perasaan. Gunakan dua telinga lebih
sering daripada satu mulut.
2. Orang tua harus TTS (tegas, tegar, sabar).
3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan melalui
seminar, pelatihan, buku parenting dan ilmu agama)
4. Setelah semua upaya —> DOA
Jujur, ketika saya mengikuti seminar ini, beberapa kali saya
menitikkan airmata. Betapa saya merinding hebat dan ingin segera pulang memeluk
anak-anak saya.
Semoga kita tidak termasuk jenis orang tua yang pingsan dan
abai.
Semoga anak-anak kita menjadi orang saleh yang selalu dilindungi oleh Yang Maha
Kuasa.
Note: Terimakasih kepada ayah/bunda yang telah berkenan
menuliskan hasil seminar ini untuk bisa di ketahui oleh lebih banyak orang tua
dan guru.
Tolong bantu di share jika kira-kira dirasa bermanfaat dan perlu
diketahui para orang tua
Hayoo....sapa
sing isih duwe anak utawa putu cilik cilik....be more responsible bro.